SEBUAH RASA & KARMA (Revisi)

De moodynoona_s1

27.1K 2.3K 223

Setelah dua tahun lamanya Xiao Zhan berjuang mempertahankan Cinta bertepuk sebelah tangan-nya, Akankah Wang Y... Mais

Prolog
1
2
3
5
6
7
8
9
10 🔞
12
13
Announcement
14
15
TEST

11

1K 83 5
De moodynoona_s1

                                         H A P P Y      R E A D I N G












"Aku akan kembali ke Beijing hari ini, penerbanganku satu jam lagi kau sibuk tidak? Bisa menjemputku?  Nanti akan ku kabari lagi oke?!" Xiao Zhan mengirim pesan teks untuk sahabatnya yang tak lain adalah Song Jiyang.




"Eh? Bukannya kau akan menetap lebih lama di Guangzhou ZhanZhan?" Jiyang membalas pesan teks dari Xiao Zhan.




"Tidak, aku berubah pikiran. Bagaimana? Bisa tidak?"




"Tentu saja"




Kemudian Xiao Zhan menekan emoticon jempol untuk membalas pesan yang dikirim oleh temannya itu.




Pagi itu Xiao Zhan dan Wang Yibo tengah menunggu penerbangannya ke Beijing. Xiao Zhan merasa lega karena bisa dengan leluasa berdekatan dengan kekasihnya itu, Wang Yibo, tanpa ada rasa khawatir. Sekaligus ada rasa bersalah yang menyelimuti perasaannya saat ini sebab Xiao Zhan tidak bisa mengatakan apapun kepada Ayahnya tentang hubungannya dengan Wang Yibo.





Xiao Zhan merasa telah menjadi seorang pecundang.





Xiao Zhan diam saja dengan tatapan kosong dan Wang Yibo menyadari itu. "Ada apa lagi dengannya?" batinnya bertanya tanya.






Bahkan ketika didalam pesawat pun Xiao Zhan hanya mampu terdiam dengan wajahnya yang masam. Wang Yibo bahkan tak berani menanyakan sesuatu atau menegur kekasih manisnya itu.





"Kau lelah? Istirahat saja" kata Yibo sambil mengelus lengan Xiao Zhan.





Xiao Zhan tak menjawab dengan suara melainkan dengan anggukan lalu setelah itu ia memejamkan matanya seperti akan tertidur. Wang Yibo hanya mampu menatap pria manisnya itu dengan tatapan penuh kasih sayang.






Sesampainya di bandara Beijing Xiao Zhan langsung menghubungi Song Jiyang untuk memintanya menjemput dirinya dan juga Wang Yibo.






"Aku menunggumu, cepatlah"




"Tunggu sebentar lagi aku kesana kebetulan aku sedang berada disekitar sini"





"Oke baiklah"





Beep





Sambungannya terputus, Xiao Zhan menaruh kembali ponselnya kedalam saku celananya.







"Bawa aku ke Apartemenmu saja" kata Wang Yibo tiba tiba. Xiao Zhan menoleh dan hanya mengangguk sebagai jawaban.








"Apa yang sedang mengganggu pikiranmu? Dari pagi kau seperti ini diam melamun dan mengabaikanku" Yibo memasang ekspresi cemberut yang dibuat buat. 







"Eh? Memangnya terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu ya?" tanya Xiao Zhan.






"Ya, dan itu sangat jelas.......ck aku iri pada sesuatu yang kau pikirkan sampai sampai aku teralihkan" Yibo semakin merajuk seperti anak kecil. Xiao Zhan gemas melihat tingkah kekanak kanakan kekasih tampannya itu.






Xiao Zhan terkekeh kecil dan hanya menggeleng gelengkan kepalanya.





Tak berlangsung lama datanglah mobil mewah berwarna hitam yang sedang dikendarai Song Jiyang.







"Hey kalian, cepat masuk. Jangan bermesraan disana tsk kalian ini" Xiao Zhan dan Wang Yibo langsung masuk kedalam mobil.







"ZhanZhan kenapa kau tak menetap lebih lama di Guangzhou kau pasti merindukan orang tuamu kan setelah berbulan bulan tidak bertemu" tanya Jiyang.









"Hey kau tau Papaku tid-" ucapannya terpotong ketika Xiao Zhan langsung sadar kalau pembahasan sensitif itu tidak boleh dikatakan didepan kekasihnya yang sedari tadi masih menatap bingung ke arahnya atas perubahan mood yang sedang dialaminya. 









"Papamu apa?" tanya Jiyang.









Ekor mata Xiao Zhan melirik ke arah Wang Yibo. "Aku salah bicara... Maksudku mmmmm Papaku maksudku orang tuaku selalu sibuk dan jarang dirumah jadi untuk apa aku berlama lama disana haha ya, seperti itu" kata Xiao Zhan dengan nada bicaranya yang terbata bata dan itu terlihat jelas dimata Wang Yibo.








Wang Yibo membuang nafasnya kasar lalu menoleh ke arah luar dengan keadaan kaca mobil yang terbuka membuat similir angin tepat mengenai wajahnya. Sebenarnya Yibo sedang menahan amarahnya, bagaimana bisa Xiao Zhannya itu menyembunyikan sesuatu darinya dan menyimpan semuanya sendirian.








Setidaknya jika Xiao Zhan mau terbuka padanya mungkin saja dirinya bisa melakukan sesuatu agar kekasihnya itu tak selalu merasa tertekan dan murung seperti saat ini.








******










Jiyang mengantar sepasang kekasih itu ke Apartemen Xiao Zhan.






"Kau yakin tak ingin mempir dulu?" tanya Xiao Zhan kepada song Jiyang.






"Tidak aku tak ingin mengganggu" Jiyang tertawa menggoda teman manisnya itu meskipun Xiao Zhan maupun Wang Yibo tak menghiraukan candaan tersebut.







"Baiklah, hati hati" Xiao Zhan melambaikan tangannya ketika mobil yang dikendarai Jiyang sudah meninggalkan mereka.








Wang Yibo yang masih memasang wajah datar tak bergerak sedikitpun, ia hanya menunggu kekasihnya itu untuk segera membawanya kedalam.









Xiao Zhan berbalik dan melihat kekasihnya yang sedang diam saja menatap jalanan yang kosong. Dengan langkah pelan seketika Xiao Zhan langsung memeluk Yibo dengan hangat membuat sang empu juga membalas pelukan hangat itu sambil mengelus punggung kekasihnya.








"Yibo~~" suaranya itu terdengar manja membuat Yibo terkekeh gemas, wajah dingin yang sempat menyelimuti wajah tampannya itu kini berubah menjadi raut wajah yang hangat.









"Kau menginginkan sesuatu?" Yibo  memegangi kedua pundak pria manisnya dan menatapnya dengan lembut. Xiao Zhan menggeleng gelengkan kepalanya. "Aku hanya ingin memanggil namamu saja" jawab Xiao Zhan lalu terkekeh sambil berjalan meninggalkan pria tampannya yang mengikutinya dari belakang.








'Mood nya cepat sekali berubah' batin Yibo.









Keduanya telah sampai di Apartemen Xiao Zhan. Yibo langsung mendudukan dirinya disebuah sofa matanya tak bisa lepas dari kekasihnya yang sedari tadi mondar mandir seperti menaruh barang bawaannya, membuka tirai jendela, mengambil beberapa minuman dari dalam kulsas, menggantung kembali pakaian pakaian ya kedalam lemari dan lain sebagainya.









Wang Yibo yang sedari tadi hanya duduk dan memperhatikan kekasih manisnya itu langsung berdiri dan menghampiri Xiao Zhan lalu memeluknya dari belakang membuat sang empu terkejut atas apa yang dilakukan kekasih tampannya itu.








"Jangan memelukku. Aku sedang merapikan pakaian" Tanpa mendengarkan apa yang kekasih manisnya katakan justru Yibo semakin mempererat pelukannya sehingga membuat Xiao Zhan sedikit kesulitan untuk bergerak.








"Rasanya sangat nyaman memeluk seorang seperti ini" kata Yibo yang tak mau beranjak dari acara 'memeluk Xiao Zhan' nya itu.








"Seperti kau tak pernah memeluk seseorang saja ckck" kata Xiao Zhan.








Wang Yibo tersenyum kecut dibelakangnya "Siapa yang bisa aku peluk" lirihnya.









Xiao Zhan terdiam sesaat, lalu membalikkan tubuhnya dan mendapati kekasih manisnya itu dengan raut wajah yang masam. Lantas Xiao Zhan langsung mengelus surai hitam pria dihadapannya itu dan tersenyum dengan sangat lembut.








"Kau bisa memelukku kapanpun kau mau Wang Yibo" keduanya saling bertukar senyuman lalu berpelukan kembali. Diusapnya punggung tegap milik kekasih tampannya itu dengan lembut.








"Wang Yibo, boleh aku bertanya sesuatu?" Yibo hanya mengangguk dalam pelukannya.








"Orang tuamu.......... " ucapannya menggantung karna Yibo melepaskan pelukannya dan langsung menatap Xiao Zhan.








"Ah maafkan aku........ Maksudku....... Bukan....... Tapi" Xiap Zhan terbata bata, merasa tidak enak dan merasa ragu atas apa yang akan ditanyakannya.








"Orang tuaku sudah tidak ada" Xiao Zhan tak menyangka Wang Yibo akan mengatakan itu padahal dirinya belum bertanya apapun.








"Ibuku meninggal ketika aku masih anak anak dan ayahku..... Ayahku..... -" Xiao Zhan langsung menyentuh bibir kekasihnya dengan satu jari memberi isyarat agar tak mengatakannya lagi.








"Sssssttttt........jangan mengatakannya lagi, aku sudah mengetahuinya" Xiap Zhan tersenyum lembut pada Yibo.









"Bagaimana kau tau?" tanya Yibo.










"Meng Ziyi, sebelum aku menemuimu di rumah sakit waktu itu Meng Ziyi menemuiku dan menceritakan bagaimana hidupmu selama ini dan dia memberitahuku bahwa kedua orang tuamu sudah tidak ada" jelas Xiao Zhan.










"Maaf karna tak memberi tahu hal ini kepadamu" kata Yibo.









Xiao Zhan kembali mengelus surai hitam milik kekasihnya itu. "Tidak apa apa lagipula aku tidak pernah bertanya padamu"









Entah mengapa ada rasa sakit yang menjalar dihatinya ketika ia melihat bagaimana rapuhnya Wang Yibo dihadapannya saat ini karna sejauh yang Xiao Zhan tau Wang Yibo selalu terlihat kuat dan tegas tapi dibalik itu semua ada hal yang selalu disembunyikannya.









Xiao Zhan memeluk pria tampannya itu sangat erat, ia ingin selalu berada disisi kekasihnya itu, memeluknya, menemaninya dan merawatnya setiap saat agar kekasihnya itu tak merasa kesepian lagi dan selalu hidup bahagia setiap harinya.









"Apa kau sedih?" tanya Xiao Zhan disela sela pelukannya. Yibo mengangguk tanpa berbicara.








"Jangan bersedih lagi mulai sekarang, aku tak ingin melihat itu. Kau tak sendirian kau memiliki aku. Mulai saat ini jika kau memiliki keluh kesah katakan padaku, semuanya. Kita akan menghadapinya bersama. Kau mengerti?" lanjutnya.








Yibo melepaskan pelukan itu dan menarik tangan Xiao Zhan untuk duduk disebuah sofa.







"Berasama?" tanya yibo. Xiao Zhan tersenyum dan mengangguk.






"Termasuk tinggal bersama?" Xiao Zhan menautkan kedua alisnya dan merutuki kekasihnya itu, bisa bisanya Wang Yibo ini selalu mengambil keuntungan darinya.









Yibo tertawa melihat ekspresi Wajah kekasih manisnya itu







"Tidak ada penolakan. Besok kemasi barang barangmu dan tinggal bersama denganku" Wang Yibo serius dengan perkataannya, Xiao Zhan kehabisan kata kata bahkan saat ini Xiao Zhan hanya mampu menganga dan mengerjapkan matanya beberapa kali.








******








Xiao Zhan sedang menggenggam ponselnya dan mencari kontak Wang Haoxuan lalu menghubunginya.





Tuuuuut tuuuu-




"Hallo Zhan ge"





"Cepat sekali kau mengangkat telfonnya"




"Aku melihat dilayar kau menghubungiku jadi aku langsung mengangkatnya. Ada apa ge kau perlu sesuatu?"



"Tidak, aku hanya ingin memberi tahumu bahwa aku sudah kembali ke Beijing"





"Benarkah? Zhan ge aku akan mengunjungimu oke"



Tanpa Xiao Zhan sadari sedari tadi Wang Yibo sedang memperhatikannya. Xiao Zhan melirik kekasihnya itu dan muncul lah ide untuk mengerjai pria tampannya itu.




"Apa? Mengunjungiku? Tentu saja datanglah kapanpun kau mau"







"Benarkah? Baiklah Zhan ge aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu jika sempat sore ini aku akan mengunjungimu oke"







"Sore ini? Baiklah sampai jumpa"






Lalu sambungan telepon itu terputus, ekor matanya melirik lagi ke arah kekasihnya yang sudah berdiri dengan kedua tangan yang disilangkan didada. Lalu berjalan dengan perlahan menghampiri Xiao Zhan dengan seringaian dibibirnya dan juga tatapan matanya yang tak lepas darinya.







Menyadari akan ada sesuatu yang dilakukan Wang Yibo kepadanya kini Xiao Zhan perlahan bangkit dan mencari cara untuk menghindar namun terlambat, Wang Yibo kini menarik tangannya dengan segera sehingga tubuh Xiao Zhan menubruk dada bidang kekasihnya itu.







Xiao Zhan memejamkan kedua matanya karna takut untuk melihat tatapan tajam dari kedua mata kekasihnya itu lalu ia memberanikan diri membuka satu matanya untuk melihat Wang Yibo yang kini tengah menatapnya dengan tajam.








"W-wang Yibo l-lepaskan aku" pintanya. Namun Wang Yibo tak mendengarkan ia justru malah menarik tengkuk Xiap Zhan dan menciumnya dengan kasar lalu melepaskannya lagi.








"Bibirmu itu harus kuberi hukuman karna sudah berani berbicara pada pria lain dan mengundangnya kemari" Wang Yibo mencium lagi bibir mungil kekasihnya itu kali ini dengan sedikit menggigit bibir bawahnya Xiao Zhan.







"Aawww jangan menggigitnya bodoh" pekik Xiao Zhan, namun seringaian dibibir Wang Yibo semakin membuat Xiao Zhan ketakutan.








Diciuminya lagi bibir mungil merah muda kekasihnya itu kali ini lebih lembut namun cukup memabukkan, entah sejak kapan Xiao Zhan mulai membuka bibirnya dan membiarkan lidah kekasihnya itu bermain main disana.







"Hmmmmppph" Xiao Zhan hampir kehabisan oxygen karna ulah singa laparnya itu yang tak memberi ampun pada bibir mungilnya







"Hah... Haaaah aku- kehabisan nafas kau gila Wang Yibo"  nafasnya terengah engah dengan saliva yang masih membasahi sudut bibirnya yang bengkak itu.






Wang Yibo menyeringai sekali lagi. "Jika kau berani mengundang pria lain lagi selain aku, akan kupastikan kau menerima hukuman Lebih dari ini" lanjutnya lalu bangkit dari tumpuannya dan meninggalkan Xiao Zhan yang masih menetralkan nafasnya.








******









Tok tok tok

Tok tok tok


Ceklek

Kreeeeeet



"Zhan ge ak- "

"Cepat masuk saja. Xiao Zhan sedang mandi"








Seseorang yang baru saja mengetuk pintu itu adalah Wang Haoxuan, Ya Haoxuan memang akan mengunjungi Xiao Zhan sore ini dan yang baru saja membukakan pintu adalah Wang Yibo.







"Kenapa kau disini?" Tanya Jiyang. Jiyang? Ya, Wang Haoxuan datang bersama dengan Song Jiyang. Sepertinya mereka berdua sudah tidak sering bertengkar lagi.








Keduanya masih berdiri didepan pintu yang sudah dibukakan oleh kekasihnya Xiao Zhan itu.








"Memangnya salah jika aku berada di tempat kekasihku?!" Jawab Yibo ketus lalu masuk lebih dulu meninggalkan dua orang yang masih betah berdiri itu.










Sudah 15 menit semenjak kedatangan Haoxuan dan juga Jiyang, Xiao Zhan masih belum juga keluar dari kamar mandi. Sementara kedua temannya itu kini merasa agak canggung karna kekasih dari  Xiao Zhan itu sama sekali tak mengajak berbicara, ia hanya duduk dan membaca majalah saja tanpa berniat menyapa atau apa.







"Kenapa Zhan ge mandi lama sekali. Hey Tuan Wang apa kau yakin Zhan ge sedang mandi?" yang ditanya hanya melirik sebentar lalu matanya beralih ke pintu kamarnya Xiao Zhan.







Wang Yibo menaruh majalah yang ia pegang lalu bangkit dan beranjak pergi kekamar kekasihnya itu untuk memastikan.







"Zhan...kau masih didalam?" tidak ada jawaban. Namun suara air dari percikan shower masih terdengar dari dalam kamar tersebut.







"Xiao Zhan, kau masih didalam?" tanya Yibo lagi.








"Ya,sebentar lagi" akhirnya Xiao Zhan menjawab dan membuat Wang Yibo merasa lega, karna Yibo fikir mungkin terjadi sesuatu pada kekasihnya itu.




"Kau membuatku khawatir. Cepatlah, teman temanmu menunggu"




"Iya iya" jawabannya terdengar seperti orang kesal namun Yibo yang mendengar itu malah terkekeh gemas.




Setelah itu Yibo kembali ke ruangan utama dan kembali duduk seperti semula.




"Dimana Zhan ge?" Haoxuan bertanya.




"Ck kau ini tidak sabaran sekali. ZhanZhan mungkin masih mandi, dia memang seperti itu mandinya lama" kata Jiyang. Jiyang jelas tau kebiasaan sahabatnya itu.




Tak lama setelah itu Xiao Zhan keluar dari kamarnya dengan hanya memakai celana training dan kaos lengan panjang saja dengan tangannya yang masih memegangi handuk kecil untuk menyeka rambutnya yang masih basah.





"Kukira Haoxuan akan datang sendiri tapi malah membawa ekhem"



"Zhan ge pssssstttt jangan bicarakan itu kumohon" Haoxuan berlari kecil ke arah Xiao Zhan yang masih berdiri dan belum sempat mendudukan dirinya di sofa.







"Wo wo wooo aku hanya bercanda oke... " lalu Xiao Zhan perlahan membalikkan tubuhnya dan duduk disamping kekasih tampannya itu.







"Memangnya kau membawa siapa lagi selain aku?" tanya Jiyang dengan polosnya.





"Itu kau bodoh!" kata Xiao Zhan dengan suara sangat pelan sehingga hanya pria disebelahnya lah yang dapat mendengar.







Haoxuan berjalan untuk mendudukan dirinya lagi ditempat awal, bersebelahan dengan Jiyang.







"Tidak..... Aku hanya kemari bersamamu kan memangnya siapa lagi yang aku ajak" kata Haoxuan yang kini tengah duduk dengan gusar.








"ZhanZhan bilang kau membawa ekhem.... Siapa itu?" tanya Jiyang lagi.







"Oh tuhan temanku bodoh sekali" kata Xiao Zhan masih dengan suara yang sangat pelan. Lalu menoleh kesamping kearah kekasih tampannya. "Aku ingin menangis melihat kebodohan Jiyang" lanjutnya. Wang Yibo menautkan kedua alisnya "Aku juga tidak mengerti apa yang kau maksud dengan Ekhem itu" kata Yibo.








Sekarang mata Xiao Zhan benar benar ingin mengeluarkan air mata,  bukan karna sedih tapi karna rasanya seperti ia terjebak dalam lingkaran orang orang bodoh ini.









Xiao Zhan mengerjap ngerjapkan matanya dengan bibir yang sengaja dilengkungkan seperti orang sedih dan hanya menatap Yibo yang juga menatapnya dengan bingung.











"Kau juga sama bodohnya" kata Xiao Zhan, lalu mengalihkan pandangannya dari wajah kekasihnya itu dan langsung melihat ke arah dua orang yang masih berdebat akibat pernyataan Xiao Zhan tadi.









Xiao Zhan melipat kedua tangannya didada "Wang Yibo" panggil Xiao Zhan.






"Hmm?"




"Sebenarnya.......Wang Haoxuan menyukai Song Jiyang" matanya masih menelisik ke arah dua temannya yang masih berdebat itu.





"Haoxuan? Bukannya dia menyukaimu" kata Yibo.





"Awalnya seperti itu. Pada saat Haoxuan Jiyang dan Zhoucheng kembali ke Beijing dari Guangzhou , aku mengatakan pada Haoxuan untuk berhenti mengharapkanku, dia mengerti dan kami berdua menyelesaikan itu. Beberapa hari yang lalu Haoxuan menghubungiku menanyakan beberapa hal dan dia bercerita tentang perasaan aneh ketika dia mengingat atau bertemu dengan Jiyang, aku memberi tahunya mungkin itu perasaan suka" Xiao Zhan menceritakannya kepada Yibo.








"Kurasa itu memang perasaan suka, mmmm apa aku salah" Xiao Zhan menaruh telunjuknya diantara dagu dan bibirnya seperti sedang berpikir.








"Kurasa memang benar. Aku merasakan hal itu juga ketika aku mulai menyukaimu" Xiao Zhan menoleh ke arah kekasihnya yang baru saja berbicara itu, pipinya merona.








"Benar. Dan kau tidak perlu merasa cemburu lagi ketika aku sedang berbicara pada Haoxuan atau apapun itu" kata Xiao Zhan meyakinkan.






"Tetap saja" kata Yibo. Xiao Zhan tersenyum manis ke arahnya lalu bersandar dibahu kekasihnya itu.








Sepasang kekasih itu seperti sedang menonton drama secara langsung melihat perdebatan anatara Song Jiyang dan Wang Haoxuan dihadapannya.










"Nanti juga kau tau"


"Mana mungkin, kau harus memberitahuku dulu jika ingin aku mengetahuinya"



"Itu karna kau bodoh"



"Kau memang tidak sopan, aku ini seumuran dengan Xiao Zhan kau tau


"Tapi kau seperti anak kecil ckckck"


"Dan kamu memang anak kecil"





Dan masih banyak lagi ocehan yang keluar dari mulut keduanya, Xiao Zhan dan Wang Yibo tak berniat untuk melerai atau apapun itu. Karna itu cukup menghibur bagi sepasang kekasih ini.








******








"Zhan?!"


"Sudah tidur?"



"Mn..... Kau butuh sesuatu?" Xiao Zhan membalikkan tubuhnya menghadap ke arah kekasihnya yang juga sedang berbaring disebelahnya.


"Tidak... Aku hanya penasaran"





"Tentang apa?" tanya Xiao Zhan.






"Aku penasaran bagaimana kau bisa menyukaiku dan mengetahui identitasku padahal kita tidak pernah bertemu satu sama lain secara khusus" kata Yibo yang kini mulai penasaran dengan perasaan yang dimiliki Xiao Zhan untuknya, sejak kapan dan bagaimana itu terjadi Yibo sangat ingin mengetahuinya.







Xiao Zhan terdiam sebentar, memikirkan dan mengumpulkan kembali memori lama yang menjadi proses berlangsungnya perasaan suka dan cinta itu terhadap pria disampingnya yang kini sudah menjadi kekasihnya itu.







"Tepat dihari aku meresmikan Cafe-ku" Xiao Zhan tersenyum mengingat kembali bagaimana reaksinya dulu ketika pertama kali melihat sosok Wang Yibo.









#


#


#


#


TBC



Hallo Readers~ sorry agak lambat updatenya, author lagi ada kesibukan sama kerjaan author . Anw di next chapter bakal ada flashback dari Xiao Zhan,  buat yg penasaran ditunggu ya 😊 janlup voment nya biar author semangat up nya. Thanx!!








Continue lendo

Você também vai gostar

2.9M 303K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
391K 22K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
2.1M 9.8K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
840K 80.2K 34
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...