Sepotong Hati Yang Terluka

De applelove31

598K 33.1K 1.2K

Langsung baca saja ya!! Mai multe

Bag.1
Bag. 2
Bag. 3
Bag.4
Bag.5
Bag.6
Bag.7
Bag. 8
Bag.9
Bag.10
Bag.11
Bag.12
Bag.13
Bag. 14
Bag.15
PROMO TWO DAYS
Bag. 21
Bag.24
Bag.26
Bag. 29
Bag: 32
Bag.33
Bag.34
Bag. 37
Bag. 38
Bag.41
Bag. 42
Bag. 43
Bag. 44
Bag. 45
Bag. 51
Bag. 52
Bag. 56
Bag. 57
Bag. 58
Bag. 59
Bag. 60
Bag. 64
Bag. 65
EXTRA PART
goresan luka
🎉Diskon tahun baru dan Natal 🎉
🎉promo tahun baru🎉
promo pdf
2.2 SALE

Bag. 25

11.3K 726 9
De applelove31

Happy reading!!
Yang mau baca bab selanjutnya bisa di karyakarsa ya

Siang nya Athena sudah sampai di rumah dengan wajah lelah. Athena langsung masuk kamar dan membersihkan tubuh nya.

Setelah selesai berganti pakaian. Athena menuruni tangga menuju dapur.

" Eh Non Athena kapan pulang nya? Si Mbok sampai nggak tahu."

Athena mengukir senyum tipis.

"Setengah jam yang lalu lah Mbok. Si Mbok masak apa nih?"

" Ini Non. Tadi Si Mbok masak semur ayam. Sambal terasi juga ada Mbok bikin. Non mau makan sekarang?"

Athena mengangguk. " Boleh, Mbok. "

" Yaudah. Biar Mbok siapkan Non. Non duduk saja."

" Terima kasih, Mbok."

" Aduh. Sama-sama atuh, Non," Si Mbok tertawa renyah. Athena duduk di meja makan . Si Mbok menyiapkan hidangan di atas meja.

"  Ratna mana, Mbok?"

" Ada di belakang sedang menyiangi ikan, Non. Rencana nya mau buat ikan bakar, Non."

" Wahh enak tuh, Mbok. Saya suka sama ikan bakar apapun jenis ikan nya."

" Berati tepat sekali menu nya ikan bakar nanti ya, Non."

Athena tertawa. Ia mulai menyendok nasi dan sambal.

" Mbok udah makan?"

" Udah, Non," Athena mengangguk. Ia melanjutkan makan siang nya. Athena benar-benar lapar sekali. Tadi pagi ia hanya makan nasi goreng saja di kantin rumah sakit.

Athena bangkit lalu membuka kulkas. Ia mengambil botol minum. Cuaca di  luar sangat panas. Jadi, cocok kalau minum nya minuman dingin begini.

Selesai makan, Athena ke belakang melihat Ratna sedang menyiangi ikan.

" Masih banyak, Rat?"

" Eh, Non. Kaget saya!" Athena tertawa.

" Untung saja kamu nggak jantungan ya, Rat. Kalau iya bisa repot saya kan!" Canda Athena. Ratna tertawa

" Jangan sampai, Non. Saya ini masih muda. Saya berharap di beri kesehatan terus. Sehat terus saya, Non."

" Aamiin. Nggak ada juga yang mau sakit Rat. Hanya orang bodoh yang minta Sakit."

" Ada teman saya, Non. Dia nggak minta sakit tapi minta mati, Non!"

Athena terkejut. " Oh ya? Kenapa?"

" Kata nya capek sama hidup nya, Non. Mau mati aja katanya!"

" Mungkin teman kamu itu sedang mengalami masalah berat, Rat. Terkadang manusia memang begitu, Ratna. Jika sudah sampai di titik jenuh nya dan kehidupan tidak juga berpihak kepada nya. Akhirnya mereka yang merasakan putus asa dan menyerah. Lalu banyak di luar sana yang memilih untuk meminta mati bahkan bunuh diri,"

" Betul sekali, Non. Tiap hari di berita ada saja yang meninggal karena bunuh diri. Ada yang meninggal karena di bunuh orang tuanya. Ngeri kan, Non. Ada orang tua yang tega membunuh anaknya karena alasan hidupnya miskin tidak sanggup membuat anaknya bahagia. Sedih melihat keluarga nya yang kelaparan terus. Dengan akal pendek itu terjadilah pembunuhan. Dunia sekarang memang se mengerikan itu ya, Non?" Ratna tampak bergidik membayangkan.

Athena menarik nafas mengisi oksigen di paru-paru nya.

" Yang lebih sedih bayi yang baru di lahirkan saja ada yang di buang, Rat. Kamu bayangkan. Baru beberapa jam lahir ke dunia ini sudah di tolak orang tua nya bahkan di bunuh sekalian. Makanya iman itu harus kuat, Rat. Kalau iman lemah. Makan setan mudah saja mengambil alih pikiran kita."

" Saya setuju dengan perkataan Non Athena. Orang tua saya selalu mengajari saya agama sejak kecil, Non. Karena agama lah yang akan menolong saya. Iman saya tidak boleh lemah dan tergoda dengan cobaan yang datang. Kadang kerap sekali iman ini goyah, Non. Tapi karena kita berpegang kepada agama kita. InsyaAllah kita berada di jalan yang benar, Non."

Athena tersenyum mendengar jawaban bijak Ratna. Tangan nya tetap lincah membersihkan sisik ikan.

" Kamu sekolah tamat apa, Rat?"

" Tamat sd, Non!" Tidak ada wajah insecure yang di lihat Athena. Ratna bahkan sambil senyum mengatakan nya.

" Kenapa tidak lanjut?"

" Orang tua saya tidak punya biaya untuk menyekolahkan saya, Non. Adik saya juga banyak. Ada empat orang di bawah saya. Yaudah, tamat sd saya bantu perekonomian keluarga, Non. Bantu-bantu orang tua saya jualan atau berkerja upah sama tetangga. Apapun saya kerjakan yang penting halah dan bisa buat makan kami sehari-hari, Non!" Jawab Ratna tersenyum.

Athena terharu mendengar jawaban Ratna. " Pasti orang tua kamu bangga punya anak seperti kamu, Rat,"

" Saya berharap nya juga begitu, Non! Saya sangat bersyukur bisa di terima bekerja di sini, Non. Gajinya besar. Cukup untuk menghidupi keluarga saya di kampung. Cukup juga untuk belanja keperluan saya. Dan yang lebih penting nya saya nyaman bekerja di sini, Non. Apalagi punya majikan seperti Non Athena ini. Baik sekali apalagi suka membaur juga sama kami yang pembantu rendahan ini,"

" Ah kamu ini bisa saja, Rat. Jangan terlalu tinggi memuji takutnya nanti saya sudah terbang ke langit eh tiba-tiba terhempas lagi ke bumi,"

Ratna tertawa mendengar perkataan Athena. " Jiwa intermezzo Non Athena boleh juga."

" Iya memang harus begitu, Rat. Hidup itu nggak selalu harus di bawa serius. Harus di selingi dengan candaan dan hiburan Rat biar nggak monoton hidup kita ini."

" Tapi, Tuan, hidup nya selalu serius, Non! Ups,---" Athena tertawa.

" Tidak usah pasang wajah begitu. Suami saya memang begitu pembawaan nya, Rat. Saya pun heran!" Sahut Athena ikut tertawa.

" Non saya boleh jujut nggak?" Ratna menatap intens Athena.

" Boleh. Katakan!" Athena menunggu kalimat yang keluar dari mulut Athena.

" Saya suka takut sama Tuan, Non. Tuan itu mengerikan apalagi kalau sudah marah. Wajahnya seram," Ratna bergidik.

Athena tersenyum. " Kenapa harus takut. Suami saya tidak makan orang, Rat."

" Kalau itu saya juga tahu, Non. Bukan itu maksud saya nya."

Athena kembali tertawa. Ia paham maksud ucapan Ratna.

Ternyata berbincang dengan Ratna seperti ini asyik juga untuk melepas penat setelah seharian bekerja di rumah sakit.

" Nanti saya bilangin ke suami saya agar banyak senyum ya, Rat."

Ratna mengangguk. Si Mbok datang.

" Eh Non Athena di sini. Saya kira istirahat di kamar."

" Sumpek saya kalau di kamar terus Mbok. Kalau di sini ada Ratna yang menjadi teman bicara saya, Mbok!"

" Oalah, begitu toh, Non," Si Mbok tertawa. " Eh, Rat sudah selesai belum?"

" Tinggal satu ini lagi, Mbok."

" Yaudah selesai kamu bawa masuk ya. Biar kita kasih bumbu si ikan nya. Habis itu di panggang."

" Beres, Mbok."

" Yaudah, Saya masuk dulu ya, Mbok!"

" Iya, Non."

Athena masuk ke dalam rumah. Ia mengitari rumah besar ini dan memilih masuk ke kamar  pemilik rumah yang sudah tidak ada lagi di dunia ini.

Athena memejamkan mata saat kenangan bersama pemilik kamar bermunculan di pikiran nya.

"Athena izin masuk ya, Nek!"

Athena memperhatikan seluruh isi kamar yang tampak bersih. Memang setiap hari kamar ini selalu di bersihkan walau pemilik nya sudah tidak ada.

Athena mendekati meja nakas ada sebuah pigura yang terpajang.

Athena mengambil nya dan melihat wajah wajah yang berada di dalam potret.

Sepasang pengantin yang tidak ada senyum sedikit pun dengan nenek yang berada di tengah. Sungguh berbanding terbalik. Nenek tersenyum lebar di sini. Sepasang pengantin itu adalah Dirinya dan Bara.

Athena ingat. Potret ini di ambil juga atas paksaan dan desakan nenek. Waktu itu Bara tidak mau di foto. Sedangkan Athena masih  bingung dengan keadaan yang tiba-tiba membuat nya harus menikah dengan Bara. Hanya Nenek yang menikmati pernikahan mereka saat itu.

Athena tersenyum tulus sambil meraba sosok gambar nenek.

Ia kemudian beralih menatap Bara dengan raut wajah datar khas andalan Bara. Di sini Bara tampak gagah sekali. Sekarang pun masih gagah dan bahkan berkali lipat karena Bara pun sekarang semakin dewasa dan matang.

"Bisakah aku menjangkau hati mu, Mas? Bisakah aku yang menjadi pemilik hati mu walaupun istrimu bukan hanya ada aku tapi juga ada dia. Bisa kah kamu memberikan nya separuh saja untukku Mas?"

Hati Athena berbisik lirih. Tidak ada yang bisa menjawab selain pemilik hati.

Tbc!!
14/08/23

No caption akuu mahh😂😂.

Continuă lectura

O să-ți placă și

1.7M 82K 54
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
537K 39K 38
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
544K 36.5K 32
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
2M 29.7K 45
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...