Elmira, melupakan keberadaan kedua pria yang sempat ia tunggu utunggu kedatangannya. Karena kehadiran Gloria di sini membuatnya senang.
Sosok Gloria baginya seperti seorang ibu yang menyangi putrinya sendiri. sikap lembut dan hangatnya bila mengebrol bersama membuat Elmira nyaman berdekatan dengan ibu Mario. Bahkan mungkin dirinya sudah menganggap ibu Mario sebagai ibunya sendiri.
"Bunda gak usah repot repot bawa makanan sebanyak ini"ucap Elmira dengan bingkisan yang di bawa Gloria.
Gloria mengusap surai Elmira" Bunda gak repot ko, malah bunda seneng bawa makanan buat putri bunda. supaya kamu tambah sehat dan calon baby-nya juga ikut sehat"beralih mengusap perut Elmira dengan senyuman kebagian yang terpancar jelas.
Sebelumnya Gloria sudah memberikan pengertian pada Elmira, semua perempuan ketika hamil akan bertambah nafsu makan dari biasanya itu karena bayi yang berada di dalam kandungan membutuhkan asupan agar tumbuh dengan sehat.
Jadi sebisa mungkin Gloria memberi pemahaman pada Elmira, Gloria memahami di usia Elmira yang terbilang masih muda. Jelas perasaanya lebih sensitif dengan perubahan bentuk badan yang di alami.
Ia pun pernah mengalaminya ketika Mengandung Mario.
"Mumpung ada bunda disini. nanti kita keluar yuk, bunda!"ucapnya semangat" El, bosen di sini terus apa lagi sikap suami aku yang makin posesif larang ini itu"dengan bibir yang mengerucut mengadu.
"Sudah lama juga El gak ngunjungin butik. kita pergi bareng sambil main nanti bunda"antusias Elmira.
Keposesifan Edgar semakin menjadi apu pun yang menurut Edgar berbahaya baginya di larang, dan hal itu membuat Elmira cepat sekali bosan, jika hanya berdiam diri saja di Mansion. rasannya benar benar sangat sebal pada suaminya.
Gloria jelas tau pikiran Edgar sebagai seorang suami. di luar sana mungkin banyak bahaya yang mengintai bagi Elmira.
Apa lagi Edgar seorang pengusaha pasti banyak musuh yang mengincar keselamatan Elmira dan calon buah hati penerus dari Addison Group.
Gloria tak ingin membuat senyuman ceria Elmira saat ini luntur, tapi ia tak ingin mengambil resiko.
"El, sayang kali ini bunda setuju pada Edgar kehamilanmu rentan dan harus di jaga sebaik mungkin"Gloria jelas tak ingin mengatakan kekhawatiran-nya.
Seketika binaran mata Elmira meredup dengan raut wajah sedih, padahal ia sudah membayangkan tempat tempat yang akan di kunjungi dengan Gloria harus pupus.
Apa yang di katakan Gloria memang benar satu sisi ia merasa terkurung di Mansion mewah ini.
Sebisa mungkin Elmira menyembunyikan rasa sedihnya di hadapan Gloria.
Gloria tentu melihat wajah murung Elmira, serta senyuman yang di paksakan untuknya.
"Biar kamu gak bosen, kita buat kue mau? Dulu kamu suka buat kue sama bunda loh"
Sebelum Elmira menjawab.
bunyi kursi berderit mengalihkan atensi mereka, Mario datang duduk bersebrangan dengan Elmira.
"Bumil kenapa murung? Jelek loh di lihatnya" ucap Mario dengan sedikit candaan.
Tak sengaja Mario memperhatikan interaksi ibunya dengan Elmira sesat sebelum mengambil sesuatu yang tertinggal di dalam mobil.
Elmira sendiri masih merasa canggung dengan Mario. Tapi, mau bagaimanapun semuanya sudah berlalu tak ada salahnya ia menanggapi Mario.
Bertanya tentang Edgar. Arland, Arnov mengajaknya untuk membahas pekerjaan bersama dengan Mario tapi karena ada sesuatu yang tertinggal Mari tak sengaja melihat wajah murung Elmira menghampiri.
Rasanya ia tak suka melihat wajah cantik Elmira bersedih.
"Siapa juga yang sedih?"ucap Elmira mengelak" orang tadi kita lagi bahas buat kue. Ya, kan bund?"
"Masa?gak percaya tuh"ucap Mario di sertai kekehannya.
Elmira mendelik sinis wajahnya memerah dengan Pipi mengembung " Hais, belum pernah coba cubitan bumil ya!"tantangnya pada Mario.
"Sini mau coba"memperlihatkan kekuatan tangan seoramg wanita hamil yang tentunya di mata Mario hanya terlihat daging yang berlemak.
Mario, menghendikkan bahunya acuh dengan senyuman tipis di wajah tampannya. melihat reaksi Elmira yang menurutnya lucu.
Sedangkan bagi Elmira Benar benar tampang tengil Mario saat ini membuatnya emosi ingin mencubit dengan keras tangan berotot itu.
Hey jangan pernah meremehkan kekuatan wanita hamil sepertinya.
Gloria tak ingin menganggu interaksi keduanya sudah lama ia rindukan saat saat seperti ini
"Bunda tolong cubit putramu baby-nya ingin loh bukan aku"mohon Elmira pada Gloria tak mungkin bagi Elmira menyentuh Mario yang ada suaminya nanti mengamuk.
Sementara Mario tak habis pikir anak di jadikan alasan oleh Elmira hanya karena ingin mencubitnya.
"Cubit sendiri dong jangan curang" ucap Mario menyela sebelum ibunya menjawab.
Terlalu terlena dengan suasana membuatnya lupa batasan.
Elmira dengan jari tengah menujukkan pada Mario saking kesalnya.
Dan tentunya Mario malah terkekeh senang bukannya marah.
_
"Udah lama kita nunggu, tu anak nyasar kali ya" Arland melepas kacamatanya lelah dan juga kesal.
Sedangkan Arnov fokus pada ponselnya setelah apa yang mereka bahas berkaitan dengan perusahaan.
Sedangkan Edgar merasa tak nyaman dengan situasi sekarang apa lagi kedekatan istrinya dengan ibu dari Mario semakin membaik.
Edgar membiarkan interaksi keduanya karena istrinya rindu dengan sosok seorang ibu dengan berat hati Edgar membiarkan Gloria datang ke Mansion Addison. tentu tak lepas dari pengawasan bodyguard yang sudah ia tugaskan.
Ada hal yang membuatnya khawatir dengan kedekatan mereka.
Arland memperhatikan Edgar yang tengah berfikir terlihat dari kerutan di dahinya.
Arland belum memberitahukan kebenaran tentang keluarga Elmira pada Edgar.
Terlebih lagi keluarga si tua Bangka Hilton tidak menunjukkan batang hidungnya setelah apa yang terjadi dengan Arnov, mungkin ia mengetahui pembataian yang di lakukan Edgar saat Elmira menghilang.
Terlebih lagi ada masalah yang begitu genting dari permasalahan keluarga Smit tentang kebenaran Elmira bukan putri kandung keluarga Smit dan juga perasaan sialan Arnov pada Elmira. Jauh lebih bahaya di saat situasi menurutnya mulai membaik.
Sebisa mungkin Arland akan menghendel permasalahan ini tapi jika tentang Elmira anak angkat ia serahkan pada Edgar.
Arland harus bertindak menjodohkan kedua bujang lapuk yang tak lain Mario dan Arnov.
Tak sadar diri kau Arland 😂.
Arland menatap Arnov dengan penuh selidik benar benar tak bisa di biarkan.
Jika terus di biarkan maka tak mungkin kejadian Mario akan terulang kembali.
•••
Sudah Arland duga kedatangannya kesini hanya membuatnya tertekan dengan terpaksa Arland tersenyum dengan kostum badutnya.
Elmira tertawa lepas melihat Arland dengan tampilannya sekarang. Rambut kribo dengan wajah di penuhi warna warni oleh Elmira sendiri.
"Baby lihatlah perut paman, sama seperti mommy buncit"Elmira mengusap perut Arland yang terlihat buncit di isi bantal.
Sementara Mario tak bisa menahan tawanya saat ini begitupun Arnov ia bersyukur terbebas dari permintaan adiknya.
Hanya untuk sementara waktu mungkin besok adalah gilirannya.
Edgar kembali dengan membawa bermacam macam buah buahan yang telah ia potong sendiri untuk istrinya.
Di hati terdalam Edgar sebenarnya ia kasihan pada Arland tapi demi keinginan istrinya ia mengesampingkan hal itu.
Gloria tatapannya tertuju pada sang putra sudah lama ia tak melihat wajah cerita Mario.
Walupun putranya selalu tersenyum tapi kali ini nampak lebih lepas di bandingkan tahun tahun kemarin.
Gloria bersyukur Lilyana tak mengandung benih putranya jika itu sampai terjadi entahlah apa yang akan terjadi nanti.
Pandangan Gloria teralih pada Edgar dan menatapnya cukup lama entah apa yang ada di pikirannya saat ini.
Mario ikut mengelus perut Arland" ada berapa dedek bayi disini"ucapnya mengejek.
Arland dengan kasar menangkis tangan Mario agar menjauh dari perutnya.
"Lo-"perkataannya terpotong dengan ucapan Arnov.
Arnov merangkul Mario"aduh bumil jangan kasar kasar gitu loh"
"Kasihan dedenya nanti sawan punya Mak modelan petinju"ucapnya dengan gelak tawa ketika Arland menatapnya begitu horor.
Sementara Elmira menikmati suapan buah buahan dari Edgar.
"Kasiwahan Arlwan"Elmira dengan mulut mengunyah.
Edgar hanya bisa menggeleng siapa juga yang membuat tangan kanannya tertekan.
Edgar menatap datar istrinya" Telen dulu baru bicara sayang"Edgar merasa bawaan baby-nya membuat istrinya bersikap seperti anak kecil dengan beragam tingkahnya.
"Is, iya iya aku Telen udah nih" ucapnya mengambil alih buahan bihan dari tangan Edgar.
Elmira memakannya tak ingin berbagi dengan suaminya ia benar benar merasa lapar dan ingin terus mengemil.
"Dasar tupai" kekeh Edgar melihat tingkah Elmira-nya.
Elmira tersenyum ponggah ia suka ketika di panggil tupai menurutnya lucu" iya aku tupai dan kamu beruangnya"Elmira terkikik membayangkan Edgar adalah seekor beruang berbulu coklat dengan dua taring, nah seperti itulah gambaran Elmira untuk Edgar.
"Iya, aku beruang yang suka makan tupai sepertimu" ucap Edgar tak mau kalah dengan jawaban istrinya.
"Mana ada?! beruang suka makan tupai kamu Ngada Ngada" ucap Elmira tak habis pikir.
Edgar dengan gemas mendekatkan wajahnya dengan sang istri lalu menahan tengkuk istrinya yang berniat menghindarinya yang tentunya sia sia.
Dengan gemas Edgar mengigit pelan pipi chubby istrinya" adwa kan sawyang" ucap Edgar tanpa melepas gigitan dari pipi istrinya.
Sedangkan yang lain menatap kegiatan keduanya berpaling muka saling memandang dengan wajah memerah antara malu atau mungkin marah.
Marah? Karena apa juga yakan.😁
°°°°°°°°°°
Spam nexnya ✓✓
Gimana chapter ini?❤️
1,60 + spam nexnya 100
Kemungkinan di chapter 40 End.
Cepet baca sebelum day hapus beberapa part nya di WP loh.
Votenya❤️
See you Nex time 🖐️