Our Joint Business (Fan Ficti...

Por angelaftracta

73K 1.2K 126

cerpen FF (tapi ga oneshoot sih) yang sudah TAMAT. langsung baca sampe selesai aja chingu :) saranghae!!! :D Mais

Paduan membaca FF ini
Our Joint Business - part 2
Our Joint Business - part 3
Our Joint Business - part 4
Our Joint Business - part 5
Our Joint Business - part 6
Our Joint Business - part 7
Our Joint Business - Epilog

Our Joint Business (Fan Fiction Siwon Super Junior)

12.5K 184 18
Por angelaftracta

Anyyeong :)

Sebenarnya ini salah satu FF Request-an dari @fuzzynia (minta dipasangin ama Siwon :p) yang seharusnya kutaruh di kumpulan FF.. tapi sepertinya cerita ini akan lumayan panjang 15-20 halaman Microsoft Word, Times new roman font 12 enter 1.5. JAdi kuputuskan untuk membuatnya dalam satu buku. 

Yang mau nge-request cerita atau mau usul-usul tentang ceritaku, silahkan baca blog-ku untuk me-request-nya http://angelaftracta.wordpress.com 

selamat membaca :)

P.S. ada yang tau nama ibunya Siwon???

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

       Apppaaaa!!!! (Ayah), kau menyusahkan sekali! Memangnya dia tidak tau kalau aku punya jam kuliah sekarang! Aish, terpaksa aku keluar ditengah-tengah kuliah demi menuruti perintah Appa. Jadi disinilah aku sekarang, menyetir honda jazz putihku (yang kuberi nama Shiro, hadiah ulangtahunku ke-17 dari Appa) sambil mendengarkan lagu-lagu milik Super Junior (ah, betapa cintanya aku pada boyband dari Korea yang satu ini). Sudah berkali-kali aku melirik jam pada dashboard mobilku. Ah! Sial! Ternyata aku hampir terlambat.

       “Ya! Sang Ah, Appa mohon. Kau bisa kan menjemput Mr. Choi di bandara? Dia datang jauh-jauh dari Korea untuk menemui kita. Tolong Sang Ah, mengertilah. Mr. Choi itu pemilik utama perusahaan Boryung dan Hwanha di Korea. Kau tahu, dia calon investor yang sangat potensial. Bahkan dia sendiri yang langsung datang kesini. Pastikan kau meninggalkan kesan baik padanya agar proyek ini berhasil. Jangan sampai terlambat dan sambut dia dengan baik, Arrachi?”

       Tapi Appa, ini aku sudah menyetir 120 km/jam dan tampaknya aku masih akan terlambat sampai di bandara. Miyanhae, appa. :’(

       Ah, baiklah, sebelum kita lanjut ke adegan ngebut gila-gilaan yang sebentar lagi kulakukan, let me introduce myself first. Namaku Han Sang Ah. Anak pertama dari dua bersaudara (aku punya satu namdongsaeng; adik laki-laki) di keluarga Han. Keluarga kami sebenarnya berasal dari Korea hanya saja karena perusahaan tambang batu bara milik Appa ada di negara dengan-setir-mobil-di-kanan-ini jadi kami sekeluarga pindah kesini. Sudah cukup lama kami berada disini. Eun Jo (namdongsaeng-ku) saja lahir disini.

       Tentang perusahaan milik Appa. Perusahaan Han Coal Corp iniadalah perusahaan tambang batu bara yang cukup sukses. Pasar luar negeri banyak yang memesan batu bara pada Appa regulary. Dari mulai pasar dalam negeri, China, Jepang, bahkan Korea sendiri.  Karena perusahaan Appa yang cukup maju inilah aku sekeluarga bisa hidup berkecukupan.

        Cause I can’t stop thinking bout you girl... Ah, namja-deul yang tampan ini mulai bernyanyi dari iPhone-ku. “Yeobboseyyo?” (Halo?)

       “Sang ah!” Appppaaaa!!! Tak taukah dirimu kalau anak gadismu yang belum tamat kuliah ini sedang nyetir gila-gilaan sampai 130 km/jam agar tidak terlambat. Kau malah mengganggu konsentrasiku pada setir dengan menelepon. Aish jjinjja! Semoga sepanjang jalan aku tidak menemui polisi! Bisa-bisa aku ditilang karena melanggar batas kecepatan yang hanya 60 km/jam. “Kau sudah sampai?”

       “BELUM APPA!!! Aku sedang kuliah waktu Appa menyuruhku untuk cepat pergi. Ah Appa, memangnya tidak ada sopir kantor yang bisa disuruh untuk menjemput Mr. Choi?”

       “Sang Ah. Aish, kau belum mengerti juga. Percuma Appa menyekolahkanmu di sekolah bisnis!” Ye, aku tahu kalau aku memang calon cum laude di jurusanku dengan hanya mendapatkan dua buah ‘B’ sepanjang aku kuliah (sisanya dapet A lho). Apa sih yang belum kudapat dari kampus?

       “Tidakkah kau mengerti? Mr. Choi DATANG SENDIRI kemari. Maksudku, seharusnya aku yang datang terlebih dahulu ke tempatnya untuk meyakinkan dia dan baru mengajaknya untuk melihat langsung tambang kita. Tapi dia sendiri yang bilang INGIN DATANG SENDIRI/ Itu berarti dia ingin kenal Appa secara lebih personal. Lebih kepada pendekatan pribadi dibandingkan pendekatan bisnis. Sebenarnya aku sendiri yang akan menjemputnya. Tapi mendadak ada rapat direksi. Daripada supir, lebih baik kau bukan? Lagipula bukankah kau juga bagian dari Han Coal Corp?” Ah ya, selain anak dari pemegang 51% saham Han Coal Corp, aku juga bagian dari Han Coal Corp dengan pegangan saham 5%. Aku juga bekerja disana di sela-sela kuliahku. Tapi masih dilevel rendah sih. Appa memang menyuruhku untuk belajar dari awal seperti Appa yang merintis usaha ini dari awal.

        “Ne... Arrasao (Ya, aku mengerti).” Akhirnya aku pasrah saja. “Lagipula aku sebentar lagi sampai di bandara.”

        “Bagus! Sekarang, Kajja, Palli (Pergi, cepat).”

        “Ne Appa. Saranghae.”

       “Nado saranghae my little princess.”

**********

       Reached! Bandara. Untung saja pesawat yang ditumpangi Mr.Choi di delayed karena ada gangguan cuaca. Eh? Untung? Kalau dipikir-pikir tetap saja aku rugi. Berdiri dengan memegang papan bertuliskan Choi Ki Ho didepan pintu kedatangan. Aish, ini memalukan sekali. Teganya Appa.

       Orang-orang yang datang dari Korea mulai terlihat. Oh, sudah datang rupanya. Karena itu aku mengangkat papanku lebih tinggi agar Mr. Choi Ki Ho bisa melihat papanku. Huh, aku benar-benar clueless tentang tampang Mr. Choi Ki Ho itu. Pasti pria kaya yang memakai jas dan kacamata, dan sebagian rambutnya sudah memutih. Eh? Atau mungkin Mr. Choi Ki Ho itu bukan orang tua. Dia adalah eksekutif muda yang sudah merintis perusahaannya.

       Baru saja benakku berkata kemudian tiba-tiba ada sesosok pria tampan yang... eh? Dia berjalan kearahku? Oh My God, jangan-jangan perkiraanku benar. Choi Ki Ho itu eksmud (eksekutif muda) yang akan berinvestasi di perusahaan Appa.

       Treeettt *bunyi kaset rusak*. Ternyata si tampan tadi hanya melewatiku untuk menghampiri sopir yang berdiri di belakangku. Ah, sial! Sekarang malah ada seorang tua yang persis berada dalam bayanganku sebelumnya (pria tua yang memakai jas, kacamata, dan rambutnya sudah sedikit memutih) menghampiriku.

       “Han Sang Ah?”

       “Ne. Choi Ki Ho-ssi?”

       “Ne! Senang bertemu denganmu Sang Ah.” Tuh kan benar! Choi Ki Ho ini memang sudah tua. Lebih tua sedikit dari Appa mungkin.

       Aku membukakan pintu belakang mobil untuk Mr. Choi. Tetapi dia malah menolak duduk dibelakang. “Kau kan bukan supir-ku, Sang Ah. Bagaimana kalau aku duduk didepan saja dan kita bisa mengobrol bersama?”

       “Arrasou.” Aku membukakan pintu depan untuk Choi Isa (Direktur Choi). Kalau dipikir-pikir, dia ini tamu pertama yang menaiki Shiro-ku selain teman-temanku. Appa dan Umma-ku saja tidak pernah naik ke mobil ini. Hanya Eun Jo saja keluargaku yang sering nebeng ke Shiro.

       Aku men-starter Shiro dan begitu nyala langsung terdengar suara Siwon, anggota super junior favoritku. Aku suka lagu ini, Me-super junior M. Aku semakin suka lagu ini karena Siwon yang mendapat giliran pertama menyanyi.

 

Hok si gahm cheoh waht deon geoh nee

Neouyeh ma eum ee

Byun hae ga geoh itneun gul mal ya  

       Muka Choi Isa mendadak aneh dan tampak sedikit tidak setuju dengan musik yang tiba-tiba terdengar. Babo! Kenapa tadi aku lupa mengeluarkan CD super junior ini. Padahal sebelum turun tadi aku sudah berencana menyetel musik jazz. “Maafkan aku Isa Choi. Tadi aku lupa mengeluarkan CD-nya pada saat aku mematikan mobil. Apa kau tidak suka mendengarkan musik? Apa selera musikmu Isa Choi? Aku punya koleksi beberapa lagu jazz kalau kau mau.”

       “Ya, itu saja kalau boleh.” Choi Isa langsung tersenyum. Aku langsung mengambil CD Michael Buble. “Kau suka musik Sang Ah?”

       Aku sedikit kaget awalnya karena Choi Isa terlihat ingin berakrab-akrab ria denganku. Awalnya kupikir dia seorang direktur yang kaku. “Ne. Aku menyukainya, terutama lagu-lagu Korea. Mengingatkanku pada kampung halamanku. Semua orang selalu ingin kembali ke kampungnya bukan begitu, Choi ISa?”

       “Kau benar. Musik apa yang paling kau suka?”

        “Pop!” Ha! Jawaban yang langsung bisa kujawab tanpa perlu berpikir. “Tapi sebenarnya aku menyukai lagu apapun yang dinyanyikan super junior.”

       “Ternyata kau mengetahuinya juga ya Sang Ah.”

       “Eh?” Mengetahui apa yang dimaksud Choi Isa?

       “Super junior. Ah, sudahlah. Lalu apa kegiatanmu sekarang?”

        “Aku?” Memangnya kenapa Choi Isa tertarik dengan kehidupan pribadiku? “Aku masih kuliah di jurusan bussiness management. Aku juga terjun langsung di perusahaan Appa. Jadi aku kuliah sambil bekerja.” Hitung-hitung belajar jadi penerus, kata Appa. Sepertinya memang begitu. Appa mempersiapkanku untuk menjadi penerusnya karena Eun Jo sepertinya sama sekali tidak tertarik didunia bisnis. Tapi tak apa, toh aku mencintai dunia bisnis. Seperti aku terlahir untuk ini (dunia bisnis).

       “Jeongmal? (Benarkah?) Hahaha.” Suara tawa membahanan didalam Shiro. Tapi Choi Isatidak terdengar seperti menertawaiku dalam arti sebenarnya. Lebih seperti tertawa karena bangga. “Appa-mu pasti bangga memiliki putri sepertimu. Kau pintar dan berbakat. Appa-mu sering sekali membicarakanmu waktu kita berdua chatting. Aku percaya kau pasti jadi pebisnis sukses.”

       “Khamsa hamnida Choi Ki Ho Isa.”

       Dari gedung-gedung tinggi, sekarang pemandangan sudah berubah menjadi suasana perumahan. Sebentar lagi kami akan sampai dirumahku. Choi Isa membetulkan letak kacamatanya dan menerawang “Andai saja anakku sepertimu, Sang Ah.”

**********

Continuar a ler

Também vai Gostar

68.2K 3.3K 8
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
13.3M 1.1M 81
♠ 𝘼 𝙈𝘼𝙁𝙄𝘼 𝙍𝙊𝙈𝘼𝙉𝘾𝙀 ♠ "You have two options. 'Be mine', or 'I'll be yours'." Ace Javarius Dieter, bos mafia yang abusive, manipulative, ps...
1.6M 145K 73
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...