Hallo guys, maaf ya di awal chapter ada sedikit kekeliruan. Seharusnya nama mamanya Syura itu Sheila, tapi karna aku lupa jadinya kebuat Shintia deh ... hehe. Jadi aku ubah aja nama mamanya jadi Shintia karna udah terlanjur juga .... Untung tadi ada temen yang ngingetin.
Okelah,
Selamat membaca
***
Terdapat seorang gadis yang sedang duduk di bawah pohon yang cukup besar, yang berhadapan langsung dengan sebuah danau. Gadis itu sedang menunggu seseorang.
"Nana!"
Gadis yang disebut Nana itu menoleh. "Syura!" Panggil nya.
Ya, dia Syura kecil. Dengan gesit Syura berlari kearah nana, dan duduk disebelah nya. "Aku bawain kue kering loh! Nana mau?" Tanyanya antusias. Nana tersenyum dan mengangguk.
Mereka bercanda gurau disana, Sampai panggilan dari seseorang mengalihkan pandangan mereka.
"Nana!Syura!" Ucapnya tergesa-gesa. Nana dan Syura menoleh, mereka sedikit terkejut melihat lutut gadis itu berdarah. Dan segera menghampiri nya.
"Kamu gak papa? Kenapa bisa berdara gini?" Tanya Nana.
Gadis itu menggeleng, "tadi gue jatuh dari sepeda. Alhasil jadi gini deh," jelasnya.
Syura menghampiri dan membantu ia berjalan. "pasti sakit ya?" Tanyanya
Gadis itu tersenyum. "gak papa udah gak sakit lagi kok!"
Syura mengangguk, "nanti aku ambil kotak P3K. Tapi kamu tunggu disini ya ... Liona"
Deg!
"Hah .... Hah ...., Gue mimpi?" Syura melihat seluruh tempat. Dan ia menyadari bahwa tadi hanyalah sebuah mimpi. Tapi itu terasa sangat nyata!
Syura melihat jam di nakas, "gue telat ...."
Dengan cepat ia bersiap siap, dan segera turun dari kamar. Dapat dilihat di meja makan, terdapat Marvel yang sedang sibuk dengan laptop nya. Syura menghampiri dan mendudukkan bokong nya di kursi samping Marvel. Dan memakan sebuah roti dan segelas susu di atas sana yang sudah disajikan.
Marvel memandangi Syura yang terlihat sedang buru buru. "Pergilah bersama supir nanti, dan makan lah dengan benar."
Syura sudah keburu telat ini! Dia menggeleng kemudian meminum susunya hingga kandas. Kemudian pamit untuk berangkat.
"Safa pergi dulu!"
Marvel menggeleng saja, "ada ada saja," kemudian ia tersenyum, "gak berubah."
***
Didepan gerbang sekolah, sudah dilihat kalau gerbangnya ditutup. Syura menghela nafas panjang. "gue telat sial! Gimana ni?"
Kemudian matanya tak sengaja menatap sebuah motor yang tak jauh dari hadapannya, ia amati seragam dari siswa tersebut. Dan seragam mereka sama! Ahh, sebuah ide masuk ke otaknya. Berjalan, kemudian menghadang motor itu melaju. Ia tau siapa pemilik motor ini ....
"Alex! Gue bareng ya?!"
Pemuda itu hanya diam, Syura berdecak, kemudian menghampiri disebelah nya. "Gue ada ulangan di jam pelajaran ke dua ... Boleh ya, ya?" Pintanya.
Setelah beberapa detik, akhirnya Alex mengangguk. Syura tersenyum puas. Dan menaiki motor Alex. Dan motor itupun masuk tanpa ada halangan sama sekali. Syura tau, Alex murid VIP, jadi dia sama sekali tak masalah jika terlambat beberapa menit. Dan syura memanfaatkan itu.
"Turun!"
"Iya, iya. Tunggu sebentar."
Setelah turun, Syura tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Alex yang melihat itu terdiam beberapa saat, kemudian mengangguk. Dilihatnya punggung Syura yang sudah menjauh dari parkiran motor.
Ia tersenyum tipis. "gadis aneh. Tapi gue suka."
***
"OMG! Syura! Kenapa lo telat woi?!" Suara melengking Ananda yang Syura dapat ketika memasuki kelasnya. Ia pikir akan ada guru disana, tapi ternyata tidak ada sama sekali. Pantes berisik banget Batinnya
Memilih mengabaikan Ananda, ia berjalan ke arah bangku nya. Dan duduk disana, kemudian menenggelamkan kepalanya diantar kedua tangan dimeja.
Ananda kesal. "iss, bukan nya jawab juga! Sebel ihh sebel!" Kemudian duduk di tempat duduknya
Amanda yang sedari tadi membaca novel hanya acuh tak acuh. Tapi ketika melihat Syura yang tak memperdulikan Ananda ia jadi tertawa sendiri.
"Ngapain ketawa?! Gak lucu!" Ujar Ananda.
"Ngambek ya? Udahlah mungkin Mood nya lagi gak bagus."
Ananda menghela nafas, "yaudah deh," katanya lesuh. Padahal ia ingin sekali bercanda tawa dengan Syura. Tapi sekarang ia ingat, kalau sekarang sifat Syura sangat berbeda.
***
Dikantin Syura sedang makan makanan nya bersama dengan si kembar dan Rembulan dkk. Entahlah sejak kapan, hubungan mereka jadi semakin dekat. Dan Rembulan yang sering makan di katin sekarang.
Brakk
Semua menengok ke arah meja mereka, Syura dan teman temannya terkejut bukan main. Karna Axelle tiba-tiba menggebrak meja mereka. Dan tanpa aba aba Axelle langsung menarik Syura dan mendorong nya hingga ia terjatuh cukup kuat di lantai.
Semua orang terkejut, Syura yang syok hanya terdiam di sana. Kemudian Sesil dan Arie membantu nya untuk berdiri.
Rembulan berjalan mendekati Axelle, "Lo! Apa apaan ha?! Tiba-tiba marah marah gak jelas. GILA LO?!" Bentaknya
Axelle terkekeh. "itu akibatnya udah berani bully Diva."
"HE! dari tadi Syura sama kita trus ya! Jangan fitnah lo sialan!" Teriak Ananda yang tak terima sahabatnya tiba tiba di dorong seperti tadi. Entah dari mana hasil keberanian itu.
"Gak fitnah kali, emang Syura." bukan Axelle yang menjawab, Tapi Galaxy.
Rembulan tersenyum remeh, "emang lo ada bukti?"
"Gak ada bukti juga semua orang udah tau! Karna dari dulu Syura selalu bersikap gitu ke Diva!"
Syura yang awalnya diam kemudian menjadi kesal. Ayolah, makanannya belum ia makan sampai habis, dan apa apaa ini? Kenapa orang yang berstatus abang kandung Syura ini selalu saja membela Diva?!
Syura maju, menghampiri Axelle. Kemudian menamparnya dengan cukup kuat. Semua yang dikantin seketika diam, hening. Semua terkejut bukan main. Karna selama ini Syura yang mereka kenal dulu tak pernah berani melawan, apalagi menampar Axelle seperti ini. Tapi lihatlah sekarang, Sangat keren.
"Gue gak pernah bully cewek lo yang bermuka dua itu! Dan apa untungnya gue bully dia?! Gak ada. Jangan kira karna gue diam, gue gak berani sama lo ya!" Ia beralih menatap Galaxy dan mengangkat jari telunjuk nya tepat di hadapan Galaxy, "dan lo! LO ABANG YANG PALING BODOH YANG PERNAH GUE KENAL SIALAN! cih"
Semua diam. Galaxy merasakan sesuatu perasaan aneh di hati nya. Sedangkan Axelle, wajah nya memerah, rahangnya mengeras, memandang Syura nyalang. Dan tangannya bersiap untuk membalas tamparan dari Syura. Sampai tangannya itu menggantung di udara. Karna cekalan dari seseorang.
"Banci lo, berani lawan cewek."
Tbc
***
Hai! Makasih ya buat yang udah vote. Ais jadi lebih semangat!
💌⭐