Destiny [ChanMin] Completed √

Door AbcdEmpty

79.9K 8.9K 1.4K

Siapa yang menyangka jika orang yang selama ini kamu kagumi ternyata diam-diam juga mengagumimu. Tapi, apakah... Meer

Destiny
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Bukan Update
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23 [ENDING]
PROMOTE

Part 18

2.3K 305 130
Door AbcdEmpty

—Destiny—








Setelah hari itu berlalu, Seungmin semakin terlihat menjaga jarak dari Chan. Ditambah kegiatan belajar di kelas sudah tidak ada lagi karena ujian akhir semester sudah selesai dan kini kegiatan sekolahnya hanya berupa Class meeting saja.

Berbeda dengan Seungmin, Felix justru semakin dekat dengan Chan dan mereka lebih terlihat dekat dari sebelumnya.

“Kamu harus jaga kesehatan, Chan. Lusa final, kan? Semangat!”

Felix memberikan sebotol air mineral pada Chan. Mereka sedang duduk di pinggir lapangan basket setelah pertandingan basket kelas mereka selesai untuk hari ini, dan karena kelas mereka berhasil menang maka lusa mereka akan bertanding kembali dalam babak final.

“Hahaha, thanks, Lix”

Chan mengambil botol itu kemudian meneguknya

“Kemana dia?”

Tanya Chan tiba-tiba setelah menutup kembali botol minumnya

“Hm? Dia?”
Felix menatap Chan sebentar sampai akhirnya bibirnya membentuk huruf O

“Oooh, Seungmin?”

Felix memastikan maksud pertanyaan Chan dan Chan menjawabnya dengan anggukan

“Hm, aku juga gak tahu. Tadi setelah lihat pertandingan kalian, dia bilang sedang mood membaca jadi dia pergi ke Perpustakaan, mungkin sekarang masih disana”

Jelas Felix sambil mangut-mangut lucu

Chan terkekeh melihat sikap Felix, perlahan diusaknya rambut Felix dengan gemas

“Aku masih tidak percaya kalau kamu itu sepupuku”

Chan terus terkekeh pelan sambil mengusak rambut Felix tanpa henti

“HEH- HEH- RAMBUT KU BERANTAKAN INI!!”

Felix menepis tangan Chan dengan kesal dan mulai membereskan rambutnya yang cukup berantakan karena ulah Chan

“Hahaha udah jelek gitu, pantes kok”

Chan kembali meneguk minumannya sambil melayangkan ejekannya pada Felix

“DIAM ATAU AKU SUMPEL PAKE BOLA BASKET ITU MULUT!!!”

“Ampun nyai ampun, hahahaha”

Begitulah mereka sekarang. Setelah hari dimana Chan mengantar Felix pulang waktu itu, Chan bertemu dengan Ibu Felix yang tidak lain adalah keponakan dari Ayahnya Chan. Chan masih mengenalnya karena dulu Ibu nya Felix sempat berkunjung beberapa kali ke tempat tinggalnya di Australia, tapi kebetulan setiap Ibu dan Ayahnya Felix berkunjung itu tidak pernah sekalipun membawa Felix melainkan hanya membawa adik kecilnya Felix saja. Itu karena Felix sering mabuk perjalanan apalagi menaiki pesawat, bisa-bisa dia jatuh sakit setelahnya, jadi wajar kalau mereka tidak saling mengenal.

Chan sangat senang bertemu dengan Ibunya Felix, dan dia lebih tidak menyangka kalau selama ini dia dan Felix adalah sepupuan.

Akhirnya, setelah mengetahui semua ini, Felix semakin meyakinkan dirinya untuk tidak lagi menyimpan perasaan lebih pada Chan dan akan berusaha membantu Seungmin mendapatkan Chan.  Apalagi saat Chan mengaku pada Felix kalau dia juga menyukai Seungmin. Hm, makin makin panas itu hati Felix wkwkw
Tidak kok, Felix semakin bersemangat untuk menyatukan mereka berdua.




○○○




Berpindah ke tempat lain.

Di Perpustakaan. Seungmin duduk di sudut ruangan yang dipenuhi berbagai macam buku yang tidak hanya buku paket pelajaran saja, tetapi ada juga novel, komik, dan lain sebagainya.

Seungmin sudah menghabiskan setengah bagian dari buku yang sedang dia baca. Dengan duduk bersandar pada dinding seperti itu, Seungmin terlihat nyaman ditambah suasana Perpustakaan yang tenang tanpa keributan. Hm benar-benar surga untuk Seungmin.

🎵

🎵🎵

🎵🎵🎵

Seungmin terkejut karena sebelah telinganya mendengar alunan musik dari earphone yang tiba-tiba terpasang ditelinganya

“Loh- kamu kenapa bisa ada disini?”

Seungmin menoleh dengan wajah kagetnya dan mendapati Chan tengah tersenyum padanya

“Membaca-“

Chan memperlihatkan sebuah buku ditangannya. Saat ini Chan sudah duduk di samping Seungmin dan tentusaja yang memasangkan earphone di telinga Seungmin adalah Chan

“Ini-“

Chan menoleh kembali pada Seungmin setelah sebelumnya mulai membuka buku. Dilihatnya Seungmin tengah menyerahkan earphone yang sebelumnya terpasang ditelinganya pada Chan.

“Bukankah ini akan membuat lebih nyaman saat membaca?”

Chan mengambil earphone tersebut dengan masih menatap Seungmin didepannya

“Tidak- aku tidak suka. Itu mengganggu-“

Jawab Seungmin datar dan membuat Chan hanya bisa mentap Seungmin yang kini sudah kembali membaca dengan seribu pertanyaan yang menghantui pikirannya.

“Kenapa kamu menghindariku terus, Min?”

Batin Chan tidak beralih dari tatapannya dari wajah Seungmin

Padahal semua yang Chan lakukan sudah berdasarkan survey yang akurat. Felix bilang Seungmin paling suka membaca sambil mendengarkan musik yang mengalun lembut, tapi kenapa sekarang Seungmin justru bilang kalau dia tidak menyukainya?

Apa Felix kembali berbohong?

Pasalnya, setiap ide yang Felix berikan pada Chan untuk mendekati Seungmin selalu saja mendapat penolakan dari Seungmin. Dan inilah salah satunya.

“Min?”

Chan akhirnya kembali membuka suara

“Apa?”

Jawab Seungmin ketus

“Nanti malam ada acara, gak. Mau jalan sama aku?”

Tanya Chan to the point, karena dia tahu kalau Seungmin tidak suka pertanyaan bertele-tele

Deg

Deg

Deg


Entah kenapa tiba-tiba jantung Seungmin betdetak tidak normal

“Tidak”

Jawab Seungmin setelah mencoba mengontrol degup jantungnya

“Tidak? Tidak apa?”

Tanya Chan meminta kejelasan

“Tidak ada acara dan tidak bisa jalan sama kamu”

Seungmin menutup bukunya kemudian menoleh kearah Chan yang sedari tadi terus menatapnya

“Kenapa?”

Tanya Chan lagi, sebenarnya dia cukup nyesek sih mendapat penolakan seperti itu dari Seungmin

“Tidak bisa aja”

Seungmin menggedikkan bahunya sambil mencoba untuk berdiri. Tapi sayang, Chan menariknya hingga Seungmin  kembali terduduk disampingnya

“Sakit, Chan-”

Seungmin mengusap punggungnya yang sedikit terbentur dinding karena ditarik Chan

“Kenapa kamu terus menghindariku?”

Chan menatap lekat kedua mata Seungmin dan yang ditatap malah terus mengerjapkan kedua matanya seraya berusaha menghindari tatapan Chan

“A-apa maksudmu? K-kenapa juga aku harus menghindar”

“Lepasin Chan-”

Ucap Seungmin sambil terus berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Chan

“Aku mencintaimu, Min”

Seungmin terdiam. Degup jantungnya semakin tidak beraturan, aliran darahnya tiba-tiba terasa begitu cepat dan seluruh badannya seakan menjadi patung saat ini.

“Aku mencintaimu”

Lagi. Chan kembali mengulang kalimatnya dan saat ini Seungmin terlihat menggelengkan kepalanya pelan

“T-tidak, Chan. Jangan”

Lirih Seungmin dan berani membalas tatapan mata Chan

“Kenapa? Apa karena Fe-“

“Tidak! Kumohon jangan katakana apa-apa lagi!”

Tahu dengan apa yang akan Chan katakan, dengan cepat Seungmin memotong ucapannya

Chan menyeringai sekilas mendengar ucapan Seungmin dan kemudian terkekeh pelan.

“Kamu tenang saja, itu bukan lagi alasan sekarang”

Chan melepaskan genggaman tangannya dari tangan Seungmin

“Apa maksudmu?”

Seungmin mengernyitkan dahinya bingung

“Pokoknya, Felix bukan lagi alasanmu untuk menghindariku”

Jawab Chan dan semakin membuat Seungmin menghela nafas panjang sebelum akhirnya mulai bersuara lagi

“Chan dengar, aku tidak mau kalau gara-gara ini, persahabatanku dengan Felix jadi berantakan. Chan, aku mohon jangan lagi katakan itu- aku- aku ingin kita berteman saja, sungguh aku tidak menyukaimu- yang menyukaimu itu Felix- bukan aku-….”


Chup


Seungmin menghentikan kata-katanya, kedua pipinya terlihat merona setelah mendapat kecupan tepat di bibirnya

“Semakin imut”

Ucap Chan dan kemudian kembali membuat Seungmin tersadar

“Chan… apa yang-“

Seungmin hanya bisa mengkerjapkan kedua matanya, nafasnya tiba-tiba tersenggal dan pikirannya benar-benar blank saat ini

Chan memegang kedua bahu Seungmin dan membuat Seungmin menghadap kearahnya.

Perlahan Chan menatap lekat kedua mata Seungmin sedangkan Seungmin hanya bisa diam dan pasrah dengan apa yang Chan lakukan padanya

“Min, Felix itu adalah sepupuku. Aku dan Felix baru mengetahuinya saat aku mengantar Felix pulang waktu itu”

Chan mulai menjelaskan dengan hati-hati

“Apa kamu paham sekarang?”

Tanya Chan semakin lekat menatap mata Seungmin

“B-bagaimana bisa?”

Lirih Seungmin, dia cukup terkejut dengan ucapan Chan dan sempat berfikir kalau itu semua hanya karangan Chan agar membuat Seungmin tenang dan mau menerimanya

“Bisa- Ceritanya panjang. Yang jelas, aku dan Felix tidak bisa dipaksa untuk bersama, apalagi kamu yang memaksanya”

Chan menarik pelan pipi gembil Seungmin dan mendapat ringisan dari empunya

“Aw, sakit, Chan-“

Seungmin memanyunkan bibrinya imut kemudian mengusap pipinya yang ditarik oleh Chan

“Min, jangan berulah didepanku, atau kamu akan habis aku makan”

Chan melihat tingkah Seungmin yang menurutnya sangat imut hingga membuatnya semakin gemas

“Apasih! Gausah deket-deket!”

Seungmin mendorong dada Chan dan membuat Chan melepaskan tangannya dari bahu Seungmin

“Kok kasar sih sama Oppa?”

Chan terdorong dan sedikit terjungkal kebelakang

“Oppa- Oppa- your head!”


BUGH


Seungmin memukul lengan Chan dengan buku yang dia baca sebelumnya dan mulai beranjak untuk pergi dari tempat itu secepat mungkin

“Aw”

“Lah- Min? Min? kok aku di tinggal sih?”

Kalau saja ini bukan di perpustakaan, Chan pasti sudah berteriak memanggil Seungmin dengan kencang, ya habisnya itu anak ngeleos aja datar.








Seungmin akhirnya keluar dari Perpustakaan dan saat ini tujuannya adalah Felix.
Dia harus bertemu dengan Felix saat ini juga.

“Awas aja kalau ondel-ondel Australia itu bohong, mati dia! Apaan pake ngaku-ngaku sepupuan segala pula, hih!”

Seungmin terus berjalan menyusuri koridor sekolah untuk segera menemukan Felix. Dan jangan lupakan umpatan umpatan yang dia lontarkan untuk Chan menemani tiap langkah kakinya saat ini.

Jujur, sebenarnya sempat ada rasa senang dalam diri Seungmin, tapi tentu saja dia sembunyikan rapat-rapat, dia tidak mau berharap dulu.

Dan kalau saja apa yang Chan ucapkan itu benar, maka Seungmin tidak akan menunggu waktu lagi untuk menerima Chan.

Hm, bolehkan Seungmin berfikir seperti itu?


































—Destiny—

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

1.4M 118K 148
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
1.7M 68.1K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
888K 70.1K 51
Rifki yang masuk pesantren, gara-gara kepergok lagi nonton film humu sama emak dia. Akhirnya Rifki pasrah di masukin ke pesantren, tapi kok malah?.. ...
42.5K 5.8K 10
Kuy ngehalu jadi waifunya patjarku //eheq