π‘πžπ¬π­πšπ«π­π’π§π  𝐚 π‘πžοΏ½...

Da MonMonicaF

50K 4.1K 449

[ REVISI ] "Tidak masalah jika kau melupakanku, aku bersyukur kau ada di sisiku" "Ayo.. kita berteman baik Ku... Altro

1. The Beginning
2. Accident
3. Riku's Decision
4. Stay at Ainana dorm?!
6. Riku Teach or Be Taught?
7. Tenn's Decision
8. Remaining Time Limit
9. Stroll 🀍
10. With Tenn 😳
11. Riku Is Sick 😭
12. Response Letter βœ‰ (Flashback #1)
13. Disappointed... 😒 (Flashback #2)
14. I'm sorry for being a lousy twin brother... (flashback #3)
15. Riku's Dark Side❗ (Flashback #4)
16. Gomen Tenn-nii... 🀍
17. Leave you 'Again'...πŸ’”
18. Will Never Leave You
19. Resignation Letter
20. Nightmare
21. Spoiled Riku Moment ☺
22. NOT FINE...
23. Riku's Confession
24. Happiness Ends In Sadness... πŸ’”πŸ˜­
25. We Are Twins!
26. The Result Of A Hope...
27. With Love ❀
28. Riku Disappeared...
29. Temporary Formation [Idolish7 --> Idolish6]
30. Four Years Latter 🎸
31. The Star Comeback
32. Heartwarming Meeting
33. Restarting A Relationship βš˜πŸ’« - END -

5. Today's Story

1.3K 120 13
Da MonMonicaF

Happy Reading Readers-san
.
.
.
▪︎°•°♤°•°•
.
.
.
.
Restarting a Relationship
.
.
.
《♡》


Tenn dititipkan kepada Idolish7 hingga ingatannya sedikit pulih. Member Ainana mendadak mendapat serangan terkejut akibat Tenn yang sering tersenyum karena hal kecil sekalipun. Rasanya Tenn jadi makin mirip dengan Riku. Jika begini sepertinya gelar Tenshi benar benar cocok untuk Tenn.

Iori, Nagi dan Mezzo berjalan mendekati pintu keluar. "Kami pergi dulu ya, jangan aneh aneh di asrama" Pamit Iori sekalian mengingatkan.

"Kami berangkat..." Pamit Tamaki dengan nada malas. Karena dia disuruh bangun pagi dan langsung pergi kerja.

"Selamat jalan!"

Entah sudah keberapa kalinya mereka membeku sejak Tenn datang. Barusan Tenn melambaikan satu tangannya untuk mengantar keberangkatan keempat orang itu, dengan celemek yang terpasang di tubuhnya.

"Ouhh Thankss Kujoshi, see u~" Pamit Nagi tak lupa mengedipkan sebelah mata.

"Huwaaa Rikuu kenapa kau masukin kulit telurnya juga?!" Teriak Yamato dari arah dapur yang saat ini sedang ribut.

"Habisnya licin jadi telurnya lepas dari tanganku" Elak Riku.

"Ya ampun Riku, lihat tanganmu jadi lengket kan" Omel Mitsuki.

Setelah mengantar kepergian beberapa orang, Tenn kembali ke dapur yang saat ini sedang kacau akibat ulah Riku.

"Riku sekarang kau ambil tepung terigu dan masukkan sesuai resep" Intruksi Mitsuki yang langsung ditindaklanjuti oleh Riku.

Riku mengambil tepung dari lemari berniat memasukkannya ke dalam adonan. Namun dengan cepat Tenn merebut tepung di tangan Riku.

"Ah! Kujo-san jangan asal ambil dongg" Marah Riku berniat mengambil kembali tepung yang disaut Tenn.

"Ini tepung kanji, kalo kau masukkan ini kue nya nanti jadi gak karuan" Ucap Tenn.

"Ah aku salah ambil..."

Tenn mengembalikan tepung itu dan mengambil tepung terigu dari dalam lemari.
"Biar aku saja" Sahut Tenn memasukkan bahan bahan untuk kue.

Riku yang dilarang membantu apapun, kini duduk di kursi bersama Yamato.

"Riku aku baru tau jika Kujo bisa memasak kayak Mitsu" Gumam Yamato.

"Ya... Dari dulu dia memang bisa memasak" Balas Riku juga bergumam.

"Beda dengan seseorang yang selalu menggosongkan makanan" Sindir Yamato cengar cengir.

"Ihhh Yamato-sann nyebelinn" Marah Riku

Sementara para ibu rumah tangga- maksutnya Mitsuki dan Tenn asik membuat adonan kue dan memanggangnya di dalam oven.

Mitsuki dan Tenn berjalan mendekati kedua orang yang sedari tadi sedang mengobrol meski sempat terdengar omelan Riku yang digoda oleh Yamato.

Tiba tiba saja sesuatu ide terlintas di benak Mitsuki, ia lantas menatap Riku lalu menoleh ke arah Tenn.

"Umpung ada kesempatan" Ucapnya langsung melesat ke dalam kamar Iori. Sementara Yamato, dan si kembar hanya menatap bingung kelakuan Mitsuki.

Tak lama Mitsuki kembali dengan membawa kamera di tangan kirinya, dan membawa beberapa baju di tangan kanannya.

Yamato yang mengamati barang bawaan itu akhirnya mengerti apa yang dipikirkan oleh Mitsuki. "Kesempatan" Ujar Yamato.

Mitsuki meletakkan barang yang dibawanya dan mengeluarkan donat dari dalam oven. Kebetulan sekali donat yang dibuatnya bersama Tenn sudah matang.

Mitsuki langsung mengambil krim dan sebagainya untuk menghias donat. Ia menambah nama Riku dan Tenn pada donatnya, lalu memberikannya kepada mereka.

"Eh Ariga-"

"Tunggu! Riku Kujo jangan dimakan dulu! Biar kufoto sebentar" Sahut Mitsuki.

"Eh apa?" Tanya keduanya bingung.

"Kujo, Riku mendekatlah, dan berpose sesuka kalian sambil membawa donat itu" Intruksi Yamato yang entah sejak kapan sudah memegang HP di tangannya.

"Aku ingin memfoto kalian, tolonglah..." Pinta Mitsuki.

"Baiklah" Jawab Tenn cepat.

"Apa??" Riku tak percaya mendengar Tenn yang mau difoto begitu saja.

"Ayolah Riku... Kalian mendekatlah" Ucap Yamato mengatur.

".... Ah baik..."

"Nanase-san kenapa kau jaga jarak denganku?" Tanya Tenn melihat Riku berdiri cukup jauh darinya.

"Ah tida-" Balasan Riku terputus ketika Tenn menariknya untuk mendekat. "W-Wah Ku-Kujo-san?!"

"Yosh pasang posisi dan hadap kamera" Ucap Mitsuki.

Kedua orang yang dijadikan model untuk foto hanya menurut saja. Riku menjulurkan lidah sedikit dan mengedipkan salah satu matanya. Tenn membuka sedikit mulutnya dan menatap kamera.

"Okee... 1...2...3"

*Cekrek

Mitsuki dan Yamato mengambil foto berkali kali. Kedua orang itu asik sekali memotret si kembar yang terlihat imut.

Jika saja Iori ada di sana, pasti ia langsung mengambil foto dan menyimpannya baik baik serta mengatakan 'Kawai' dalam hati.

Sesi foto foto masih terus berlanjut, kini Mitsuki menyuruh Riku dan Tenn memakai seragam SMA. Mitsuki mengepang poni Riku dan Tenn yang cukup panjang. Tak lupa Mitsuki memasangkan jepit di poni rambut si kembar.

Dan... Mitsuki siap siap di tempat untuk mulai memotret, sedangkan Yamato sudah cekrak cekrek dari tadi.

*Cekrek

"Uwahhh terlihat imut, keren, dan elegan" Komentar Mitsuki melihat hasil foto.

"Anu Mitsuki...."

"Benar! Terlihat berwibabawa... Mereka cocok sekali dijadikan duo model" Komentar Yamato mengabaikan Riku.

"Anu... Untuk apa ini..." Tanya Riku.

"Kenang kenangan! Nanti aku akan cetak foto ini dan membingkainya" Jawab Mitsuki mengedipkan satu matanya

Riku mengerti apa yang dimaksut Mitsuki dengan mengedipkan mata, Riku membalasmya dengan senyuman. "Baiklah"

"Kenang kenangan?" Tanya Tenn.

"Ah... Untuk mengenang persahabatan kita Kujo-san" Jawab Riku.

"Bukankah kita hanya rekan bisnis?"

"... Hahaha... Itu benar, tapi mungkin kita bisa berteman" Balas Riku sedikit canggung.

Riku memalingkan wajahnya sebentar, terlihat Riku mengusap matanya yang mulai berair.

Yamato menghela nafas dalam "Tidak ada salahnya sesama rekan bisnis berteman kan... Jika mau tolong jadilah teman center kami" Ujar Yamato.

"Meskipun ceroboh Riku itu anak yang baik" Tambah Mitsuki.

Riku memberi senyuman dan membalas "Hei aku tidak ceroboh Mitsuki..."

"Baiklahh.. Mulai sekarang kita berteman ya, Nanase-san" Ujar Tenn mengulurkan tangan.

Senyuman masih tersirat, meski sebenarnya Riku merasa sedih. Ia mengulurkan tangan dan keduanya saling bersalaman.

"Ya! Senang bisa berteman denganmu Kujo-san" Ujar Riku.

Yamato dan Mitsuki saling bertatapan lantas mengulas senyum. "Oke oke! Sekarang ayo pakai baju ini" Ucap Mitsuki menunjukan sepasang baju dengan kerudung bertelinga kelinci.

Tanpa ba bi bu keduanya langsung memakai baju itu. Entah untuk alasan apa Iori mempunyai baju semacam itu di lemarinya.

Riku memakai baju yang bewarna putih sedangkan Tenn mengenakan yang bewarna hitam.

Riku memegang telinga kelinci di kerudung itu dan memberi senyuman lebar. Sementara Tenn menaruh jari telunjuknya di depan bibir.

*Cekrek

Ya... Begitulah sesi foto foto berlanjut hingga 1 jam pun berlalu begitu saja.

Setelah puas Mitsuki masuk ke kamar untuk melihat lihat hasil foto, sedangkan Yamato duduk berselanjar di sofa dan memainkan HP nya.

Karena sudah bebas Riku mengambil cupcake di atas meja dan memakannya.
Tenn menampilkan senyum melihat Riku yang menikmati cupcake itu.

"Oh..."

"Ada apa Kujo-san?" Tanya Riku menatap bingung.

Tenn mengangkat tangan kanannya menuju sudut bibir Riku. Perlahan Tenn membersihkan krim yang menempel di dekat bibir Riku.

"Ya ampun Nanase-san kau seperti anak kecil saja"

Riku terdiam sesaat, seketika ia merasa nostalgia dengan tindakan Tenn barusan.

Riku tersenyum tulus menatap Tenn "Arigato Kujo-san"

"..."

Di saat yang bersamaan Tenn juga merasa pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya.

'Sebenarnya siapa itu Nanase Riku?' benak Tenn.

'Apa sebelum aku lupa ingatan, aku berteman baik dengannya?'

"Em? Kau kenapa Kujo-san?" Tanya Riku melihat Tenn melamun.

Tersadar dari lamunannya Tenn segera menjawab "Tidak... Aku hanya melamun saja"

Sementara dari sofa Yamato melirikan mata mengamati gerak gerik si kembar. 'Apakah Kujo mengingat sesuatu?... Kujo harus mengingatnya...'

'Meski tidak menunjukkannya aku yakin jika Riku merasa terluka karena dilupakan' benak Yamato kembali menghela nafas dalam.

🌿🌿

Pukul 13.00

Saat ini Tenn berada di dalam kamar, ia duduk bersamdar di atas kasur dan melamun cukup lama. Rasanya pikirannya sangat penasaran dengan Nanase Riku.

Tenn memejamkan kedua mata berusaha mencari ingatannya yang hilang.

Banyak pertanyaan terlintas di benaknya terkait Riku.

'Sebenarnya siapa itu Nanase Riku?'

'Apa hubunganku dengannya?'

'Kenapa hanya dia yang sama sekali tidak kuingat namanya?'

'Aku bahkan tidak tau sama sekali siapa dia'

'Tapi entah mengapa, saat bersamanya aku merasa tenang'

'Kenapa... Aku tidak bisa mengingat apapun'

'Sebenarnya apa yang terjadi?'

'Apa aku hanya kecelakaan biasa karena ceroboh?'

'Atau... Aku menyelamatkan seseorang?'

'Semakin kupikirkan aku menjadi semakin penasaran dengan Nanase-san...'

'Nanase-san.... Entah kenapa aku merasa asing memanggilnya begitu...'

'Apa dulu saat berteman dengannya, aku memanggil nama depannya?'

'Tunggu... Apa sebelumnya kami benar benar adalah teman?'

'... Nanase-san tidak mungkin berbohong'

'...'

'Siapa aku.... Kenapa aku tidak bisa mengingat masa kecilku'

'Apa aku anak kandung Kujo Takamasa?'

'...'

'Nanase Riku'

'Nanase Riku... Siapa kau sebenarnya?-'

*Ngunggg

Seketika telinga Tenn menjadi berdengung, dan kepalanya terasa sakit.

Dan...

Satu keping ingatan muncul sekilas di benak Tenn. Ingatan itu menggambarkan seorang anak kecil berambut merah muda memberikan sebuah kado kepada anak laki laki berambut merah yang dirawat di rumah sakit. Mereka berdua terlihat bahagia dan juga akrab.

Tenn meringis kesakitan sambil memegang kepalanya yang berdenyut "Ugh... A-apa itu..."

"Ughh... Sakit..." Ringis Tenn merasa seolah kepalanya akan pecah.

Tak lama pintu kamarnya terbuka menampilkan Yamato yang masuk tanpa permisi

Yamato menjadi kelabakan melihat Tenn meringis kesakitan sambil memegang kepala.

"Kujo ada apa? Kau kenapa?"

"Nikaido-san... Kepalaku terasa sakit..."

Yamato yang bingung harus berbuat apa akhirnya memutuskan untuk menepuk pelan punggung Tenn sembari menenangkannya.

"Kujo jangan pikirkan apapun saat ini" Ujar Yamato.

"Jangan memaksakan diri untuk mengingat sesuatu..."

"..."

Tenn menuruti apa kata Yamato, ia berusaha mengosongkan pikirannya dan sakit yang menyerang kepalanya sedikit lebih baik.

Namun meski begitu rasa penasaran Tenn sangat besar, meski ragu akhirnya Tenn mencoba bertanya

"Nikaido-san sebenarnya siapa itu Nanase Riku? Kenapa aku sama sekali tidak dapat mengingatnya sedikitpun? Tapi saat berada di dekatnya rasanya nyaman"

Yamato berdiri dari duduknya dan membenarkan posisi kacamata "Kau sangat berharga bagi Riku, dan bagimu Riku sangat berharga"

"berharga?"

"Aku tidak bisa mengatakan apapun lebih dari itu, karena aku menghargai keputusan Riku. Anggap saja ini teka teki, dan pecahkan misterinya secara bertahap" Ujar Yamato.

".... Satu lagi.... Bagaimana aku saat sebelum lupa ingatan?"

"Gimana ya... Sejujurnya kau terlihat sangat dingin dan cuek, tapi sebenarya hatimu sangat baik. Kata katamu juga kasar- ah... Tapi aku suka Kujo yang sekarang" Jawab Yamato membayangkan sikap dingin Kujo.

"Cuek?... Oh..."

"Hei Kujo! Jangan berubah lohh! Onii-san lebih suka Kujo yang ramah..."

"Baiklah" Jawab Tenn memberi senyuman.

Yamato menghela nafas lega melihat senyuman Tenn. Lalu ia teringat sesuatu "Ah aku hampir lupa, Yaotome dan Tsunashi mampir"

Tenn langsung berdiri dan berjalan menuju luar tempat 2 member Trigger berada.

.
.

"Yaotome-san sebenarnya apa yang kau ajarkan pada Tenn-nii sih?" Tanya Riku.

"Hahaha bagus bukan sifatnya, meski awalnya aku terkejut. Aku hanya bilang jika kau tersenyum dan berterimakasih maka kau akan disukai banyak orang" Jawab Yaotome.

"... Astaga... Pantas saja..." Sahut Mitsuki.

"Ya ampun Yaotome-san jangan memanfaatkan kepolosan Tenn-nii di saat begini" Balas Riku.

"Aku tidak percaya mendengar kata polos dari orang yang polos" Gaku~

"Aku tidak polos!" Riku~

"Ahemm..." Dehem Yamato keras.

"Oh- ah Kujo-san kau sudah datang... Teman temanmu datang berkunjung loh" Sahut Riku.

"Kalau gitu aku ke kamar-"

"Kenapa kau seperti menghindariku?" Tanya Tenn memotong kalimat Riku.

"... Kalo gitu aku di sini aja deh" Riku~

Ryuu yang menyadari suasana menjadi tegang langsung tertawa kecil untuk mencairkan suasana "Hahaha... Tenn kami datang.."

"Orang tua itu marah marah terus, dan menyuruhmu kembali bekerja... Dasar orang tua itu!!" Omel Gaku.

"Bekerja?"

"Iya... Tenn kau harus menghadiri wawancara seperti biasa dan foto majalah.. Untuk konser untungnya Sachou memberikan izin untuk cuti sebentar" Jelas Ryuu.

"Kapan?"

"Besok lusa"

"Besok lusa?!! Mendadak sekali!!" Sahut Yamato.

"Ya kan? Aku sebel sama orang tua yang suka ngeyel itu" Gaku~

"Gaku kau tidak boleh bilang begitu" Ryuu~

"Bagaimana ini? Kujo masih tidak mengingat apapun kan..." Mitsuki~

Tenn menunduk menatap lantai "Maaf aku menyusahkan"

"Ti-tidak kok, tidak begitu... Maaf aku salah bicara" Balas Mitsuki sedikit kelabakan.

"Oh..."

"Oh?"

"Nanase bagaimana jika kau ajarkan pada Tenn bagaimana cara melakukan pekerjaan dengan baik?" Usul Gaku bersemangat.

"A-Apa ti-"

"Yosh okay! Sudah diputuskan Nanase akan mengajari Tenn. Mohon bantuannya..." Sela Gaku mengabaikan jawaban Riku.

"Tunggu aku kan tidak bilang-"

"Kalo gitu Tenn belajarlah cara menjadi profesional kembali" Sela Gaku lagi'

"Terimakasih Riku-kun" Sahut Ryuu berterimakasih.

".... Terserah" Balas Riku datar, sejujurnya ia merasa kesal karena omongannya disela.

"Apa Nanase-san membenciku?" Tanya Tenn tiba tiba.

"..."

Riku menolehkan kepala pada Tenn yang menatapnya lekat "Ah... Aku tidak bilang begitu... Ma-mana mungkin aku membenci...mu kan..."

"Karena kita adalah teman!" Sahut Riku yang diakhiri tawa.

"Nanase...."

"Ya?"

"Tidak jadi.."

"Yaotome-san ga jelas" Ucap Riku menatap datar Gaku.

Entah kenapa Gaku merasa kesal melihat wajah Riku yang datar "Kok kau jadi nyebelin kek dia sih" Tunjuk Gaku ke arah Tenn.

"Aku?"

"Jangan didengerin Kujo... Nanti kau jadi tercemar lagi" Ucap Yamato menutup telingan Tenn.

"He! Emang aku ini pembawa pencemaran?!"

"Hooh..."

Riku menarik tangan Tenn pergi "Ayo Kujo-san kita tinggalin si ubanan itu~"

"Kalo lama lama nanti kita ketularan tua"

Urat mulai terlihat di kening Gaku karena ulah dari Riku "Apa katamu?!"

"Nananana~ Yaotome-san si ubanan yang ditolak gadis 2 kali dalam waktu kurang dari 5 menit,, nanananana~" Riku bersenandung sambil menyelipkan kejadian waktu Gaku menembak manager Idolish.

(Bukan tembak yang senjata api... Tapi tembak cinta, cihuyyy :v)

"Oii Nanaseeeeee!!!"

Gaku sangak kesal rasanya dia ingin mengumpat dan misuh misuh :v Padahal ia sudah damai karena tidak dikatain oleh Tenn, eh... Sekarang malah dikatain ama adiknya.

Sementara Yamato dan Mitsuki menahan tawa sambil memegangi perut.
"Pffttt...."

"Diaammm!!"

Suasana tetap seperti itu hingga Yamato memasang ekspresi sedih, suasana menjadi suram.

"Apa sih Nikaido?! Kau membuat suasanya suram" Ujar Gaku.

Yamato menghela nafas lagi "Hah... Aku menghargai apa keputusan Riku.. Tapi melihatnya sekarang... Aku seperti merasa harus ikut campur, meski dia akan membenciku"

"... Bukankah Riku-kun terlihat baik baik saja?" Ryuu~

"Menurutku tidak, meskipun aku tidak akrab dengan Nanase, tapi aku merasa ada yang berbeda darinya" Gaku~

"Ya... Memang Riku tersenyum seperti biasa di hadapan kita, tersenyum sangat lebar seolah hatinya tidak tersakiti sama sekali.." Ujar Mitsuki menunduk.

"Riku baik baik saja sekarang, tapi bagaimana jika di malam hari? Di saat semua orang sudah tidur?..." Yamato~

"Riku-kun menangis...?" Ryuu~

"Sepertinya begitu" Gaku~

Gaku mendengus kecil dan menyandarkan punggungnya pada sofa "Kedua saudara itu sama sama bodohnya"

'Kedua saudara?.... Aku dengan Nanase-san?' benak Tenn yang tidak sengaja mendengar pembicaraan saat ingin kembali dan mengambil air.

Tenn mengurungkan niatnya dan kembali menuju kamar Riku. Tenn membuka pintu sedikit keras membuat Riku sedikit terkejut.

"Ada apa Kujo-san?!"

"Apa..."

"Apa kita bersaudara?!" Tanya Tenn menatap lurus tepat pada mata Riku.

Riku memejamkan kedua mata sembari memasang senyum di wajahnya "Apa maksutmu Kujo-san? Apa kau bermimpi punya seorang Adik?" Jawab Riku santai.

"Itu...."

"Jangan paksakan dirimu mengingat hal yang tidak benar Kujo-san. Kau tidak memiliki adik Kujo-san..."

".... Iya...."

"Oh iya ini" Ucap Riku memberi sebuah DVD konser Trigger.

"Mungkin Kujo-san bisa mengingat sesuatu bila melihat rekaman konser Trigger" Jelas Riku.

Sejujurnya Riku mempunyai set lengkap DVD Trigger namun ia menaruhnya di dalam lemari baju agar Tenn tidak melihatnya.

"Terimakasih Nanase-san, aku akan menontonnya di kamar" Pamit Tenn.

Tenn masuk ke dalam kamar, sebelum mulai menonton Tenn membuka HP nya yang terdapat notifikasi pesan.

Pict
Hai Kujo-san ini Izumi Mitsuki, aku hanya mau kirim hasil foto tadi, hehehehe.


Begitulah isi pesannya...

Tenn membuka foto itu dan mengamatinya cukup lama. 'Pecahkan teka teki ini satu per satu' benaknya.

Apa Tenn akan berhasil mengingat semuanya?

Atau tidak?

Apa Tenn akan kembali normal?

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Bagaimana keseruan ceritanya?


Penasaran gak nih readers-san?
(kalo ga penasaran dibuat penasaran aja xixixixixi // plak :v)

To be Continue

Ja bye bye~

Continua a leggere

Ti piacerΓ  anche

3.8K 402 15
Sebuah undangan pekerjaan membawa mereka pada petualangan tak terlupakan Apa yang akan terjadi pada mereka? Langsung baca saja . . . Maafkan jika sif...
1.1M 2.8K 18
πŸ”ž Bluesy area, mengandung 21+ πŸ”ž - oneshoot ! ranked; #1 Karina 24/6/2023 #1 Bluesy 25/6/2023 #1 Karinajeno 7/9/2023
3.9K 351 21
"ugh... sakit" ucap si Surai Crimson yang sedang konser "Riku...kau tidak apa-apa?" tanya salah satu rekanya "tidak apa-apa iori" ucap Riku lirih. "U...
10.8K 1.1K 12
Menceritakan tentang kehidupan Kuroko Tetsuya, yang tak pernah merasakan kasih sayang ke dua orang tuanya. Berbeda dengan ke 5 kakak nya. Penasaran g...