We Just Broke Up!!

נכתב על ידי Fransiskamaria7

22K 3K 468

Waktu memang berjalan sebagaimana mestinya. Hari hari indah lewat begitu saja dan berlalu tanpa aku sadari. ... עוד

Takdir #1
Tetangga #2
Ternyata, kita?? #3
Canggung #4
Perasaan Aneh #5
Alasan berpisah #9
Usaha Melupakan#10
Pria Lain #6
Kim ji won yang Polos #7
Malam Berkasih #8
Malam Berkasih #8
Hari-Hari Denganmu #16
Relantionship #11
Malam di Pantai#13
Gundah #12
Ungkapan #15
Memulai Perang #17
Menangis Semalam#18
Kata Terakhir #19
Wedding Day #20

Sedikit Celah #14

757 119 20
נכתב על ידי Fransiskamaria7


"Hai... kau pergi?

"Eoh?" Shin hye menoleh kebelakang dan mengulas senyuman saat Yong hwa sudha berdiri disampingnya.

"Kau mau pergi kemana?"tanya Yong hwa lagi.

"Teddy bear museum. Kau?

"Entahlah, aku hanya berjalan-jalan saja. Mungkin menjelajahi pantai sembari minum es kelapa muda.

"Ckckckc... mau ikut denganku? Kau pernah ke museum teddy bear?

Yong hwa menggeleng."Kau yakin aku boleh ikut denganmu?

"Kenapa tidak?" jawab Shin hye senang.

"Baiklah." Yong h wa mengikuti Shin hye, berjalan disamping wanita itu dengan senyuman diwajahnya.


***

"Jung shin ah...

"Ji won ah... kau disini? Mencari Yong hwa hyung? Tapi kan dia sedang di Jeju."Belum juga Ji won bicara Jung shin sudah menanyainya ini dan itu.

Ji won mengulas senyuman ramah sembari menggeleng kalau apa yang dibilang Jung shin tidak benar. Kedatangannya kekantor Yong hwa, yaa... untuk bertemu dengan dirinya. Untuk apa dia datang untuk mencari Yong hwa, dia juga tahu kalau Yong hwa ada di Jeju.

"Bisa kita bicara? Ada yang ingin aku tanyakan, mungkin kau tahu.

Jung shin melihat jam tangannya sejenak." Baiklah, kebetulan sudah jam makan siang.

Ji won mengajak Jung shin makan di cafe yang tidka jauh dari kantor pemuda itu. Dan juga Ji won tidak ingin membuang-buang waktu. Hanya sedikit pertanyaan setelahnya dia akan pergi. Mengetahui sedikit tentang wanita itu tidak akan jadi masalah besar untuknya, kan? Hanya sedikit, dia hanya penasaran sedikit. Ji won menyakinkan hatinya kalau dia tidak akan begitu penasarannya dengan Shin hye.

Tapi tidak ada yang tahu hati seseorang itu seperti apa. Ego seseorang terkadang lebih besar dari hati nuraninya. Dan terkadang juga hati nurani akan melunturkan ke egoan hati. Jadi, ayo kita lihat sebera besar egonya untuk tidak terlalu tertarik dengan jati diri wanita itu, Park shin hye.

Jung shin meminum minumannya begitu juga Ji won. Jung shin tidak tahu apa yang inin Ji won katakan. Kerena jujur saja, ini pertama kalinya mereka keluar bersama dan Ji wonlah yang mengajaknya lebih dulu. Mereka berdua juga tidak terlalu dekat. Mereka hanya saling mengenal karena Yong hwa, hanya akan saling bicara seadanya saja.

Lalu ada apa dengan hari ini?

"Kenapa kau tidak ikut hyung ke Jeju?

"Aku masih ada pekerjaan yang tidak bisa kau tinggal sampaiakhir minggu. Kau sendiri?

"Aku harus mempersiapkan peluncuran buku hyung. Dua minggu lagi bukunya akan rilis, jadi aku tidak bisa menemaninya sampaiakhir minggu.

"Kapan tanggal perilisannya? Yong hwa belum memberitahuku.

"Sekitar tanggal 5 bulan depan. Aku juga belum memberitahu Yong hwa hyung. Mungkin setelah dia kembali ke Seoul, kita akan membicarakannya lagi.

Ji won mengangguk-anggukan kepala mengerti dengan apa yang Jung shin katakan. Dia juga sednag mencari waktu yang tepan untuk bertanya mengenai Shin hye. Ji won berusaha mencari pertanyaan yang tidak akan membuat Jung shin curiga.

Jung shin menatap Ji won yang sepertinya sednag memikirkan sesuatu dan itu membuat Jung shin berspekulasi kalau ada yang sedang Ji won sembunyikan.

"Kau mengajakku bicara bukan hanya untuk minum-minum, kan?

"Ahhh...tidak-tidak. Sebenarnya aku hanya ingin mengobrol dengan seseroang, karena Yong hwa tidak ada.

"Tidak mungkin kau merasa kesepian. Ini bukan pertama kalinya hyung meninggalkanmu.

Ji won tersenyum."Sebenarnya aku ingin bertanya pendapatmu mengenai hubunganku dengan Yong hwa. Kau tahu sendiri kan, aku dan Yong hwa sudah 2 tahun bersama, apa Yong hwa tidak pernah bertanya padamu tentangku? Seperti... mungkin dia pernah bilang kalau akan menikahiku?

Mendengar itu, Jung shin langsung menatap Ji won, seakan terkejut dengan perkataan Ji won. Kenapa Ji won tiba-tiba berkata seperti itu. Bagaimana bisa Yong hwa menikahi wanita yang tidak ia cintai. Kadang disatu sisi Jung shin merasa kasihan pada Ji won. Selama ini, Ji won sudah menjadi wanita yang baik untuk Yong hwa. Dia akui juga kalau Ji won memnag wanita yang baik, sangat baik malah.

Dia tidak pernah membantah ucapan Yong hwa, gadis yang penurut. Tidak pernah selama ini Jung shin mendengar Yong hwa dan Ji won bertengkar. Walaupun terlihat baik-baik saja, tapi hubungan mereka sepertinya tidak akan berjalan dengan lancar, terlebih lagi kedantangan mantan kekasih Yong hwa, wanita itulah yang menyita seluruh waktu Yong hwa. Wanita itu ada dalam hidupnya.

"Kau sangat mencintai Yong hwa hyung, aku tahu itu.

"Yaa, aku terlalu mencintainya sehinga aku tidak bisa melepaskannya dan terkesan takut kalau dia berpaling dariku.

"Percayalah padanya, walaupun dia tidak terlihat serius dalam menjalin hubungan. Tapi... saat dia memilihmu menjadi kekasihnya, aku yakin Yong hwa hyung tidak akan melepaskanmu.

"Walaupun ada wanita lain?

Jung shin diam tidak mengerti dan sedikit terkejut."Maksudmu?

"Boleh katu tahu sesuatu? Bolehkah aku tahu... sebelum aku menjadi kekasih Yong hwa, siapa kekasihnya terdahulu? Aku yakin Yong hwa pasti punya mantan pacar.

"Kenapa tidak bertanya padanya?

"Aku hanya ingin tahu saja, mungkin saja kau tahu. Kalau tidak, juga tidak apa-apa. Aku hanya akan diam, aku tidak peduli Yong hwa punya mantan kekasih atau tidak. Atau mungkin punya wanita idaman lainnya. Seperti yang kau katakan tadi... Yong hwa sudah memilihku untuk menjadi kekasihnya, kan. Aku percaya Yong hwa pada Yong hwa.

Jung shin semakin bingung, Ji won tiba-tiba berkata seperti itu. Seolah menegaskan hubungannya dengan Yong hwa hyung. Dia sedang mengancam, ya?

"Apa terjadi sesuatu? Atau mungkin kau tahu sesuatu?

"Seperti katamu, aku akan langsung bertanya pada Yong hwa.

"Saat hatiku sudah tidak bisa menahannya.

***

"Kau lihat... boneka beruangnya memainkan piano, sepertimu. Apa dia seorang pianis juga? Ckckck...

"Aku rasa iya, tapi tetap saja lebih terkenal aku." Yong hwa membanggkan dirinya.

"Cih... tapi kau tidak selucu beruang ini. Kau menyebalkan, tahu." Shin hye langsung meneninggalkan Yong hwa, berjalan menghampiri boneka beruang yang lain.

"Jangan dilihat, nanti kau iri.

"Yaa, aku memang iri.

"Kalau kau iri kenapa, kau tidak menikah?

"Suatu hari nanti."jawab Shin hye pelan dan kembali berjalan.

"Kau mau menikah?

"Yaa, suatu hari nanti.

"Dengan kekasihmu?

"Tentu saja, dengan pria yang mencintaiku.

Yong hwa mengejarnya, berjalan disisi Shin hye." Apa Jong suk sudah melamarmu?

"Ya.

Yong hwa langsung terdiam, dia terkejut? Ya tentu saja. Sepertinya Jong suk memnag seirus dengan Shin hye. Lalu apa jawaban Shin hye? Apa dia sudha menerimanya? Kalau sudah, bagaimana?

Yong hwa menahan Shin hye. Shin hye sempat kaget saat Yong hwa menahan tangannya. Dia memperhatikan tangan dan wajh Yong hwa. Mata pria itu menatap lekat dirinya, sekaan menguncinya didalam sana. Membuat shin hye terpaku, bingung tidak bisa bergerak.

Dan setelah seperkian menit, sebuah senyuman hangat terpancar diwajah Yong hwa. Pria itu tersenyum padanya. Shin hye semakin bingung... ada apa? Kenapa tiba-tiba tersenyum seperti itu?

"Aku senang mendengarnya. Semoga kau dan Jong suk bahagia." Dan setelah mengatakan ucapan selamat itu, Yong hwa melepaskan tangan Shin hye. Mulut dan hatimu tidak seirima, Jung yong hwa.

Menjelang malam, sebelum makan malam. Yong hwa dan Shin hye sudah kembali ke hotel. Mereka akan makan malam di restoran hotel. Sebelum itu, Yong hwa dan Shin hye menyantai sebentar di pinggir kolam renang. Yong hwa memberikan segelas jus pada Shin hye. Mereka berdiri dipinngir kolam menyaksikan terbenamnya matahari. Sangat romantis jika saja mereka adalah sepasang kekasih.

"Kau mau datang kepertunjukanku besok malam?

"Eoh?

"Aku sudah menawarimu saat dipesawat. Kau mau datang?

"Menggantikan Ji won?

"Tidak. Aku mengundangmu sebagai tamu spesial.

Shin hye melirik Yong hwa, ternyata pria itu juga sedang memperhatikannya. Lalu mereka berdua saling berhadapan. Memandang satu sama lain dalam diam. Pancaran sinar mata hari yang mulai tenggelam seolah sedang menyinari mereka.

"Hanya datang untuk melihat pertunjukanmu?

"Tidak.

"Lalu?

"Undangan makan malam juga.

Shin hye terkekeh pelan begitu pula dengan Yong hwa. Entah kenapa, tapi rasanya sangat aneh. Kenapa rasanya seperti diajak kencan pertama kalinya oleh seorang pemuda. Rasanya pernah merasakan perasaan seperti ini. Yaa... saat dia remaja dulu.

"Jangan hanya tertawa, jawab aku."pinta Yong hwa.

"Kau takut aku menolak ajakanmu?

Yong hwa menganggukan kepala

"Aku akan datang." Jawab Shin hye, membuat Yong hwa tertawa senang.

"Datang sebagai seorang teman.

"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

"Aku tahu.

"Jangan katakan apapun. Kau dan aku tidak akan bisa menjadi orang asing.

Yong hwa dan Shin hye seolah bicara melalui hati mereka. Seolah mereka tahu apa yang sedang mereka risaukan satu sama lain. Menyedihkan mengetahui pujaan hati sudah tidak sendiri lagi, tapi tidak ada yang salah menaruh hati. Jatuh cinta pada satu wabita yang sama, tapi perbedaannya adalah... dia yang tidak bisa mengungkapkannya. Tidak bisa mengejarnya, hatinya yang egois.






TBC....

See you next week ...

Tetap vote & comment yaa readres-nim

המשך קריאה

You'll Also Like

1.9M 93.1K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
3.7M 54.4K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
367 61 3
-Republish, tahap revisi- Berdamai dengan hati yang pernah terluka itu sulit. Tidak semudah saat kau melihat derasnya hujan yang turun pasrah membasa...
7.7K 345 11
IM YOONA CHOI SIWON "You're a strong woman. control your emotions, or they will control you"