"Daddy!! Zia pulang" teriaknya ketika memasuki pintu mansion, bersama bodyguard Omanya yang membawa barang-barang miliknya
"Baby sudah pulang?kemari" ucap Zio yang sedang bersantai di ruang tv
Zia segera menghampiri Daddy nya dan mengeluarkan dessert yang ia buat
"Paman Jose taruh saja barang-barangnya di atas meja" ucap Zia yang di turuti Jose
"Nah ini untuk paman" ucapnya sambil mengeluarkan sepiring dessert rasa cokelat
"Terima kasih ya paman sudah membantu Zia membawa barang-barang" ucap Zia sambil menyerahkan dessert tersebut
"Tidak perlu nona, dan sama-sama itu sudh tugas saya" tolak halus Jose kepada nona mudanya itu
Mendengar penolakan Jose membuat Zia lumayan pundung. Hah~ apakah dessert nya kelihatan tidak enak?
"Kenapa? Apa karna dessert Zia terlihat jelek dan tidak enak?" Pundungnya dengan tatapan menyedihkan
Melihat tampilan menyedihkan putrinya membuat zio memelototi bodyguard itu.
Jose yang melihat aura tak menyenangkan tuannya segera menerima dessert tersebut.
"Tidak nona. Maafkan saya. Saya terima dessert nya terima kasih banyak nona muda" ucap Jose dan buru-buru mengambil dessert tersebut
Membuat senyum Zia mengembang seketika
"Kalau begitu saya pamit undur diri nona, sekali lagi terima kasih dessert nya" ucap Jose menunduk sopan kepada kedua tuan rumah tersebut
"Sama-sama paman Jose. Hati-hati di jalan" ucap Zia yang di angguki Jose dan segera meninggalkan ruangan tersebut
Hah~padahal dirinya sedang diet gula. Namun apa boleh buat pemberian nona mudanya tidak boleh di sia-siakan.
Setelah kepergian Jose, Zia segera mengeluarkan dessert rasa strawberry dan cokelat.
"Daddy lihat ini. Zia membuatnya sendri bersama Oma. Jika tidak percaya tanya saja pada Oma"
"Hmmm terlihat sangat lezat. Daddy tidak tau putri Daddy ini pintar membuat kue"
"Hihihi tentu saja. Zia sangt pintar belajar sesuatu, jd setelah menonton tutorial di toktok, Zia langsung paham" sombong Zia mengangkat tinggi dagunya
Zio yang melihat itu hanya terkekeh gemas dan mengelus rambut putrinya dengan penuh kasih sayang.. Hmm putrinya semakin menggemaskan
"Cepat Daddy makan, apakah lezat?" Ucap Zia dengan tatapan penuh harap
"Ehmmm lezat sekali!! Apa semua ini untuk Daddy?" Ucap Zio setelah memakan sesuap dessert tersebut dan memandang semua dessert di dalam kotak kue itu.
Bagaimanapun ini adalah buatan putrinya yang berharga, ia ingin memiliki semua buatan putrinya.
"Tidak. Nanti akan Zia kirimkan ke grandma dan grandpa rasa strawberry dan matcha. Sisanya silahkan untuk Daddy semua" ucap Zia sambil menyisihkan mana yang akan dikirimkan ke grandma dan grandpa nya
Zio yang melihat itu tersenyum lebar, bagaimanapun ia tetap mendapatkan dessert terbanyak diantara yang lainnya. Putrinya memang paling menyayanginya, bangganya.
Setelah selesai mengemas dessert dan sekotak kue kering buatan Omanya. Zia segera bergegas ke mansion grandmanya.
"Daddy Zia kemansion grandma dan grandpa dulu ya" pamitnya yang langsung berlari tanpa menunggu persetujuan Zio
Zio yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala. Hah~gadis kecil itu
•••••••••••
"Grandma, grandpa. Zia datangggg!!!" Ucapnya saat memasuki pintu mansion grandmanya itu
"Oh, cucu grandma datang" ucap Laurent yang sedang sibuk menyirami tanaman hiasnya
"Grandma, tadi Zia membuat dessert bersama Oma. Ini untuk grandma dan grandpa. Oma juga menitipkan sekotak kue kering" ucap Zia saambil mengeluarkan semua barang-barang tersebut.
"Wahhh cucu Oma bisa membuat kue?" Apresiasi Laurent kepada cucunya
"Iya Zia melihat di toktok lalu ingin mencoba ternyata berhasil. Grandma jangan lupa di makan ya bersama grandpa" ucapnya sambil menatap polos grandmanya itu
"Baiklah, cucu grandma memang pintar seklai" ucapnya sambil mengelus rambut Zia
Zia yang di puji tentu saja senang. Untuk segala sesuatu yang menurutnya biasa saja namun anggota keluarganya tak segan untuk memuji atau mengapresiasi nya. Hal itu membuat segala kerja kerasnya merasa di akui.
"Baiklah grandma, Zia akan pulang dulu" pamit Zia
"Loh, baby tidak menunggu grandpa? Atau makan malam bersama?" Tanya Laurent yang melihat cucunya sudah akan pulang
"Kasihan sekali Daddy dirumah, dari pagi tidak bertemu Zia. Huh Daddy pasti kesepian grandma" ucapnya polos dengan tampang seriusnya
Melihat ekspresi cucunya membuat ia tertawa
"Baiklah-baiklah, nanti main kerumah grandma lagi ya. Kita akan menanam bibit bunga baru" ucap Laurent
"Baik grandma. Nanti Zia main lagi. Muachh Dadahh grandma" pamitnya setelah mencium pipi grandmanya, sambil berjalan keluar mansion grandmanya
"Dahhh, hati-hati sayang" Laurent melambai melihat kepergian cucunya itu.
Ia tersenyum memasuki mansionnya dan melihat kue-kue di atas meja
"Hah~ cucuku manis sekali" ucapnya sambil memegang pipinya gemas
•••••••••
Malam menjelang Zia dan Daddynya sedang melangsungkan makan malam. Leonzio sudah memerintahkan para pelayannya untuk membuatkan makanan seperti makanan Asia. Karna Zia pribadi lebih menyukai memakan nasi terutama makanan khas indo. Karna itu Leonzio juga secara pribadi merekrut chef yang menekuni bidang khusus dalam mengolah makanan Indonesia.
"Daddy bagaimana apakah dessert nya lezat?" Tanya Zia ketika mereka sedang memakan makanan penutup berupa dessert buatannya sore tadi
"Hmm lezatt sekali. Putri Daddy sangat pintar membuat kue" puji Zio sambil mengacungkan jempolnya
Zia yang melihatnya bahagia. Hihi di puji adalah sesuatu yang membahagiakan untuknya terutama jika itu dari keluarga barunya
"Kapan-kapan akan Zia buatkan lagi untuk Daddy"
"Baguss apapun yang baby buat akan Daddy makan. Semua buatan baby pasti enak. Tp jika dessert Daddy lebih menyukai yang rasa strawberry dan matcha Daddy tidak terlalu suka manis-manis seperti coklat" jelas Zio kepada putrinya dengan wajah penuh senyuman.
"Baik Daddy akan Zia ingat nanti" angguknya
Zio tersenyum bahagia melihat putrinya. Bukannya ia tidak ingin memakan apapun yang di berikan putrinya. Namun ia rasa memberi tahu apa yang ia suka dan tidak suka kepada putrinya sangat penting. Karna itu berarti mereka sangat dekat dan saling memahami satu sama lain.
Setiap hari baginya adalah waktu yang berharga karna bisa bersama putrinya setiap waktu. Bahkan ia sungguh menyayangkan 7th yang terbuang sia-sia itu. Karna itu ia selalu mengatakan kepada putrinya jika ada yang tidak di sukainya katakan dengan jujur. Ia tidak ingin putrinya terpaksa menyukai sesuatu yang bahkan putrinya tak Suka.
Ketinggalan waktu tumbuh kembang putrinya membuatnya sangat tertekan dan sedih.
Namun ia mencoba mengambil sisi baik dri kejadian itu meskipun tetap saja tidak ada sisi baiknya. Namun bagaimanapun karna itu putrinya menjadi pribadi yang baik dan tidak sombong bahkan ia selalu menghargai sesuatu sekecil apapun itu.
Zio ingta seminggu setelah baby Zia tinggal dsni. Putrinya itu sibuk membongkar isi kamarnya dan juga kamar Zio.
Ketika Zio melihatnya ia tak bisa marah namun menanyakan, apa yang Zia lakukan dan cari.
Dengan wajah penuh air mata Zia mengatakan dimana pakaiannya dulu dan tas usang kecil miliknya ketika masih di Indonesia.
Melihat Zio yang terdiam membuat Zia semakin menangis, Zia berpikir mungkinkah barang-barangnya di buang semua? Semakin memikirkannya semakin menangis pula ia.
Zia tau barang-barangnya tidak berharga dan sudah seperti sampah di mansion sebesar ini. Namun baginya itu adalah bagian kehidupannya selama sebulan sebagai pemulung. Baju-baju yang menjadi saksi bisu tumbuh besarnya baby ana si pemilik tubuh asli. Dan uang 700rb yang ia kumpulkan dengan penuh keringat dan air mata.
Sebenarnya Zia lebih menangis karna memikirkan uang itu. Meskipun uangnya saat ini lebih banyak bahkan dengan jumlah yang tak pernah ada dalam bayangan selama hidupnya. Namun bagaimanapun uang yang ia hasilkan dengan mengamen dan memungut barang bekas lebih berarti. Tak terhitung berpaa kali ia melawan panas demi mengamen. Tak terhitung seberapa lelah ia memungut barang bekas dari siang hingga malam.
Uang 700rb itu bukan sekedar nominal tpi sesuatu yang ia dapat dengan kerja keras yang sangat melelahkan.
Memikirkan uang itu dan barang-barangnya di buang begitu saja membuatnya menangis sedih.
Zio segera menenangkan putrinya dan segera mengambil barang-barang putrinya dri dalam ruang rahasia miliknya.
Zia yang melihat barang-barangnya rapi dalam kotak segera memeriksa semuanya. Barang-barangnya masih utuh bahkan uang itu.
Setelah itu ia meminta Zio untuk menyimpan barang-barang ini dengan rapi bahkan jika perlu di pajang. Setelah menceritakan kenapa ia menangis kepada Daddynya.
Zio juga merasakan kesedihan dan merasa barang-barang ini walaupun kumuh namun memiliki perjalanan waktu yang berharga. Tanpa memikirkan banyak hal Zio membingkai baju-baju lapuk putrinya itu dan memajangnya di ruangan rahasia miliknya, yang mana ruangan itu berisi segala kenangan ataupun barang-barang berharga miliknya dan Aleena.
Dan uang 700rb itu Zia bingkai dengan bingkai kaca yang indah dan pajang di kamarnya.
Sebanyak apapun uang yang ia miliki sekarang. Zia tidak akan lupa jika ia pernh hidup susah bahkan memungut barang bekas hanya untuk mengumpulkan uang-uang receh ini..
Zia meletakan bingkai tersebut di tempat yang mudah dilihat ketika memasuki kamar, bingkainya pun lumayan besar karna uang 700rb itu adalah uang-uang pecahan dan recehan.
Zia menggunakan hal ini untuk menyadarkannya agar tidak menjadi sombong di kemudian hari dan selalu mengingat jika dirinya dulunya juga adalah orang biasa.
TBC~
👇Vote