Pak Linggar

rammdinn

1.7M 141K 1.5K

[TAMAT] cerita ini santai minim konflik untuk penghilang penat:) *** Rheta Amanita L, mahasiswa semester tiga... Еще

00
01. pagi yang buruk
02. pak dosen idola?
03. kecelakaan
04. diperiksa pak dokter
05. modal pdkt
06. temu kangen
07. masalah baru
08. malaikat tanpa sayap
09. phone
10. no more excuses
11. happiness
12. kembali ngampus
13. mall
14. poor Arumi
15. cat cafe
16. mba Riri
17. akhir (tak) bahagia
18. nasi goreng
19. kebodohan yang haqiqi
20. hey siapa dia
21. Bisma sialan
22. tanpa judul
23. sugar baby
25. malam berbintang
26. kembang api
27. aku yang salah
28. best vren
29. andai aku bisa
30. video call
31. pak Linggar sakit
32. agresif
33. spesial undangan
34. cemburu tanda cinta
35. birthday party
36. tembok transparan
37. jodoh orang
38. semakin rumit
39. hancur
40. perjanjian tanpa sadar
41. chill dren
42. titik terang bukan
43. pecah
44. doi ngambek
45. ditelpon Mamah
46. di waktu yang singkat ini
47. kita kembali
48. hanya mimpi
49. perundingan meja makan
50. the end
51. hari yang cerah
52. sisi buruk pak Linggar
53. hadiah indah
54. katanya mau pergi
55. pesan terakhir
the last
extra part
extra part lagi
extra part dulu
extra part terus
yuk yuk extra part nih
extra part lagi astogel
mabok extra part:")

24. dapat(kan) ijin papah

22.6K 2.2K 33
rammdinn

masa aku punya pemikiran jahat tentang pak Linggar

kalian ga bakal serang aku kan😂😂

happy reading !!

***


RHETA POV

Sebelum berangkat kuliah aku pamitan dulu sama Arumi dan Alya. Kalo nanti pulang kuliah, tidak lagi nginep di sini.

Mereka melepasku tanpa banyak todongan. Akhirnya setelah itu aku berangkat kuliah bersama Alya seperti biasanya.

Sampai kampus kami berpisah. Alya ke fakultas ekonomi sementara aku harus ke fakultas kedokteran.

Aku melambaikan tangan ke Alya. "Hati-hati lo," kataku dia menyengir kuda lalu mengacungkan jempolnya.

"Siapp."

Selepas dia pergi aku berjalam sendirian menuju kelas. Tidak ada yang spesial. Semua terasa membosan bagiku.

Pelajaran hari ini terus berlangsung. Ada 5 matkul yang harus aku lewati sebelum akhirnya pulang. Tapi cuma 4 yang terlaksana. Sisanya diganti di lain hari. Huh. Waktu paling menyebalkan di masa kuliah. Kita belajar tergantung dosennya.

Besok gue bikin kampus sendiri deh.

Yang murah, dosennya baek-baek, banyak liburnya, sedikit tugasnya.

Mantul!

Haha.

Kini jam sudah menunjukan pukul 2 siang. Aku bersiap pulang ke rumah dengan minta jemput supir pribadi.

Lumayan lama untuk menunggu, aku memilih duduk di taman depan gedung. Sambil scroll-scroll ige atau apa saja lah. Yang ada di hp ku aku bukain semua.

Btw selama hari ini aku belum liat wujud pak Linggar. Kemana ya dia? Suka heran deh. Dia itu beneran dosen sini apa bukan sih. Kehadirannya harap dipertanyakan. Ngajar di kelasku aja cuma beberapa kali doang. Katanya dia ngajar kelas anatomi.

Ah mungkin dia lebih sibuk di rumah sakitnya, kali ya... Jadi dosen cuma kerja sampingan doang.

Muke gile... Kerja samping kok jadi dosen!

Tiba-tiba aku kepo sama kehidupannya pak Linggar. Yang selama ini baikk bangett sama aku, orangnya sebenernya kaya gimana sih?

Aku coba search nama dia dipencarian ige.

Linggar.

"Njir ga ada."

Aku membuka setiap nama Linggar tapi tidak menemukan akun yang aku cari. Segera aku berfikir keras, kira-kira apa nama ige nya pak Linggar.

Aku teringat nama lengkapnya waktu dulu Arumi dan Alya cerita tentang pak Linggar padaku.

Lintang Jagad Raya.

Dalam hati waktu sambil ngetik, ngerasa aneh banget sama nama itu. Bukan apa-apa. Tapi nama jadul banget gitu lho. Hem.

Mataku membulat seketika menemukan akun yang aku cari-cari.

"Ketemu?!"

Aku membaca baik-baik mulai dari username nya lanjut bio yang tertara.

"Sang awan?" Aku terkekeh sendiri.

"Aneh banget ni orang."

Lalu aku beralih ke postingannya. Akunnya tidak diprivate sehingga memudahkanku beraksi. Ahai.

Tidak banyak yang pak Linggar posting. Cuma 3 foto itupun buka mukanya dia semua! Tapi ada satu foto yang sukses menarik perhatianku.

"SMA 11?"

Aku membaca captionnya. "The good time."

Sontak kedua alisku menekuk, berfikir keras, menerka-nerka.

"Pak Linggar alumni sana juga?"

Baru saja aku mau penelusuran lebih jauh, tapi sopir pribadiku keburu dateng. Dia menghampiriku lalu menunduk.

"Siang Nona maaf sudah membuat anda menunggu."

Aku bergegas bangun. Tak masalah jika harus menunggu.

"Gapapa pak yang penting selamat sampe sini. Ayo."

Kemudian aku jalan di depannya. Beliau mengikuti sampai di mobil lalu membukakan pintu untukku.

Di mobil aku ga minat buka hp lagi. Tertepa dinginnya ac membuatku ngantuk. Aku menguap.

"Pak nanti pas sampai rumah tolong bangunin saya ya."

Pak supir mengangguk patuh. "Siap Non."

***

Aku turun dari mobilku, memasuki rumah. Tapi bukan Mamah yang menyambutku melainkam keheningan.

"Di mana Mamah, Bi?" tanyaku pada salah satu maid yang kebetulan lewat.

Dia menunduk hormat, "nyonya sedang ada arisan bulanan, non. Baru pulang nanti malam jam 8."

Bukannya kecewa, aku justru tersenyum lebar. Uye uye. Kalo Mamah pergi, tandanya aku bebas bisa minta jemput pak Linggar di sini. Ga perlu boong-boong an lagi.

"Mantapp."

"Nona tidak apa? Apa Nona butuh sesuatu?"

"Ah ga perlu," tolakku langsung. "Aku mau ke kamar dulu Bi."

"Silahkan Nona."

Selesai itu aku ngacir ke lantai dua di mana letak kamarku. Di kamar aku membuang asal tas ke kasur lalu aku beralih menuju closet.

Bukannya bersih-bersih dulu habis ngampus, aku malah sibuk milih pakaian apa yang cocok untuk nanti malam. Iya. Acara resepsi pernikahan temennya pak Linggar.

Btw aku belum tau tema acaranya. Pak Linggar dari kemarin belom ngomongin soal itu. Mungkin kelupaan. Maklum udah om-om soalnya. Haha!

Aku keluar lagi dari closet, mengambil hpku yang ada di dalam tas lalu mencari nomer pak Linggar. Aku menelponnya.

Huah. Nekat ga tuh??

"Halo Rheta?"

Aku tersenyum lebar mendengar suara berat itu.

"Pak nanti malem tema acaranya apa ya? Saya perlu nyesuain biar ga kaya badut sendiri ntar di sana."

Pak Linggar terkekeh. "Saya belum kasih tau ya?"

"Belom lah, makanya ini saya tanya. Inisiatif kan, saya pak. Dapet nilai tambahan dongg di matkul bapak..." candaku yang justru dibalas mencengangkan olehnya.

"Dapet. Tenang aja."

"Eh seriusan pak?!"

"Bercanda. Haha!"

"Rese ih. Kualat sama murid sendiri baru tau rasa deh," gerutuku karena bisa-bisanya kemakan bualan pak Linggar.

"Udah buruan kasih tau temanya apa pak?" Kataku lagi, galak. Dia masih terkekeh aja di sana.

"Acaranya di kapal, dreescode nya putih."

"Oke." Aku manggut-manggut. Batinku, bukan pesta biasa nih. Pasti hedun.

Jiwa-jiwa halu wattpad gue terpanggil cong!

"Jangan cantik-cantik ya Rheta. Nanti saya kerepotan jagainnya."

Aku tertawa geli mendengar ucapan konyol itu.

"Resiko bapak bawa saya lah... Saya pake oblongan aja cantik apalagi nanti pake drees."

"Yah..."

Lagi-lagi aku tertawa mendengar nada kekanak-kanakan itu.

"Udah dulu ya pak? Saya butuh waktu yang lama nih buat dandan. Pasti di sana banyak bos-bos muda juga kan? Saya harus dandan maksimal--"

"Rheta."

Bukannya takut akan panggilan dingin itu, aku justru tergelak. Apa pak Linggar cemburu? Amin!

[🙈]

Aku geli sendiri banyangin nya. Tapi gapapa kan ngarep sedikit mah.

Dia terdiam tapi belum ada niatan ingin memutus sambungan telponnya lebih dulu.

Ekhm. Aku jadi berdeham kikuk. Dia diem doang masa aku ketawa-ketawa.

"Udah oke kan pak?" tanyaku memecah keheningan. "Apa ada yang lain lagi?"

"Cukup."

"O-oke. Saya tutup kalo gitu ya."

"Iya."

"See you pak."

"See you."

Pip.

Bukan aku yang matiin panggilan. Tapi pak Linggar! What?! Gimana ga mendadak linglung coba.

"Gue emang ada salah bicara ya?"

Ting.

Aku menunduk, melihat satu chat dari pak Linggar.

Unknown:
| Saya sudah ijin papah kamu buat ajak anaknya seharian pergi

| Jangan lelah dalam berdandan Chéri;)

Mataku melotot seketika. Bukan karena lupa harus ijin tidak akan pulang semaleman tapi karena--

"Papah mulai sekongkol juga sama pak Linggar?!"

-----------

deketin dulu ortunya, baru anaknya

Itu jurus paling ampus sih menurutku😂✊

.

tadi sempet kepencet publish padahal blom kelar ngetiknya. buru2 aku klik unpublish lagi 🙂

.

OHIYA! kalian pada nunggu pas Rheta pergi sama Pak Linggar ya 🙉😂

aku tuh mau ngetik itu sumpah, di chapter ini, tapi kok malah ke panjangan jadinya...

jadi aku lanjut di next chapter yah
😙😙

Semoga suka !!

--------------

Продолжить чтение

Вам также понравится

Om Varo [21+] Marine Cica

Любовные романы

3.3M 48.6K 31
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
2.2M 117K 52
Menjadi anak tunggal membuat seorang Queensha memiliki sifat manja. Apalagi dia adalah satu-satunya cucu perempuan dalam keluarga. Semua orang dikelu...
Sekretaris Atau Babu? [Proses Penerbitan]√ Kak Kelpin✨

Художественная проза

211K 10.8K 38
Kaleo Davian Tirtayasa (30 tahun) CEO Tirtayasa Corp, Mempunyai seorang Sekretaris Cantik dan juga kompeten Aurora Gladyssa Reanita(26 tahun). Gladys...
JURAGAN KOS E_Prasetyo

Любовные романы

802K 77.1K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...