Little Weirdo [ChanBaek]

De sweetwind88

83.1K 5.2K 348

Maaf karena aku kurang bisa merangkum dengan baik (T.T). Jadi silahkan dibaca (*3*). Apa yang kau rasakan kal... Mais

Introduction
Chapter 1 : Ujian
Chapter 2: Annoyance
Chapter 3: Tutor
Chapter 4: Ekspresi Chanyeol
Chapter 5: Fly my kids, Fly!!
Chapter 7: All of me
Chapter 8: I Love You
Chapter 9 [Last Chapter]: Thank you, good bye.

Chapter 6: Jadi Baek...

6.3K 430 27
De sweetwind88

Baekhyun's POV

"Dongwoon, kumohon..."

"Tidak, pergi kau penghianat!" Dongwoon mendorongku keluar dari kamarnya dan bersiap menutup pintu, tp aku menahannya dengan kakiku.

"Dongwoon, aku membutuhkanmu. Aku tak bisa hidup tanpamu, aku mencintaimu." Aku merengek. Chanyeol menatapku dengan tatapan ilfeel. Aku mencoba merayu Dongwoon lagi. "Ayolah Dongwoon, bergabunglah dengan kami. Kumohon. Kalau kau ingin menyalahkan seseorang, salahkan dia!" Kataku menunjuk pada Chanyeol.

"Itu benar Dongwoon. Baekhyun harus ujian lagi, supaya nilainya lebih baik." Kata Chanyeol menjelaskan.

"Aku tetap tidak mau ikut dengan kalian!" Dongwoon menyerah pada rayuanku dan membuka pintunya, membiarkan kami masuk ke kamarnya lagi.

"Kenapa kau ingin aku ikut dengan kalian? Kalau kau mau menginap ya menginap sendiri, ga usah ajak-ajak." Dongwoon menggerutu.

"Aku juga pengennya gitu, tapi orang ini tidak mengijinkanku. Karena aku gagal menjawab satu soal. Aku masih bisa menginap kalau aku membawa satu teman." Aku berkata dan melirik Chanyeol yang sekarang tiduran di tempat tidur Dongwoon.

"Dan orang malang itu adalah aku?" Kata Dongwoon dan duduk di kursi belajarnya. Aku melihat ke arah Chanyeol dan bersiap melompat ke arahnya. Dia menghindar.

"Aku bilang kalau dia bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar aku akan membiarkannya menginap di rumahku." Chanyeol duduk dan menggelitikiku, aku tertawa geli dan memukulnya dengan bantal.

Dongwoon menghela nafas. "Baiklah aku akan ikut, bisakah kalian berhenti mengacak-acak tempat tidurku?"

"Eh? Bukankah kamarmu biasanya berantakan Dongwoon?" tanyaku dan berhenti memukul Chanyeol.

"Dia baru membereskannya kemarin." Kata ibu Dongwoon saat lewat di depan kamar.

"Oooppss, maaf Dongwoon." Kataku

"Huft, aku akan bersiap-siap." Dongwoon berkata dan berjalan menuju kamar mandi untuk ganti baju kurasa.

"Ingatlah, aku juga mengundang seseorang Baek." Kata Chanyeol mengingatkanku. Yah, terserah saja, yang penting bukan nenek lampir itu.

---------------

"Yeolie, nanti kita main truth or dare ya.." Kataku saat kami bertiga berjalan menuju apartemen Chanyeol yang hanya di depan apartemenku.

"Boleh, tp jangan coba lakukan hal-hal mesum Baek." Katanya dan membuka pintu apartemennya. Dia mempersilakan kami masuk menuju kamarnya. Kamarnya tak jauh beda dengan kamarku, hanya terlihat lebih 'pria'. Ada PS, film, dan gitar. Dia suka menyanyi, dan suaranya..mmnnhhh,

Ting..tong...

Chanyeol melihat ke arah pintu depan. "Kalian tunggu sebentar, ku rasa mereka sudah datang." Katanya berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamarnya. Mereka?

Author's POV

Chanyeol membuka pintu apartemennya dan membiarkan tamunya masuk. Kemudian dia berjalan ke kamarnya. Dia mendengar suara aneh dari dalam.

"Aaahhh!! Dongwoon apa yang kau lakukan?"

"Diamlah! Kau yang menginginkan ini Baek. Sekarang terimalah!"

"Jangan!! Aaaahhhhhhhhh......" "Sakit tau! Bokongku yang malang, sekarang bagaimana aku akan merasakan kegagahan Chanyeol kalau kau melakukan ini."

Chanyeol membuka pintu secepat yang dia bisa. "Baekhyun! Apa yang--" Dia menghela nafas lega saat melihat Baekhyun duduk di lantai memegangi bokongnya yang sakit sementara Dongwoon tertawa terbahak di atas tempat tidur.

"Chanyeol...Dongwoon mendorongku dari tempat tidur. Hiks.." Baekhyun pura-pura sedih. Chanyeol tertawa dia masuk dan membantu Baekhyun berdiri. Kemudian memperdilakan tamunya masuk.

"Tiiiiiiddaaaaakkkkkkk!!!" Baekhyun berteriak dramatis. "Kenapa kau mengundang mereka? Hiks..Dongwoon, beri tahu aku kalau ini hanya mimpi."

Dongwoon mencubit pipi Baekhyun. "Ini bukan mimpi..huaaa..." Baekhyun menangis lebay.

------

"Nenek lampir"

Sunyi

"Jidat lebar"

Sunyi lagi.

"Nenek lampir jelek, rambut ijuk, bokong bes-"

"Bicara lagi aku akan menyumpal mumutmu dengan kain pel." Kesabaran Ayoung hilang dan mulai menanggapi omongan Baekhyun tadi. Mereka semua ada di kamar Chanyeol. Baekhyun duduk di tempat tidur bersama Dongwoon, Ayoung duduk di kursi belajar, Hyukjin duduk di lantai samping tempat tidur, sementara Chanyeol berada di dapur menyiapkan snack untuk mereka.

"Dari semua orang kenapa harus kalian berdua?" tanya Baekhyun yang tidak perlu dijawab oleh Hyukjin ataupun Ayoung.

"Hey hey..bukankah aku sudah memperingatkan kalian untuk tidak bertengkar?" tanya Chanyeol saat dia masuk ke kamar membawa snack dan air minum.

"Ayoung mengejekku tadi." Kata Baekhyun dan menunjuk Ayoung. Ayoung mengerutkan alisnya menatap Baekhyun 'Bukankah tadi kau yang mengejekku! Aneh!' pikirnya.

Chanyeol menghela nafasnya keras-keras dan memilih film yang bagus. "Bersenang-senanglah, ini acara menginap."

"Bersenang senang bagaimana? Kalau Hyukjin aku masih bisa handle, tapi kalau nenek lampir ini?" -Baekhyun berkata dan memeluk Dongwoon

"Hey, kau jahat sekali puppy.." Kata Hyukjin.

"Diam kau!" Baekhyun langsung menyuruhnya diam, dia memanyunkan bibirnya dan meraih snack yang disiapkan Chanyeol tadi.

Semuanya diam saja, hanya terdengar suara remahan kripik. Chanyeol akhirnya memutar sebuah film. Dia memilih film horor. Judulnya Annabel.

Ayoung duduk di pangkuan Chanyeol. Dia menutuo matanya ketakutan saat adegan sadis di awal-awal film. Chanyeol menenangkannya dengan mengelus rambutnya dan mengatakan kalau adegannya sudah tidak ada.

Baekhyun sibuk menyingkirkan lengan Hyukjin yang sedari tadi berusaha memeluk pinggangnya. Sementara Dongwoon, asik makan snack dan menikmati film.

Hampir satu jam berlalu mereka tetap dengan kesibukan masing-masing. Tapi kali ini Chanyeol melirik ke arah Baekhyun yang masih berjuang menyingkirkan Hyukjin. Mungkinkah dia cemburu?

Baekhyun menyadari tatapan Chanyeol, dan berpikir hal serupa. Chanyeol menunjukkan ekspresi tidak nyaman.

"Hey Ayoung!" -Baekhyun

"Apa?"

"Apa kau M? Ada noda merah di celanamu." Kata Baekhyun, sebenarnya dia Cuma berbohong. Tapi wajah Ayoung terlihat panik, kemudian dia berdiri dan seolah menutupi noda dengan tangannya. Hyukjin tertawa pelan.

"Kau pasti bohong Baek!" Ayoung berkata, dia memang sedang M.

"Lagi pula kenapa kau pakai celana putih sih?" tanya Hyukjin. Ayoung semakin panik.

"Babe, tidak ada noda apapun di celanamu." Kata Chanyeol. "Kalian berdua bisakah tidak mengganggu pacarku?"

"Aku akan segera kembali." Kata Ayoung dan pergi ke kamar mandi.

"Kalian!" Kata Chanyeol geram.

"Apa? Aku hanya membantumu. Karena kau terlihat tidak nyaman tadi." -Baekhyun berkata beranjak dari tempat tidur dan duduk di pangkuan Chanyeol. Anehnya Chanyeol tidak menyuruhnya untuk pergi atau menyingkirkannya.

Hyukjin berpaling ke arah Dongwoon dan berebut snack. Tak berapa lama Ayoung kembali. Dia mengerutkan alisnya lagi.

"Turun!" dia menyuruh Baekhyun pergi dari pangkuan kekasihnya.

"Tidak mau."

"Chanyeol, berti tahu dia untuk pergi dari pangkuanmu!" Ayoung berkata pada Chanyeol, tatapannya menunjukkan kalau dia siap membunuh Baekhyun kapanpun.

"Baek, turun." Kata Chanyeol dan mendorong Baehyun. "Hyukjin?"

Hyukjin dan Dongwoon langsung menengok ke arah Chanyeol. "Ya?"

"Kau tidak keberatan tidur bersama Dongwoon di tempat tidur bukan?" Chanyeol berkata dan menghela nafas saat merasakan Ayoung duduk di pangkuannya lagi.

"Dimana aku akan tidur?" tanya Baekhyun.

"Kau tidur di kamar mandi!" Kata Ayoung menjulurkan lidahnya. Baekhyun melakukan hal yang sama ke arah Ayoung.

"Kau tidur di kamar kakakku Baek. Ayoung bisa tidur di kamar ibuku, dan aku akan tidur di lantai." -Chanyeol

"Bukankah menginap itu maksudnya kita tidur bersama dalam satu kamar? Kecuali Ayoung." tanya Baekhyun lagi.

"Kenapa aku?" tanya Ayoung kesal.

"Karena kau wanita, bodoh!" -Baekhyun

"Huft, baiklah terserah kalian. Aku akan tidur di kamar kakakku saja. Terserah kalian mau tidur dimana." -Chanyeol mematikan tv dan pergi ke kamar kakaknya. Ayoung pergi ke kamar ibu Chanyeol, sementara Baekhyun, Dongwoon dan Hyukjin tidur bersama. Dongwoon dan Hyukjin tidur bersama di tempat tidur, Baekhyun tidur di lantai.

Jam setengah sebelas malam, Baekhyun masih belum bisa tidur. Dia memutuskan untuk pergi ke kamar kakak Chanyeol dimana Chanyeol berada.

Baekhyun's POV

Aku diam-diam menyelinap ke kamar kakak Chanyeol dan membuka pintunya. Aku melihat Chanyeol tengkurap dan bermain dengan Hpnya. Dia belum tidur?

"Aku tahu kau disana Baek, kemarilah!" Katanya.

Aku masuk dan menutup pintu, kemudian melompat ke tempat tidur. "Kau tidak bisa tidur Yeolie?"

Dia diam saja dan masih bermain dengan Hpnya. "Apa yang kau mainkan?"

Dia masih diam, sepertinya dia melihat foto-foto di galerinya. "Apa kau menyukai Hyukjin Baek?" dia bertanya. Kenapa dia tiba-tiba menanyakan itu.

"Chanyeol sayang..apa kau bersungguh-sungguh menanyakan hal itu?" Aku memberinya tatapan flat.

Dia tertawa sebentar. "Hem, lupakan Baek. Tidurlah ini sudah malam."

"Apa kau membiarkanku tidur di sini bersamamu? Apa kau baik-baik saja? Apa kau sakit?" tanyaku dan menyentuh dahinya.

"Ugh, lupakan. Kembalilah ke kamarmu." -Chanyeol

"Tidak, tidak, aku akan tetap disini." Aku mendekat ke arahnya dan memeluknya dari belakang.

"Idiot.." dia tertawa dan menyingkirkan tanganku.

Aku juga ikut tertawa. "Aku akan tenang kalau kau memberikan kecupan selamat tidur padaku."

Dia diam sejenak, membalikkan badannya ke arahku dan mencium keningku. "Selamat malam Baek." Kemudian dia berbalik lagi membelakangiku. WHAT!!!

Dia benar-benar menciumku? Apa aku bermimpi lagi? Aku tetap diam dan berpikir apa ini benar-benar nyata. Wajahku memerah, jantungku berdebar. Ciuman tadi membuatku semakin tidak bisa tidur.

Waktu berlalu, aku masih belum bisa tidur dan sudah jam 3 pagi. Memikirkan ciuman tadi. Kenapa dia selalu menggodaku dengan hal-hal semacam ini?

"Argh!" Aku bangun dan pergi ke kamar mandi, membasuh mukaku. Aku mengelap mukaku dan melihat diriku di dalam cermin. Saat aku membuka pintu kamar mandi, aku melihat Ayoung membisikkan sesuatu ke arah Chanyeol, dia terkeheh. Jadi Chanyeol tidak tidur dari tadi?

Ayoung mencium Chanyeol dan pergi tanpa menyadari kalau aku ada di kamar itu. Saat dia sudah pergi aku berjalan ke tempat tidur dan menyelimuti seluruh tubuhku.

"Baek, aku tidak tahu kenapa aku menciummu tadi."

Aku diam saja.

"Jangan salah sangka. Yah, aku tahu kau pasti salah mengartikan ciuman itu. tapi bukan maksudku seperti itu." -Chanyeol

"Kau ini menyebalkan! Kau tahu aku akan salah mengartikan ciuman itu. Kenapa kau masih melakukannya?" Aku membuka selimutku dan berbalik ke arahnya.

"Aku tidak suka pada Hyukjin.."

"Tapi kenapa kau mengundangnya?" aku bertanya.

"Aku tidak tahu."

"Ugh!! Kau ini benar-benar ya.." Aku berkata dan membalikkan badanku lagi. "Aku sulit tidur akhir-akhir ini."

Dia tertawa dan menyingkirkan selimutnya. "Aku akan segera kembali." Katanya dan pergi ke kamar mandi. Beberapa detik kemudian dia kembali dengan poni basah. "Kalau kau tidak bisa tidur, aku akan menemanimu Baek."

Chanyeol kembali ke sampingku dan menarik selimutnya lagi.

"Chanyeol?"

"Hemm?"

"Apa kau benar-benar menyukai Ayoung?" Tanyaku. Dia hanya diam saja. "Chanyeol?"

"Hemm?"

"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku."

"Haruskah? Aku sudah menjawab pertanyaan itu berulang kali." Katanya dan menarik bantalku.

"Hey itu bantalku." Kataku dan duduk.

"Ambilah kalau kau bisa." Katanya dan mendekap bantalku. Aku menarik bantalnya. Pada akhirnya kami perang bantal.

Chanyeol memukulku cukup keras dan mengenai mata kananku. "Awww mataku."

Dia berhenti dan melihat keadaanku. Sakit, dia kejam sekali memukul mataku. Aku berteriak cukup keras tadi dan mendengar langkah kaki ke kamar kami.

"Chanyeol apa yang-" Hyukjin masuk bersama Dongwoon. Dia berhenti saat melihat posisi kami. Chanyeol duduk di pahaku dan meniup mata kananku tadi.

"Apa yang kalian berdua lakukan?" Tanya Dongwoon. Aku dan Chanyeol menyadari posisi kami dan wajahku mulai memerah, kurasa wajah Chanyeol juga.

"Ah! Ini hanya salah paham." -Chanyeol

"Baekhyun, kemarilah! Ayoung akan membunuhmu kalau dia melihat ini." Hyukjin. Aku menuruti perintahnya dan kembali ke kamar kami. Apa yang tadi itu benar-benar terjadi? Argh! Semoga besok tidak canggung.

---------

"Puppy, kalau kau tidak bangun aku akan menciummu dan meminta Dongwoon meng-upload gambar kita supaya semua orang tahu kau adalah milikku." Hyukjin berkata karena aku masih belum mau bangun dari tempat tidur Chanyeol.

"Tinggalkan aku sendiri Hyukjin! Aku suka bau Chanyeol yang melekat di tempat tidurnya. Jangan ganggu aku!" Kataku dan menarik slimut Chanyeol ke seluruh badanku. Aku sangat menyukai aroma Chanyeol. Menarik nafas dalam-dalam seolah ini adalah udara segar.

"Aku sudah memperingatkanmu Puppy. Dongwoon, bisakah kau mengambil foto kami saat aku mencium Baekhyun?" -Hyukjin, aku mendengarnya membuka HPnya dan melemparnya ke arah Dongwoon. Kemudian Hyukjin duduk di sebelahku, aku merasa dia mendekat ke wajahku yang masih tertutup selimut. "Kau yakin tidak mau bangun? Kau akan berantakan Baek."

"Ancamanmu tidak berarti untukku! Aku tidak mau pergi dari tempat ini. Baunya sangat nyaman."

"Baiklah, kau yang memintanya Puppy." Kata Hyukjin dan membuka selimutku, mendekat ke leherku sampai aku bisa merasakan nafasnya. Dia bersiap, aku menutup mata karena takut.

"Baekhyun!" Chanyeol berteriak saat dia masuk ke kamar, membuat Hyukjin gagal melancarkan serangannya.

"Chanyeol..." Aku berlari ke arahnya dan memeluknya. "Chanyeol yang asli baunya lebih enak."

"Idiot, apa yang kau lakukan?" -Chanyeol seraya mendorongku menjauh. "Kau ini benar-benar menyeramkan."

Chanyeol berjalan ke kamar ibunya. Eh? Bukankah Ayoung ada di sana. Dia membuka pintu kemudian menutupnya. Aku bisa melihat Ayoung masih tertidur tadi.

"Lihatlah Puppy, bukankah sebaiknya kau pacaran denganku." Hyukjin mendekat dan memelukku dari belakang. "Chanyeol hanya bermain-main denganmu."

Aku menyingkir dari pelukannya "Jangan ganggu aku Hyukjin!" Aku melihat ke rak Chanyeol dan menyalakan PS. Kami bertiga (Baekhyun, Hyukjin, dan Dongwoon) bermain cukup lama. Aku membuat gamenya berantakan. Hahahah. Balas dendam (evil smirk).

30 menit sudah aku bermain, mataku terasa lelah. Aku beranjak dan turun ke dapur. Dimana aku mendengar suara tawa nenek lampir itu. Saat sampai di dapur aku melihat Ayoung sedang menyuapi Chanyeol dengan roti selai.

"Selamat pagi nenek lampir. Ku harap kau mimpi buruk semalam." Kataku saat memasuki dapur dan menarik kursi makan ke sebelah Chanyeol.

Dia mengerutkan alisnya, kemudian pura-pura mengacuhkanku. "Chanyeol, habis ini kita jalan-jalan ya. Sudah lama aku tidak kencan denganmu." Katanya dan menyuapi Chanyeol lagi.

"Itu karena kau membosankan, nenek lampir!" Aku berkata sebelum Chanyeol menjawab. Dia melihat ke arahku dan memasang muka marah. "Apa? Bukankah kau bilang nenek lampir ini mulai membosankan?"

"Baekhyun." Chanyeol memperingatkan. "Aku tidak mengatakannya." Dia berkata pada Ayoung. "Baekhyun, kenapa kau tidak makan saja? Ada-"

"Menyumpal mulutku dengan makanan tidak membuatku diam." Aku berkata memotong ucapan Chanyeol tadi. "Hey, aku punya ide yang lebih bagus." Kataku dan merebut sepotong roti dari tangan Ayoung dan menyuapkannya ke Chanyeol. "Aku bisa menyuapimu dengan cinta."

"Baekhyun!!!" Ayoung merebut kembali roti dari tanganku. "Bisakah kau meninggalkan kami sebentar saja? Chanyeol tidak menyukaimu, camkan itu di dalam otak udangmu!" Dia menempeleng kepalaku.

"Ayoung, hentikan itu.." -Chanyeol

"Tidak! Aku muak dengannya. Dia selalu datang diantara kita dan membuatku marah. Baekhyun mencoba memisahkan kita. Tidakkah kau sadari itu Chanyeol? Kalau kau tidak melakukan sesuatu untuk menyingkirkannya. Maka hubungan kita berakhir sampai di sini!"

"Baekhyun, bisakah kau tinggalkan kami sebentar?" Chanyeol melihat ke arahku. Ayoung hampir menangis saking marahnya. Aku menggebrak meja dan pergi.

Apa hari ini hari sial? Aku Cuma berharap kalau hari ini tidak akan canggung karena kejadian semalam, tapi ini lebih buruk. Aku berjalan keluar apartemen, dimana tidak ada apapun kecuali lorong ke apartemenku dan pintu lift.

Aku menghela nafas dan duduk di samping pintu apertemen Chanyeol. Aku marah karena dua hal. Pertama, Chanyeol sepertinya tidak ingat apa yang kita lakukan semalam. Kedua, Ayoung.

Aku sangat marah padanya. Dia seorang wanita, dan ku rasa Chanyeol menyukai wanita. Ayoung selalu bersamanya dan dia menyukainya. Apa dia benar-benar menyukainya? Chanyeol selalu datang ke apartemenku dan menyuruhku untuk belajar, bangun, mengerjakan ini itu. Dia bilang semua itu untuk masa depanku. Di sekolah kami tidak banyak menghabiskan waktu bersama, dia juga tidak duduk di sampingku. Ayoung sangat beruntung.

"Ah, kau disini Baek." Pintu apartemen dibuka. "Ayoung sudah tenang sekarang." Chanyeol berkata dan duduk di sampingku. "Baekhyun, bisakah kau membantuku?"

"Kalau ini mengenai nenek lampir itu, aku tidak mau!"

"Apa kau sangat membencinya?" -Chanyeol melihat ke arahku dan aku memalingkan wajahku darinya.

"Aku tidak punya pilihan. Dia sangat berarti untukmu, sedangkan aku hanya seorang lelaki idiot yang meyakini bahwa kau sebenarnya adalah gay."

Chanyeol tertawa kecil. "Baekhyun, ku rasa kau harus mencintai orang lain. Aku tidak ingin kau tersakiti karena aku."

"Apa kau bercanda? Aku lebih baik mati dari pada mencari orang lain." Kataku, dia mengacak rambutku. "Apa kau bahagia dengannya?"

Chanyeol hanya menatap ke dinding lorong, dia tidak menjawab pertanyaanku. Ku rasa diamnya sudah menjawab pertanyaanku tadi. Aku menghela nafas. Kenapa aku tidak dilahirkan sebagai wanita?

***

Baekhyun's POV

Satu minggu setelah kami menginap. Aku tidak tahu apa alasannya, tetapi sepertinya hubungan Chanyeol dan Ayoung semakin renggang. Apa ini karena aku? Karena ulahku?

Tapi sore ini saat aku pulang sekolah aku melihat Ayoung dijemput oleh seorang pria. Siapa dia? Setahuku dia tidak punya kakak atau adik. Mereka terlihat mesra. Apa Chanyeol tahu?

Ngomong-ngomong kemana Chanyeol? Seharian ini aku tidak melihatnya. Dia tidak membangunkanku hari ini, dia juga tidak berangkat sekolah.

"Hyung, apa kau tahu dimana Chanyeol? Kenapa dia tidak kelihatan hari ini?" Tanyaku pada Ryewook saat aku sampai di apartemen.

"Selamat datang Baek." Ryewook tersenyum. "Ah, Chanyeol...." Ekspresinya berubah sedih. Apa yang terjadi?

"Ada apa dengannya?" Tanyaku tidak sabar. Aku mendengar Ryewook menghela nafas.

"Jadi Baek..Chanyeol ada di rumah sakit sekarang." -Ryewook

~To be continue

Continue lendo

Você também vai gostar

44.7K 4.7K 14
Jaehyun memutuskan untuk melarikan diri dari pernikahannya dan bersembunyi di Jeju. Namun, disana dia justru bertemu dengan mantan kekasihnya, Johnny...
4.2K 354 9
Kumpulan ff Oneshoot dengan cast woogyu couple
16K 748 9
KAU BUKAN ANAK KU KAU ANAK JALANG ITU JAEHYUN, JANGAN PANGGIL AKU APPA MU. pemeran Johnny jaehyun nanti ada pemeran tambahan 😁
31.7K 3.1K 17
Completed story + sequel Perlakuan dan afeksi Jeno curahkan pada Jaehyun. Tetangga sekaligus cinta pertamanya yang sempat Jeno coba kubur dalam-dalam...