1. Film Out || BTS

Od zzhrraarmyy

149K 13.8K 5.4K

{ Segera terbit } Kamu dalam imajinasi ku. Sangat jelas, seolah olah kamu ada di sana tetapi, aku menggapai p... Více

prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Epilog
Sequel FO
Film Out Trailer

Part 33

1.4K 171 71
Od zzhrraarmyy

Baru sehari Taehyung pergi meninggalkan mereka semua, tapi rasanya sudah seperti setahun.

Taehyung yang selalu membuatkan mereka sarapan dan tidak pernah memperlihatkan sisi maknae nya di depan hyung hyung nya.

Tidak seperti Jungkook, yang selalu jadi anak paling manja di antara mereka bertujuh.

Ada atau tidak ada nya Taehyung dan Jungkook, kehidupan harus tetap berlanjut.

Seperti sekarang..

Seokjin bangun paling pagi lagi, seperti biasa nya.

Lelaki itu melangkah ke dapur, mengambil sebiji pisang lalu memakan nya di ruang tamu.

Matahari masih tidak terlihat, padahal sudah hampir setengah delapan pagi.

Mungkin karena cuaca mendung.

Seokjin mulai membuka kulit pisang itu, lalu memakan pisang nya dengan tatapan kosong.

Pikiran lelaki itu melayang entah kemana.

Ia melirik ke dapur, biasanya Taehyung akan membuatkan nya yoghurt strawberry jika ia bangun pagi.

Seokjin melirik ke pintu kamar Taehyung.

Apa nanti Taehyung akan turun dan kembali membuatkan nya yoghurt seperti biasanya?

Seokjin menggeleng kuat.

Itu mustahil.

Taehyung sudah tidak ada, Seokjin sendiri yang melihat Taehyung di kebumikan kemarin.

Pisang Seokjin sudah habis, dan laki laki itu di mengambil ponsel nya untuk menelpon yoongi.

Entah atmosfer mungkin sudah berubah pagi ini, mereka semua tiba tiba saja ada di dorm sejak tadi malam.

"Yeobsoyo, hyung" sapa Yoongi dengan suara khas orang baru bangun... atau terpaksa bangun?

"Yoongi-ya, mau menemani ku memasak? Kau sudah mandi?" tanya Seokjin bertubi tubi.

"Aku bahkan masih di atas kasur hyung, aku belum mandi"

"Dasar kucing, eoh! Cepat mandi, bantu hyung mu ini memasak"

"Nee"

"Awas kalau tidur lagi ya! Jatah makan siang mu tidak aku berikan"

"Hyaaaa! Hyung jahat!"

Tut.

Seokjin menutup telpon nya secara sepihak, dan dia melihat lihat ke weverse pagi ini.

Para Army beramai ramai merindukan Taehyung dan Jungkook.

Apalagi mereka tidak tahu kalau selama ini Taehyung koma, dan terluka parah di rumah sakit.

Yang Army tau, Taehyung pergi secara mendadak.

Tak apa, mungkin itu yang terbaik.

Fans tidak seharus nya selalu tau apa yang di alami idola nya kan? Mereka punya privasi.

"Eoh? Hyung bangun pagi?" sapa seseorang.

Seokjin melirik, ternyata Hoseok.

"Iya aku bangun pagi, lapar huh. Aku tidak makan malam kemarin" sungut Seokjin.

Hoseok tertawa melihat ekspresi hyung nya ini, sangat lucu.

"Makanan di kulkas habis?" tanya Hoseok lalu duduk di depan Seokjin.

Seokjin tersenyum, "Bahkan masih lengkap, Hoseok-ah.. Kita jarang memasak lagi di Dorm"

"Iya hyung, kau benar. Kita jadi sibuk sendiri karena belum melepas Jungkook" lirih Hoseok sambil menghela nafas berat.

"Mungkin jika melepas Taehyung akan seperti itu lagi.. Tak apa, aku pasti selalu menunggu kalian kembali disini" ucap Seokjin lirih sambil tersenyum kecil.

"Kita sudah kehilangan dua teman seperjuangan kita.." Hoseok melirih.

Seokjin mengangguk pelan.

"Dan mereka berdua sama sama yang termuda" ucap Seokjin sambil tersenyum kecut.

"Bagaimana kalau kita menemui mereka siang ini, hyung?" tawar Hoseok.

"Boleh juga, jadwal ku kebetulan luang siang ini"

*******

Seokjin mulai memotong sayuran lalu menuangkan nya kepanci, setelah mendidih, dia membagi itu ke mangkok makan adik adik nya.

Seokjin tertegun.

Mangkok yang ia hidangkan pagi ini hanya empat, lima dengan diri nya.

Dua mangkok lagi kosong, ia biarkan rapih di rak piring.

Saat semua sudah siap, Yoongi melangkah ke dapur untuk membantu Seokjin menghidangkan makanan itu ke meja makan.

"Hyung, mau minum apa?" tanya Yoongi sambil membuka kulkas.

"Apa ya? Susu saja"

Yoongi mengangguk, dia mengambil beberapa gelas lalu menghidangkan nya di atas meja.

Seokjin menatap gelas yang di hidangkan Yoongi.

Gelas nya ... kelebihan.

"Yoon, sekarang kita hanya berlima" Seokjin mengingatkan.

Yoongi terdiam.

Kenapa dia lupa ya?

"Mian, hyung.. Biar aku yang minum itu nanti"

Seokjin mengangguk, "Gwenchana, sekarang ayo kita makan" ajak Seokjin, dia menarik kursi lalu menunggu adik adik nya datang.

Namjoon datang, di susul Hoseok dan Jimin.

Mereka mulai makan, Seokjin menatap dua kursi yang ada di kanan kiri Jimin.

Dulu, pasti mereka akan berebut lauk yang di berikan karena kurang atau salah satu nya yang pelit.

Tapi sekarang, Jimin memakan makanan itu benar benar hanya sesuai jatah nya saja.

"Jim, mau ini?" tawar Yoongi sambil menunjuk pasta yang baru saja matang.

Jimin mengangguk, "Sedikit hyung"

Yoongi memberikan nya lebih ke piring Jimin.

"Hyung ini kebanyakan" keluh nya sambil melihat pasta beruap itu di piring nya.

"Makan yang banyak Jimin-ah, biar sehat" sahut Seokjin sambil tersenyum.

Maknae mereka sekarang tinggal Jimin, jadi mereka harus merawat anak itu dengan baik sekarang.

Jimin tersenyum malu malu lalu memakan makanan nya.

Mereka kembali makan.

"Hyung, aku sudah dapat cctv nya" Namjoon berbicara serius sambil menatap seokjin dan Yoongi.

Kedua hyung nya serempak menghentikan makan pagi mereka.

"Siapa pelaku nya?" tanya Seokjin.

"Yuno"

Seokjin mengerang kesal, "Sudah ku duga" umpat nya.

"Tapi sekarang Yuno nya melarikan diri" lanjut Namjoon lagi.

"Kita ikut mencari bagaimana? Tapi jangan ada yang berpisah, di satu mobil saja"

Seokjin menyetujui ucapan Yoongi, "Aku yang akan menyetir, ayo bersiap"

"Hyung, tunggu aku cuci piring dulu" sela Jimin.

Seokjin menggeleng, "Jangan.. Biar Namjoon saja, sekarang ayo ganti baju mu, Jim"

Jimin mengangguk patuh, dan pergi ke kamar nya.

Jadi seperti ini ya, rasanya jadi maknae? Batin Jimin dalam hati.

Sesampai nya di kamar, Jimin menatap tanggalan di kalender nya.

Besok sudah masuk bulan oktober.

Tapi, tahun ini Jimin tidak merayakan ulang tahun nya dengan Taehyung.

Jimin menghela nafas nya.

Kenangan itu..

*Flashback*

Tok..

Tok..

Tok..

"Masuk saja, aku tidak mengunci pintu nya" sahut Jimin yang sedang mengemasi barang nya di koper.

Setelah itu, Taehyung melangkah masuk ke dalam kamar Jimin.

"Kamar mu berantakan" ucap Taehyung setelah menatap sekeliling kamar.

"Kau kalau mau protes jangan kesini, keluar saja" usir Jimin.

Taehyung terkekeh.

Karena tidak ingin di musuhi sahabat nya, Taehyung pun mendekati Jimin dan membantu Jimin mengemas barang nya.

"Kau tau Tae?"

Taehyung menggeleng polos.

Jimin berdecak sebal, "Dengar dulu"

Taehyung tertawa, "Kenapa?"

"Liburan kali ini aku rasa aku ingin mengajak mu"

Taehyung menaikkan sebelah alis nya, "Jadi? Kau tidak pergi sendiri?"

Jimin mengangguk, "Liburan kita sangat panjang, aku pikir kalau berangkat sendiri, aku akan kesepian"

"Oke aku ikut"

Keesokan hari nya mereka berdua berangkat bersama ke Belanda untuk menikmati liburan sebelum datang masa masa sibuk ujian kuliah dan comeback Bangtan.

Tring!

Ponsel Taehyung berbunyi, cepat cepat Taehyung membuka ponselnya dan memeriksa notifikasi di sana.

Ternyata pengingat kalau hari ini sahabat nya itu ulang tahun.

"Jim sini" panggil Taehyung pada sahabat nya yang sedang mencari kacamata.

Jimin menoleh sebentar, lalu mengatakan nanti melalui kode di tangan nyaa.

"Atau aku yang kesitu?"

"Terserah."

Sebelum mendatangi Jimin, Taehyung lebih dulu mematikan lampu kamar hotel di lantai paling bawah, lalu mengambil kue ulang tahun yang memang tersedia di hotel untuk tamu hotel yang sedang berulang tahun.

Ketika Taehyung sedang membawa kue itu ke kamar dengan hati hati karena mati lampu.

Jimin sama sekali tidak terganggu di dalam kamar.

Karena lampu di kamar nya tidak mati.

Taehyung salah pencet tombol mematikan lampu.

Ceklek

"Saengil chukkae, Jimin!!" teriak Taehyung saat sampai di depan kamar.

Jimin meletakkan ponsel nya, dan menutup mulut nya rapat rapat saat tau sahabat nya membawakan nya kue ulang tahun.

Dia terharu.

"Makasih, Tae!" ucap Jimin senang lalu membawa taehyung masuk ke dalam kamar.

Sementara Taehyung masih dalam kebingungan nya.

Bukan nya tadi taehyung mematikan lampu nya? Kenapa sekarang sudah nyala?

"Jim, kamar kita ini nomor berapa?" tanya taehyung pada Jimin yang sedang berpose dengan kue yang dibawa Taehyung.

Jimin menoleh, "Berapa ya? Kalau tidak salah 1505" jawab Jimin sambil memperlihatkan kunci kamar hotel pada Tae.

Taehyung menegang di tempat.

"J-jim.. Aku salah mematikan lampu" cicit Taehyung takut.

"Kau bicara apa?" tanya Jimin tak paham.

"T-tadi.. Aku ingin membuat surprise untuk mu, jadi aku meminta staf hotel untuk mematikan lampu kamar kita"

"Benarkah? Tapi lampu di sini selalu menyala rasa ku"

"Aku.. aku salah mematikan lampu, Jim"

Taehyung menunduk.

Jimin tersenyum merangkul sahabat nya itu untuk duduk di samping nya.

"Tak apa, itu wajar Tae. Tidak ada manusia yang tidak salah, kau dan aku sama sama pernah berbuat salah, lupakan itu, sekarang ayo kita makan kue bersama, oke?"

Taehyung mengangguk pelan.

Ucapan Jimin memang selalu membuat hati Taehyung kembali tenang.

*Flashback off*

Jimin menghela nafas, tiga tahun yang lalu dia merayakan ulang tahun nya dengan Taehyung, dengan begitu mesra.

Mesra dalam istilah persahabatan.

"Tae.. 12 hari lagi aku ulang tahun" lirih nya

"Tak usah sedih, kita akan merayakan ulang tahun mu, saeng.. Walau tidak seramai tahun tahun sebelum nya saat member kita masih lengkap, setidak nya kau tetap memperingati hari lahir mu" Seokjin berucap sambil merangkul jimin.

"Hyung? Bagaimana bisa di sini?"

"Tadi Yoongi memanggil mu karena kita semua sudah siap ingin mendatangi Jungkook dan Taehyung, tapi kau belum juga keluar kamar, karena itu lah aku kesini"

Jimin mengangguk angguk paham.

"Sakit ya, Jim.. di tinggal orang yang kita sayang" lirih Seokjin terdengar pilu.

*******
Tbc!

Jangan lupa vote and komen nya

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

20.8K 1.6K 30
Aku hanyalah seorang ARMY. Fans kalian. Tapi apakah salah jika aku merasa sakit saat melihat orang yang paling kucinta ternyata menutupi sebuah rahas...
471K 28.7K 69
[L E N G K A P] "gue seneng banget pas tau lo itu cewek yang bakal di jodohin sama gue" "Seneng?" "Iya,karna lo itu cewek incaran gue sejak SMP" Ini...
116K 11.9K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
910K 55K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...