Dosen(Ssw + Trio Bangsat)

Par Ang0_0

23.3K 3.4K 1.7K

COMPLETED PRIVATE Plus

Cast
01
02
03
04
05
06
07
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

08

1.2K 173 106
Par Ang0_0

Warning mature content.....

Author POV

Tentu saja Wendy kaget mendengar ungkapan Sehun barusan. Gadis itu hanya menatap dengan wajah kagetnya.

Sehun menarik nafas dalam sebelum akhirnya telapak tangannya beralih untuk menyentuh pipi kiri gadis itu. Mensejajarkan wajahnya dengan Wendy. Lalu memberi kecupan hangat pada bibir Wendy.

Wendy semakin blank dia hanya dapat mengedipkan kedua kelopak matanya.


Sehun menarik kepalanya untuk sedikit memiliki jarak dari wajah Wendy.

Namun Sehun malah kembali menempelkan bibirnya pada bibir Wendy. Melumat penuh dengan kehangatan dan kelembutan. Menyesap secara begantian bibir atas dan bawah Wendy.

Meskipun Wendy tak membalasnya tapi Sehun tetap mencium gadis itu.

Bahkan kini Sehun sudah tepat berada di atas tubuh Wendy. Mengusap-usap rambut Wendy dan sesekali mengelus pipi gadis itu. Mendapat perlakuan manis dari Sehun tentu saja membuat Wendy terbuai. Gadis itu sedikit demi sedikit belajar untuk membalas ciuman Sehun.

Sehun menarik kedua tangan Wendy untuk merangkul lehernya. Lalu mengangkat gadis itu  agar ikut duduk dia pangkuannya.

Sehun memeluk erat tubuh Wendy yang ada dipangkuannya. Semakin menghilangkan jarak di antara mereka. Menyusuri bibir gadis itu tanpa bosan.

Sampai Wendy menarik paksa wajahnya karena pasokan oksigen yang semakin menipis.

Wendy terengah dengan kedua matanya yang masih tertutup.

Sehun tersenyum melihat Wendy yang kini terasa dekat dengannya. Bahkan Sehun bisa menyentuhnya dengan kehangatan.

Sehun merapihkan anak rambut yang menutupi wajah Wendy. Membuat Wendy membuka matanya dan menatap kedua mata Sehun.

Entah kenapa Wendy langsung mengeluarkan air matanya dan menangis tersedu-sedu. Membuat Sehun bingung tentu saja.

"Hey hey kenapa kamu malah menangis? Maaf aku tadi menciummu."

"Huaaa kenapa ciuman pertama gue sama dosen galak kayak lo. Hua!!!"

Sehun hanya tertawa terdengar mendengar ucapan Wendy lalu menghapus air mata gadis itu dengan kedua ibu jarinya.

"Hiks gue enggak hiks terima. Balikin ciuman pertama gue hiks...."

"Mana bisa dibalikin sayang."

"Jangan manggil gue sayang, hueeee!!! Balikin ayo buruan balikin!"

Wendy menarik narik rambut Sehun sementara Sehun hanya tertawa mendengar celotehan gadis itu yang malah terdengar imut.

Cup

"Udah itu saya balikin."

"Huaaa kenapa malah dicium lagi???!!!"

"Berhenti nangis atau mau nilai E?"

"Yaudah kasih aja nilai E hiks saya juga enggak bakal mau pacaran sama bapak. Hik hiks."

"Yasudah kalau kamu nolak saya bukan cuman nilai phonology yang bakalan terancam tapi saya bakal hasut dosen lain buat ngasih tambahan semester buat kamu."

"Huaaaa jangan dong!!"

Cup

Cup

Cup

Wendy mengusap dengan kasar bibirnya seoalah mencoba menghapus bekas bibir Sehun.

"Sekarang kita resmi berpacaran."

"Ini pemaksaan namanya!"

"Nanti kamu juga akan jatuh cinta sama saya."
"Enggak mau turun?"

Wendy langsung melihat posisinya sekarang. Dia langsung turun dari pangkuan Sehun.

"Atau mau lanjutin yang tadi aja?"

Mata Wendy melotot.

"Lanjutin apa?!!!"

Sehun memajukan bibirnya lalu mendekat ke arah Wendy. Tentu saja gadis itu langsung menepuk nepuk dengan kekuatan super hingga membuat Sehun mengaduh kesakitan..

Sementara Sehun hanya tertawa kecil lalu mengusap rambut Wendy.

"Karena kita sudah pacaran jadi aku ada peraturan buatmu."

"Apaansih Pak? Saya aja masih kepaksa malah ada peraturan buat apa?!"

"Dengarkan dulu, yang pertama jangan panggil saya bapak  dan jangan pakai saya kamu tapi di biasakan aku kamu kalau di luar kampus. Kedua saya tidak suka kalau kamu terlalu dekat dengan teman priamu itu. Dan ketiga saya tidak suka banyak tempelan poster tidak jelas seperti ini di kamar kamu."

"Apasih Pak larang-larang saya? Terus emang apa masalahnya kalau saya pasang poster suami saya?!"

"Suami? Jangan terlalu ngayal saya enggak suka cewek yang suka-suka Korea begini."

"Rasis pak!"

"Hu'eh."
"Terserah sayalah."

"Yaudah kalau gitu juga terserah saya."

Duarrrr!!!

"Huaahhh!"

Wendy terlonjak kaget mendengar kilatan petir yang menggema. Dengan sigap Sehun memeluk Wendy.

"Udah jangan malu kalau mau peluk ya tinggal peluk."

"Apasih Pak! Seneng banget modus!"

Tok Tok Tok

Ting non Ting nong

Gudrak gudrak gudrak

(Ceritanya pintunya di tendang tendang sampe bunyinya kayak mau copot?/)

Sehun dan Wendy saling tukar pandang setelah mendengar suara ketukan dan bel rumah.

"Aduh gimana kalok ini abang? Aduh Pak kunci pintu kamarnnya ya pokoknya jangan dibuka kalok saya belum nyuruh saya mau liat itu siapa. Aduh duh pinggang gue."

Wendy berdiri dari kasur lalu berjalan perlahan sambil menyanggah pinggangnya.

"Jong?! Ngapain lu ke sini?"

Wendy sedikit berteriak setelah melihat siapa yang datang.

"Anjir dingin nih kasih masuk kek."

Tanpa permisi Jongin langsung masuk ke rumah Wendy dengan baju basah kuyup.

"Ya Allah Jong lo ngapain sih hujan-hujanan begini?"

"Udah ah tanyanya entar gue butuh baju nih!"

"Iya udah ke kamar mandi belakang aja entar gue kasih baju Bang Baek."

Jongin langsung kabur ke kamar mandi sementara Wendy mengambilkan baju untuk Jongin. Wendy juga mengelap lantai agar kejadian dia terpeleset tidak terulang.

"Wen handuk juga Wen jangan lupa! Buruan dingin nih!"

"Iya woy bentar!"

"Eh gue tarok bawah ya entar lo ambil sendiri yakali gue anterin masuk." Ucap Wendy di depan pintu kamar mandi.

"Masuk juga kagak napa Wen."

"Ogah! Pokoknya tunggu gue pergi baru lo ambil bajunya bentar itung sampe 10."

"Iyadah buru pergi sono ini udah dingin beutt."

...............

Jongin telah berpakaian milik Baekhyun yang sedikit kekecilan di tubuhnya dan sekarang sedang di ruang makan bersama Wendy.

"Heh ngapain lo ke sini?"

"Yaelah ya gue khawatir sama lo, di rumah sendirian mana lo kan parnoan kalok ada petir. Baik kan gue?"

"Heleh khawatir apa pengen numpang makan?"

"Sambil menyelam minum air Wen."
"Eh btw gue liat sepatu di depan punya siapa? Bang Baek? Terus mobil depan kayak kenal kayak mobil Pak Sehun."

Wendy kaget mendengar pertanyaan Jongin.

"Oh itu emang punya Bang Baek tadi gue cuci terus gue jemur eh enggak taunya keujanan. Eh elah mobil begitu mah yang punya ribuan wah."

"Bener juga sih, yaudah deh gue lanjutin makan gue. Hehe....."

"Yeri lo tinggal sendirian di rumah?"

"Kagak dia ikut Nyokap Bokap."

"Oh ya kemaren lo kemana?"

"Balapan."

"Kebiasaan minta digampol! Udah dibilangin jangan sok sokan balapan!"

"Eh Wen bentar deh."

"Kenapa?"

"Bibir lo bengkak gitu kenapa?"

Mampus Jongin tau ajasih jawab apa ini gue

"Oh tadi gue abis jatuh dari tangga terus bibir gue kepentok deh tuh sama pegangannya."

"Wah rezeki nomplok tuh pegangan tangga bisa ngerasain bibir lo. Bwahahahahaha....."

"Kampret diem lo!"

Untung otak gue cerdas.

Eh Pak Sehun udah makan belum ya? Udah jam 3 nih. Kasian gue kasih makan ah.

"Mau lu kasih siapa Wen?"

"Buat gue lah, eh gue lupa hp gue di kamar." Ucap Wendy lalu membawa sepiring nasi dan lauk pauk beserta segelas air minum ke kamarnya.

"Ngapa lu bawa itu makanan?"

"Yaelah gue taruh yang ada lo abisin."

"Elah prasangka lo buruk amatsih."

Wendy mengacuhkan ucapan Jongin lalu melanjutkan perjalanan ke kamarnya.

Tok Tok Tok

Wendy mengetuk pelan pintu kamarnya.

"Pak Sehun buka..." ucap Wendy pelan lalu Sehun membuka pintu kamarnya.

"Makan nih Pak." Ucap Wendy setelah memasuki kamarnya.

"Iya nanti saya makan."

"Ish kok nanti sih Pak? Buruan gih nanti dingin enggak enak."

"Hemb..." Jawab Sehun acuh lalu tidur di kasur dan kembali memainkan ponselnya.

"Ish apasih maunya? Saya udah baik ya sama Bapak. Buruan dimakan nanti kalau telat makan bisa sakit kan tadi Bapak juga habis hujan-hujanan." Wendy merampas paksa ponsel Sehun lalu menarik tangan Sehun agar mau duduk.

"Buruan makan saya tinggal dulu."

Wendy keluar dari kamarnya untuk menghampiri Jongin lagi. Namun Jongin sekarang sudah berada di anak tangga.

"Udah selesai Jong?"

"Udah ayok tidur dari tadi petir sliwar sliwer lo kagak takut?"

"Ya kan udah ada lo ngapain takut?"

"Weeeh itu ngombalin gue apa gimana?" Ucap Jongin lalu mengapit kepala Wendy dengan lengannya.

"Ish bau Jong!"

"Hahahahaha......"
"Udah ayok tidurlah enaknya hujan begini tuh masuk selimut."

Wendy dengan Jongin itu memang sudah terbiasa tidur bareng. Karena dulu saat Jongin masih kelas 2 SD Jongin pindah ke rumah Wendy dan tinggal bersama Wendy sampai kelas 6 SD.

Kenapa bukan sekamar Baekhyun? Karena dulu Baekhyun masih tidak mau tidur tanpa Bundanya. Dan lagi Baekhyun tidak terlalu suka dengan Jongin. Karena Jongin, Wendy jadi lebih sering main dengan Jongin daripada Baekhyun.

Dan Jongin masih sering menginap di rumah Wendy.

"Pintu kamar gue rusak jadi tidur kamar Bang Baek aja yuk."

"Lah tadikan lo ambil hp di kamar?"

"Iya gue lupa pintunya baru aja rusak."

"Makanan lo tadi mana?"

"Jatuh terus gue masukin kotak sampah."

"Oh yaudah ayok dingin nih."

"Ye dasar lo! Pokoknya jangan peluk-peluk gue!"

"Heleh palingan juga entar lo yang peluk gue karena kaget suara petir."

😏😏😏😏😏😏😏😏😏😏

Hy gaesss sorry ya gue kasih konten begitu😂😂😂😂 gue yakin itu belum ada secuil dari yang biasanya kalian baca😂😂😂😂

Mungkin sampe tanggal 14 desember nanti gue bakalan kagak up cerita ini soalnya gue harus UTS

Dan kalian harus tahu gue disuruh apalan surat pendek dari surat An-nas sampe Ad-Duha hembbbb mana tugas PHONOLOGY belum gue kerjain.

Duh lama-lama dosen gue itu tambah nyebelin-_-

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaaa......

Dan gimana ABS Sehun? Wau gue kejang-kejang tadi pagi liat😂😂😂😂😂

Wendy keliatan bad mood beberapa hari ini. Setelah gue analisis mungkin dia sebel sama Sehun yang mau pamer ABS gue yakin tuh😂😂😂

Pasti Wendy maunya ABS SEHUN JUST FOR MY EYES. 😂😂😂😂😂

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

913K 50K 50
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...
176K 12.6K 27
"kita akan berkeliling wisata nanti saat hesa sudah besar dan papa yang akan menjadi bos di perusahaan agar bisa meliburkan diri mengajak hesa dan ma...
449K 1.3K 12
Area 21+++, yang bocah dilarang baca. Dosa tanggung sendiri yap. Jangan direport, kalau gasuka skip.
1.1M 115K 55
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...