Elmira mulai curiga "atas dasar per?per apa?
Arland yang tadinya mengantuk menutup mulutnya Rapat rapat takut jika mulutnya keceplosan berbicara.
Arnov tersenyum sebisa mungkin mencoba tenang meskipun di dalam jantungnya berdetak cepat"per-"matanya bergulir gelisah" persaudaraan sweetie"tak mungkin dirinya mengatakan perjanjian.
"Kita saudara memang kamu menganggap kakak apa? Tega sekali jika kamu melupakan hubungan keluarga"mengalihkan pembicaraan dengan wajah sedihnya.
Elmira mengganguk mengerti dengan senyum jail menatap Arnov ia tau kakaknya tengah berpura pura sedih" oh kita saudara? Tapi selama ini aku hanya mengagap kakak sebagai uang berjanlan-ku saja loh hahaha"menepuk tangan suaminya.
Elmira berusaha agar suasana tak setegang tadi ia bertekad memperbaiki kesalah pahaman antara Edgar dan Arnov agar hubungan antara kakak ipar dan adik ipar membaik.
Jika di lihat sifat diantara mereka berdua hampir sama yang membedakan hanya Edgar lebih kaku di bandingkan kakaknya yang humble.
Arland ikut tertawa meramaikan suasana agar tak sehening tadi" hahahaha sungguh kasihan di anggap uang berjalan gak tuh" ejek Arland.
Arnov melirik sekilas Arland menyebalkan sekali orang di sampingnya ini.
Kenapa adiknya tak memecat saja.
Edgar mengeratkan pelukannya di pinggang ramping sang istri sungguh dirinya begitu takut jika Elmira-nya mengetahui perjanjian itu.
Beruntung Arnov bisa mengalihkan perhatian Elmira hingga ia bisa bernafas lega hanya untuk saat ini.
Edgar menjadikan hal yang tejadi sebagai peringatan untuknya jika ia harus jujur pada sang istri.
Tapi untuk saat ini Edgar belum berani mengatakan di saat hubungan mereka membaik lagi pun ia ingin menikmati tawa istri cantiknya saat ini.
Arnov memelas pada sang adik "sayang kamu tega sekali melukai hati kakakmu rasa-nya sakit" memegang dadanya dramatis.
Arland merasa mual tiba tiba melihat wajah Arnov bak kucing di siram air di hadapan Elmira.
Edgar kembali pada kesadarannya apa tadi"sayang? Aku tak salah dengar dia memanggilmu sayang El"
Elmira yang tertawa berhenti mendengar pertanyaaan suaminya.
"A-a iya kenapa? Diakan kakakku bukannya waja-"
Edgar menggeram marah"tidak hanya aku yang boleh memanggilmu sayang"
"Tidak pantas bagi seorang kakak memanggilmu begitu aku memaklumi jika dia memanggilmu sweetie tapi tidak dengan kata sayang"
Elmira tak habis pikir tak mau bertengkar hanya karena masalah ini ia menggangguk cepat.
Sementara Arnov memukul kepala Arland di saat adiknya lengah.
"Aku ingin jawaban sayang bukan anggukkkan" Edgar mengapit pipi istrinya pelan agar mendongak menatap padanya.
Elmira dengan kesal mengigit tangan Edgar, Edgar yang di gigit bukan merasa kesakitan dirinya malah terkekeh.
Lucu sekali tingkah imut istrinya.
Kedua orang asik saling membalas pukulan menengok keasal suara.
Arland, Arnov mendengus melihat kedua orang di hadapannya selalu Saja romantis lalu mereka berdua sedari tadi dianggap apa.
Arnov menoleh pada Arland"Punya no cewe gak Lo?"
•••
"Besok kamu kerja Emang gak papa nemenin aku nonton?"Elmira posisinya menyender pada dada bidang Edgar.
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan Malam.
Elmira menonton di laptop milik Edgar dan kebetulan film yang tengah ia tonton drama romantis.
Edgar mengecup pucuk kepala Elmira tangannya menggemgam tangan lentik istrinya untuk di usap.
"Aku senang menghabiskan waktu denganmu Sayang, kemanapun kamu pergi di situ harus ada aku"ucap Edgar mutlak.
Elmira tersipu malu mendengar ucapan suaminya.
Walaupun tipe laki laki kaku akan tetapi Edgar selalu bisa membuatnya selalu tersipu malu dari tindakan maupun ucapan-nya.
Edgar tau Elmiranya tengah malu.
"Sayang boleh ku tanya sesuatu padamu?"
Elmira mematikan tontonan nya menyimpan laptop di nakas tak jauh dari posisinya.
Ia paham pasti suaminya ingin berbicara serius.
Elmira berniat merubah posisinya tetapi Edgar terlebih dulu menahannya" aku suka posisi ini, aku ngin memelukmu"
Sudahlah terserah keinginan Edgar jika ia menolak maka tatapan datarlah yang akan ia sambut dari wajah tampan suaminya.
"Mau nanya apa? Kalo gitu"Sekarang giliran dirinya yang memainkan jari jemari besar milik Edgar.
"Apa kamu suka anak kecil?"tanya Edgar hati hati.
Elmira mengerutkan dahinya bingung dengan pertanyaan Edgar.
"Aku suka anak kecil lucu, gemesin apa lagi kalau mereka gendut pingin aku unyel pipinya"
"Kenapa sayang tiba tiba kamu nanyain itu?"Elmira mendongak.
Edgar merasa senang dengan apa yang di ucapkan istrinya ia hanya takut Elmira-nya membenci anak kecil.
Di usia Elmira yang terbilang masih seperti remaja pasti risih dengan anak kecil terutama tangisannya.
"Aku juga menyukai anak kecil"ucap Edgar ia tak mau mengatakan maksudnya langsung ia ingin agar istrinya paham apa keinginannya.
Tunggu dulu suaminya tengah membahas apa sebenarnya teringat dengan sesuatu telinga Elmira memerah.
Bukankah Edgar sedang memberinya kode baiklah, Elmira dengan berani mengubah posisinya menghadap Wajah suaminya.
"Kamu siap jadi Daddy?" Elmira mengalungkan tangannya di leher suaminya.
Edgar sebenarnya belum siap jika harus berbagi kasih sayang Elmira. meskipun ia adalah putra atau putrinya sendiri tapi demi mengikat istrinya agar tetap di sampingnya.
"Maaf sayang aku terlalu egois untuk memilkimu" batinnya.
Edgar mendekatkan wajah mereka"jika kamu siap aku juga siap El"
Elira mencubit hidung Edgar gemas"Ayo kita buat baby" bisik Elmira di telinga Edgar.
_
Pagi di kediaman Maxsime barang barang milik Liliyana di masukkan dalam koper beberapa bodyguard membatu Maid agar cepat selesai perintah dari Mario lansung.
Liliyana tertunduk lesu dilantai memohon agar Mario mau memafaakan kesalahannya dan hal itu hanya sia sia Mario tak peduli.
"Mario kamu tak bisa melakukan ini padaku hiks" wajahnya terlihat pucat terlalu banyak menangis.
"Jangan membuat drama aku sudah lelah kau membuang waktuku untuk bertemu Elmira"desis Mario.
"Hahahaha hiks kau lucu sekali Mario di bandingkan diriku kau lah yang lebih hancur"
Lilyana menghapus jejak air matanya mendekati Mario degan menunjuk tepat di wajahnya" kau! Kau yang membuangnya dan kau pikir Elmira akan kembali padamu"
"Kau akan hancur sama sepertiku dan aku akan membala-"
Mario lansung menutup mulut Liliyana dengan penuh jijik ia takkan mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Sudah cukup Lilyana mengahancurkan kehidupan Elmira di masa remaja dan kali ini ia takkan membiarkan semua itu terjadi untuk kedua kalinya.
"Kau sendiri yang mengantarkan nyawamu padaku Lilyana!"Mario degan tatapan dinginnya.
_
Arnov" Sialan kau Edgar!" teriaknya di depan pintu kamar.
Sementara bodyguard lansung menahan tubuh Arnov yang ingin mendobrak pintu.
Kamar Edgar tentunya kedap suara jika Arnov berteriak sekencang apapun tetap akan sia-sia.
"Tuan hentikan anda bisa mengga-"
"Aku tak peduli Edgar! Keluar kau" Arnov kesal karena Edgar memberinya obat tidur.
Kemarin setelah keadaan membaik Edgar meminta waktu berbicara dengannya berdua tentunya Elmira mendukung agar dirinya cepat akrab.
Setelah beberapa menit berbicara serius Edgar menawarinya minuman dan tanpa curiga ia meminumnya.
°°°°°°°°°°°°
Spam nexnya✓
Gimana Chapter ini? Ada yang mau titip ponakan online🤭
Day up sekarang karena suatu janji di GC udah lunas loh ya😂
Mau up cepet 1,68 vote + spam nexnya 300.
Votenya❤️
See you next time 🖐️