Muka lo ngingetin gue sama seseorang.
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
"Siapa?" tanya Thea kepadanya.
Mata Kelvin berkeliling mencari seseorang. Dan ternyata seseorang tersebut mudah di cari dalam waktu 5 detik, karena hanya 1 orang yang nunduk kebawah sedangkan yang lainnya melihat sekeliling.
"Sasha!" titahnya sambil menyunggikan senyum tipisnya.
"Anjir! Mati!" batin Sasha
Ruangan kelas itu hening. Tidak ada yang maju.
"Sasha yang mana? Ngga ada nama Sasha disini" ucap Agatha sambil melihat daftar kehadiran.
"Sasha!" titah Kelvin kembali dengan ekspresi yang dingin berbeda dari sebelumnya
"Yang namanya Sasha mana sih"
"Itu ekspresi kak Kelvin serem anjir"
"Lama dah ini Sasha mana woi"
desas desus yang terdengar pelan di kelas tersebut tapi masih bisa ditangkap telinga sang empunya nama.
"Gue panggil sekali lagi! Kalo Sasha ngga maju, satu gugus dihukum!" ancam Kelvin yang membuat semuanya terkejut dan membulatkan mata tak percaya. Baru hari pertama sudah ada masalah.
Deg. Deg. Deg.
Jantung Sasha berdegup kencang setelah mendengar ancaman tersebut. Dirinya gugup, gelisah, takut semuanya campur aduk.
"Sha──"
Tiba - tiba sepasang kaki berjalan menuju depan kelas.
Semua mata memandang dirinya. Tak lain Kelvin dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Maaf" hanya kata itu yang dilontarkan oleh Sasha.
"Tapi, saya tidak merasa bersalah dan saya tidak pantas dihukum" tegasnya membuat semua orang terheran. Pasalnya mereka tidak mengerti kejadian apa yang barusan terjadi.
"Kenapa kamu dihukum?" tanya Devano penasaran.
"Saya tadi datang terlalu awal dari jam yang tertera" jawab Sasha.
"Iya, maka dari itu lo dihukum" ucap Kelvin santai.
"Mana ada peraturan kayak gitu, Vin?" sahut Agatha yang merasa temannya itu tidak masuk akal.
"Baca peraturan MPLS no 2, Masuk pukul 06.25 - 06.35. Dia datang 06.22, ya nggak boleh lah belum jam nya. Khusus gugus ini beda. Gue nerapin peraturan kalau kalian harus datang sesuai jamnya. Tidak boleh ada yang terlambat maupun datang terlalu awal. Harus sesuai jam." ucap Kelvin tegas yang mampu membuat semuanya bergidik ngeri, tak terkecuali temannya sendiri.
Sasha hanya menampilkan wajah cengo tak percaya, dirinya mendengar peraturan yang gila. "Kaki gue gatel pingin nendang nih orang" batin Sasha.
"Oke, karena baru gue umumin. Lo bebas kali ini" Tatapannya sangat sulit diartikan bagi Sasha. Sejenak situasi kelas mendadak hening.
"Sasha, silahkan kembali ke tempat dudukmu ya!"
Agatha mengambil alih dan mencoba mencairkan suasana kembali.
"Hari ini adalah hari pertama MPLS kalian dan untuk peraturan barusan akan diresmikan saat upacara pembukaan MPLS sebentar lagi yaa! Silahkan kalian bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan tersebut."
Sasha hanya berdiam diri tak tahu harus berbuat apa.
"Udah nggak papa santai aja" ucap Becca menenangkannya.
"Ah iya makasih ya. Tapi gue ngrasa bersalah karena seharusnya tadi seneng - seneng"
"Santai aja, Sha, kita nggak papa kok" celetuk salah satu perempuan yang berada di belakangnya.
"Iya nggak papa, itung-itung udah ada pengalaman berbeda" sahut seseorang lagi dengan senyuman.
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
"Vin, kenapa lo tiba - tiba ngerubah peraturan gitu?" kesal Agatha karena merasa peraturannya tidak masuk akal.
"Bukan untuk semuanya. Khusus gugus Alpha doang." balas Kelvin santai yang membuat semuanya menatap kebingungan..
Devano mengerutkan kening, tak paham. "Maksud lo?"
"Nih" Kelvin menyodorkan buku bersampul merah. Buku yang berisikan data - data identitas siswa.
Gastranza Kelvin Mahesa. Sang ketua osis SMA MERDEKA NUSANTARA. Wajah oriental yang khas, berkulit sawo matang, serta tubuh proporsional ini mampu menyihir setiap kaum hawa yang memandangnya. Namun.. Kisah percintaannya tak semulus yang orang lain kira.
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
"Selamat pagi semuanya! Saya ucapkan selamat datang kepada siswa dan siswi baru kelas 10 yang mulai hari ini melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Saya berharap kalian semua menikmati acara yang sudah disiapkan oleh osis. Dengan ini saya meresmikan acara MPLS selama 5 hari kedepan. Tok tok tok" ucap Kepala sekolah SMA MERDEKA NUSANTARA dengan tegas.
"Waktu dan tempat saya persilahkan kepada ketua osis kita" diikuti tepuk tangan meriah dari semua siswa - siswi yang berada di lapangan upacara.
Duk.. Duk.. Duk..
Suara langkah berat kaki sang ketua osis menggema di semua sudut lapangan.
Deg.
"Buset ketosnya cakep"
"Ketosnya suhu anjir"
"Fix! Gue demen ama dia!"
"Selamat pagi semuanya. Pertama - tama saya ucapkan selamat kepada kalian semua telah memasuki jenjang baru. Saya Kelvin disini menjabat sebagai ketua osis. Ada beberapa peraturan yang akan saya umumkan hari ini. Peraturan selama MPLS :
1. Semua siswa dan siswi harus datang tepat waktu pukul 06.25. Kami memberikan waktu 10 menit sampai 06.35. Apabila datang terlambat akan diberikan hukuman!
2. Semua siswa dan siswi harus memakai seragam sesuai ketentuan dan selalu memakai name tag.
3. Semua siswa dan siswi harus mengikuti serangkaian acara. Tidak boleh ada yang bolos. Seperti no 1, apabila dilanggar akan dikenakan hukuman!" ucapnya menggema tegas di lapangan yang luas tersebut.
Baik, hanya itu saja yang saya sampaikan. Terimakasih" sambung Kelvin lagi yang mampu membuat semua peserta MPLS terkejut bukan main setelah mendengar peraturan no 1.
"Ck. Ketos edan!" batin Sasha terheran.
Upacara pembukaan tersebut sudah selesai dan semua siswa siswi mulai kembali ke aula untuk melanjutkan sesi seminar tentang sekolah.
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
Kringgg... kringg... kringg....
Semua siswa siswi mulai berhamburan keluar untuk mengisi perutnya masing - masing, tak terkecuali gadis yang sedari tadi menahan anak cacing yang meronta didalam perutnya.
"Eh Sha!" panggil Becca dengan menepuk pundaknya.
"Hah? Apa?" balas Sasha terkejut karena dirinya sedari tadi ngedumel merutuki sesi seminar yang tak kunjung usai.
"Ke kantin bareng yuk"
"Boleh, yukk"
Tak lama kemudian, datanglah seorang gadis yang sedari pagi menyita perhatian semua orang.
"Eh gue boleh gabung kalian? Gue bingung mau sama siapa hehe" ucap Jeje sopan.
Seketika Sasha dan Becca takjub dengan kecantikannya yang berkali - kali lipat jika dilihat dari dekat.
"Anjir! Cantik banget gila!".
"Boleh dong, yuk ke kantin" balas Sasha seraya merangkul lengan Becca dan Jeje.
Mereka bertiga berjalan pergi dengan basa basi yang dilontarkan oleh Becca. Namun di tengah perjalanan, Jeje mendapat panggilan alamnya.
"Eh guys, tau toilet ngga?" tanya Jeje
"Gue tahu, ikut gue" balas Becca dengan semangat lantaran dirinya alumni SMP Merdeka Nusantara sebelumnya dan sudah hapal dengan letak bangunan tersebut.
"Hash! laper anjir" gerutu Sasha dalam hati.
Setelah mereka sampai di depan toilet. Betapa terkejutnya Sasha dengan seseorang yang kini berada di hadapannya.
"Aih! si edan" ucapnya dalam hati.
"Hukuman lo belum selesai"
"Hah? Hukuman apa kak?"
"Jangan pura-pura bego"
"Lah emang nggak tau. Gue ngga salah apa - apa" nada Sasha sedikit meninggi lantaran kesal.
"Kejadian tadi pagi. Hukuman lo sama osis emang selesai tapi sama gue belum" ucap Kelvin santai dengan senyum miringnya.
"Hah?"
"Ikut gue"
Kelvin langsung menarik lengan Sasha tanpa ijin terlebih dahulu membuat sang empunya tangan terkejut dan berontak melepaskan.
"Lepasin gue" ucap Sasha keras.
"Ck. Diem"
"Heh! Jangan asal narik - narik gini dikira gue sapi apa woi"
"Emang"
"Anj-"
Seketika kelvin menghentikan langkahnya yang membuat Sasha hampir memeluk dirinya.
"Ulang"
"Apanya?"
"Ck. Sapi lo!"
"Mau kakak apa sih?" tanya Sasha gemas lantaran dirinya sudah lapar malah disorot emosi.
"Lo makan" Kelvin menyodorkan satu kantong mcd ke hadapannya
"Anjir mcd! Kesukaan gue!" teriaknya dalam hati.
"Hah?" Sasha yang masih tak mengerti karena ketosnya mendadak jadi pribadi yang baik (?).
"Lo mah hah hah mulu. Ini buat lo"
"Kenapa buat gue?"
"Karna..."
᠃ ⚘᠂ ⚘ ˚ ⚘ ᠂ ⚘ ᠃
Hello!
Thanks for reading!