Jika ada yang bertanya padaku, “pernahkah kau mencintai seseorang seperti orang gila?“
Maka aku akan menjawab dengan bangga, “ya, aku pernah.”
Melihatnya, mendengar suaranya, bahkan berada di dekatnya saja sudah membuatku senang.
Setiap bersamanya, ada perasaan aneh yang selalu datang menghampiriku.
Seperti ada pompa dalam jantung ini yang terus membuatnya berdetak bahkan sepuluh kali lebih cepat dari biasanya.
Dia adalah keindahan dari segala keindahan.
Dia adalah bintang yang selalu menerangi gelapnya malamku.
Dia selalu ada dalam otakku, nafas, bahkan juga dalam hatiku.
Tak pernah sekalipun aku berusaha menyingkirkannya dari sana.
Dia seperti obat penenang.
Sekali kau meminumnya, kau akan terus menginginkan untuk meminumnya.
Tak peduli jika nanti akan overdosis.
Karena jika sehari saja kau tidak meminumnya, kau takkan pernah bisa tenang.
Jika ini memang disebut kegilaan, maka “ya, aku memang gila.”