Prince Venus

liaa96 tarafından

2.4K 327 97

Cast : Nam Woohyun Kim Sunggyu Kim Myungsoo Lee Sungyeol Ji Ae Genre : Shonen-ai, Fairytale, romance Rating... Daha Fazla

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 8
Part 9
Part 10 (NEW UPDATE)
Part 11

Part 7

142 30 1
liaa96 tarafından

"Kau kenapa, Sunggyu-ssi?", tanya Myungsoo.

"Woohyun mengusirku"

"Mwo?! Tunggu Sunggyu, kalian masih emosi, tak boleh seperti itu", Myungsoo menahan tangan Sunggyu. Menghentikan pemuda manis itu untuk pergi.

Ia mendengar langkah seseorang turun dari tangga, pemuda yang baru saja mengusirnya dari rumah itu. Setelah melihat wajahnya membuatnya benar-benar ingin pergi dari rumah itu.

Sunggyu menghentakkan tangannya, "Maaf Myungsoo-ssi, aku harus pergi".

Ujarnya dan segera pergi dari rumah tersebut.

.

.

.

Part 7

Happy reading~

Myungsoo menatap tajam Woohyun.

"Apa?!", Woohyun merasa risih.

"Kau akan menyesal, Hyung", ujar Myungsoo dan pergi begitu saja. Meninggalkan Woohyun sendiri.

"Aissh...", Woohyun mengacak rambutnya berantakan. Ia melirik sekitar, tak ada siapapun di rumah ini.

.

.

.

"Biarkan saja, Sunggyu. Mungkin dia akan kembali seperti waktu itu", ujar Woohyun santai. Ia pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, dan juga pikirannya.

.

.

.

Pemuda beranak satu tersebut baru keluar dari kamar mandi, ia menggosok rambutnya yang masih basah sambil melangkah keluar kamar mandi. Ia melihat sekitar.... sepi. Tak ada siapapun.

"Dasar merepotkan!", ujar Woohyun dan tampak terburu-buru untuk mengambil jaket. Bahkan ia tak sempat untuk bercermin dan merapikan rambutnya.

#PRINCE VENUS#

Beberapa orang melihat seseorang menangis sesegukan di sebuah taman, namun hanya melihat prihatin dan melewatinya begitu saja. Dan kebanyakan mereka juga memanang aneh dan tidak memperdulikannya.

Setelah keluar dari rumah milik Woohyun, Sunggyu terus-menerus menabrak orang-orang. Beberapa umpatan dilayangkan untuknya, membuatnya semakin terlihat menyedihkan.

Disinilah pria malang itu, menangis di sebuah taman.

"Sunggyu-ssi?!", Sebuah suara berat dan keras terdengar dengan jelas di telinga Sunggyu. Sunggyu menghentikan tangisnya, buru-buru ia mencari pemilik suara.

"Gyu!!", Sunggyu buru-buru menyembunyikan diri saat pemuda itu melihat ke arahnya. Sunggyu merangkah menuju semak-semak terdekat. Ia menggigit jarinya, menahan suara isakan. Badannya bergetar, ia pun menutup matanya rapat-rapat.

Tuhan... tolong, Sunggyu kali ini!!!

Sreeek~

Sebuah suara semak terdengar, berasal dari semak di depan Sunggyu.

Nafas berat dan menuntut oksigen terdengar, Sunggyu menutup mulutnya. Karena air matanya kembali mengalir deras. Sudah cukup ia menangisi pria tersebut. Ia tak sanggup lagi.

"Sunggyu-ssi, aku tahu kau disana", dada Sunggyu sesak. Namun dia tetap diam.

.

30 detik

.

1 menit

.

3 menit

.

5 menit

.

Tak ada suara. Sunggyu bingung, apa Woohyun sudah pergi?

Sunggyu bergerak, mencari-cari sang empu. Ternyata benar sudah pergi. Ia pun bernafas lega.

"Syukurlah", ujarnya.

Seseorang memeluknya dari belakang, badan Sunggyu menegang. Ia berusaha melepaskan diri.

"Jangan berbalik dan dengarkan aku", ujar Sunggyu dengan sedikit penekanan. Dan Sunggyu segera menurut setelah mendengar suara itu.

"...", Sunggyu menunggu orang itu berbicara.

"Hyun, bisakah kau melepasku?", pinta Sunggyu

"Tidak, kau akan berbalik jika aku melepasmu".

"Kau tahu, aku sudah tak sanggup melihatmu. Jadi lepaskanlah", ujar Sunggyu. Dengan nada yang dingin.

'Baiklah Sunggyu, sudah cukup kau menangisi orang yang menyia-nyiakanmu.', Sunggyu memantapkan hati.

Dengan ragu, pelukan itu terlepas perlahan.

"Aku tahu sikapku berlebihan. Bagimu aku masih orang asing yang tidak bisa masuk ke dalam duniamu. Dan sebelum aku bertemu denganmu, sebenarnya kau sudah masuk ke dalam duniaku."

"Aku minta maaf", ujar Woohyun.

"Tidak, kau tak bersalah. Ucapanmu benar. Bagaimana bisa aku masuk ke dalam sebuah kehidupan keluarga yang sempurna. ", Sunggyu tertawa kecil, mengejek kehidupannya sendiri.

"Ji Ae pasti mencarimu, ayo pulang", ajak Woohyun lembut. Sebenarnya ia tak seberapa mengerti dengan ucapan Sunggyu, tapi sepertinya itu sangat memenuhi pikiran namja manis itu. Oleh karena itu, ia mengalihkan pembicaraan dan membujuk Sunggyu untuk pulang.

"Mencariku? Memangnya aku siapanya? Eommanya? Bukankah Key adalah eommanya?", sindir Sunggyu.

"...", Pemuda itu tampak berpikir keras. Mencari jalan keluar agar lelaki manis itu kembali ke rumahnya.

"Sekarang kita akan menjalani kehidupan masing-masing, aku tidak akan mengganggumu lagi, Hyun. Ini keinginanmu, kan? Kau pasti senang",

"Tidak... aku..."

"Kau tahu, kalau saja perasaan ini tidak ada mungkin tidak mungkin hal ini terjadi. Perasaan ini salah. Aku yang salah karena terlalu mencintai Peri Biru yang ada pada dirimu. Kau bukan Peri biru-ku".

Sunggyu melangkah pergi meninggalkan pria itu, namun sebuah tangan menahannya.

"Hentikan!!"

Sunggyu berteriak, mendorong tubuh pria itu sampai terjatuh di tanah. Kini tatapan mereka bertemu.

"Ada apa itu?"

"Pencabulan?"

Orang-orang sekita berpikir yang tidak-tidak setelah Sunggyu berteriak kencang.

Saat keadaan menegang itulah, Sunggyu segera berlari. Berlari kemanapun dimana langkah kaki mengajaknya.

#PRINCE VENUS#

"Aku pulaaaang~", Suara nyaring Ji Ae mengusik ketenangan di rumah itu.

Myungsoo menyusul masuk setelah Ji Ae. Gadis kecil itu tampak berlari-lari ke lantai dua dengan wajah ceria, meski sebenarnya ia tampak cukup lelah karena sehabis sekolah.

"Hyung, aku tidak menemukan Sunggyu", ujar Myungsoo.

"Bukan urusanku", ujar pria itu datar. Dirinya hanya diam terduduk di meja jahit. Seperti patung, ia tidak bergerak, tatapan matanya tampak kosong.

"Sunggyu Oppa!!", Ji Ae tampak mencari-cari sosok lelaki manis yang sudah menjadi temannya di rumah ini. Semenjak kehadiran Sunggyu, Ji Ae merasa tidak kesepian lagi, dirinya selalu menemaninya bermain. Wajar, jika gadis itu merasa kehilangan sekarang.

"Appa, Sunggyu oppa dimana?", tanya Ji Ae dengan nafas tersenggal. Ia capek turun naik tangga dengan berlari untuk mencari Sunggyu.

Sang ayah menatap anaknya, mata anak gadisnya tampak lelah, bingung, dan resah.

"Sunggyu sudah tidak menginap di rumah ini", ujarnya pelan, sambil membelai rambut anak gadisnya.

"Kenapa~?", Suara Ji Ae tampak bergetar, air mata sudah menggenang di pelupuk mata kecilnya.

"Mianhae Ji Ae", Woohyun memeluk anaknya.

"Huweeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee~ Oppaaaa~ hiks ... hiks...", setelah itu Ji Ae terus menangis. Meski Woohyun terus berusaha menenangkan anak gadisnya, namun Ji Ae tidak berhenti menangis.

#PRINCE VENUS#
"Sekarang aku mau kemana?", sunggyu bergumam sendiri. Selagi kakinya melangkah, ia terus berpikir.

'Ke rumah Myungsoo? Aku bahkan tidak tahu ke rumahnya'

'Meminta tolong siapa saja untuk menginap? Sepertinya itu tidak mungkin'

'Menyewa apartemen? Kau dapat uang darimana Kim Sunggyu?'

'Kembali ke rumah Woohyun, lebih baik kau mati saja Sunggyu'

Sunggyu memutar otaknya, pokoknya malam ini ia harus menginap di tempat yang hangat. Sekarang musim dingin dan udaranya sangat menusuk kulitnya yang tipis dan pucat.

.

.

.

Ting-tong!

Ting-tong!

Ting-tong-ting-tong-ting-tong!!

Sunggyu berdecak sebal, sang pemilik apartemen tak juga muncul dari balik pintu bercat putih ini.

'Apa dia sedang keluar?', batin Sunggyu.

'Ditunggu sajalah...'

*At 00.30

Suara langkah hak tinggi bersepatu terdengar di jalan menuju apartemen. Terdengar juga suara nyanyian bersuara kecil untuk mengurangi sepinya apartemen tersebut.

"ASTAGANAGA!!!", sang pemilik apartemen kaget melihat seseorang tertidur di depan apartemen miliknya.

"Ya Tuhaaaan~ Siapa gerangan yang sangat cantik iniii... Apa bidadari jatuh dari langit?", tanya seseorang di sebelahnya.

Pletak!

"Aduuuh! Key jahat! Tidak pernah baik sama saya... sakit hati ini. Kau tega...", Key memutar bola matanya malas. Seharusnya ia tak usah membawa Baekhyun kesini, ia seharusnya mendiskusikan mengenai make upnya esok hari sebelum foto majalah dilakukan.

"Dia kenalanku, bukan malaikat", ujar Key

Si tukang rias menyamakan tingginya dengan Sunggyu, menyentuh wajahnya dan memandanginya lekat-lekat.

"Makhluk yang sempurna. Matanya lentik, hidung mancung, bibir tipis dan merah, pipi chubby nan menggemaskan, dan sepertinya tinggi badannya lumayan. Boleh kutahu namamu manis?", Baekhyun tampak berbicara dengan Sunggyu, meski sang empu tak mendengarkan dan masih sibuk di dunia mimpinya.

Key ikut berjongkok, menggoyang-goyangkan badan Sunggyu. Ia merasa kasihan melihat Sunggyu seperti anak terlantar dan kini juga harus disukai oleh Baekhyun, sang tukang rias banci.

"Sunggyu-ssi, bangun... Kenapa kau ada disini?", key menepuk-nepuk pipi gembil Sunggyu.

Namun sepertinya sang empu masih sangat lelah dan tidak mau diganggu. Ia memang merasa terusik, namun dia tetap masih ingin melanjutkan tidurnya.

"Apa perlu kubangunkan, Key?", tanya Baekhyun.

"Memang kau ada, ide?", tanya Key.

"Aku akan membangunkan Sunggyu cantik ala snow white", ujar Baekhyun genit dan bersiap-siap memoyongkan bibirnya.

AJAIB!

Saat Baekhyun baru saja memonyongkan bibirnya Sunggyu segera bangun dan berdiri.

"Aku bangun, jadi hentikan sifat konyolmu itu!!", ancam Sunggyu.

"Aaaaah~ kau memang tipeku! Arrr!", Ujar Baekhyun di akhir dan bergaya ala binatang yang sedang menggigit. Dan itu cukup membuat Sunggyu merinding.

"Maaf Sunggyu-ssi, apa kau mencariku?", tanya Key.

"......itu...", Sunggyu tampak menggantungkan kalimatnya.

"Kenapa kau tegang sekali manis, mari masuk ke dalam dulu", ujar Baehyun sambil membawa Sunggyu masuk.

"Yak! Tuan rumahnya aku!!", ujar Key kesal.

#Prince Venus#

"Maaf menunggu lama", ujar Key sambil membawakan kopi panas.

"Woooah... kau memang tahu apa yang kuinginkan!", ujar Baehyun dan langsung meminumnya. "Aaaaw! Panas!", Ternyata kopi tersebut masih sangat panas hingga membuat Baekhyun melet-melet. (?)

"Kenapa kau sendirian? Dimana Woohyun?", tanya Key.

"......dia.... mengusirku", ujar Sunggyu pelan.

"MWO?!! Apa yang dia pikirkan?!! Aku akan menelponnya"

"Jangan, kumohon jangan lakukan", ujar Sunggyu memohon.

Key mengurungkan niatnya, ia menaruh kembali handphone miliknya dan menatap Sunggyu iba.

"Maukah kau membantuku mencarikan tempat tinggal? Aku tak tahu harus kemana lagi", ujar Sunggyu dengan suara pelan.

"Kasihan sekali Sunggyu-kuuuu~", Baekhyun merasa iba. Ia menyantuh kedua pipi Sunggyu, membuat Sunggyu melihat padanya.

"...", entah ini firasat baik atau buruk.

.

.

.

"Bagaimana kalau menginap di rumahku?", tawar Baekhyun.

Tik

Tik.... Tik.....

Tik.... Tik..... Tik.....

Keadaan sunyi, Sunggyu masih melongo. Apa dia harus menerima tawaran Baekhyun. Tapi apa bisa menjamin keselamatan dirinya.

'Astagaaa... aku tidak mau diperkosa sama cowok genit banci kayak dia', batin Sunggyu.

"Hahahahaha.... tenang saja.... Aku tidak gigit kok. Itu sih.... kalau kamu mau, aku mau banget". Jawab Baekhyun seakan mengerti pertanyaan di benak Sunggyu. Meskipun begitu Sunggyu tak bisa bernafas lega begitu saja.

"Maaf Sunggyu-ssi, aku tidak bisa mengajakmu menginap di apartemen milikku. Besok saudaraku datang", ujar Key.

"Aaaah... tak apa, Key. Kau itu wanita, tak baik jika aku menginap di rumahmu. Apalagi kau punya Ji Ae", jelas Sunggyu.

"Hah? Ji Ae? Siapa itu?", tanya Baekhyun.

"Itu.... keponakanku! Hahahaha.... benar keponakanku", ujar Key sambil memukul-mukul punggungn Sunggyu, berniat mengajak Sungyu ikut tertawa akan jawabannya. -_-

Sunggyu menatap bingung, ia pikir sudah banyak yang tahu jika Key punya anak bernama Ji Ae. Ternyata Key menutupnya rapat-rapat.

"Hahaaha..... benar, Ji Ae sangat berisik! Jadi aku tak akan nyaman jika tinggal disini.", ujar Sunggyu ikutan berakting aneh.

"Aaaa... begitu. Kukira ada apa. Kalian lucu sekali", ujar Baekhyun

"Apartemenku ada di dua kamar dari sini, kita mau kapan kesana?", tanya Baekhyun .

Sunggyu tersenyum, dia tampak senang. "Iyaaa... Terserah, Aku ikut kamu saja",

#PRINCE VENUS#

"Tunggu sebentar!", Baekhyun meninggalkan Sunggyu di ruang tamu. Selagi menunggu ia melihat sekitar, beberapa pernak-pernik dan gantungan tergantung di depan pintu. Sunggyu tersenyum miris, entah kenapa ia kembali mengingat tentang Ji Ae dan juga Woohyun.

"Tadaaaaa~ Bagaimana? Bukankah ini lucu?", Baekhyun menunjukkan sebuah baju tidur lucu berbentuk Winnie the Pooh. Sunggyu tersenyum kikuk.

"Ini untukku?", tanya Sunggyu ragu-ragu. Yang benar saja!

"Tentu, ini untukmu. Aku memberikannya padamu karena kamu sangat cocok!!", ujar Baekhyun dengan gaya khas melambainya.

"T-terimakasih", ujar Sunggyu dengan perasaan aneh.

"Kau tahu!", Baekhyun tiba-tiba duduk di sebelah Sunggyu, menatap lekat-lekat pria itu dengan mata berbinar.

"...", Sunggyu menelan ludahnya. Ia terus berdo'a agar dia tetap bisa bertahan disini dengan keadaan masih perawan(?).

"Kau sangat mirip dengan Gyuni"

"Gyuni?"

"Hamster kesayanganku, Namanya Gyuni. Tapi dia sudah mati.", Baekhyun memasang tampang sedih.

"Karena kau mirip dengan hewan peliharaanku, dengan senang hati aku akan menerimamu dan merawatmu sampai kapanpun"

'Astaga! Kenapa aku disamakan dengan hewan?!', batin Sunggyu.

"Baekhyun-ssi, ngomong-ngomong kenapa gyuni mati?", tanya Sunggyu.

"Aku terlalu gemas padanya, jadi aku meremasnya terlalu kencang dan lama. Jadi dia tidak bisa bernafas", jelas Baekhyun.

"Nanti K-kau tidak akan mencekikku, kan?", tanya Sunggyu takut-takut.

"Hahahaha.. mungkin aku akan menindihmu", goda Baekhyun

"MWO?!",

"Hahahaha... bercanda Sunggyu"

#PRINCE VENUS#

"Apa yang kau lakukan disini?", tanya Myungsoo dingin. Menatap tajam Key.

"Tentu saja menjemput Ji Ae", ujar Key santai.

"Kau sudah tidak ada hubungannya lagi dengan Woohyun"

"Benarkah? Sepertinya itu hanya menurutmu saja. Bagaimana dengan Woohyun?", tanya Key menantang Myungsoo, dia tersenyum menang.

"Aku yakin Woohyun akan menyesal meminta kembali denganmu"

"Kutunggu akan hal itu. "

Percakapan mereka terhenti saat beberapa anak berseragam seperti Ji Ae keluar dari kelas, seragam SD dengan pita di kerah bajunya khas anak perempuan. Ji Ae sudah menginjak bangku SD. Dan hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di Lovelyz Elementary School.

Ji Ae tampak bersemangat saat melihat eomma menjemputnya sepulang sekolah.

"Eommaaaaa~!!!", teriak Ji Ae dan berlari menuju Key dengan merentangkan tangannya lebar-lebar.

Key reflek menggendong Ji Ae, "Anak eomma sudah pulang?".

"Ada Myungsoo oppa juga! Annyeong!", Ji Ae menyapa dan menggerakkan telapak tangannya.

Myungsoo tidak mau terlihat buruk di depan Ji Ae, jadi ia tersenyum dan mengajak Ji Ae bicara.

"Myungsoo, kau tak usah mengantar Ji Ae pulang. Biar aku yang mengantarnya", ujar Key.

"Tidak, aku akan ikut kalian dari belakang. Aku juga ingin menemui Woohyun hyung", ujar Myung dan berlalu begitu saja. Menuju mobil miliknya.

.

.

.

"Aappaaaaaaaaaa!!!" , Suara nyaring Ji Ae memekik keheningan rumah. Woohyun menghentikan sejenak pekerjaannya dan menoleh keluar.

"Sudah pu.... KEEYY!!", Woohyun kaget, ia tak menyangka Key akan datang hari ini. Dia bahkan belum mandi dan merapikan diri.

"Annyeoong~", sapa key.

"M-mian Key", Woohyun mengambil handuk dan buru-buru ke lantai atas. Key terkekeh.

"Oh iya, mana Sunggyu?", tanya Key. Tentu saja ia pura-pura tidak tahu.

"Kau tak tahu?", tanya Myungsoo,

"Apa?"

"Kupikir ini juga termasuk rencanamu?", sindir Myungsoo.

"Sepertinya kau terlalu mencurigaiku Myungsoo", uajr Key dengan senyum penuh arti.

"Eomma!", Ji Ae datang, sudah memakai pakaian biasa yang cantik. Sebuah gaun berwarna pink, sepertinya myungsoo baru pertama kali melihatnya.

"Oppa, gimana?", tanya Ji Ae dengan nada ceria.

"Cantik Ji Ae, apa itu baju baru?", tanya Myungsoo.

"Iya, Eomma memberikannya padaku", ujar Ji Ae.

Woohyun turun dari lantai atas. Kini ia tampak rapi dan wangi.

"Kau mau kemana, Hyun?", tanya Key.

"Tak kemana-mana".

"Tapi kau tampak seperti mau pergi ke suatu tempat".

"Benarkah? Bagaimana sekalian jika kita makan-makan di luar?", tawar Woohyun.

"..."

"Kau tidak keberatan kan?", tanya Woohyun.

"Tentu saja tidak, Aku mau", ujar Key.

Woohyun menyiapkan mobil, Key berbincang-bincang dengan Ji Ae.

"Yak! Kalian melupakanku", ujar Myungsoo kesal. "HYUUUUUNG~"

#PRINCE VENUS#

"Sudah dibilang lebih baik kau tidak usah membantuku", omel baekhyun.

"Aniyaaa~ Aku sudah merepotkanmu. Biarkan aku membantumu bekerja", ujar Sunggyu.

"Awwwww~ Sunggyuku memang sangat manis", ujar Baekhyun gemas dan memegang pipi Sunggyu dengan kedua tangannya, lalu menggerak-gerakkannya.

"...", Sunggyu hanya diam. Dia sudah tahu sifat Baekhyun yang genit dan agak melambai. Jadi dia tidak ketakutan seperti awal bertemu dengannya,

"Aaah.... Jinki, kau datang!", sapa Baekhyun. Sedangkan yang disapa hanya tersenyum.

"OMO! Otot-otot lenganmu semakin bagus saja", puji Baekhyun.

"Kau melihat Key?", tanya orang bernama Jinki tersebut. Dan Sunggyu benar-benar tidak lupa dengan wajah lelaki tersebut, dia lelaki yang bersama key waktu membawa Ji Ae ke sebuah restaurant. (Baca Prince Venus part 2)

"Key belum datang, mungkin sebentar lagi", jawab Baekhyun.

"Tunggu, sepertinya kita pernah bertemu", ujar Jinki.

"Benarkah? Maaf tapi aku tidak ingat", jawab Sunggyu meyakinkan.

"Aaah... sepertinya begitu"

Sunggyu mengeryit bingung, kalau Jinki masih menemui Key. Berarti hubungan mereka masih terjalin. Lalu bagaimana dengan Woohyun?

TBC

Annyeong semuaaa.... apakah disini ada yang Exo-L terutama fans Baekhyun? Mian kalau kalian tersinggung dengan karakter Baekhyun disini. Aku hanya mengambilnya karena temanku bercerita dan menunjukkan video tentang baekhyun. Dan aku menyimpulkan dia itu genit dan agak melambai (Bahkan disebut fans cabe, kan?)

Oke, cukup penjelasannya. Dimohon untuk review untuk semangat sekaligus agar menghasilkan ff yang terbaik untuk selanjutnya. Gomawo! ^^

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

476K 10K 37
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
636K 10K 65
ˏˋ°•*⁀➷ 𝗔𝗱𝗱𝗶𝗻𝗴 𝘁𝗵𝗲 𝘄𝗿𝗼𝗻𝗴 𝗻𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿 𝘁𝗼 𝗮 𝗴𝗿𝗼𝘂𝗽𝗰𝗵𝗮𝘁 𝗶𝘀 𝗲𝗮𝘀𝗶𝗹𝘆 𝗱𝗼𝗻𝗲 𝗻𝗼 𝗺𝗮𝘁𝘁𝗲𝗿 𝗵𝗼𝘄 𝗳𝗮𝗺𝗼𝘂𝘀 𝘆𝗼�...
977K 53.1K 35
It's the 2nd season of " My Heaven's Flower " The most thrilling love triangle story in which Mohammad Abdullah ( Jeon Jungkook's ) daughter Mishel...
90.2K 2.1K 37
When your PR team tells you that we have to date a girl on the UCONN women basketball team and you can't say no to it... At first you don't think too...