Ziana Second Life

snowy_chocolate

674K 49.2K 1K

Follow dulu sebelum membaca!! Xixixixi :3 Ziana, seorang anak yatim piatu yang seumur hidupnya di sibukkan ha... Еще

Ziana
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
TOKOH BOCIL
17
18
19
20
21
mau tanya
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

22

14K 1.1K 36
snowy_chocolate

Lunas ya. Tadi malam dan pagi ini totalnya 2 chapter. Tunggu snow Minggu depan xixixi

Dan jangan lupa vote dan komennya!!! Follow snow juga xixixi!!!

Awass typo!!!

Setelah memastikan putrinya aman, Leonzio segera menuju lantai bawah tempat pertempuran terjadi.

Dengan kemampuan dirinya yang begitu lihai, ia dapat melumpuhkan musuh dengan cepat. Namun, seakan tak ada habisnya, musuh terus berdatangan.

Sepertinya musuhnya kali ini sungguh habis-habisan untuk menyerangnya.

Namun itu tak membuat nya gentar sedikitpun.

Satu-satunya yang ia khawatirkan adalah putrinya, namun putrinya sudah berada di tempat yang aman, jadi Zio dapat berpikir jernih dan tenang.

Ia juga telah menghubungi zero untuk membawa bala bantuan kesini.

Dengan mata dingin kejamnya, Zio tanpa berkedip membunuh satu persatu penyusup tersebut.

"Tidak akan aku biarkan kalian semua lolos kali ini" gumamnya yang terdengar sangat mengerikan

Posisinya yang masih berada di lantai dua memudahkannya membunuh orang-orang itu dari atas sana.

Zio juga segera memasuki salah satu kamar di lantai tersebut dan mengeluarkan senapan dari balik lemari di sana.

Kemudian kembali menembaki orang-orang dibawah sana dari atas sana.

Zio juga memilih tempat yang aman dan tersembunyi untuk membidik orang-orang itu.

Dirinya juga banyak membunuh orang-orang yang mencari dirinya di lantai dua tersebut.

Setelah pertempuran yang menghabiskan banyak peluru dan waktu, zio melihat zero yang datang dengan pasukan tambahan.

Melihat situasi di bawah yang terkendali, Zio segera berjalan menuju kamar putrinya.

Ia sangat yakin, tujuan mereka pastilah putrinya.

Memikirkan itu membuat rahangnya mengeras. Tak akan ia biarkan orang-orang itu selamat kali ini.

Memasuki kamar putrinya, Leonzio menuju ranjang putrinya dan menyusun guling di balik selimut putrinya. Kemudian berdiri santai di pojok kamar putrinya. Dalam kegelapan matanya mengintai tajam.

Tak lama menunggu dapat ia lihat seseorang memasuki kamar putrinya. Matanya menatap tajam orang tersebut.

"Cih, mafia terkemuka? Lihatlah bahkan melindungi putrinya saja ia tak mampu" ucap sosok itu dengan terkekeh pelan.

Berjalan menuju ranjang itu dengan pistol yang siap ia tembakkan pada gundukan yang ia yakini adalah putri leonzio.

Dorr dorrr

Setelah menembakan pistolnya, ia berjalan menuju ranjang itu dan membuka selimut yang menghalangi tubuh itu.

Srekkkk

"Sial. Mereka menipuku!!" Geramnya saat membuka selimut itu yang ternyata hanya berisi bantal dan guling.

Terlihat pula penyusup itu yang sibuk mengobrak abrik isi lemari kamar itu dan sekitar ranjang.

"Tentu. Kau kira aku yang bodoh? Kaulah yang bodoh disini" ucap sebuah suara yang muncul dalam kegelapan

Orang itu menatap waspada sekitar

"Siapa kau? Keluar!!" Teriaknya

"Cihhh... Orang rendahan seperti mu ingin mengusik Skelton" ucap dingin Zio yang berjalan mendekati penyusup itu.

"Hahaha Skelton hanyalah keluarga lemah, aku heran bagaimana bisa orang-orang mengatakan Skelton adalah keluarga mafia terbesar. Untuk melindungi keamanan rumah dan anak, istrinya saja kau tak mampu" ucap orang itu sambil menatap remeh Zio

Zio yang mendengar itu sangat murka. Urat-urat di dahinya terlihat menonjol pertanda Leonzio sedang mengatur emosinya yang sangat menggebu-gebu

"Heh~" smirk Zio kemudian menatap santai penyusup tersebut ketika telah mampu menahan emosinya

Di saat-saat seperti ini emosi hanya akan membuat pikiran bertindak impulsif.

"Katakan siapa yang mengirim mu!" Datar Zio kepada orang di hadapannya itu

"Kau tak perlu tau. Sampai matipun aku tak akan mengungkapkan identitas orang tersebut" remehnya menatap Zio

"Begitu?! Baiklah jika itu keputusanmu. Mau kau ungkapkan atau tidak pun, aku akan tetap menemukan sosok itu" ucap Zio sambil berjalan santai dan berhadapan langsung dengan penyusup di hadapannya.

Matanya melirik tato Elang yang terlilit cobra di leher penyusup itu.

"Aliansi pembunuh bayaran rumah kobra huh?" Kekehnya ketika menyadari hal itu

Penyusup itu menatap pongah Zio

"Tentu. Kau pasti tau Rumah kobra adalah pembunuh bayaran yang tak pernah gagal dalam misinya. Kali ini pun akan aku pastikan putri satu-satunya milikmu mati di tangan organisasi kami" smirknya menatap tajam Zio

Zio menatap remeh orang di hadapannya itu.

"Ya, tentu. Tapi aku tak lupa jika rumah kobra selalu berada di bawah kaki The Phoenix house" ucapnya tajam

Terlihat ekspresi penyusup itu berubah ketika nama itu terucap dari mulut Zio.

"Jaga ucapanmu. The Phoenix hanyalah orang-orang lemah yang bahkan tidak bisa mengambil tawaran membunuh siapa saja. Cih organisasi pembunuh bayaran namun hanya menerima target yang berisi orang-orang jahat?! Omong kosong macam apa itu, apa mereka pikir hal itu akan membedakan profesi mereka yang tetaplah pembunuh bayaran?" Geramnya

"Yah, setidaknya mereka selalu memiliki bayaran tertinggi dan tidak setiap orang bisa menghubungi penghuni rumah Phoenix. Mereka tidak semudah aliansi pembunuh bayaran lainnya, terutama aliansi mu!! Yang bahkan tak ragu menerima pekerjaan membunuh anak kecil" remehnya kepada penyusup di hadapannya

"Memang. Tidak harus Phoenix yang membunuh anak mu. Organisasi kami lebih dari cukup untuk membantai habis dirimu dan keluargamu!!" Geramnya kepada Zio yang terus-menerus menyebut nama the Phoenix house

"Sayangnya. Orang di hadapanmu ini adalah pemilik the Phoenix house. Kau kira aku akan membiarkan manusia rendahan seperti mu menyentuh keluargaku? Mimpimu terlalu tinggi. Bahkan menghancurkan organisasi mu pun perkara mudah untukku" dinginnya dengan tatapan tajam yang menatap penyusup di hadapannya itu.

Penyusup itu terbelalak kaget ketika mendengar fakta tersebut. Karna organisasi the Phoenix house benar-benar tertutup, bahkan letak dan siapa saja anggota mereka tak ada yang mengetahui.

Untuk menghubungi mereka pun tak setiap orang mampu, meskipun kau memiliki uang, namun jika tak memiliki koneksi yang mampu terhubung langsung ke the Phoenix house. Uangmu hanyalah sia-sia. Kerahasiaan organisasi ini sangat terjaga aman. Pekerjaan mereka bahkan sangat bersih dan teliti.

"Kutanya sekali lagi, apa kau yang menculik bayiku dulu?" Ucapnya dingin ketika mengingat masa lalu

"Khekhekhe tentu saja. Kalian terlalu sibuk memikirkan pesta ulang tahun yang meriah sehingga tak menjaga anak malang itu dengan baik. Anak itu ternyata sangat beruntung. Masih bisa bertahan hidup dan kembali kesini lagi. Kukira dia telah mati " tawanya sambil menatap remeh Zio

Dorrr dorrr dorrr dorrr dorrr dorrr dorrr dorrr

"Kau terlalu banyak bicara, sebagai orang yang akan menemui raja neraka" dinginnya dengan darah yang terciprat di wajah dan pakaiannya

Zio mendekati tubuh tak bernyawa yang telah tergeletak di lantai kamar putrinya. Dengan kepala yang hampir pecah karna menerima 8 tembakan dari Zio.

Seakan tak puas Zio juga menginjak-injak tubuh tak bernyawa itu dengan keji dan menendangnya.

"Ini untuk semua yang ku alami selama 7th ini" gumamnya kejam sambil terus menendang tubuh tak bernyawa itu

"Berani sekali kau datang kembali ke sini dengan tujuan yang sama" ucapnya dengan tatapan kosong dan terus menendang tubuh itu yang telah penuh debgan darah

"Aku tak akan membiarkan organisasi dan seseorang di balik ini semua hidup nyaman. Tunggu saja hari pembalasan ku" Dinginnya

Zio bukannya tidak bisa menemukan dalang-dalang ini dengan tepat. Dirinya hanya terlalu terpuruk selama bertahun-tahun ini karna kehilangan istri dan anak tercintanya.

Zio yang biasa teliti dan memiliki pikiran yang akurat, menjadi bagai tubuh tanpa nyawa karna mengalami hal yang sanggup membuatnya berada di titik terendah.

Segala urusan dunia bawah ia serahkan ke tangan kanannya di sana.  Untuk perusahaan pun lebih banyak zero yang mengurusnya.

Zio terlalu fokus mencari putrinya. Satu-satunya harapan dalam hidupnya yang membuatnya mampu bertahan hidup sejauh ini. Dirinya bukannya tak mencoba mencari dalang tersebut, namun dengan cara musuhnya yang begitu cermat dan bersih, belum lagi pikiran Zio yang terpecah belah membuatnya tak mampu menemukan celah yang padahal akan mudah ia temukan jika pikirannya lebih rasional dan Dingin.

TBC~
👇 Voteee!!!!! Komen juga ya xixixi. Alurnya Lambat karna snow ingin ceritanya benar-benar detail dan jelas. Takutnya kalo kebanyakan lompat-lompat nanti jadi nggak dapat feels perjalanan menuju pendewasaan tokoh utamanya.

Продолжить чтение

Вам также понравится

Xavella yunda anjani ramlan

Подростковая литература

2.3K 179 6
Xavella merupakan seorang gadis yang sama sekali tidak mengetahui latar belakang dari dirinya. Ia sama sekali tidak tahu apa pun tentang keluarga te...
Tentang Elisa 【New Version】 alneraa

Подростковая литература

44.4K 2.1K 46
MENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup...
69.6K 5.7K 15
Famola 17 Tahun, secara tidak sengaja menyaksikan pembunuhan kedua orang tuanya di pusat perkemahan yang mereka datangi, bersembunyi di balik pohon b...
4.5K 276 39
Hanya sebuah fantasy dan imajinasi. gadis berusia hampir 17 tahun itu seorang omega langka.Bagaimana jika ia masuk sekolah para beta dan alpha?bagaim...