Prince Naveen

Door sagitarahman

260K 31.6K 2.1K

Naveen hanyalah seorang remaja berusia 14 tahun, tapi dirinya harus rela meninggalkan seluruh kehidupannya di... Meer

Prince Naveen
Part 1๐Ÿ‘‘
Part 2๐Ÿ‘‘
Part 3๐Ÿ‘‘
Part 4๐Ÿ‘‘
Part 5๐Ÿ‘‘
Part 6๐Ÿ‘‘
Part 7๐Ÿ‘‘
Part 8๐Ÿ‘‘
Part 9๐Ÿ‘‘
Part 10๐Ÿ‘‘
Part 11๐Ÿ‘‘
Part 12๐Ÿ‘‘
Part 13๐Ÿ‘‘
Part 15๐Ÿ‘‘
Part 16๐Ÿ‘‘
Part 17๐Ÿ‘‘

Part 14๐Ÿ‘‘

13.7K 1.6K 105
Door sagitarahman

Pangeran Damian berjalan beriringan bersama dengan Naveen dan hal itu membuat semua perhatian terarah kepada mereka berdua, antara kaget dan tidak percaya. Pangeran Mahkota paling anti dengan pangeran keempat. Bahkan sempat ada kabar bahwa pangeran Mahkota pernah merencanakan pembunuhan terhadap pangeran keempat.

Dari arah berlainan, pangeran Tristan datang tergesa-gesa. Peluh bercucuran dari keningnya, sepertinya pria itu berlari dari lantai empat sampa lantai pertama.

Tatapan matanya begitu khawatir, dengan cepat pangeran Tristan menarik Naveen ke belakang tubuhnya. Tatapan matanya begitu tajam menatap nyalang kearah pangeran Mahkota.

"Adik kecil apa kau terluka? "

Naveen menggelengkan kepalanya pelan, dia tidak terluka sama sekali. Karena kenyataannya dia sangat bahagia.

"Kau pikir aku akan melukainya lagi. " ucap pangeran Mahkota, nada suaranya terdengar datar tapi tetap terdengar nada marah di dalamnya.

"Tentu, lagipula siapa sangka Naveen kembali dengan tubuh tanpa lecet sedikit pun setelah pergi dengan mu. " ada nada mengejek yang di lontarkan oleh pangeran Tristan kepada pangeran Mahkota.

Tatapan dingin dan aura membunuh menguar dari tubuh pangeran Damian, sekali tarikan. Pedang pangeran Damian berhasil menggores pipi kanan pangeran Tristan. Bukannya takut atau gemetar, pangeran Tristan malah tersenyum lebar dan menatap tenang kearah pangeran Damian.

"Kakak hentikan. "

Kedua pangeran yang saling melemparkan tatapan tajam, menoleh kearah Naveen. Melihat ekspresi Naveen yang berubah sendu membuat kedua pangeran berhenti bertengkar. Mereka berdua segera mendekat kearah Naveen dan berusaha meminta maaf.

"Ah, adik kecil apa kakak membuat mu sedih. Maafkan kakak. " pangeran Tristan berdiri di hadapan Naveen dan memegang kedua pipi Naveen.

Pangeran Damian berdecak kesal lalu mendorong pangeran Tristan, sehingga menjauh dari Naveen. Pangeran Damian menggantikan posisi pangeran Tristan.

"Maaf. " ucapnya sambil memegang kedua tangan Naveen. 

"Kakak jangan bertengkar, aku tidak suka. " Naveen menunduk.

Pangeran Damian menghela nafasnya dan membawa Naveen ke dalam pelukannya, tangan kanannya mengusap pelan surai merah Naveen.

"Maaf, kakak tidak akan bertengkar lagi. "

"HEI! BERANI SEKALI KAU MENGGANTIKAN POSISI KU! "

"DAMIAN BODOH! KEMBALIKAN ADIK KU! "

Pangeran Damian dan Naveen tidak dapat mendengar teriakkan pangeran Tristan. Pangeran Damian tersenyum licik, dia sengaja memasang barier khusus agar pangeran Tristan tidak mengganggu kegiatan mereka.

Pangeran Damian mengantarkan Naveen ke kamarnya dan meninggalkan pangeran Tristan yang benar-benar marah dan kesal, bahkan beberapa prajurit menjadi sasaran kemarahan pangeran Tristan.

Seorang pria yang melihat kejadian langka tersebut hanya memutar bola matanya malas, karena merasa bahwa kedua pangeran tersebut terlalu berlebihan.

"Hm, sepertinya mengganggu mereka cukup menyenangkan. " gumam pria tersebut, tapi satu orang pria di belakangnya langsung melemparkan buku kearah kepalanya dengan cukup keras, sehingga dia meringis kesakitan.

Duak!

"Sialan kau Devran, sial sakit sekali. "

Pangeran Devran hanya menatap tanpa ekspresi kearah sahabatnya, Ernest Leionial. Putra tunggal Marquess Leionial.

"Kau ingin mati. " tanya pangeran Devran masih tanpa ekspresi di wajahnya, membuat Ernest merinding melihatnya.

"Ck! Baik-baik, tenang kawan aku hanya bercanda, lagipula aku tidak berani mengganggu kedua pangeran iblis itu. "

"Aku tidak peduli, kau mengganggu mereka. "

Ernest menatap bingung kearah pangeran Devran yang jelas-jelas mengancamnya, tapi sekarang di saat dia mengatakan bahwa dia tidak akan mengganggu kedua pangeran iblis itu, pangeran Devran malah tidak peduli.

"Ingat! Jangan sentuh adik ku, hanya adik ku. " jelas pangeran Devran saat melihat kebodohan sahabatnya dalam mencerna kata-kata.

Pangeran Devran beranjak pergi, sedangkan Ernest masih belum bisa mencerna kata-kata pangeran Devran. Jangan mengganggu adiknya? Dia masih berpikir.

Ernest membulatkan kedua matanya, benar-benar melotot sempurna.

"INI SUNGGUH KEAJAIBAN! SEJAK KAPAN PANGERAN BATU ITU MENGANGGAP PANGERAN KEEMPAT SEBAGAI ADIKNYA! OH DEWA SEBENARNYA APA YANG TIDAK AKU KETAHUI! " batin Ernest menjerit-jerit.

Pagi ini pangeran Naveen kembali ke Academy. Raut wajah Naveen begitu suram, pagi yang seharusnya cerah berubah menjadi mendung. Karena perdebatan pangeran Damian dan juga pangeran Tristan yang ingin menyuapi Naveen, tapi karena tidak ada yang ingin mengalah akhirnya mereka berdebat dan Kaisar Drilan bertindak cepat dengan cara membekukan kedua tangan pangeran Damian dan juga pangeran Tristan.

"Ini masih pagi, jangan cemberut. " ucap pangeran Devran yang berjalan di sisi Naveen.

Mereka berdua sudah sampai di Zevascar Academy dan dalam perjalanan ke kelas Naveen, dengan pangeran Devran yang mengantarkan Naveen.

"Kakak. "

"Hm. "

Naveen cemberut. "Aku ingin berlatih pedang, bisa-"

"Tidak. " potong pangeran Devran,

Dan akhirnya sampai di depan kelas Naveen. Pangeran Devran menepuk pelan kepala Naveen lalu segera pergi ke kelasnya.

Sebelum kedatangan Naveen, kelas ini sangat berisik tapi saat dia datang, kelas berubah hening. Naveen masuk ke dalam kelas dengan wajah menunduk dan ekspresi sendunya.

Naveen duduk di kursinya yang berada di urutan ke 4 dekat dengan jendela. Naveen merasa kesepian, karena tidak ada satu orang bangsawan yang ingin berteman dengannya, akhirnya dia hanya menatap ke luar jendela. Dimana ada gedung tempat pelatihan dasar disana.

Seseorang yang melihatnya merasa iba, kemudian dengan memberanikan diri. Murid tersebut duduk di samping Naveen, dan membuat teman-teman sekelasnya terkejut.

Kreettt

Suara kursi yang di tarik.

Naveen terkejut kemudian menoleh, sekarang di sampingnya ada seorang anak laki-laki seumurannya.

"H-hai kita belum kenalan, perkenalkan nama ku Radeven Jacquemus. Pangeran Mahkota dari kerajaan Quemus Salam kenal. " pangeran tersebut tersenyum ramah sambil mengulurkan tangannya.

Naveen terdiam, tapi kemudian dia menerima uluran tersebut dan tersenyum manis.

"Hai juga, perkenalkan aku Naveen Drilan Zelosville. Pangeran keempat kekaisaran Zelosville. "

Senyuman Naveen begitu mempesona, membuat semua murid memekik kaget. Mereka begitu takjub melihat senyuman yang begitu manis,  memang benar. Pesona keturunan kekaisaran Zelosville tidak bisa di ragukan. Mereka tampan dan berwibawa, mungkin ada pengecualian untuk pangeran keempat yang memiliki wajah menggemaskan.

Pangeran keempat sangat manis.

Benar, dia ramah dan menyenangkan.

Aku ingin berkenalan dengannya.

Aku juga.

Hei! Aku lebih dulu.

Naveen tersenyum semakin lebar saat melihat murid-murid yang lain mendekat kearahnya dan berkenalan dengan ramah.

"Aku mendapatkan teman! " pekik Naveen dalam hati.

👑👑👑

Di sebuah hutan yang begitu lebat, terdapat sebuah kerajaan yang di huni oleh mahluk-mahluk Immortal. The Demon Kingdom, kerajaan yang tidak pernah terjarah oleh mahluk luar, seperti manusia.

Raja Lordelvaros, sosok yang begitu misterius. Tidak pernah ada satupun yang pernah melihat wajahnya, ada yang mengatakan jika wajahnya sangat mengerikan. Namun juga ada yang mengatakan jika wajahnya sangat tampan. Lordelvaros adalah musuh bagi para Raja dan Kaisar lainnya.

Pasukannya sangat kuat dan terkenal dengan nama Leviathan.

Pasuka Iblis yang selalu menghancurkan pedesaan dan kota yang tidak di lindungi Knigh dan juga Aegis di sekitarnya.

Tapi semakin berjalannya waktu pasukan tersebut berani masuk ke dalam sebuah kekaisaran ataupun kerajaan yang jelas-jelas di lindungi oleh Knigh dan para Aegis. Yang paling sering mendapatkan serangan adalah kekaisaran Zelosville, namun karena kekuatan militer dan juga kekuatan kerajaan-kerajaan di sekitarnya terlalu hebat, membuat pasukan Leviathan sulit untuk menembus pertahanan kekaisaran Zelosville.

Di ruang tahta, seorang pria bertopeng perak duduk angkuh di kursi kebesarannya. Sorot mata merahnya yang sangat tajam, mampu membuat mereka yang melihatnya mati di tempat.

"Bagaimana? " suara dingin tersebut memecah keheningan di tempat itu.

"Ampun my Lord, pangeran keempat sudah berada di kekaisaran Zelosville. "

BRAK

Tembok di bagian kanan roboh. Pria yang tadinya duduk angkuh sekarang berdiri tegak dengan aura mematikan yang menguar dari tubuhnya.

"Sudah ku katakan, aku tidak suka kegagalan. " ucapnya dingin, kemudian asap hitam keluar dari telapak tangannya. Lalu di arahkan ke arah bawahannya yang bergetar ketakutan.

KRAK!

ARGH!

Suara patahan tulang terdengar jelas, di susul oleh suara jeritan pria tersebut yang tulang-tulangnya di hancurkan hanya dalam sekali kibasan tangan, oleh sosok Lordelvaros.

"Tsuri. " panggil Lordelvaros kepada bawahan kepercayaan nya.

"Saya menghadap my Lord. "

"Kau tahu tugas mu Tsuri. Jangan sampai gagal. "

"Baik my Lord. "

Dalam sekejap iblis bernama Tsuri itu pergi.

"Aku membutuhkan manusia itu hidup-hidup. "

👑👑👑

Naveen telah kembali ke Istana, selama perjalanan senyumannya terus mengembang, membuat semua penghuni Istana bertanya-tanya. Mengapa pangeran keempat bisa tersenyum selebar itu.

"Naveen. "

Tubuh Naveen menegang mendengar suara tersebut. Naveen meneguk salivanya gugup dan menoleh pelan ke belakang. Jantungnya berdetak cepat saat melihat keberadaan Kaisar Drilan yang menatapnya datar.

"A-ayah. "

Kaisar Drilan tersenyum kecil, lalu menarik pergelangan tangan Naveen dengan lembut.

Kaisar Drilan membawa Naveen ke ruang makan, lalu menyuruh Naveen untuk duduk di sampingnya. Naveen menurut karena dia takut nyawanya terancam.

"Apa makanan kesukaan mu? " tanya Kaisar Drilan tiba-tiba.

"Emm.... Ice cream. " Naveen berucap pelan, tapi karena Kaisar adalah seorang petarung dengan kemampuan hebat. Dia dapat mendengar ucapan Naveen.

"Ice cream ya. "

Kaisar Drilan menghela nafasnya dan menghadap kearah Naveen.

"Naveen. " panggilnya lagi.

Naveen menoleh dan terkejut saat melihat Kaisar Drilan tersenyum kearahnya. Tiba-tiba hatinya menghangat saat melihat senyuman Kaisar.

"Bisakah ayah meminta sesuatu. "

Naveen mengangguk pelan.

"Apa yang Kaisar minta! Apa jangan-jangan nyawaku! " batin Naveen.

Kaisar mengusap pelan surai merah Naveen, tatapannya begitu lembut sarat akan kasih sayang.

"Kau adalah putra ayah, jangan takut kepada ayah. "

Naveen terserentak kaget saat Kaisar Drilan menyentuh kening Naveen dengan kedua jari tangannya, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.

Kaisar Drilan semakin tersenyum lebar saat Naveen mengangguk kecil menampilkan senyuman manisnya.

"Ayah tahu selama ini mengabaikan mu, sebagai ayah dan sebagai seorang Kaisar. Ayah merasa malu dan ayah.... Meminta maaf. " ucapnya lalu membawa Naveen kedalam pelukannya. Membuat beberapa prajurit dan pelayan Istana terkejut setengah mati, begitupun dengan Sir Laurin dan Sir Nichole yang tepat berada 12 langkah di belakang Kaisar.

Kedua mata Naveen berkaca-kaca, pelukan Kaisar sangat hangat walaupun kenyataannya tubuh Kaisar Drilan sangat dingin seperti Vampire.

Senyuman Naveen semakin melebar, jadi seperti ini rasanya pelukan seorang ayah. Hangat dan aman, Naveen merasa aman saat berada di pelukan Kaisar Drilan, benar-benar seperti mimpi.

"Aku harap bukan mimpi. "

Tbc

Please vote dan comment 🌞🌞🌞

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

1.2M 102K 51
(๐’๐ž๐ซ๐ข๐ž๐ฌ ๐“๐ซ๐š๐ง๐ฌ๐ฆ๐ข๐ ๐ซ๐š๐ฌ๐ข ๐Ÿ) ๐˜Š๐˜ฐ๐˜ท๐˜ฆ๐˜ณ ๐˜ฃ๐˜บ ๐˜ธ๐˜ช๐˜ฅ๐˜บ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ต๐˜ช0506 า“แดสŸสŸแดแดก แด…แด€สœแดœสŸแดœ แด€แด‹แดœษด แด˜แดแด›แด€ ษชษดษช แดœษดแด›แดœแด‹ แดแด‡ษดแด…แดœแด‹แดœษดษข แดŠแด€สŸแด€ษดษดสแด€ แด„แด‡ส€ษชแด›แด€โ™ฅ๏ธŽ โš  ๏ฟฝ...
95.7K 12.7K 22
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
135K 12.7K 36
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
254K 21.8K 21
Follow dulu sebelum baca ๐Ÿ˜– Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...