Dom Omega Gesrek (END) ☑️

Door wowok9091

897K 65.8K 5.1K

Sinopsis: Neil siswa SMA yang seorang 'Dominan Omega' minim ilmu di segala bidang akademik, tak sengaja berte... Meer

🐰🐰🐰
1. Nyam Nyam
2. Hyung
3. Abang
4. Goblok itu takdir
5. 847
6. Beneran Red Flag??
7. Lone Wolf
8. Stalker
9. Upin Ipin
10. Pacaran??
11. Kencan
12. Heat
13. Susanto
14. Siapa Susanto?
15. Aditama
16. Biawak Mini
17. Lafranjing!
18. Hamlet
20. Bunga Tidur
21. Benih Cinta
22. Selfie
23. Hyung! Hwaiting!
24. Don't Leave Me
25. Mau Sun
26. Neil dan Erlan
27. Ini Alasannya
28. Anakonda
29. 🔞 My Bunny
30. Diculik
31. Berpisah
32. Permata Keluarga
33. Dikubur
34. Lampu Hijau
35. Nakal
35. Negeri Singa
36. Aitakatta
37. Masa sih?
38. Rengga
39. Terhyung-Hyung
40. Pergilah Kasih
41.Hukuman
42. Season 1 END
1. (S2) Kamu Jelek
2. (S2) Salah Paham
3. (S2) Ketos
4. (S2) Niat Jahat
5. (S2) Kelinci Kecil
6. (S2) Marking
7. (S2) Engagement
8. (S2) Wedding
9. (S2) Cepat Jadi
10. (S2) Suami Bodoh
10. (S2) Trauma
11. (S2) Maaf
12. (S2) Pelampiasan
13. (S2) Telepon
14. (S2) Childfree
15. (S2) Empat
16. (S2) Ngidam
17. (S2) Main Sendiri
18. (S2) Air Ketuban
19. (S2) Akhir Cerita
21. (S2) Epilog
INPO
DOG TERBIT✨
Link Shopee DOG

19. Dumb Bunny

10.6K 1K 40
Door wowok9091

Voment rek!
Follow wowok9091

Happy Reading ~








Seusai kegiatan eksta, kini Neil masuk ke dalam mobil yang sudah lengkap dengan beberapa pria berjas hitam. Mereka memang tak 24/7 memantau adik dari majikannya itu, hanya ditugaskan mengantar jemput dalam beberapa hari kedepan.

Awalnya tentu si bungsu menolak keras. Baru saja ia memakai motor kesayangannya itu, sekarang malah diantar jemput kembali. Terlebih dengan bodyguard abangnya itu, 'No way!' katanya.

Namun sang kepala keluarga beserta abang-abangnya itu tetap memaksakan kehendaknya, hingga mengancam si bungsu untuk mengikuti homeschooling jika masih membatah.

Dengan berat hati dan tak ingin masalah lebih rumit akhirnya dia mengiyakannya.
.
.

Sampai di rumah Neil membuka pintu dan melepas sepatunya asal.

"Tadaima yeorobun!!"

"Bun!! Adek jadi ketua tea– Eung? Kenapa kok ngumpul semua di sini?"

Baru saja dirinya menapakkan kakinya di lantai ruang tamu. Terlihat Ayah, Bunda, beserta ke tiga abangnya seperti sedang menunggu kedatangan si bungsu, mereka menatap dan beberapa diantaranya ada yang bersedekap dada.

"Masuk kamar terus mandi dulu ya, habis itu ke sini lagi."
Ucap Carla sebari mengusap punggung putra bungsunya itu. Neil yang masih tak mengerti situasinya hanya mengangguk satu kali.

Selesai mandi dan bersih-bersih, Neil menatap kembali pantulan dirinya dari cermin.

"Untung konsumsinya Asha gua pinjem, kena air langsung hilang ternyata. Kalo sampe orang rumah tau bisa dikurung seumur hidup gua."

Setelah bergumam dia oleskan kembali bagian-bagian yang masih terlihat jelas bekas cicipan dari Lafran itu.

Dirasa sudah tak terlihat lagi tanda kemesuman yang ada di sekitar lehernya. Neil memakai baju santai dan lekas pergi ke bawah sesuai arahan dari Bundanya.

Kini bocah itu sudah duduk di ruang tamu bersama keluarganya.

Atmosfir terasa mencekam dan gelap. 'Ada apa ini?' Batinnya.

"Masih kejar-kejar Lafran Aditama?"

Herman yang pertama membuka topik kian tertuju pada putra bungsunya.

"Ck, bang Nev ini mulutnya minta distaples, ember banget dah."

Si bungsu mengambil napasnya sejenak, satu tarikan... buang... dua tarikan... buang....

Dilanjut menampilkan senyuman capeknya terhadap mereka yang ada di ruangan ini.

"Adek cuma mau berterima kasih nggih... Meskipun kalian udah mewakili, masa dari adek sendiri ga ada ucapan terimakasih sama sekali. Kan ga sopan, orang yang ditolong adek."

"Tapi, Adek sudah janji ga akan deket-deket anak itu lagi." Tambah Nicholas memanasi keadaan.

Neil menaikan sebelah alisnya, seingat dia tidak pernah membuat janji seperti itu.

Dia memijat kening dengan jempolnya. Baru saja pulang dari kegiatan belajar di sekolah ditambah kegiatan ekskulnya, belum lagi kejadian dengan Lafranjing. Dan sekarang masih diintrogasi oleh keluarganya.

Benar-benar satu hari yang melelahkan.

"Sebenernya alasan kamu deketin Susan– Lafran itu apa sih, dek?"

Tanya Nagendra penasaran. Meski anak itu sudah menyelamatkan adiknya, tetap dia masih trauma adik kecilnya kembali mengalami tragedi pasca heat mendadaknya waktu itu, jika si Lafran benar bukan anak baik-baik sama seperti yang dijelaskan saudaranya.

"Dia pinter... emm adek pengen minta ajari ke dia...terus...."

"Njir gimana jelasinnya ini?? Gua juga bingung!!"

"Sudah lah apapun itu, ini yang terakhir. Ayah ga mau kamu berhubungan dengan anak itu lagi."

Final titah dari sang kepala keluarga, membuat Neil sekali lagi hela napas beratnya. Memilih untuk mengiyakan saja dari pada semakin panjang urusannya.

Faktanya tentu saja dia masih belum menyerah soal Hyungnya itu.

Carla menepuk tangannya satu kali mencairkan suasana. Memberitakukan pada si bungsu jika malam ini akan makan malam di luar bersama-sama.

Nicholas beranjak berdiri dan pergi ke lantai atas menuju kamarnya. Tak lama ia kembali dengan membawa sebuah paper bag berwarna putih yang entah isinya apa.

"Adek keluar makan malamnya pake ini, sebagai hukuman karna sudah deket deket Lafran Aditama."

Dia menjulurkan tas berukuran sedang itu pada adik bungsunya yang masih setia mengerjapkan netranya.

Si bungsu bergerak memasukan tangannya dan mengeluarkan isi yang ada di dalam tas itu.

"Bang, ga lucu sumpah...."

"Pfft... pake aja dek pasti imut kok"

Nevan tergelak membayangkan adik kecilnya mengenakan 'hukuman' yang di berikan abang sulungnya.

Dengan segala paksaan dan ancaman. Final Neil menurut menjalankan hukuman yang diberikan itu.

Seluruh anggota keluarga telah siap dan rapi hendak pergi makan malam bersama. Mereka ada di ruang tamu sedang menunggu si bungsu yang sedari tadi tak kunjung keluar dari kamarnya itu.

5 menit... 10 menit.... Akhirnya sosok yang mereka tunggu muncul dengan mengenakan jaket bulu bertelinga kelinci warna putih lengkap bersama boneka kelinci digendongannya.

"Huwaa!! Adek ga mau pake ini!! Bisa hancur harga diri adek bang! Plis lah!!"

Neil melemparkan dirinya ke sofa, enggan pergi jika memakai pakaian konyol seperti itu.

"Aaa lucuuk! Hp! mana hp?!!"

Nagendra sibuk merogoh kantong celananya mencari benda pipih itu, tak sabar ingin mengabadikan keimutan si bungsu.

Ckrek ckrek

Berbeda dengan Nicholas dan Nevan yang sedari awal sudah siap siaga dengan kamera smartphonenya menunggu moment si bungsu keluar dengan mengenakan pakaian kian dapat menambah kesan imutnya.

"Lucunya anak kita, yah."

"Gen Bunda terlalu kuat, makannya dia bisa seimut itu..."

Carla menampar bahu suaminya itu melampiaskan sipu malunya mendengar kata-kata dari Herman.

"Emang boleh seimut ini?"
Nevan mengunyel-nguyel pipi Neil dengan brutal.

Ditambah dengan Negendra memeluk gemas si bungsu dari belakang.

Sedangkan si sulung setia dengan benda pipih itu mengabadikan moment menggemaskan ini.

Bagaimana dengan Neil? Dia hanya bisa berdecak kesal mendapatkan hukuman yang diberikan.
.
.
.
.
.

Singkat cerita kini Neil berserta keluarganya sampai di restoran hotel bintang lima yang berada di tengah kota.

Sepanjang perjalanan melangkahkan kaki menuju meja makan, tak henti-hentinya beberapa pasang mata di sana menatap gemas si kelinci putih dengan pipi mengembung serta bibir mengerucut itu, jangan lupakan boneka yang setia dipelukannya.

Ketiga Abang dan Ayahnya berpakaian rapi dengan setelan jasnya. Dress yang dikenakan Bundanya juga terlihat cantik.

Namun apa ini? Kenapa dirinya sendiri yang dipaksa memakai pakaian konyol kian tak mencerminkan karakternya sama sekali.

"Bun, sumpah Adek malu... Bisa-bisanya dibully sama keluarga sendiri."

"Kenapa memang? Imut kok."

"......."

"Dah lah"

Ckrek ckrek

Ke tiga Abang Neil tak henti-henti mengambil gambar dari setiap gerakan yang dilakukan si bungsu. Membuat Neil gusar dengan sikap mereka.

Kini keluarga tersebut telah duduk di kursi masing-masing menikmati hidangan mewah yang baru saja tersedia di atas meja lengkap dengan lilin kian menambah kesan estetika.

Baru setengah acara menyantap hidangan itu, Neil meminta izin pergi ke toilet guna melaksanakan panggilan alam.

Sepanjang perjalanan menuju toilet, dia menutup kepalanya dengan tudung jaket bertelinga panjang itu, semoga tidak ada orang yang mengenalinya saat ini.

Sampai di toilet berlogo gambar siluet laki-laki dia melaksanakan kegiatannya itu di salah satu urinoir yang masih kosong.

Usai memasang kembali resleting celana putihnya, dia bergerak mencuci tangannya di westafle.

Sesaat netra hazel itu menangkap sosok pria besar yang terpantul dari kaca cermin.

"Anjir Hyung?!"

Pria yang merasa terpanggil dengan sebutan khas dari seseorang itu, spontan menoleh ke arah sumber suara.

Si kelinci putih membekap mulutnya seketika tak sengaja memanggil Hyungnya. Sebab dia terlalu terkejut dengan kehadiran Lafran di tempat ini, terlalu kebetulan seakan benang takdir di jemari mereka terhubung hingga selalu dipertemukan di manapun mereka berada.

Neil terkesima dengan penampilan Lafran saat ini. Baju turtleneck berwarna hitam yang dilapisi setelan jas warna biru dongker serta celana yang senada.
Membuat paras ketampanannya meningkat.

"Omo! Ganteng banget cok!"

Lafran memandang mantan kekasihnya itu secara keseluruhan. Membuat Neil malu bukan main dengan penampilan konyolnya saat ini.

"Anu... Ini ada pesta kostum tadi, makannya gue pake ginian..."

"Cocok."

"Hah?"

Terkejut sekali lagi dengan sepatah kata yang keluar dari mulut pria titan itu. 'Apa dia kerasukan lagi?' Batinnya.

"Dumb bunny"

"Bangsat."

Neil menyesal karena sudah tersipu sepersekian detik yang lalu. Apa yang ia harapkan dari titan abnormal ini.

Didetik ke tiga pintu toilet terbuka menampilkan sosok pemuda dengan paras yang hampir 90% serupa dengan Lafran. Membuat Neil terbengong seperti melihat kloningan dari Hyungnya itu.

"Siapa bang?"

"ODGJ."

"Congormu ODGJ!!" Bentak Neil tak terima.

Dengan tampang tak bersalah, Lafran melanjutkan kegiatan yang tertunda itu, beliau menuju urinoir yang kosong dan lekas melaksanakan urusannya.

Neil masih memandang pemuda yang mirip dengan Hyungnya itu. Bentuk wajah, hidung runcing, mata berwarna amber, rahang tegas semuanya sama. Hanya beberapa bagian dari wajah dan tinggi badannya yang berbeda.

Seperti melihat Lafran Aditama versi medium. Kalau dibandingkan tingginya hampir sama dengan abang ke tiganya.

"Permisi, adek kenalannya bang Fran?"

"Adek cocotmu! Dia abang lo kan? Gue sepantaran sama abang lo itu ege!"

Anak itu mengedipkan matanya dua kali saat menerima umpatan dari kelinci manis yang ada di depannya.

Selama ini Neil tak tau menau soal keluarga dari Hyungnya itu, beliau mempunyai adik ternyata, yang sama tampannya.

"Gue harus ngenalin diri sebagai apa nih? Pacar... Mantan? Kita udah putus belom sih??"

Selesai dengan urusannya, Lafran melengos keluar dari toliet itu tanpa berpamitan bahkan tak melirik mantan kekasihnya itu. Membuat adiknya kebingungan karena dia juga ikut ditinggal.

"Lo adeknya Hyu– Lafran, kan? Nama lo sapa?"

Anak itu kembali menaruh atensi pada pemuda berkostum kelinci ini. Menampilkan air muka datar namun tak sedingin abangnya itu ia memperkenalkan diri.

"Gue Erlan Aditama Dom Alpha. Lo sendiri temen atau pacarnya abang gue?"

"Temen sekolah."

"Dah lah gue juga ga paham dah putus apa belom."

Erlan sedikit terkejut namun ekpresinya sama sekali tak berubah masih datar.

Abangnya punya teman selain Rengga? Apa dia sudah mulai membuka diri pada orang lain?

Jika anak ini memperkenalkan sebagai pacarnya masih wajar, karena itu hal yang biasa kalau abangnya sering gonta ganti pacar.

Detik ke lima dia manggut-manggut.
Karena masih penasaran dengan pakaian kian begitu unik yang dikenakan Neil, membuat ia bertanya kembali pada teman abangnya itu.

"Panjang ceritanya, ini juga semua gara gara abang lo itu hiss.."
Jawab Neil sembari membuka kasar tudung bertelinga kelinci itu.

Erlan kebingungan tentu saja. Ingin menanyakan lebih lanjut namun ia berpikir sepertinya terlalu ikut campur.

"Cocok kok, lo manis pake ini."

Tangannya bergerak mengusak ringan pucuk kepala Neil, sembari tersenyum tipis sekali hanya diujung bibirnya saja.

Neil yang mendapat perlakuan seperti itu membuat hatinya menjadi hangat.

"Apa gua embat adeknya aja ya? Mukanya sama kek Lafranjing, dan yang paling penting green flag!!"

Bisa dilihat, kan? Jika, yang seorang bajingan bukan hanya Lafran di sini.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




TBC......

See you 🫶~

20 Mei 2023

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

GENDARPATI Door Rez

Tienerfictie

102K 7.6K 23
(BELUM MASUK TAHAP REVISI) Gimana jadinya seorang cowok dingin, jutek, cuek dijodohkan? Perkara ga pernah bawa pacar ke rumahnya alhasil dirinya dijo...
5.6K 178 10
"kau sekarang milik ku baby" Felix Alexander ada seorang bernama Tian Antariksa, bertemu dng seorang yg dingin , cuek , dan mengerikan itu yg bernama...
208K 11.7K 34
sorry ya kalo ada typo up tergantung mood gw •••••••••••••••••••••••••••••••••••••• "udah tau gua cowok gak bisa hamil terus kenapa lo nikahin gua ka...
1.8M 84.7K 38
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...