1. Film Out || BTS

由 zzhrraarmyy

149K 13.8K 5.4K

{ Segera terbit } Kamu dalam imajinasi ku. Sangat jelas, seolah olah kamu ada di sana tetapi, aku menggapai p... 更多

prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Epilog
Sequel FO
Film Out Trailer

Part 27

1.7K 203 65
由 zzhrraarmyy

Seseorang duduk termenung di atas balkon rumah nya.

Kedua tangan nya masih memegang surat yang ia temukan barusan di laci meja belajar.

Bintang malam ini bersinar begitu terang, bulan sabit menduduki posisi tengah di antara bintang bintang itu.

Tapi sepertinya awan hitam akan menyembunyikan bulan itu malam ini.

Namjoon menghela nafas nya, ini sudah yang kesekian kali nya ia menghela nafas berat.

Kelopak matanya kembali berair, dengan perasaan dan emosi yang bercampur aduk, lelaki itu kembali membaca surat yang ada di tangan nya.

Seoul, 10 Juni 2021

To : Hyungie

Hy hyung :)

Apa kabar kalian?
Aku harap kalian selalu baik.

Tadi nya, aku hanya iseng menuliskan surat ini untuk kalian.
Tapi, lama kelamaan aku sadar.
Kalo suatu saat aku pergi nanti, aku harus mengucapkan salam perpisahan dengan kalian.

Sejauh apapun aku sembunyikan, surat ini nanti nya pasti kalian temukan juga.

Aku.. tidak ingin bilang apa apa.
Hanya saja aku ingin bilang pada kalian, hyung.
Aku sangat menyayangi kalian,
Kalian sudah seperti saudara kandung ku sendiri.
Kita tinggal bersama sudah 11 tahun.

Hyung..
Jika tiba saat nya aku pulang
Jangan di tunda lagi ya
Relakan aku, hyung...
Lepaskan aku..

Aku pergi juga bukan karena kemauan ku.
Tapi..
Karena penyakit ku.

Kau tau kan? Kanker ini tidak akan sembuh.

Aku.. sudah lelah hyung.
Terus minum obat..
Mimisan, dan muntah muntah.

Sekarang..
Aku mau istirahat ya hyung
Aku mau tidur

Jangan lupakan janji kalian pada ku ya
Tetap menjaga bangtan selalu bertujuh.

Aku.. meskipun nanti sudah tidak bersama kalian lagi...
Tapi aku akan tetap ada di antara kalian.

Jangan khawatir kan aku, hyung.
Juga jangan salah kan diri kalian atas semua ini.

Aku sakit jika melihat kalian sedih.

Saranghaeyo, hyungie!

Dari Jk.

Namjoon melipat surat itu serapi mungkin, dia menyimpan nya di lantai, lalu menyandarkan diri nya di kursi.

"Ayo ke rumah sakit"

Namjoon mendelik kaget saat seseorang tiba tiba datang di samping nya.

Ternyata Seokjin.

"Bisakah kita tahan dia lebih lama, Hyung?" monolog Namjoon dengan tatapan kosong.

Seokjin menggeleng, "Itu menyiksa dia, Namjoon.. Jungkook tidak mungkin operasi dua kali, kalau mau di kemo.. juga percuma, kanker nya sudah mengambil alih tubuh anak itu"

"Stadium akhir.." gumam Namjoon.

"Kenapa harus dia?" tanya Namjoon dengan tatapan sendu.

Seokjin tak menjawab, dia mengambil surat yang ada di dekat Namjoon dan membaca nya.

Hingga terisak isak.

"Sekarang alat bantu nya sudah di lepas, hyung?"

Seokjin menggeleng.

"Kita masih menunggu orang tua Jungkook datang dulu"

Namjoon mengangguk.

"Aku rasa aku berat melepas dia, hyung" lirih Namjoon sambil menikmati angin malam.

Seokjin menyimpan surat itu di saku nya, lalu mengangguk.

"Aku juga.. tidak ada yang nama nya melepaskan itu gampang, Namjoon. Tapi.. daripada dengan bersama kita dia tersakiti, maka lebih baik kita lepaskan saja dia"

"Hyung sudah?"

Seokjin mengerutkan kening.

"Sudah apa?"

"Sudah melepas dia?"

Seokjin hanya menjawab nya dengan senyuman.

Dia menatap langit malam, "Mungkin.. Aku orang pertama yang susah melepas Jungkook, karena aku yang paling dekat dengan dia, tapi.. setelah melihat Jihyun melepas Jungkook tadi.. aku sadar, bahwa memang sebaik nya kita relakan dia jika kita menyayangi nya, kau juga kan, Namjoon?"

Seokjin tersenyum lembut dengan sang Leader.

Namjoon menghela nafas, lagi dan lagi.

Ponsel Seokjin tiba tiba bergetar, dia melihat siapa yang memanggil nya.

Ternyata Yoongi.

"Kenapa, Yoon?"

"H-hyung.. hikss.. kesini sekarang"

"Kenapa? Ada apa? Kau di mana, Yoongi?"

"Aku di rumah sakit, Hyung.. Semua sudah berkumpul, orang tua Jungkook sudah melepaskan Jungkook, mereka sampai di Seoul besok pagi.. jadi malam ini alat bantu itu akan segera di lepas.."

Ponsel Seokjin terjatuh begitu saja dari tangan nya.

Apakah ini akhirnya?

"Ada apa, hyung?" tanya Namjoon khawatir.

"Ayo ke rumah sakit, alat pernapasan Jk mau di lepas"

*****

"Orang tua ku sudah setuju, Hyung" ucap Jihyun pada Yoongi.

Yoongi memijit pelipis nya, "Baiklah, hyung telpon Seokjin hyung dulu"

Jihyun mengangguk, "Aku masuk ya hyung"

"Nee"

Yoongi mengetikkan nama hyung nya itu di ponsel nya, sambil berjalan menjauh ke kantin rumah sakit.

Setelah menelpon Seokjin, dengan langkah beratnya Yoongi memilih kembali ke dalam ruangan Jk.

Sudah ada Jimin yang terus saja menunggui adik nya sejak tadi, sementara Hoseok dan Taehyung hanya melihat nya dari kejauhan.

Yoongi mendekati Jimin, menepuk nepuk bahu adik ketiga nya itu.

Jimin yang sedang sesenggukan menoleh ke Yoongi.

"Bagaimana sekarang, hyung?"

"Orang tua Jungkook setuju, Jim.. Kita tinggal menunggu Seokjin hyung dan Namjoon datang, siapa tau mereka mau bicara dulu dengan Jungkook"

Jimin terdiam.

"Waktu kita terpisah dulu, Jungkook pasti jadi banyak pikiran, Jim.. Karena itu,, dia sakit dan kelelahan" ungkap Yoongi lagi

Jimin akhir nya mengangguk.

"Mungkin ini saat nya dia istirahat, hyung"

"Padahal lusa dia ulang tahun ya?" gumam yoongi sambil tersenyum kecut.

Jimin mengangguk pelan, lalu beralih menatap Jungkook yang kini sedang tertidur sangat sangat pulas.

"Apa kita tahan dulu dia, hyung?"

"Jangan Jim" sahut seseorang.

Semua menoleh ke sumber suara itu.

Ternyata itu Namjoon, di ikuti Seokjin dan dokter bersama perawat nya di belakang.

"T-tapi kenapa?"

Namjoon menyerahkan surat Jk itu pada Jimin, "Baca lah"

Jimin mengangguk dan mulai membaca nya, Yoongi, Hoseok dan Taehyung juga ikut melihat isi surat itu.

Namjoon mencondongkan badan nya ke samping Jungkook, mengelus pipi yang masih sedikit hangat itu.

"Hai, maknae hyung.. Hyung sudah tau semuaa nya, Kook.. hyung.. hyung sudah baca surat mu, dan sekarang.." ucapan Namjoon terhenti kala seokjin membawa nya kepelukan nya.

"Kau pasti kuat, Ayo lanjut kan.. Baru aku setelah ini" lirih Seokjin sambil melepas pelukan nya.

Namjoon menghela nafas, mengusap air mata itu, dan kembali bicara dengan adik kecil nya.

"D-dan sekarang.. hyung sudah merelakan mu.. tidurlah dengan nyenyak, jika kau ingin bermain dengan hyung, datang ke mimpi hyung ya! Hyung tunggu! good night, golden maknae hyung" ucap Namjoon lirih, dia kemudian memeluk erat tubuh Jungkook yang masih memakai alat alat itu.

"Ada lagi?" tanya Seokjin.

Namjoon menggeleng, dia bermundur ke samping Hoseok, dan mendudukan diri nya di sofa.

Seokjin tersenyum kecut menatap adik nya itu, dia berjalan lesu ke samping brankar sang adik.

Dokter juga sama, dia sudah berdiri di samping tiang infusan dan alat pernapasan sekarang.

"Annyeong Jekey, ini hyung! Sudah lama hyung tidak menyapa mu, hm... Makasih sudah bertingkah sama seperti ku yang usia nya 29 tahun, Jungkook-ah saranghae"

Singkat, padat, jelas.

Seokjin mengecup punggung tangan adik nya itu begitu lama.

Sampai akhirnya..

Tittttttttttt...

Bunyi lengkingan mesin EKG itu mengalihkan atensi mereka semua, alat pernapasan Jungkook sudah di lepas oleh dokter.

Seokjin menatap dokter itu dengan tatapan berlinangan air mata.

Dokter itu mengangguk pelan, sambil tersenyum tegar.

Jungkook sudah menghembuskan nafas terakhir nya.

Mereka tidak akan mendengar rengekan itu lagi.

Juga tawa riang nya.

Tangisan nya saat di jahili hyung nya.

Sertaa.. gigi kelinci nya yang menjadi ciri khas maknae bangtan.

Film out.. jadi lagu yang terakhir Jungkook ciptakan untuk hyung hyung nya.

Isakan tangis Seokjin yang sejak lama ia bendung akhir nya terdengar juga.

Seokjin membisiki Jungkook, "Hyung menyayangi mu.. tidurlah" ucap nya lirih.

Setelah itu seokjin limbung dan jatuh pingsan.

"Astaga! Jin hyung!"

******

Insya Allah hari ini ada boom part!

Tunggu aja ya

Jangan lupa vote and komen..

繼續閱讀

You'll Also Like

bodyguard 由 Tama

青少年小說

537K 45.2K 57
"Dia seperti bukan manusia, dia dingin, tak pernah tersenyum bahkan berbicara hanya seperlunya. Tapi, entah mengapa kami menyukainya." genre: romanc...
73.7K 4.7K 16
Chatan yang isiny recehan anak" bangtan yang gk bakal ad ujungny Kepribadian mereka yang berbeda-beda ngebuat kita gabisa nentuin apa yang bakal terj...
Adopted Child 由 k

同人小說

165K 26.3K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
20.8K 1.6K 30
Aku hanyalah seorang ARMY. Fans kalian. Tapi apakah salah jika aku merasa sakit saat melihat orang yang paling kucinta ternyata menutupi sebuah rahas...