My Little Baby (END) ✓

بواسطة AyyaKanawut

55.2K 7.9K 2.4K

Di usia nya yang baru menginjak 27 tahun Mew Manuel Damarion Harus siap di jodohkan oleh orang tua nya, alasa... المزيد

Perkenalan Tokoh
01 || Di Kejar Nikah 🍓
02 || Gara-gara Mochi 🍓
03 || Calon menantu 🍓
04|| ingin mengikat 🍓
05 || resmi mengikat 🍓
06 || Kantor Manuel 🍓
07 || Bayi sakit 🍓
08 || Kembali 🍓
09 || Rencana 🍓
10 || Kelulusan 🍓
11 || Pernikahan 🍓
13 || Istri Kecil 🍓
14 || tingkah Gasena 🍓
15 || Ikan putih-putih 🍓
16 || Gasena anak baik 🍓
17 || Ice cream 🍓
18 || Manuel & Gasena
19 || Gasena Agresif 🍓
20 || sakit lagi? 🍓
21 || Mulai nakal 🍓
22 | Gasena rewel 🍓
23 || Keseharian 🍓
24 || Gasena & Adek bayi 🍓
25 || Keluarga kecil (END) 🍓

12 || first time 🍓

2.3K 289 54
بواسطة AyyaKanawut

Konten dewasa mohon bijak semuanya 🔞

Puasa woy tapi Gapapa dosa di tanggung masing-masing yaaa, awokawok. Selamat membaca🥰

"Enghh... Om." Gasena merengek setelah melepaskan Ciumannya, Manuel melihat Gasena yang sepertinya semakin terpengaruh oleh obat perangsang itu.

Gasena mengatur napasnya dengan baik, Manuel menghampiri leher Gasena dan memberikan hisapan juga Jilatan disana. Gasena mendongak pelan, lengkuhan kecil pun keluar dari celah bibir Gasena.

Manuel melepaskan kunciannya di tangan Gasena, Manuel sedikit beranjak dengan sekali tarikan Manuel membuka kaos yang di pakainya.

"Panas Om," rengek Gasena dengan tangan yang menarik-narik kemeja tidurnya. "Stt... Sebentar sayang, Om bantu lepaskan okey." Gasena mengangguk kecil, Manuel membuka satu persatu kancing kemeja Gasena.

Manuel tidak melepaskan kemeja itu karena matanya sekarang terfokus pada nipple Gasena yang menggoda, Manuel menghampiri Nipple Gasena dan mulai memainkan Nipple itu.

Gasena menundukan kepalanya, Gasena mengusap rambut Manuel dengan tubuh mengeliat pelan. Hisapan dan Gigitan Manuel di Nipplenya, membuat tubuh Gasena meremang.

Manuel semakin naik dan kembali melakukan tugasnya di bagian leher Gasena, leher putih itu harus di beri tanda kepemilikan. Manuel menghirup wanginya, sangat kuat wangi bayi di leher Gasena.

Manuel menatap Hasil karyanya dengan senyum Tipis, kini Manuel menatap Gasena dengan lembut. "Om tubuh Asen tidak enak," rengek Gasena mengadu pada Manuel. "Om bantu agar tubuh Asen enak, okey?" Gasena tanpa berfikir lagi langsung menganggukkan kepalanya kuat.

Manuel mengambil kedua tangan Gasena dan mengunci kedua tangan itu dengan kedua tangannya, Manuel kembali menyambar bibir Gasena. Walaupun Gasena mencium Manuel dengan berantakan, Manuel menikmatinya.

Rasanya sangat manis dan membuat bagian bawahnya sesak sekarang, tapi Manuel tau Gasena baru pertama kali melakukan ini jadi Manuel harus bermain lembut agar Gasena tidak terkejut.

Manuel menghisap bibir bawah Gasena lidahnya pun bermain di dalam mulut Gasena, menghitung deretan Gigi bayi Gasena. Suara bibir terlepas sangat nyaring terdengar, Manuel menatap Gasena lagi.

"Julurkan lidah, sayang." Gasena mengikuti perintah Manuel dengan menjulurkan Lidahnya, Manuel mengumpat sangat manis ketika Gasena mengikuti perintahnya. Manuel kembali menyambar bibir Itu, satu tangan Manuel melepaskan pegangannya.

Tangan itu menggerayangi tubuh Gasena, dari leher hingga ke pinggang mengukur setiap bagian tubuh yang akan Manuel jamah malam ini. 

Plop!!

Gasena meraup oksigen sebanyak mungkin setelah Manuel melepaskan Ciumannya, Saliva Gasena dan Manuel bercampur rasanya manis mulut Gasena itu.

Manuel mengusap bibir Basah Gasena dengan jempolnya, Gasena menatap Manuel. Sayu tatapan itu seakan memberikan lampu Hijau untuk Manuel melakukan hal lebih, Manuel mengeram kecil.

Manuel mengecup pipi, kening dan telinga Gasena tak lupa Leher yang kembali mendapatkan Hisapan. Bibir Manuel semakin turun ke bawah, satu tangan yang menganggur Manuel gunakan untuk memilin dan memainkan Nipple Gasena dan nipple sebelahnya Manuel mainkan menggunakan Lidah dan Gigi.

Lengkuhan manis Gasena kembali terdengar, setelah puas Manuel semakin turun dan menemui perut Gasena. Sekarang kedua tangannya memegang pinggang ramping Gasena, Manuel melebarkan kedua kaki Gasena juga.

Tangan besarnya mulai menurunkan Celana Tidur yang Gasena kenakan menyisakan celana dalam saja. "Om kenapa celana Asen di buka?" tanya Gasena menatap Manuel bingung, Manuel mendongak pelan. "supaya tidak panas, kan tadi sayang bilang katanya panas jadi Om bantu agar tidak panas."

Manuel beranjak dari atas tubuh Gasena, dengan lembut manuel menarik Gasena. Manuel duduk di pinggir Kasur, Gasena. Manuel bawa kembali tidur di atas pangkuannya dengan tengkurap.

Plakk!!

"Enghh... Om kenapa pantat asen di pukul!" Gasena menoleh ke belakang karena Manuel menampar pantatnya yang masih terbalut celana dalam. 

🍓🍓🍓

"Enghh... Om," lengkuhan Gasena terdengar, tangan kecil itu berusaha untuk menghentikan Manuel yang sedang memainkan analnya. Manuel menghampiri wajah Gasena dan memberikan kecupan di pipi bulat Gasena, dua jari panjang Manuel menerobos masuk ke anal Gasena.

Desahan Gasena terdengar sangat manis apalagi rengekan itu membuat Manuel semakin tinggi, ingin segera menegak madu manisnya ini. Manuel sedang mempersiapkan anal Gasena dengan memasukan kedua jari panjangnya, posisi Gasena masih seperti tadi tengkurap di pangkuan Manuel.

Plakk!!

Plakk!!

"Jangan pukul pantat asen om!" Jerit Gasena lagi, Manuel terkekeh kecil. Gasena menikmati permainan Manuel, Manuel tidak mendengarkan dan kembali menampar pantat Gasena. "Hiks... Om nakal, pantat asen di pukul-pukul terus. Enghh... Om!" Teriak Gasena ketika Manuel menumpuk Titik Nikmatnya.

"Enghh... Om, itu ap—Ahhh." Manuel kembali terkekeh, Gasena mulai tidak bisa berbicara jelas karena desahannya lebih banyak di banding sebelumnya. "ohh... Disini ternyata, sebentar." Manuel mempercepat Kocokannya dan jeritan Gasena semakin terdengar.

Tangisannya pun semakin nyaring, Manuel menikmati karena bercinta dengan berisik itu membuatnya semakin tinggi. "Enghhh... Om, Asen pipish." Gasena berusaha menjauhkan jari Manuel lagi.

"Pipis sayang," ujar Manuel memberikan perintah, semakin kocokannya bertambahan desahan Gasena terdengar semakin nyaring. Tangisan dan rengekan pun sudah menjadi satu, Manuel mengejar Gasena yang ingin mengeluarkan putihnya.

"pipishh enghh... Asen pipishh Om—" Manuel berhenti ketika Tubuh Gasena mengejang dan mengeluarkan putihnya mengotori kasur, Manuel menampar pantat Gasena lagi. "Hiks... Om jangan pukul pantat asen terus," isakan Gasena terdengar, Manuel terkekeh kecil.

Manuel mengangkat tubuh Gasena setelah di rasa Cukup memberikan Gasena waktu istirahat, Manuel menidurkan Gasena di atas kasur lagi. Kaki Gasena pun Manuel lebarkan, Manuel mengambil Toples yang tidak jauh dari ranjang.

Manuel mengambil dua permen disana, Manuel menelannya satu dan memberikan permen itu pada Gasena. "Manis kan? Asen mau lagi?" tanya Manuel dan Gasena membuka mulutnya kemudian mengemut permen itu.

Manuel mengambil Bandu kucing yang dirinya lempar ke bawah, memasangkan Bandu itu ke kepala Gasena lagi. "Suara kitten seperti apa sayang?" tanya Manuel tangannya mengusap pipi Gasena.

"Meow~ Meow~ seperti itu Om!" Seru Gasena menjawab ucapan Manuel, Manuel terkekeh kecil. Manuel mengecup telinga Gasena, memainkan lidahnya disana. "Terus bersuara seperti itu untuk Om mau?" tanya Manuel dengan pelan, Gasena melengkuh bingung.

"Om suka Meow~ Meow~ asen ya?!" tanya Gasena dan Manuel mengangguk kecil, Gasena tersenyum bayi sekarang. "Baiklah, asen menurut dengan om okey? Besok asen boleh makan mochi banyak." Gasena berbinar saat Manuel menawarkan mochi, Gasena mengangguk dengan mengalungkan tangannya di leher Manuel.

Manuel menyambar bibir Gasena, Gasena membalas ciumannya tubuh Gasena sudah tidak terbalut Kain apapun dan Manuel masih mengenakan celana pendeknya.

Manuel mulai menurunkan resleting celananya, membuka celana itu perlahan. Manuel akan mulai langsung agar Gasena terbiasa, Manuel beralih pada Leher Gasena lagi menghisap dan mengigit Kecil leher itu.

Lengkuhan dan desahan Gasena mulai terdengar, tangan Gasena memeluk leher Manuel dengan erat apalagi ketika Kakinya semakin di lebarkan oleh Manuel. 

🍓🍓🍓

Manuel lebih suka bercinta tanpa obat perangsang tapi untuk Gasena Manuel buat pengecualian, Gasena yang terlihat haus akan sentuhan membuat Manuel semakin semangat untuk menjamah tubuh istri kecilnya itu.

Manuel sadar sudah terlihat seperti pria lapar tapi Manuel menikmatinya, melihat Gasena yang menangis dan mendesah di bawah kendali Manuel itu cukup menyenangkan.

Apalagi ini pertama kali untuk Gasena dan Manuel orang pertama yang mencicipinya, suara isakan Gasena kembali terdengar saat Manuel menampar Pantat Gasena. "Lagi sayang, mana suaranya." Manuel berbisik di telinga Manuel.

"Enghh... Om—" Gasena menahan tangan Manuel tapi Manuel mengambil tangan Itu, Manuel mengalungkan tangan Gasena di lehernya lagi.

Tubuh Gasena terhentak dalam pangkuannya, miliknya masuk begitu dalam ke tubuh Gasena dan Gasena menikmatinya terdengar dari desahan yang semakin terdengar nyaring.

Bunyi penyatuan dua kulit pun menjadi musik di malam panjang ini, lagi. Manuel menampar pantat Gasena, Gasena mengecup bibir Manuel lembut.

"Enghh... Om, Enakhh—" Gasena berbicara dengan lengkuhan yang semakin terdengar, Manuel tidak tahan dan membalikan posisi menjadi Gasena di bawahnya lagi.

Kedua tangan Gasena masih mengalung di lehernya, Manuel menahan bahu Gasena agar ketika hentakan bertambah Gasena tidak terkejut. "Shh... Jangan di ketat dulu sayang," ujar Manuel lembut ketika Gasena mengetatkan analnya dan membuat Milik Manuel semakin keenakan bersarang disana.

Bunyi penyatuan kembali terdengar ketika Manuel dengan perlahan menghentakan miliknya, Kaki Gasena pun di lebarkan oleh Manuel agar mempermudah permainannya.

Gasena mendongak dan kesempatan Manuel untuk kembali memberikan Kepemilikannya di Leher Gasena, penuh tanda disana namun ada yang sedikit pudar akan Manuel tebalkan lagi. "Enghh... Om— Ahhh pelan Hiks...,"

Bibir Manuel beralih dari leher ke Nipple Gasena satu nipplenya Gasena ia hisap dan lilitkan ke lidah, Hisapan itu Cukup kuat seakan nipple Gasena akan mengeluarkan susu. Gasena merengek ke arah Manuel agar Manuel tidak terus mempermainkan tubuhnya, Gasena mendesah tidak karuan karena terlalu Nikmat. 

Manuel sedikit beranjak tangannya beralih memegang pinggang Gasena, Gasena ikut memegang lengan Manuel kakinya semakin di lebarkan. Manuel menghentakan pelan miliknya, Gasena mengeliat dan mendesah kuat.

Manuel terkekeh saat milik Gasena mengantung belum Manuel mainkan, satu tangannya Manuel lepas dari pinggang Gasena dan mulai memainkan Penis milik Gasena. "Ahhh... Om—jangan main, burung Asen Enghh...," Gasena melarang tapi Manuel tidak menghiraukan.

Pria itu terus mengurut milik Gasena pelan ke atas dan bawah, Gasena mendongak pelan rasanya semakin Nikmat dan Gasena semakin gatal. "Lagihhh Om, Enghhh... Asen Ahhh—" Manuel terkekeh kecil.

Manuel melihat milik Gasena akan kembali mengeluarkan putihnya, Manuel menutup lubang kecil di Ujung penis Gasena. "Om, jangan di Tu—tutup." Gasena tidak tahan karena Manuel pun tidak diam terus menghentakan Miliknya, perlahan tapi mengenai bagian sensitif Gasena.

"Sebentar tahan," ujar Manuel kembali menghentakan miliknya, Manuel mengumpat saat menatap miliknya yang keluar masuk di anal Gasena. Miliknya di remas kuat, jadi ketika menerobos masuk akan semakin nikmat Manuel rasakan.

"Hiks... Om, Asen ingin Enghh—pipishhh." Manuel tersenyum kecil, hitungan ketiga Manuel melepaskan jarinya di Milik Gasena seketika cairan putih kental keluar dari sana, mengotori perut dan juga tangan Manuel.

Manuel menjilat Cairan itu dan melihat Gasena yang menggelengkan kepalanya. "jangan Om, Jorok." Manuel terkekeh kecil, Gemas sekali Manuel dengan istri kcilnya ini. 

🍓🍓🍓 

Manuel meringis kecil saat Gasena mengigit lengannya dengan Kuat, tapi tidak bertahan lama karena segera di gantikan dengan Kekehan.

Manuel mendekatkan bibirnya ke telinga Gasena. "tahan sayang, jangan di tutup menggunakan bantal." Manuel kembali mengusap pinggang Gasena setelah selesai memainkan bibir manis itu dengan jarinya.

Plakk!!

Plakk!!

"Enghh!! Om," desah Gasena ketika Manuel menampar pantat Gasena kuat, hingga pantat itu memerah karena terlalu sering Manuel tampar.

Manuel baru keluar satu kali dan sekarang sedang mencari kesempatannya lagi, Gasena menungging di atas kasur dengan Manuel di belakang Gasena terus menghentakan miliknya menikmati Anal Istri kecilnya itu.

Punggung Gasena sedikit melengkung saat Manuel menunduk yang pasti milik Manuel masuk semakin dalam saat posisi seperti ini, Manuel mengecup punggung putih itu dengan terus menghentakan pelan miliknya.

Manuel melihat Gasena yang kembali keluar, Manuel terkekeh ketika keluar Gasena akan menangis karena Gasena mengatakan dirinya kencing di atas kasur. "Shh... Sebentar sayang." Manuel melambatkan hentakannya.

"Ahhh— Om, Asen hiks... Enghh!" Gasena tidak bisa berbicara dengan benar, Gasena meremas sprei saat milik Manuel semakin membesar di dalam tubuhnya. "Shh... Tahan sayang, Om keluar sebentar lagi." Gasena mengangguk kecil.

Lengkuhan dan desahan kembali Gasena keluarkan saat Manuel semakin dalam memasukan miliknya ke anal Gasena, menumpuk Titik ternikmat Gasena itu membuat penis Manuel di remas jika seperti ini Manuel akan keluar dengan Cepat.

"Shh... Om keluar sayang, Ahh—" Manuel menembakkan putihnya di dalam Gasena, Manuel menahan pinggang Gasena dan setelah itu Gasena terjatuh di atas kasur. Manuel membalikan tubuh Gasena hingga Anak manis itu terlentang.

Tangan Gasena mengalung di leher Manuel, Manuel mengangkat Tubuh Gasena dan menggendongnya Ala koala. "Enghh— Om As—Ahhh!" Gasena mendongak ketika milik Manuel kembali masuk ke anal Kana, Manuel memberikan kecupannya di pipi Gasena. "Kita selesaikan di kamar mandi sayang." 

🍓🍓

Pintu kamar mandi di buka, Manuel melihat ke arah kasur. Gasena menutup kepalanya dengan selimut setelah mata mereka bertemu, Manuel tersenyum tipis.

Manuel berjalan ke arah Gasena dan duduk di pinggir kasur, Manuel memperhatikan istri kecilnya itu. "Kenapa melihat Om di Tutup?" tanya Manuel berusaha membuka selimut Gasena. "Tidak Om! Asen malu, om jangan membuka selimutnya." Gasena menolak dan Manuel terkekeh.

"Malu kenapa sayang, Hm? Kan Om Sud—Hmpp!!" Gasena menutup bibir Manuel dengan tangan Kecilnya, Gasena mendengkus kesal, Ringisan terdengar ketika Gasena mendudukan dirinya.

"Om jangan seperti itu, Asen malu!" Gasena menundukan kepalanya dengan memukul dada bidang Manuel, Manuel semakin mendekat dan memeluk Gasena.

"Iya, Om tidak akan menggoda bayi kecil lagi." Manuel mengusap rambut Gasena, Gasena menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Manuel. Mereka sudah berganti pakaian, harus segera istirahat tapi Gasena malu bertatapan dengan Manuel terlihat dari telinga Gasena yang memerah.

"Bobo yuk, besok asen kesiangan kalau gak bobo." Gasena mendongak saat Manuel mengajaknya tidur. "Peluk asen ya Om," pinta Gasena dan Manuel tentu saja mengangguk, Manuel naik ke atas kasur dan tidur di samping Gasena.

Manuel menyingkap selimut dan masuk ke dalam selimut, Gasena merapatkan tubuhnya kemudian menyembunyikan wajah di ceruk leher Manuel. "Good night and sweet dreams, Little Baby."

SATU LAGI ANAKKU PECAHHH TELOR, TULUNG INI PECAH TELOR SAMA OM-OM MESUM😭

Maaf yaaa kemarin aku ingkar janji hehe... Kemarin ngurusin si pelakor Cantik dulu, jadi bisa update sekarang.

Vote And komen jangan lupa

See you next part 👋

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

5.9K 717 15
"Ketika hujan, aku akan teringat denganmu, dengan kenangan manis kita, canda tawamu. Namun hujan juga mengingatkanku akan sedih dan kecewamu yang san...
8K 335 20
Kisah cinta yang diawali dendam dan benci day kepada itt. Terinspirasi dari film boys love thailand, love syndrome.
1M 85.8K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
67.4K 6K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...