━━━━.⋅ εïз ⋅.━━━━
━━━━.⋅ εïз ⋅.━━━━
Hampir 3 hari berlalu , si gadis masih belum sadarkan diri . Sekarang , semuanya dari kekuatan Jiha saja . Jika dia kuat , dia akan sedar .
Selepas Pembedahan selesai , Doctor menjelaskan yang bukan pendarahan di kepala Jiha saja yang terkesan , saraf lainnya juga turut mengalami kecederaan akibat pembedahan yang lewat
Pembedahan itu sepatutnya dilakukan 2 minggu lalu , anehnya Jiha masih kuat untuk menjalani hari harinya
Tangan Jiha dilap lap perlahan , sangat berharap gadis itu boleh sedar dengan segera . Jika tidak , pihak hospital terpaksa—
" Ji- Jiha ? " kata Yeonjun dengan nada terkejut , tangan gadis itu bergerak . Segera si lelaki menghampiri wajah Jiha , memandang mata si gadis
" huh ... yeonjun .... "
Yeonjun memejamkan mata sambil tersenyum gembira , tanpa berlengah terus saja lelaki itu memanggil doctor
TIT ..... TIT...... TIT..
" huh ..... "
Tisu dihumban ke arah Beomgyu , merasa geram apabila lelaki itu bersungguh sungguh mahu menceriakan suasana
" Kau jangan lah sedih lagi Nayoung , Jiha dah sedar dah pun kan ? " keluh Beomgyu
Nayoung menggulingkan mata dan berpindah tempat duduk disebelah Heeseung " Kau tu tak faham , aku ni rasa bersalah tau sebab tak tahu Jiha sakit dari awal "
" lah bukannya—
" ish diam lah ! " marah Nayoung . Heeseung yang sibuk bermain telefon hanya menggelengkan kepala
" Asal aku je diam . Ye lah aku diam untuk kau . Ni Heeseung , Heejin macam mana ? Dah kena tahan polis ke ? Dia tu punca tau "
Lelaki itu mengangguk dan menhalakan telefonnya pada Beomgyu
" Dah heboh dah pasal kes buli Jiha . Sekarang ni dia kat balai dengan Aunty Ariel and Aunty Naeun . Kali ni kita tak boleh lepaskan Heejin tu lagi . Jiha sakit teruk gara gara dia "
Beomgyu menepuk tangan " puas hati aku , kita tak boleh bagi lepas perempuan tu . Kalau dulu Jiha tak pergi bela Heejin .. tak de lah teruk sangat dia kena "
" bukan tu je , pihak atasan pun nak soal selidik guru guru kita tu , ini pun atas arahan Uncle Tae . Aku rasa memang sekolah tu dah hancur . "
" hiks .. my baby Jiha ... hiks .. HUARGHHHHHHH " nangis Nayoung , Heeseung sudah menayangkan wajah pasrah apabila Nayoung memeluk lengannya erat . Beomgyu pula sudah menjeling kecil
" dah lah , better kita sedia untuk lawat Jiha kat hospital "
Dari tadi lelaki itu berjalan kehulu ke hilir di koridor , kedua tangannya juga disapu sapu .
Takut .
Tiba tiba saja tadi degupan jantung Jiha seakan mahu berhenti . Sekarang cuma perlu menunggu keputusan dari doctor .
Mungkin ini adalah salah satu kesan daripada pembedahan , ya kita cuma perlu berfikiran positif
KLERK
Keluar sahaja Doctor segera Yeonjun datang menghampiri dengan detakan jantung yang sedikit tidak stabil . LELAKI ITU SANGAT RISAU !
" macam mana dengan Jiha Doctor ? Kenapa tadi—
" serangan jantung "
" Dae ? "
Doctor Bang menarik nafas perlahan dan memandang Naeun dan Yoongi yang baru tiba .
" Aunty .. "
" Ya yeonjun , kenapa dengan Jiha ? Doctor dah apa jadi ? Dia baik baik saja kan ? "
" Puan Naeun , Disebabkan pembedahan Jiha dilakukan dengan sangat lambat .. Saraf saraf di otaknya mengalami masalah ... Ini merupakan kesan yang sangat besar apabila pembedahan berkaitan dalam kepala di lambatkan " terang Doctor Bang
Naeun menekup mulutnya , air matanya juga mula terkumpul . Jika saraf Jiha bermasalah , maknanya—
" Dan itu membuatkan Cik Jiha ... lumpuh ... separuh anggota badannya sudah tidak boleh digerakkan "
Yeonjun memejamkan mata sambil menyandar pada dinding , Naeun pula suda tersandar di pelukan Yoongi
" saya harap Puan Naeun dan yang lain dapat bersabar ... Kami akan mencari jalan untuk proses radioterapi Cik Jiha "
Pintu bilik ditutup selepas selesai memberi salam pada Naeun Dan Yoongi . Dengan langkah yang sedaya upaya dikuatkan , Yeonjun mula menghampiri si gadis yang diam merenung ke arahnya
" Aunty Naeun dah balik , kejap lagi kita makan okay ? " senyum Yeonjun , puncak kepala Jiha disapu sapu . Gadis itu hanya berdiam , pandangannya juga dialihkan daripada memandang si lelaki
" uhm , Jiha ... Kau jangan risau tau . Walau apa pun jadi , aku dan yang lain akan selalu ada untuk kau . Kau kena kuat tau , jangan lemah " pegangan tangan dieratkan lagi
Yeonjun mula menunduk , airmatanya tiba tiba saja jatuh mengalir . Sangat menyesal , jika dia lebih peka dengan keadaan Jiha dulu , mungkin semuanya masih boleh diperbaiki
Kalau saja dia sentiasa melindungi si gadis daripada di buli , tentu Jiha tidak akan jadi seperti ini .
" Yah yeonjun ! "
Yeonjun memejamkan mata malas sebelum menoleh " apa ? "
" Itu Jiha lah weh , kau sanggup ke tengok dia kena buli sampai teruk macam tu ? apa kita nak cakap kat Uncle Tae nanti ? "
" Lee Heeseung , Cikgu Cikgu lain pun buat tak tahu je pasal semua ni . Jadi kita pun tak perlu nak kecoh . "
" Yah—
" Aku tahu kau benci Jiha sebab Soobin sunbaenim tu . Tapi diorang pun dah break kan ? Jiha tu perempuan Yeonjun . Aunty Naeun letakkan kepcayaan—
" Kau nak sangat ? kau lah yang tolong dia . Kau beria kan ? "
" Choi Yeonjun ! "
Air mata dilap perlahan , Tidak mahu si gadis melihat . Perasan tangannya digoyangkan , Yeonjun mengangkat wajahnya .
Jiha hanya tersenyum kecil sambil mengusap tangan si lelaki perlahan . Air matanya juga turut mengalir
" saya tak kuat ... Yeonjun ... "
Jus orange diletakkan di hadapan mereka " jemput lah minum , Aunty nak buat makan malam dulu "
" Nae , Thank You Aunty " senyum Heeseung . Yeonjun yang dari tadi merenung ke tingkap rumah ditolak perlahan
" kau okay tak ni ? "
Langsung saja Beomgyu yang sibuk bermain dengan Ayden menoleh ke arah Yeonjun " kau sakit ke ? "
" Ani .. aku cuma risau pasal Jiha "
Mendengar balasan dari rakan mereka , keduanya berdehem perlahan . Jika berkaitan tentang keadaan Jiha sekarang , memang tidak ada perkara yang boleh menceriakan Yeonjun
" Hari ni .. dah 3 kali dia kena serangan Jantung . Setiap minit , dia mesti akan nangis sebab rasa bersalah .. Dia tak cakap , tapi aku dan Aunty Naeun tahu "
" Sekarang Kita mampu doa je untuk kesembuhan Jiha , Kalau kau dah sedih macam ni .. Aunty Naeun apa lagi kan ? Kita pun kena kuat juga untuk Jiha " ucap Beomgyu
Ayden yang sibuk mengunyah snacknya berdiri dan duduk di atas riba Yeonjun
" Hyung ... Jiha Noona .. Jiha Noona kenapa ? Dah lama Ayden tak nampak dia ... sunyi je rumah ni kalau Noona tak ada .. Daddy dan mommy pun tak tahu jiha noona kat mana "
Yeonjun melap airmatanya dan tersenyum , pipi bulat Ayden dicubit cubit
" Jiha Noona ada hal sikit , jadi dia kena tinggal dengan Aunty Naeun .. Ayden rindu Noona ke ? "
" Rindu rindu ! Noona Jiha selalu buatkan pancake untuk Ayden , Lepastu Noona suka teman Ayden tengok Ultraman . Bila Ayden boleh jumpa Noona ? "
" soon okay ? Nanti Hyung dan mommy daddy Ayden bawa jumpa Noona Jiha . "
" Okay ! Ayden tunggu !! "
3 DAYS LATER
Bunga diletakkan tepat di hadapan frame ibunya , si lelaki yang lengkap berpakaian serba hitam itu mula duduk sambil menatap frame kedua orangtuanya
" omma ... appa ... dah lama kan Yeonjun tak datang ? maaf lah , tapi Yeonjun kena jaga Jiha . Omma ingat tak Oh Jiha ? Perempuan yang Yeonjun suka tu .. dia tengah sakit sekarang .... "
" Tolong doakan Jiha sembuh ya omma ... appa . Maafkan Yeonjun kalau Yeonjun datang hari ni cuma untuk bercakap tentang Jiha je .. "
Setelah 20 minit meluangkan masa di tempat pemakaman Orang tuanya , Yeonjun mula meminta diri untuk pergi . Air matanya diusap usap sebelum beredar .
Dua lagi bunga yang ada di seat sebelahnya dipandang , Hari ini adalah hari ke 200 sejak kematian kedua ibubapa Jiha .
TRUTTT TRUTTT
Telefon yang ada di poket seluar dikeluarkan dengan kerutan
" Nae Aunty , kenapa ni ? "
" Yeonjun ... Jiha ...... Jiha "
" Jiha ? Kenapa dengan Jiha ? "
Pintu bilik digeser dengan kuat , semua mata kini memandang ke arah Yeonjun
" Yeonjun "
Terus saja Yeonjun menghampiri Jiha yang sudah kelihatan sangat lemah , gadis itu sekali lagi terkena serangan jantung .
" Jiha ? Kau okay ? " senyum Yeonjun , perlahan mata si gadis terbuka . Dapat dilihat tubuh Jiha yang semakin mengurus
" Yeo..yeonjun ... " senyum gadis itu
" Ya aku ada kat sini Jiha .. " kedua tangan gadis itu dipegang
Yeonjun memandang sekeliling , semuanya sudah menangis . Ya , memang Jiha meminta permintaan bodoh itu lagi
Namun Naeun tidak sanggup , Doctor juga sudah tidak boleh melakukan apa apa kerana ini semua sangat di luar kawalan mereka
Memang Jiha yang sudah tidak bersemangat lagi untuk menanggung sakitnya
" Saya tak sanggup " kata Naeun yang sudah menangis teresak esak . Wanita itu kemudiannya ditarik ke dalam pelukan Yoongi
" Yeonjun , kami tunggu diluar ... "
Si lelaki hanya mengangguk perlahan , matanya masih fokus memandang Wajah si gadis
" saya ... dah tak kuat .. yeonjun "
Mendengar perkataan yang keluar daripada mulutnya , Yeonjun memejamkan mata " Jiha we still have a chance ... aku tahu kau—
Melihat Jiha menggelengkan kepala perlahan , Serta merta bicara Yeonjun terhenti
" tolong lah ... saya betul .. betul .. dah tak ...kuat ... sakit .. Yeonjun .." senyum Jiha . Dapat dilihat , air mata turun dari tepi mata si gadis
Yeonjun menunduk , buntu . Dia tahu apa yang Jiha mahukan . Tapi mustahil untuk dia lakukan . Naeun dan yang lain juga hanya menyerahkan semuanya pada si lelaki
Keputusan cuma ada di tangan Yeonjun . Dia sanggup atau tidak sahaja .
Namun , adakah dia lebih sanggup melihat Jiha yang hari hari menderita menahan sakit ? adakah dia Sanggup mendengar esakan Jiha yang hari hari penat dengan semuanya ?
" saya ... gembira .. kalau awak boleh .. buat Yeonjun ... saya dah tak sanggup nak .. tahan sakit ni "
Yeonjun yang sudah menangis menggelengkan kepala " tak .. aku tak nak Jiha .. kau tahu macam mana hidup aku kalau kau tak ada Jiha .. Aku tak nak ... " nangis Yeonjun
Dan itulah kali pertama dan mungkin kali terakhir Jiha melihat Yeonjun menangis sehingga membuatkan Dia turut bersedih
Hati si gadis turut sebak , siapa saja yang suka melihat orang yang disayang sedih bukan ?
" saya dah betul betul ... tak kuat ... saya akan lebih sakit ... kalau nampak korang semua ... macam ni " Kata Jiha
Yeonjun hanya diam , tidak mahu membalas kata kata Jiha .
Tangan Jiha mula naik memegang pipi si lelaki " saya .. sayangkan awak ... Yeonjun "
Melihat keadaan Jiha yang semakin memburuk , perlahan tangan Yeonjun membuka alat bantuan pernafasan si gadis
Airmata yang masih mengalir diabaikan , sungguh tidak kuat lelaki itu mahu menurut permintaan Jiha .
" Jiha dah tak sanggup Aunty ... Jiha rasa sakit .. sangat .. nak hadap semua ni ... tolong ... matikan saja alat bantuan pernafasan ... dan alat degupan jantung Jiha .... Jiha dah tak kuat ... jiha tak nak .. "
" aku sayangkan kau Jiha " Jiha hanya tersenyum nipis sebelum memejamkan matanya
Perlahan Yeonjun mengucup bibir Jiha sebelum tangan kanannya naik menutup suis bantuan pernafasan dan degupan jantung Jiha
TITTTTT !! TITT !! TITTT !!
" maafkan aku Jiha .... " nangis Yeonjun didalam ciuman mereka .
" terima kasih untuk semuanya .. aku sayangkan kau Jiha .. "
TIT!!!! TIT ... TIT .... TIT .....
Merasakan tiada lagi hembusan nafas daripada si gadis , langsung saja si lelaki terduduk di lantai
" Ji ... Jiha .... " Nangis Yeonjun teresak esak , kerusi yang ada di sebelahnya ditolak sehingga ke dinding
KLERK
" Jiha .. "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC---🦋💫
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🔒;daisydaisy <3
HOLAAA GUYS !! HEHEHEHEHEHE
So macam mana chap kali ni ? okay tak okay ? JANGAN RISAU ! DASHA PUN TAK SANGGUP WEH NAK HADAP BENDA NI ASAL SEDIH SIUT😔😔😔😭
apa apa pun ,
terima kasih sebab masih setia , masih sudi dan masih nak baca book school 2021 EVEN SEKARANG DAH 2023 SHSHSH!! HUARGHHH <333❤️❤️ thank you sangat sangaaat guyss !!!
by the way KITA DOUBLE UPDATE TERUS UNTUK TAMATKAN BOOK YANG SUPER DUPER SAD ENDING NI !!!😭😭😭😭😭
━━━━.⋅ εïз ⋅.━━━━