Bad Duda [END]

By AloisiaTherin

6M 643K 167K

"Kamu kenapa belum nidurin saya?!" "Maksud bapak apa ya?!" "Ma-maf, maksudnya nidurin anak saya." **** Anya... More

BAD DUDA
PROLOG
d u a
t i g a
e m p a t
l i m a
e n a m
t u j u h
d e l a p a n
s e m b i l a n
s e p u l u h
s e b e l a s
d u a b e l a s
t i g a b e l a s d u a
e m p a t b e l a s
l i m a b e l a s
e n a m b e l a s
t u j u h b e l a s
d e l a p a n b e l a s
s e m b i l a n b e l a s
d u a p u l u h
d u a p u l u h s a t u
d u a p u l u h d u a
d u a p u l u h t i g a
d u a p u l u h e m p a t
d u a p u l u h l i m a
d u a p u l u h e n a m
d u a p u l u h t u j u h
D u a p u l u h d e l a p a n
D u a p u l u h s e m b i l a n
T i g a p u l u h
T i g a p u l u h s a t u
T i g a p u l u h d u a
T i g a p u l u h t i g a
Chapter 33 Extra Scene
T i g a p u l u h e m p a t
T i g a p u l u h l i m a
T i g a p u l u h e n a m
Extra Scene - Honeymoon day 2
T i g a p u l u h t u j u
T i g a p u l u h d e l a p a n
T i g a p u l u h s e m b i l a n
E m p a t p u l u h
E m p a t p u l u h s a t u
E m p a t p u l u h d u a
E m p a t p u l u h t i g a (END)

s a t u

266K 24.7K 4.3K
By AloisiaTherin

Yeay! Chapter 1😎

Target vote 2K dan komen 2K sabi lah ya,😻

JANGAN LUPA BANTU CICI PROMOSI CERITA INI KE TIKTOK, IG, DAN TEMAN KALIAN 💙

Jangan lupa follow wattpad AloisiaTherin

Info update, cerita dan tokoh ada di instagram @aloisiatherin

Follow akun tiktok juga @authornyacici_

*note: nama Joline ku ganti Joiline (panggilan Joilin, Jolin, Ilin, Joiyin, Joyin)


🦛🦛🦛

"Gue kabur."

"LO GILA YA!!"

Anya menyipitkan mata saat sahabat dekatnya, Cici berteriak di balik sambungan telepon.

"Eh anying, dari pada gue di jodohin sama om-om, ya mending gue kabur lah!" Ujar Anya sembari menghembuskan nafas panjang.

Cici berdecak di balik telepon, mendengar nasib mengenaskan sahabatnya itu.

"Yaudah, terus lo dimana sekarang?"

Anya celingukan melihat sekitar. "Mmm, gatau sih, tapi gue ada di dalam bis yang tujuannya ke Jakarta."

Suara Cici yang sedang menghembuskan nafas panjang terdengar jelas di telinga Anya, membuat Anya menggaruk kepala.

"Terus lo mau tinggal dimana malam ini?" Tanya Cici lagi. Prihatin.

"Di masjid lah."

"Gak waras nih anak." Omel Cici.

"Mending lo bantuin gue cari kerjaan atau apa kek, lowongan dari twitter atau mana kek, terserah lah." Pinta Anya dengan suara melas.

"Eh bentar bentar, gue tadi nemu lowongan di twitter deh, bentar."

Anya seketika menegakkan tubuhnya yang sempat melemas. Matanya berbinar, mendengar apa yang dikatakan Cici.

"Dicari pengasuh untuk anak, saya." Cici membaca judul lowongan kerja yang ia temukan di salah satu cuitan twitter milik seseorang.

"Anjir! Lo nyuruh gue jadi pengasuh bayi?!" Pekik Anya.

"Cangkem mu, Nya! Sek ta la!" Cici mengumpat. Telinganya berasa budeg, setelah mendengar lengkingan suara Anya.

"Kondisi anak, bla bla bla.. Gaji sesuai permintaan pengasuh dan mendapat jaminan rumah sakit serta konseling kejiwa—"

"OKE SETUJU! KIRIM LINK-NYA KE GUE!"  Potong Anya dengan semangat.

Embel embel "gaji sesuai permintaan pengasuh" membuatnya gelap mata.

"Nya tapi kan lo gak suka sama bo—"

"Alah! Ngurus Bocil aja gampil! Tinggal kasih youtube juga diem!" Anya memotong perkataan Cici dengan penuh semangat.

"Nya tapi in—"

"Cepetan kirim, ngurus bocil doang gampang! Lo tau sendiri 'kan, gue berjiwa ke ibuan?!" Cerca Anya.

"Apa apa? Gak salah denger gue? Ke ibuan?" Cici bertanya, takut salah dengar.

Anya memutar bola matanya malas. "Cepetan deh kirim."

"Udah ege! Udah gue kirim ke WA lo, barusan."

"Oh oke, THANK YOU CICI YANG BAIK HATI DAN KAYA RAYA! Love youu! Muah muah!"

Setelah memuji sahabatnya, Anya langsung memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

"Alhamdulillah, rejeki anak soleh! Kabur dari rumah, eh dateng lowongan kerja!" Kekehnya.

"Bodo amat lah, jadi pengasuh bocil! Yang penting dapet tempat tinggal. Ngurus bocil aja gampil!"

"Eh, sekalian bikin bapaknya kepincut, sabi lah!" Gumam Anya sembari tertawa licik.

"HUAHAHAHAHA!" Kekehnya seperti orang gila.

Ia segera membuka link yang di kirim oleh Cici.

Salah satu alis Anya tertarik ke atas, saat membaca cuitan di akun tersebut. Ia lantas menscroll ke bawah dan menemukan web yang digunakan untuk mendaftar.

www.dudagantengcariistri.com

Anya di arahkan ke laman browser yang berisi formulir biodata diri.

SURAT PENDAFTARAN PENGASUH ANAK, SAYA!

Tangan Anya bergerak menggulir layar ke bawah. Ia malas membaca seluruh tulisan dan persyaratan di atasnya.

Anya langsung mengisi pertanyaan sembari berpikir keras. Bibirnya juga turut komat-kamit, seolah sedang berpikir serius.

"Nama, Anya Lie."

"Umur? Ketahuan banget entar kalo gue pengangguran. Tulis ajalah, 'sudah boleh dinikahi'."

"Status? Gue jomblo sih. Tapi, entar keliatan ngenes. Emm, kira-kira apa ya, status yang bisa dibanggakan?" Gumam Anya, berpikir.

"AHA! Si bontot kebanggan keluarga!" Kekehnya. Jari jarinya dengan cekatan mengisi jawaban tersebut.

Alamatnya gue rahasiakan. Bahaya ini kalo sampek gue kasih alamat asli."

Anya lantas menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban, 'Rahasia negara'

Bibir Anya sesekali mempout, saat memikirkan jawaban yang pas untuk pertanyaan tersebut.

"Kelebihan? Anjir. Kelebihan gue apaan ya?" Tanya Anya pada dirinya sendiri.

Nihil, setelah berpikir keras selama 10 menit, Anya masih belum menemukan kelebihan dirinya, kecuali— ia yang bisa berkomunikasi dengan burung.

"Kan gue mau ngasuh bocil, tulis aja yang baik-baik, deh... 'Banyak, diantaranya sabar, pintar, ulet, telaten, disiplin, baik hati, feminim dan sangat suka dengan anak kecil'."

Anya bergidik geli, melihat jawaban dari kelebihan yang dia miliki.

"Kalo si Cici tau gue jawab gini, gue jamin dia bakal kejang di tempat." Kata Anya sembari menggulir pertanyaan selanjutnya.

"Kekurangan? BANYAK DAN TAK TERHINGGA!" Jawab Anya semangat dengan bibir terbuka lebar.

"Tapi ya gak mungkin dong gue jawab gitu. Tentu saja gue jawab, NIHIL!" kekeh Anya senang.

"Sifat, tentu saja sangat nauzubillah. Tapi gue kan gak mungkin isi gitu. Jadi tulis aja, 'cocok jadi ibu sambung'."

"Cita-cita? Hmm, gue pingin jadi istrinya Jamal. Tapi kan keliatan halu banget, jadi gue isi aja 'menjadi pengasuh anak bapak'."

"Hmm, terus untuk kolom gaji, gue isi berapa ya?" Anya mengetuk dagunya dengan kepala yang mulai berpikir ringan.

"Oke fix! 'Gak usah banyak-banyak, 100 juta per bulan aja cukup kok!'"

Sebelum menekan tombol kirim, Anya harus memasukkan foto diri di akhir syarat pendaftaran.

Dengan gesit Anya memilih foto paling menggemaskan dan angsung menekan tombol kirim dengan senyum sumringah.

"Sekarang gue cuman tinggal nyari tempat buat tidur, sampai gue di terima!"

***

Sedangkan di sebuah rumah megah dengan nuansa hitam dan putih, tepatnya di sebuah ruang kerja yang hening, seorang pria duduk bersandar di kursi kerja sembari menggulir layar iPad-nya.

Sesekali pria itu berdecak, sembari menghembuskan nafas panjang.

"Mereka membosankan." Ujar pria bernama Fabiano Ghibran, atau yang kerap disapa Bian.

Bian hendak mengakhiri kegiatannya, namun satu notif yang muncul di atas layar ponselnya membuat Bian mengurungkan niat.

Dengan malas, Bian membuka data diri pendaftar terakhir malam ini, setelah ia mengecek sebanyak dua ratus pendaftar.

"Anya lie.. Umur sudah boleh dinikahi? Status si bontot kebanggan keluarga?"

Bian menarik salah satu alisnya ke atas, membaca jawaban pendaftar itu.

Salah satu sudut bibir Bian terangkat, menampilkan senyum remehnya.

Membacanya sampai bawah, serta membuka foto yang dikirimkan gadis itu di form pendaftarannya, membuat Bian mengusap bibir bawahnya menggunakan lidah yang diakhiri dengan mengigit bibir bawahnya.

"Lil liar." Gumam Bian.

DUK! DUK! DUK! DUK!

"PAPA BI! MAU EEK!!"

DUK! DUK! DUK!

Bian segera menyimpan nomor ponsel Anya yang ada di kolom paling atas. Ia akan segera menghubungi wanita itu dan mengatakan bahwa lamaran kerjanya di terima.

Namun gedoran pintu yang semakin keras membuat Bian harus mengulur waktunya untuk hal itu. Ia harus segera membuka pintu, sebelum pintu itu rusak.

Saat dibuka, nampak gadis kecil yang mendongak menatap ke atas. Gadis mungil itu kemudian memutar tubuhnya ke belakang dan menggeolkan pantat ke arah Bian.

"Tai Joiyin keluarl di ceyana."

🦛🦛🦛

Mau Joiyin tapi heran..

Ehm, Mas Bian, Kang Bian, Papa Bian, apa Daddy Bian? 😜

Gimana dengan chapter ini?

Chapter 2 kapan ci? Tentunya habis target kecapai! Kecuali kalo Cici kesambet 😌

Spam komen next disini!

Spam komen lanjut disini!

Spam komen Bian disini!

Spam komen Anya disini!

Spam komen Cici disini!

Spam komen Joiyin disini!

Continue Reading

You'll Also Like

391K 24.5K 24
Ola, balita umur 3 th yang hiperaktif, polos, dan menggemaskan. Resmi menjadi beban di kediaman Duke Oxiver dan dinyatakan menjadi 'tawanan' gemoy ya...
21.6M 1.9M 91
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA] Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara d...
1.7M 5.4K 3
[Redy Di Shopee]📌📌📌 Perjodohan yang dilakukan oleh ayah si wanita membuat masa depan anaknya tergantung dengan kebaikan seorang pria yang ternyata...
22K 939 39
[SAYA UP SESUAI MOOD]⚠️❗❗🌚 [HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA, HARGAI PENULISNYA]⚠️❗❗ [BANYAK PART YANG DIPRIVATE] 💢⚠️ "murahan lo murahan"ucap pria ter...