Tears Eclipse (End Di Pdf)

By AmiHara58

15.8K 1.5K 381

kisah cinta kaisar muda kerajaan Hanxing terhadap salah satu menteri kepercayaannya. tak sesederhana yang di... More

satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
ready pdf

duabelas

607 101 11
By AmiHara58

Ada yang berbeda dari diri kaisar. Jika biasanya kaisar akan sangat tenang dan minim ekspresi kini pria yang tengah berbadan dua itu berubah jadi pria manis nan ceria dengan senyumannya yang mampu mengalahkan cerahnya sinar matahari, dalam senyumannya seperti ada sihir yang mampu menghipnotis banyak orang hingga terpesona karenanya.

Kaisar sengaja pergi mendatangi kediaman pribadi menteri baili, suasana istana semakin panas dan tegang, kaisar mencari udara segar dengan berkeliling ke kediaman baili Yibo.

Sepanjang perjalanan kaisar tak hentinya memasukan aneka buah-buahan segar yang sudah Kasim xueyang siapkan, ada jeruk, apel, pir, kesemek, bahkan kiwi buah yang kaya banyak orang sangat asam itu kaisar sejak hamil gemar mengkonsumsi buah itu tanpa kenal waktu.

"Yang mulia, kita sudah sampai." Kasim xueyang berkata dari luar tandu.

Kaisar baru menyadari kalau tandunya berhenti bergerak, ia lalu keluar dari dalam tandu, ia baru sadar kalau hari sudah senja saat ia keluar dari tandunya.

"Sepi sekali, dimana menteri baili?" Tanya kaisar pada Kasim xueyang.

"Tuan menteri ada di dalam, sepertinya dia tidak tahu kedatangan paduka." Kasim xueyang berdiri di belakang kaisar yang tengah memperhatikan bangunan rumah pribadi menteri baili.

"Baiklah, biar aku langsung masuk saja." Kaisar lalu membuka pintu utama kediaman baili yang tidak di kunci.

Kasim xueyang dan para dayang berjalan mengekori kaisar di belakang.

Kaisar mengetuk pintu di depannya, tak lama si pemilik rumah keluar dengan raut wajahnya yang terkejut.

"Paduka..." Baili terkejut melihat kaisar berdiri di depannya saat ini.

Kaisar justru tersenyum, senang rasanya sudah membuat baili kaget karena kedatangannya yang tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

"Apa aku boleh masuk?" Tanya kaisar hati-hati.

Baili yang tersadar dari rasa terkejutnya seketika menepi, ia membuka lebar pintu rumahnya. "Masuklah yang mulia..." Ia sembari menunduk hormat saat kaisar melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sederhananya.

"Kau sedang apa?" Kaisar memperhatikan ruang tamu yang tampak sedikit berantakan, ada benang dan kain putih tergeletak diatas meja bundar di tengah ruangan.

"Ah, itu...aku sedang membuat kalung jimat." Baili menghampiri kaisar yang tampak asyik memperhatikan ke sekeliling ruangan.

"Kalung jimat, untuk apa?" Kaisar penasaran.

"Di dalam kalungnya sudah ada bubuk dari kertas mantra yang sudah di doakan oleh biksu di kuil hanxing, konon jika seseorang yang sedang hamil memakai kalung jimat itu maka ibu dan bayi dalam kandungannya akan selalu di jaga oleh para dewa dan dewi." Jelas baili dengan pipi dan cuping telinganya yang memerah, dia ketahuan percaya akan hal hal berbau kerohanian.

Tahukah kau baili kalau kaisar terharu mendengarnya, itu artinya baili sungguh-sungguh menjaga kaisar dan calon anak mereka.

"Kau datang sendiri ke kuil?" Kaisar tahu jarak kuil itu lumayan jauh dari pusat pemerintahan hanxing.

"Tentu, semua itu untukmu." Baili mengambil benang dan kain yang sudah selesai ia jahit, karena itulah sejak ia pulang dari kantornya ia segera menjahit kalung jimat itu.

"Aku tidak pernah tahu kalau kau akan semanis ini padaku." Kaisar terkekeh manis.

"Jangan begitu, aku sangat mengkhawatirkanmu, setiap hari kau sibuk dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat, aku khawatir terjadi sesuatu yang buruk padamu paduka."

Baili menuntun kaisar untuk duduk di kursi kayu disana, ia lalu menyingkap rambut panjang kaisar ke bahu kemudian ia memakaikan kalung doa itu di leher sang kaisar.

"Terimakasih..." Kaisar meraba lehernya yang kini terpasang kalung doa dari baili.

"Nah, ngomong-ngomong kenapa paduka kemari tanpa memberitahuku dulu?" Baili mengalihkan topik pembicaraan, ia tak mau kaisar membahas perihal kalung jimat itu lagi, ia malu.

"Karena aku bosan, kau seharian tidak menemuiku jadi aku pikir jalan-jalan kemari untuk mengunjungimu." Jawab kaisar dengan raut cerianya, entah sadar atau tidak, aura wajah kaisar jadi lebih bercahaya di banding sebelum mengandung, itu yang baili rasakan.

"Kau merindukanku?" Tanya baili dengan senyum penuh kemenangan.

"Tidak juga!" Kaisar salah tingkah, kenapa baili mudah sekali membaca isi hatinya.

"Benarkah?" Baili senang menggoda kaisar seperti ini.

"Iyaa!" Kaisar mencebikkan bibirnya yang merona alami.

Baili menutup rapat mulutnya menahan tawanya yang hampir meluncur, dia sangat menyukai ekspresi malu-malu kaisar seperti itu, entah kenapa menurutnya itu sangat indah.

"Aku haus!" Kaisar merengek, dia tidak di tawari minum teh oleh baili sejak tadi.

"Kau ingin minum apa,teh?"

"Aku suka teh lavender." Kaisar menopang dagunya dengan satu tangannya, ia menatap wajah baili yang hanya berjarak satu meter saja darinya.

"Sudah ku duga, kau sejak dulu sangat menyukai teh lavender." Baili bangkit berdiri.

"Tentu saja, aroma teh lavender membuatku sangat tenang."

"Sebentar, akan ku siapkan." Baili melenggang ke arah dapurnya yang lumayan jauh, sepertinya pelayan di rumahnya tidak tahu perihal kedatangan kaisar sore ini.

Beberapa jam kaisar menikmati waktunya bersama baili, ia bisa melupakan beban tugasnya yang sudah menggunung di ruang kerjanya, malam ini saatnya ia bersantai.

"Besok apakah kau ada waktu?" Kaisar menikmati pemandangan di depannya, berbagai macam tanaman berwarna cantik tumbuh subur di halaman rumah baili.

"Ada apa memangnya?"

"Ratu ingin bertemu denganmu."

"Yang mulia ratu, ada apa?" Baili tentu saja terkejut.

"Ada hal penting yang ingin ratu sampaikan padamu, ini berkaitan dengan posisimu."

"Apa kau dan ratu merencanakan sesuatu padaku?" Baili memicing curiga.

Kaisar justru tertawa renyah. "Kalau aku mengangkatmu jadi selirku apa kau akan setuju?"

Uhukks uhukks

Baili tersedak teh yang di minumnya, apa telinganya tidak salah dengar, kaisar ingin mengangkatnya jadi selir, tapi ia laki-laki.

"Hati-hati!" Gumam kaisar kaget melihat baili tersedak.

"Apa kau sedang bercanda?"

"Bercanda, aku? Tentu saja tidak!"

"Aku laki-laki, kenapa kau ingin mengangkatku jadi selirmu, mana bisa?" Protes baili.

"Tentu saja bisa, ratu akan mengirimkan surat lamarannya padamu besok pagi, dengan kata lain ratu melamarmu untuk jadi selirku." Jelas kaisar tenang dan kalem.

"Lalu bagaimana dengan fraksi timur, mereka pasti akan menyerangmu paduka?" Baili mengkhawatirkan kondisi kaisar nantinya, politik istana itu mengerikan.

"Tenang saja aku bisa menghadapi mereka yang serakah, justru karena aku tahu reaksi fraksi timur akan seperti apa karena itulah aku dan ratu sepakat untuk mengangkatmu jadi selirku, apa kau ingat pemberontakan di perbatasan barat hanxing?"

Baili mengangguk, tentu saja ia ingat, itu karena berita pemberontakan disana semakin santer terdengar.

"Pemimpin pemberontak itu adalah Lin Gao, kau pasti ingat dia siapa." Kaisar menyeringai.

"Lin Gao adalah mantan deputi gubernur di wilayah chingyan, dia adalah kemenakan dari perdana menteri Oh Jun Gyu." Ujar baili.

"Jadi apa kau pikir pemberontakan ini tidak ada hubungannya dengan perdana menteri yang sangat membenciku dan ingin menggulingkan aku, mereka cukup cerdik dengan merencanakan hal ini sejak lama tapi sayangnya aku sudah tahu sejak lama apa yang mereka lakukan selama ini di sudut wilayah kekuasaanku."

"Jadi mereka...."

Kaisar mengangguk. "Kita ikuti permainan mereka, biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan dan begitu mereka pikir pihaknya sudah menang maka aku yang akan membalik keadaan, untuk melindungimu dari serangan fraksi timur aku dan ratu sengaja mengangkatmu jadi selir lelakiku, kau tahu jika bayi ini lahir dan posisimu masih sebagai menteriku kau bisa bayangkan apa yang akan terjadi pada nasib bayi ini."

"Mereka yang serakah akan mengincar nyawa bayi kita." Lanjut baili dengan kilatan api kemarahan di sepasang onyx miliknya.

"Karena itulah sebelum mereka menyadari kalau pihak kita sudah mengetahui rencana mereka maka aku dan ratu mempersiapkan semuanya."

"Baiklah, aku setuju paduka." Jawab baili tanpa ragu.



*****


Ratu duduk berhadapan dengan menteri baili, menteri termuda di negeri Hanxing.

"Bagaimana jawabanmu menteri baili?" Tanya ratu dengan raut tenangnya.

"Aku setuju, yang mulia." Baili menatap kearah cangkir teh yang tersaji diatas meja di depannya.

"Baguslah, aku akan lebih tenang karena kau disisi yang mulia dengan posisimu yang baru nantinya."

"Aku tidak akan membiarkan siapapun mencoba menyakiti paduka."

"Aku percaya, ilmu pedangmu cukup tinggi, itu bisa untuk melindungi yang mulia kaisar disaat ada bahaya yang menyerangnya."

"Tentu yang mulia, lalu bagaimana dengan kondisi ibu suri?" Baili sudah mendengar perihal kondisi terkini ibu suri Yin yang tengah sakit, karena itulah ibu suri jarang keluar dari paviliunnya.

"Beliau sudah lebih baik, jika kau ada waktu cobalah untuk menjenguknya, ibu suri pasti senang jika kau datang mengunjunginya." Ratu menuangkan teh ke dalam cangkir baili.


"Apa yang mulia sudah mendengar tentang rencana para menteri dari fraksi timur soal makar yang akan di laksanakan dalam waktu kurang dari satu musim lagi?"

(Satu musim di masa kuno Hanxing= tiga bulan)

"Aku sudah mendengarnya, orang-orangku melaporkan gerak gerik perdana menteri dan yang lainnya, mereka sangat mencurigakan."

"Kita jangan lengah, rencana mereka mengerikan." Gumam baili.

"Karena itulah kau harus menjadi selir yang mulia, karena dengan adanya kau disisi yang mulia maka paduka seperti memiliki perisai, mereka tidak akan mudah menyentuh yang mulia begitu mudah." Lanjut ratu Yurong, ia marah setelah mengetahui rencana tersembunyi para menteri dari fraksi timur, pantas saja kaisar selalu awas terhadap para menterinya.

"Aku mengerti yang mulia..." Baili lalu meneguk tehnya yang sudah dingin.

"Untuk sementara aku akan mengikuti permainan komisaris polisi istana, dia sangat berambisi menjadi penguasa Hanxing, kekuatannya saja masih jauh di bawah yang mulia kaisar."

"Apa dia berusaha menghasut yang mulia ratu dengan kabar hubunganku dengan paduka?" Tanya baili penasaran.

Ratu Yurong mengangguk. "Dia mencoba menghasutku dengan berita hubunganmu dan paduka, padahal aku sudah mengetahuinya langsung dari yang mulia kaisar, dia sangat bodoh."

"Apa rencana dia sebenarnya?" Baili harus mengerahkan orang-orangnya untuk lebih jeli mengawasi komisaris polisi istana, dia juga berbahaya sama seperti perdana menteri.

"Menggulingkan yang mulia dari posisinya dan menjebakmu atas kasus pemberontakan di barat hanxing, semua adalah rencana perdana menteri dan juga komisaris polisi istana."


"Mulai sekarang kita harus lebih hati-hati, mereka banyak memasang mata-mata di setiap sudut istana." Sela baili.


"Mereka tidak tahu rencana yang mulia kaisar setelah ini, aku menantikan mereka semua mendapatkan balasannya!" Desis ratu Yurong menggenggam erat cangkir tehnya.










Tebece disini dulu guys






Continue Reading

You'll Also Like

434K 44.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
34K 5K 33
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
807K 84.3K 57
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
287K 22.3K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...