Break [BeaconCream x NightD]...

Av notreally_exe

50.8K 5.6K 4.4K

Cerita ini tidak akan dilanjut lagi. Alasan discontinued ada di halaman terakhir. Terimakasih banyak yang sud... Mer

01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Discontinued? Kenapa?

18.

1.5K 209 224
Av notreally_exe

Setelah mengunjungi rumah NightD, Nelson pun sampai di rumahnya dengan pandangan yang kosong. Dia masih terus memikirkan NightD.

Kini Nelson tengah berada di kamarnya. Dia sedang mencari handphone-nya, berencana untuk menghubungi NightD.

Saat handphone-nya sudah ketemu, Nelson terkejut bukan main ketika melihat notifikasi yang ada di handphone-nya.

20 pesan tidak terbaca
15 panggilan tidak terjawab

Nelson mulai membaca pesan itu satu per satu.

----

NightD
Apa kamu ingat ini hari apa?
Aku tunggu kamu di taman ^^

NightD
Apa kamu sudah sampai?
Aku sudah berada di taman

NightD
Kamu datang jam berapa?

NightD
Son, kalau sudah sampai kabari aku

NightD
Aku pulang ya hehe rasanya aku udah ga kuat lagi nunggu, di sini juga dingin. Terima kasih untuk hari ini, Son. Mungkin kamu lupa hari ini hari apa, tapi kamu ga perlu khawatir. Ini semua salahku, dari awal memang salahku. Aku bahkan terlalu berharap kamu bakal dateng ke sini hehe. Kalau suatu saat nanti aku pergi, jangan cari aku ya

----

Seketika Nelson jatuh terduduk di ranjangnya saat membaca pesan terakhir dari NightD. Dia menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.

Pergi? Apa maksud ini semua? Apa NightD akan pergi meninggalkannya?

Nelson rasa dirinya memang sudah keterlaluan. Tidak seharusnya dia bersikap seperti itu kepada NightD.

Bodohnya Nelson bisa lupa dengan ulang tahun NightD. Nelson merasa sangat bersalah. Dia telah membiarkan NightD menunggu kehadirannya selama itu.

'Maafkan aku, NightD. Aku ga bermaksud bikin kamu sakit hati. Aku janji besok aku akan menebus semua kesalahanku'

.
.
.

Senin, 25 Desember pukul 06.30 AM

1 minggu sebelum ujian sekolah

Nelson terlihat sedang berlarian di koridor sekolah. Dia melirik sekilas ke arah jam tangannya, kemudian mempercepat langkah kakinya.

Kini Nelson telah sampai di depan kelas B. Masih dengan mengatur nafasnya, dia melihat ke kanan dan kiri, seperti sedang mencari seseorang.

Namun, orang yang Nelson cari tak kunjung muncul dihadapannya. Bahkan di dalam kelas juga tidak ada. Apa dia belum datang?

Kring kring kring---

Terdengar bel masuk berbunyi. Nelson menghela nafasnya, kemudian dia memutuskan untuk mengunjungi kembali kelas B saat istirahat nanti.

Bel istirahat pun berbunyi. Waktu yang dinanti-nanti Nelson sedari tadi akhirnya tiba. Entah kenapa pelajaran hari ini terasa sangat lama bagi Nelson.

Dengan langkah yang cepat, Nelson segera melesat menuju kelas B. Namun, pintu kelas B masih tertutup. Tidak ada satu pun murid kelas B yang keluar kelas.

Nelson memutuskan untuk menunggu di samping kelas B. Dia berdiri dengan memasukkan kedua tangannya di saku celananya.

Tak lama, satu per satu murid kelas B mulai keluar dari kelas. Nelson segera mendekat ke arah pintu kelas B. Dia berjinjit untuk melihat ke arah bangku NightD. Kenapa kosong?

"Son?"

Nelson terlonjak kaget ketika ada seseorang yang memanggil namanya.

"Eh- Dhit? Kok udah di luar? Perasaan tadi aku ga liat kamu keluar kelas"

"Aku dari kamar mandi. Biasa, abis setor, hehe" jawab Adhit sambil nyengir kuda.

Nelson tampak berpikir. Apa lebih baik dia bertanya saja pada Adhit?

"Oh. Anu, Dhit. NightD ke mana? Apa dia ga masuk sekolah? Aku liat kok bangkunya kosong"

Adhit mendadak terdiam mendengar pertanyaan Nelson. Adhit berpikir, apa Nelson belum mengetahuinya?

"Dhit?"

Namun Adhit masih saja diam, tidak menjawab apa pun pertanyaan dari Nelson.

Perasaan Nelson mulai tidak enak. Karena Adhit sedari tadi hanya diam saja, tidak menjawab pertanyaannya.

"Dhit? Aku serius tanya"

Nelson sedikit meninggikan suaranya.

"Kamu tanya sendiri ke Ayahmu" jawab Adhit yang kemudian pergi meninggalkan Nelson.

"Dhit! Adhit! Aku belum selesai bicara!"

Adhit mendengarnya, namun dia tetap melangkahkan kakinya menjauh dari Nelson. Sedangkan Nelson masih mencoba untuk mencerna perkataan Adhit.

Tidak pikir panjang, Nelson segera bergegas menuju ruangan Ayahnya.

Tanpa mengetuk pintu, Nelson langsung membuka pintu itu kemudian masuk begitu saja.

Ayah Nelson yang sedang sibuk berkutat dengan laptop-nya, hanya melirik anaknya sekilas.

Bahkan tanpa melihat pun sebenarnya Ayah Nelson sudah tau kalau seseorang yang masuk ke ruangannya adalah anaknya, Nelson. Bagaimana Ayah Nelson bisa mengetahuinya? Tentu karena hanya anaknya lah yang berani masuk ke ruangannya dengan seenak jidat tanpa mengetuk pintu ataupun mengucap salam.

"Ayah" panggil Nelson sembari mendekat ke arah Ayahnya.

Ayah Nelson tidak menanggapi panggilan dari anaknya, dan tetap fokus dengan apa yang dia kerjakan.

"Ayah, aku ingin bicara serius"

"..."

"Ayah. Katakan padaku, apa Ayah tau sesuatu tentang NightD?"

"Ayah sedang sibuk, Nel. Nanti saja"

"Tinggal jawab, apa susahnya?"

Ayah Nelson menghela nafasnya. Memutuskan untuk mematikan laptop-nya, menunda sebentar pekerjaannya. Susana pun mendadak menjadi serius.

"NightD.." Ayah Nelson menggantungkan ucapannya.

"NightD kenapa, Ayah?"

"Ayah NightD ada pekerjaan yang mengharuskan tinggal di luar kota dalam waktu yang tidak singkat. Jadi, NightD ikut kedua orang tuanya pindah, dan orang tuanya juga sepakat jika NightD pindah sekolah"

Nafas Nelson tercekat. Dia tidak salah dengar, kan?

"A-apa? Pindah s-sekolah?"

"Tadi pagi Ayah NightD menemui Ayah. Beliau mengurus semua perpindahan sekolah NightD. Sebenarnya mereka akan pindah setelah ujian selesai. Tapi karena ada hal yang mendesak, mereka memutuskan untuk pindah hari ini juga"

Hati Nelson mencelos mendengarnya. Padahal Nelson berniat untuk menebus kesalahannya hari ini. Tapi kenapa malah begini?

Nelson harus segera ke rumah NightD sekarang. Berharap NightD masih ada di rumahnya. Berharap NightD masih belum berangkat.

"Aku ijin bolos, Ayah. Aku mau ke rumah NightD" ucap Nelson yang kemudian pergi dari ruangan Ayahnya.

Tidak peduli dengan Ayahnya yang tengah meneriaki namanya.

Dengan langkah yang terburu-buru, Nelson kembali ke kelasnya sebentar untuk mengambil kunci motornya. Kemudian segera bergegas menuju parkiran sekolah.

Di sepanjang jalan, Nelson terus berharap akan ada kesempatan untuknya. Akankah ada?

Nelson pun akhirnya sampai di rumah NightD. Dia memarkirkan motornya dengan tergesa-gesa. Kemudian segera menekan bel dan mengetuk pintu depan rumah NightD.

"Night?"

Tidak ada jawaban.

"NightD?"

Tetap tidak ada jawaban.

"Night, apa kamu masih di rumah?"

Nelson kembali menekan bel dan mengetuk pintu itu berkali-kali.

"Night? Aku datang untuk menebus kesalahanku" ucap Nelson lirih.

Bersamaan dengan itu, angin mulai berhembus dengan kencang. Seolah-olah itu adalah jawaban.

"Aku awalnya memang sakit hati karena mu, Night. Tapi tidak seharusnya aku bersikap seperti itu ke kamu"

Nelson mengepalkan tangannya. Kepalanya menunduk menatap lantai rumah NightD.

"Maafkan aku, NightD. Aku memang sakit hati, tapi sepertinya kamu lebih sakit hati karena sikapku selama ini. Aku minta maaf"

Angin pun kembali berhembus.

"Jika ada kesempatan di lain waktu. Bisakah kita bertemu kembali?"

Tanpa sadar, Nelson mulai meneteskan air matanya.

Padahal Nelson pernah berjanji pada Ayah NightD bahwa dia akan membuat NightD bahagia. Tapi dia malah ingkar dengan ucapannya sendiri. Dia malah membuat NightD menderita.

Masih pantaskah jika Nelson berharap dia akan mendapatkan kesempatan kedua?

Akankah Nelson masih bisa bertemu NightD kembali?

Ataukah mereka akan berpisah...

Untuk selamanya?



TBC



Buat yg tanya ini cerita udah mau end atau belum, jawabannya belum ya adick adick┌(˘⌣˘)ʃ
Tenang aja, akan ku buat mereka semakin menderita HAHAHA canda :)

WOI RADAK PENGEN GANTI JUDUL BIAR ESTETIK SITIK. INI JUDUL 'BREAK' DOANG APAAN ANJIR GA KREATIF BET A A A A SUMPAH PENGEN ROMBAK JUDUL JIR

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

1.4M 75.9K 76
[𝐇𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚] [𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐝𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭-𝐛𝐢𝐛𝐢𝐭 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐤𝐨𝐫] [𝐓𝐞𝐫𝐝...
275K 22.3K 48
⚠️SLOW UPDATE ⚠️ Kisah menyegarkan seorang gadis cantik, pemberani dan pintar bersama peri yang akan memandunya di setiap cerita. Mereka berdua akan...
7.5M 253K 25
Gimana jadinya kalau kalian menjadi Hana yang tiba-tiba menjadi istri yang akan diceraikan dan bukan itu aja tapi Hana juga tiba-tiba memiliki anak k...
3.7M 241K 77
Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Dia terlalu larut dengan kehidupannya yang...