Magician Academy [END]

Door fallyndanella04

181K 10.9K 1.2K

Rie Ayanasaka, anak yatim piatu yang tinggal di daerah Nagoya. Hidupnya dilalui penuh penderitaan. Pandangan... Meer

Prolog
Chap. 1 : Dunia Sihir
Chap. 2 : Magic Battle
Chap. 3 : Magic Battle (2)
Chap. 4 : Fansclub Rie
Chap. 5 : O-Oniichan !?
Chap. 6 : Magic Black Organization
Chap. 7 : Creative Magic Battle
Character Info
Chap. 8 : Magic Black Organization Mulai Beraksi !
Chap. 9 : Queela's Death
Chap. 11 : Rie etc VS. Ten Beast and Chris's Identity
Character Info (part 2)
Chap. 12 : Chris Meet His Friends in Organization
Chap. 13 : The Mysterious Boy
Character Info (part 3)
Chap. 14 : Satoushi, Are You Fine ?
Chap. 15 : Who Are You ?
Chap. 16 : New Beast Type !?
Chap. 17 : Rie Fight With A New Beast
Chap. 18 : Penyusupan
Chap. 19 : Penyusupan (2)
Penjelasan
Chap. 20 : Family's Secret Carlay and Carley
Chap. 21 : Rie's Love Feeling
Chap. 22 : Akira's Feeling to Rie
Chap. 23 : Killer Rie and Shu's Parents
Chap. 24 : Fight With Skylen and Skylen's Past
Chap. 25 : Traitor from Academy
Chap. 26 : Found Kaname !
Chap. 27 : Meet a Traitor
Chap. 28 : Good Bye
Chap. 29 : The Five of You are Our Last Hope
Chap. 30 : Varl Wrath
Chap. 31 : Kay Another Personality
Chap. 32 : Kay Vs. Mark
Chap 33 : Rie's Color Eyes
Chap. 34 : Master Kayo...!
Chap. 35 : Rescue Master Kayo !
Q & A
Chap. 36 : Meet Again
Chap. 37 : Master Magic Black Organization muncul !
Chap. 38 : The Legend Weapon
Bonus Chapter : Legend Weapon
Chap. 39 : Master All Legend Weapon
Chap. 40 : War With Big Strenght
Chap. 41 : War With Big Strenght (2)
End Chapter&Epiloque
Ga Tahu Mau Ngasih Judul Apa
Bonus Chapter : A Mysterious Person From Past
Bonus Chapter : Shu's Child Time
Bonus Chapter : Carlay & Carley Past
Bonus Chapter : A Story of Ren & Rie

Chap. 10 : Meet New Friend

3.9K 239 4
Door fallyndanella04

Photo : Minto Aizawa (Tokyo Mew Mew). Anime.

Rie's Pov

Jarak antara Magician Academy menuju gunung tempat markas Magic Black Organization itu jauh. Jauh banget, malah.

Sepanjang jalan menuju gunung itu terdapat hutan yang gelap dan dalam bernama beast forest.

Hutan itu berisi beast zero level, beast first class, beast king class, dan macam-macam beast dengan bahaya tingkat tinggi.

Karena hal itu, kami menyiapkan beberapa senjata dan peralatan berkemah karena kami akan menginap di dalam hutan itu.

Diperkirakan perjalanan ini akan memakan waktu selama seminggu.

Aku, Zun, Kay, dan Asseyn ke luar dari asrama dan berjalan sambil mengendap-endap.

Di luar, Shu-Niichan, Kazuto-san, Yuuma-san, Mijyu, Mary, Akira, Carlay, dan Carley. Namun aku tidak melihat Jimmy dan Ren.

"Di mana Jimmy dan Ren ?", tanyaku sambil melihat jam tangan yang kebetulan ku bawa. Jam 06. 51 pagi. Sebentar lagi jam 7, dan kami harus pergi sebelum jam 7 karena jam itu, para murid sudah bangun dan bersiap-siap.

"Ren sedang membawa Jimmy ke sini. Sepertinya ia masih tidur.", jawab Akira tenang.

Aku menghela nafas. Padahal Jimmy juga termasuk list wanted di incaran Magic Black Organization, tapi kenapa ia masih sangat santai ?

Tak lama kemudian, kami melihat Ren sedang 'menyeret' Jimmy di tangannya.

...

...

Aku masih ingat saat Akira berkata 'membawa'. Nampak Jimmy yang memberontak.

Jelas saja, sih. Siapa juga yang mau terima kalau diseret seperti itu ?

OK, pembicaraan ini semakin melenceng dari tujuan awal.

"Aow ! Cukup ! Ren ! Aku bukan--", "Diamlah idiot.", potong Ren saat Jimmy berbicara. Menampakkan perempatan pada wajah Jimmy.

Aku lansung mengambil alih tangan Jimmy, berusaha menyelesaikan perkara konyol ini.

"Cukup. Kalian ingat, kan, tujuan perjalanan ini ?", tanyaku dengan aura-aura gelap menghiasi tubuhku, plus, senyuman manis, terlalu manis sampai terasa menyeramkan.

Mereka berdua lansung terdiam.

Haha, aura-aura hitamku memang berguna untuk situasi seperti ini.

'Glup'

Aku mendengar mereka meneguk ludah. Sepertinya mereka gugup.

Sekarang kalian sudah sadar, kan ?

Jangan main-main dengan Rie Ayanasaka saat ia sedang kesal, atau membuatnya kesal. kalau tidak kalian akan menjadi korban kekerasan.

Itulah aku.

Bahkan Shu-Niichan tak berkutik jika aku menggunakan aura seperti ini.

Kudengar Kazuto-san menghela nafas, "Sudah. Sudah. Ayo, kita berangkat. Lebih cepat lebih baik.", kata Kazuto-san sebelum beranjak meninggalkan kami.

Aku lansung mematikan mode menyeramkanku dan berlari mengejar yang lainnya, meninggalkan Jimmy dan Ren yang masih terpaku di tempat yang sama. Namun setelah kuberikan death-glear pada mereka, mereka lansung berlari menyusuli kami.

Aku bahkan tidak menyangka kalau Ren yang cool dan cuek juga terpengaruh death-glear ku.

☆☆☆

Author's Pov

Rie segera berlari menyusul teman-temannya sehingga mau tidak mau, ia menghilangkan aura hitamnya.

Hal itu membuat teman-temannya mendesah lega.

'Akhirnya...', itulah pikiran mereka.

"U-uhm. Sekadar informasi, jangan main-main dengan Rie kalau ia sedang Bad Mood atau membuat ia Bad Mood. Karena kalian akan jadi seperti Jimmy dan Ren.", ujar Shu dengan kegugupannya.

Semua anggota perjalanan mengangguk setuju.

Namun, kali ini Shu yang tersenyum seperti Rie tadi saat ia memarahi Jimmy dan Ren.

Senyum yang manis. Terlalu manis sampai aura hitam keluar dari tubuh si sulung Ayanasaka ini.

'Glek'

Apakah Shu Miyaji juga sudah memasuki mode seekor singa ?

"Tapi...kalau kalian membuat Rie Bad Mood, kepalan tangan ini tak akan segan-segan bertabrakan dengan wajah kalian~.", ujar Shu sambil meninju pohon saat mereka sudah jauh dari Magician Academy.

Pohon itu runtuh seketika.

...

...

...

Semuanya merinding disko (?). Mereka akhirnya sadar satu hal.

Bukan hanya Rie saja, kalian harus berhati-hati terhadap kakak-ber-adik Ayanasaka untuk tak membuat mereka kesal.

1 jam berjalan kaki, bahkan mereka belum sampai beast forest. Mereka memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu.

Mereka sudah membawa bekal masing-masing dari asrama. Rie membuat bekal untuk seluruh teman sekamarnya karena Zun, Kay, dan Asseyn, mereka bertiga, tidak bisa memasak.

"Bekal buatan Rie masih tetap enak~", puji Kay.

Entahlah, sepertinya Kay sudah tergila-gila pada Rie.

...ah, lebih tepatnya tergila-gila pada bekal buatan Rie.

"Hm. Terima kasih. Sekarang lanjutkan makanmu. Wak tu kita tidak banyak.", balas Rie dingin, membuat Kay lansung terdiam.

Saat ini, Rie benar-benar sedang dalam mode serius. Kematian Queela membuat jiwanya terguncang, karena itu ia akhir-akhir ini susah tertawa. Tersenyum, sih, masih bisa.

Selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan mereka.

Setelah 2 jam penuh berjalan, mereka baru saja masuk ke beast forest.

Iya. Baru masuk. 2 jam berjalan kaki baru sampai di beast forest.

(Di cerita ini, beast forest memiliki jarak yang sangat jauh. Bisa dibilang, untuk melewati beast forest, dibutuhkan 3 hari penuh. Itu pun kalau tidak diserang beast dan tidak tersesesat)

Sebenarnya mereka semua sudah capek, capek banget. Tapi, mereka tetap berjalan dan mulai masuk ke beast forest, yang penuh kabut.

Satu jam kemudian...

Rie DKK sudah terkapar di tanah dengan keringat bercucuran.

Mereka sepertinya sudah meremehkan beast forest yang ternyata sebelas-dua belas dengan gurun. Panas minta ampun saat siang hari dan dingin menusuk tulang saat sore sampai malam hari.

"Hah...capek banget.", keluh Carley.

Untuk kali ini saja, mereka semua setuju dengan perkataan Carley.

Ah, kecuali Jimmy dan Rie yang terlihat santai.

Bagi Jimmy sang pemilik fire magic, panas adalah temannya. Rie yang merupakan pemilik black fire magic dan wind magic, panas juga bukan masalah. Sekarang ia menggunakan wind ball untuk melindunginya dari terik.

"Rie...tak bisakah kau membuat wind ball dari kekuatanmu itu ke kami semua...?", tanya Shu yang sekarang nampak seperti mayat hidup.

Gini-gini, Shu itu paling benci sama 'panas'. Mau 'panas' yang sesuai logika atau 'panas' yang 'itu'.

Rie merentangkan tangannya, membuat wind ball untuk semuanya, sekalian ia menggunakan kekuatan airnya, untuk menyejukkan keadaan.

Baru 5 menit, harapan istirahat mereka pupus sudah.

"Korinotsurugi", ujar Rie tiba-tiba. Pedang es-nya muncul dan ia lansung melesat menuju balik pohon dekat mereka.

Baru saja Rie mau menebas seseorang yang ada di sana, sosok itu lansung berteriak, "Ma-maaf ! Tolong lepaskan sihirmu itu ! A-aku bukan musuh !", ujarnya. Rie lansung berhenti dan menghilangkan pedang es-nya.

Sosok itu adalah perempuan cantik berambut pendek pirang, terlihat polos, kelihatannya seumuran dengan Rie dan teman-teman.

"Ma-maaf mengagetkan kalian. Oh ya, namaku Chris Diandly. Sekedar tambahan, aku laki-laki."

1 detik

2 detik

3 detik

"HAH !?", seru semuanya kompak.

Iya lah, siapa yang sangka kalau dia laki-laki dengan wajah secantik ini. Rambut pirang, mata indah, bulu mata panjang dan lentik, suara yang manis. Semuanya wajar kaget.

Chris nampak menghela nafas, "Ah...aku sudah terbiasa dengan reaksi ini. Lalu, kalian siapa ? Tidakkah kalian ingin mengenalkan diri ?", tanya Chris sambil menatap Rie dan semuanya.

Shu angkat bicara duluan, "Ah, maaf. Aku Shu Miyaji, nama asliku Takaya Ayanasaka. Di bumi aku bekerja sebagai model, makanya aku memakai nama samaran. Dan ini adik kesayanganku, Rie Ayanasaka. Penyihir istimewa, ia baik tapi kalau marah menyeramkan. Tolong jangan buat dia kesal. Sekian.", ujar Shu panjang lebar.

Rie mengerutkan dahinya, "Perkenalan macam apa itu, Onii-chan ? Dan apa maksudnya kalau aku marah itu menyeramkan ?", tanya Rie sambil menatap kakaknya tajam.

Uh, oh. Shu sudah menggali kuburannya sendiri.

Jimmy menengahi Ayanasaka bersaudara itu, "Hahaha. Maaf atas keributannya. Aku Jimmy Anthernine, dan laki-laki yang terlihat cuek dan dingin itu Ren Akusagaya. Dia cemburuan, jadi hati-hati saja.", kata Jimmy sambil menatap Chris yang duduk di samping Rie.

Semuanya -kecuali Rie- mengerti maksud ucapan Jimmy.

(Kuharap para reader-chan juga mengerti. Hehehe.)

Rie menatap Jimmy bingung. 'Maksudnya ?', batin Rie.

Chris menatap Ren canggung karena Ren sedang menatap tajam dirinya.

Ah, Lebih tepatnya ke arah tangan Chris yang sekitar 1 cm lagi akan saling bersentuhan dengan tangan Rie.

Bukan hanya Ren saja, Shu, Carlay, Carley, Mary, dan Mijyu juga menatap tajam Chris.

Menyadari itu, Chris menjauhkan tangannya.

"Yak ! Sekarang giliranku. Aku Kazuto Aikawa, teman Shu-kun. Dan yang disebelahku ini Yuuma Seikamoto, ia juga teman Shu-kun dan yang paling dekat dengan Rie-chan. Salam kenal !", ujar Kazuto dengan semangat '45.

Carlay memulai perkenalannya, "Aku Carlay Kuiryn Mernandy, dan ini saudara kembarku, Carley Kuiron Mernandy. Salam kenal, Chris.", kata Carlay dengan datar. Mungkin masih kesal karena tangan Chris yang berani mendekati tangan 'nona' Rienya.

Mary berkata sedikit gugup, "A-ah. Aku Mary. Mary Athur. Y-yang disampingku ini Graiden Mijyu. Dan sebelah Mijyu itu Akira Mamatsu. Sa-salam kenal.", kata Mary.

Kay mengangkat tangannya, "Yo ! Aku Kay Lirgenda. Kalau seandainya aku berbuat ceroboh, tolong jangan marahi aku. Di sebelah kananku, Asseyn Lickaeren Mirgen. Sama seperti kakak Rie, ia juga over-protektif dengan Rie. Di sebelah kiriku, Zun Wei si Tsundere.", ujar Kay tanpa merasa bersalah.

BUK !

"Aow ! Apa-apaan kau, Zun !", seru Kay. Tidak terima dipukul seperti itu.

Zun hanya menampilkan wajah kesalnya, "Siapa yang duluan membuatku kesal, hah ?", ujar Zun dengan perempatan di wajahnya.

Semuanya tertawa melihat Zun dan Kay lagi-lagi bertengkar, kecuali Chris yang menatap mereka berdua bingung.

"Hahaha, biarkan saja mereka berdua, Chris. Mereka memang selalu begitu.", ujar Rie. Akhirnya ia tertawa lagi.

Shu dan Yuuma diam-diam tersenyum senang, melihat Rie tertawa seperti itu.

Namun, 3 detik kemudian, Rie menajamkan matanya, ia merentangkan tangan kanannya, "Yami no Aku", ujar Rie tiba-tiba. Memunculkan busur api kegelapannya.

Rie segera merentangkan busurnya dan menembak lansung ke arah Chris. Walau sedikit 'condong' ke arah kanan.

Chris menatap terkejut. Baru kenalan sudah diserang ? Ia memejamkan matanya, tidak berani melihat ujung panah Rie yang berkobar. Namun ia belum merasa sakit sedikit pun.

"Eh ?"

Chris menengok ke belakangnya, ia melihat beast king class berbentuk anjing seperti cerberus, siluman di Yunani kuno ada di belakangnya.

"Eh !? Ini...Cocer !", seru Yuuma.

Rie nampak bingung, "Co...cer ?", tanya Rie.

Zun mengangguk malas, "Cocer atau Copy Cerberus. Cocer itu hanya singkatannya. Disebut Copy Cerberus karena beast ini memiliki rupa seperti Cerberus, siluman Yunani kuno itu.", jelas Zun.

Panah Rie nampak menancap di kepalanya.

Suasana lansung hening. Mereka terkejut karena Rie menyadari kehadiran beast king class yang dikenal sebagai beast yang tak mempunyai hawa kehadiran.

Kalau tidak salah, kejadian Rie saat menemukan Chris tadi juga aneh. Padahal Yuuma yang tepat di depan pohon itu saja tak melihat Chris.

Lalu kenapa...

"R-Rie ? Kenapa kau tahu ?", tanya Mijyu gugup. Bukan takut, tapi gugup karena menyebut nama Rie.

Rie malah menatap Mijyu dan yang lainnya dengan tatapan polos yang imut, Mijyu menahan diri agar tidak merona (atau yang paling parah : mimisan).

"Bukankah itu beast seperti biasanya ? Kenapa kalian tidak sadar ? Tadi dia mengincar Chris, lho !", ujar Rie bingung.

Suasana kembali hening.

...

...

...

"...Sudah lah. Ayo, kita lanjut berjalan lagi. Chris, kau mau ikut ?", tanya Asseyn.

Chris mengangguk, "Ya. Kalian mau mencari markas Magic Black Organization, kan ? Aku ikut.", kata Chris dengan nada penuh kebencian dan dendam.

Semuanya terhenyak. Tepat saat Chris berkata 'markas Magic Black Organization', hawa membunuh terasa sangat jelas.

Satu pertanyaan di benak mereka semua.

Apa yang dilakukan Magic Black Organization pada Chris ?

Mereka tidak menanyakan hal itu dan lanjut berjalan menyusuri beast forest.

To Be Continued...

☆☆☆

Konnichiwa, minna !
Bertemu di chapter 10 : Meet New Friend.
Apa masalah Chris dengan Magic Black Organization ?  Terima kasih telah membaca chapter ini. Maaf karena updatenya lama T_T
See you next chapter, reader-chan~!
Jaa nee~!
Mohon vote dan commentnya~!

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

16.3K 494 20
Jangan lupa komen dan vote ye........
17.5K 1.7K 53
Dikala 8 The Element Sword mula beredar mencari tuan nya sendiri.. Dikala itu.. cahaya akan menerangi kegelapan.. Minhyuk:Nampak nya misi kita telah...
63.9K 232 13
HANYA SEKADAR HIBURAN SEMATA-MATA
796 63 18
HANYA berkedudukan sebagai anak paling bongsu dalam keluarga, Darina Nafisah sering kali diabaikan, dimarahi mak, ayah serta abangnya. Tidak kira apa...