Gun for Off (OffGun)

بواسطة Rismaya-Cho

539K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... المزيد

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(43)

5.4K 454 53
بواسطة Rismaya-Cho

🌸 Gun for Off 🌸

Chapter 43

Sebenarnya hari ini Off tidak mengijinkan Gun untuk masuk kuliah, karena lutut Gun belum sembuh dan masih di perban, Off ngotot untuk membawa Gun ke rumah sakit tempat Dr. Jiratpisit Jaravijit atau yang lebih di kenal dengan nama Dr. Good bekerja, Dr. Good merupakan dokter pribadi Off, dia tidak percaya pada dokter lain, Off juga sudah menelepon Dr. Good kemarin, tapi beliau sedang berada di luar kota untuk seminar, Dr. Good baru akan kembali ke Bangkok pagi ini.

Si mungil ngambek, menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, membungkus dirinya dengan selimut seperti kue lemper.

"Gun mau pergi kuliah, Gun gak mau di rumah sendirian" Off berkacak pinggang, sambil menatap gundukan mungil di atas tempat tidurnya, dahinya berkeringat, tapi masih terlihat tampan.

"Aku akan menyuruh Ohm menemanimu di rumah, lagi pula kan di rumah ada bibi Nat juga" kepala Gun menyembul, matanya berlinang-linang.

"Terus, papii nyuruh Ohm bolos juga gitu?" Off mengangguk.

"Gun gak mau, pokonya Gun mau kuliah!!!!!" Teriak si mungil, kemudian menyembunyikan kepalanya lagi ke dalam selimutnya.

"Bebii..."

Tidak ada respon, Off tidak mengerti jika Gun sedang asyik-asyiknya pergi kuliah, dia memiliki teman baru, suasana belajar yang baru juga, Gun sangat senang pergi ke kampus.

Tok...

Tok...

Tok...

Off menoleh ke arah pintu kamar yang di ketuk, ia segera berjalan dan membukakan pintu, Tay bersiap untuk mengetuk pintunya lagi tidak jadi karena Off sudah membukakan pintunya, namun hampir saja tangannya menggetok kening Off.

"Kenapa kalian belum turun juga? Apa kau tidak telat ke kantor?" Tanya Tay.

"Kenapa kau bersikap seperti istriku?" Jawab Off.

"Sat, siapa yang bersikap seperti istrimu, aku memanggil kalian karena kalian belum turun, dan sarapan yang dibuat kekasih ku hampir dingin, jadi cepat turun" Tay melongok kedalam dan melihat gundukan mungil di atas tempat tidur.

"Peng, kau apakan adikku, sialan, kau tau Gun lututnya sedang sakit, kau tetap memakannya, keparat!" Amuk Tay, sebenarnya dia tidak rela, jika Off dapat jatah sedangkan dirinya tidak dapat sama sekali, Off menatap Tay dengan alis yang terangkat satu.

"Cuma lututnya doang yang terluka, tidak ada hubungannya dengan jatahku yang berkurang, kenapa apa New tidak menghisap lollipop mu?" Balas Off, tersenyum pamer, lihat siapa yang bersikap berlebihan kemarin karena luntut Gun yang luka, sampai-sampai Gun harus melakukan pemeriksaan x Ray dan yang lainnya, dan sekarang cuma bilang hanya lutut yang luka, sialan memang bucin satu ini.

"Sialan!"

"Anak kucing ku sedang ngambek, aku melarangnya pergi ke kampus, hari ini aku akan membawanya ke rumah sakit Dr. Good" kedua pria tampan itu menatap gundukan itu.

"Tau seperti itu kenapa kau tetap memakannya, sialan" Tay mengumpat di depan Off.

"Berhenti mengataiku sialan, sialan!!" Balas Off.

"Dr. Good baru kembali, biarkan saja Gun pergi ke kampus hari ini, setelah kelasnya selesai aku akan mengantarnya ke rumah sakit, lagi pula Gun cuma luka kecil, suruh saja Dr. Good datang untuk memeriksa kan Gun, kau terlalu berlebihan Peng, adikku tidak perlu pemeriksaan CT-scan atau pemeriksaan lainnya"

"Apa kau dokter?" Tanya Off dengan wajah datar.

Tay menggelengkan kepalanya dengan tampang bodoh "Terus apa kau dokter?" Tanya balik Tay.

"Bukan, makanya aku akan membawanya ke rumah sakit"

"Geez, terserah kau Peng!!" Tay lelah berdebat dengan sahabatnya itu.

Tay mengibaskan tangannya, dan menggeser tubuh Off, kemudian menyelonong masuk, Off berdecak karena Tay seenaknya.

"Nong, ayo bersiap ke kampus, phi yang akan mengantarmu" Gun keluar dari selimutnya dan tersenyum senang, berbanding terbalik dengan Off yang terlihat perempatan imajiner di kepalanya.

"Yeeeay.... Gun sayang phi Tay" Gun segera melemparkan tubuh mungilnya ke tubuh Tay dan dengan sigap Tay menangkapnya, perempatan imajiner di kepala Off bertambah.

Off berjalan ke arah mereka, dan dengan sigap menarik si mungil dan menggendongnya, dan mendeath glare Tay.

"Kau tidak harus memeluknya, paus modus"

"Tapi nong yang memelukku, brengsek" jawab Tay tidak terima di tuduh seperti itu.

"Ya, ya sekarang kau keluar sana" dengan tidak elitnya Off menendang Tay keluar dari kamarnya.

"Papii, Gun bolehkan pergi ke kampus?"

"Ya, tapi setelah pulang kita tetap pergi ke rumah sakit" jawab Off kekeh, Gun mengangguk dan tersenyum, kemudian memberikan kecupan di bibir Off.

🌸 Offgun

Off dan Gun sudah turun, mereka berjalan menuju ruang makan, ternyata di meja makan Tay dan New di tambah satu orang tamu tidak di undang sudah menunggu mereka untuk sarapan.

"Ao phi kalian lama sekali, aku sudah lapar..." Off memekul kepala bagian belakang Ohm.

"Kenapa kau sarapan disini bocah!!" Ohm nyengir gaje.

"Nebeng phi heeheee" jawabnya, mereka pun langsung sarapan, tidak ada suara yang keluar, kecuali Ohm yang merusuh.



Off sudah tiba di kantor, ia sedang berjalan menuju lift, ponselnya bergetar, ia pun mengambil ponselnya di balik jas mahalnya, melihat id si pemanggil dan langsung mengangkat panggilannya.

"Kau dimana Off, demi tuhan pukul 09.00 kau ada rapat, Khun darvid sebentar lagi datang!!" Ingat, meeting yang Off cancel kemarin?

"Berisik, aku sudah datang, aku sedang di lift" Jawab Off, sambil melihat jam tangannya, masih ada beberapa menit lagi.

Lift terbuka, Off melangkah ke luar dari lift dan berjalan menuju ruangan nya, ia sudah menutup teleponnya saat ia sudah melihat Porsche dengan wajah kesal menunggunya di depan ruangannya.

Off tidak memperdulikan Porsche, ia masuk ke dalam ruangannya di ikuti oleh Porsche dengan tablet di tangannya, Off segera duduk di kursi kebesarannya, dan memeriksa tumpukan dokumen yang sudah menumpuk di atas mejanya.

"Meeting akan di mulai pukul 9, ini dokumen-dokumenya, sore nanti meeting dengan Presdir Wang" Porsche memeriksa jadwal Off di tablet nya.

"Buatkan janji dengan dr. Good di rumah sakit setelah meeting dengan Presdir Wang, dan kau yang bertugas menjemput Gun, bawa dia kesini dulu, aku akan menyelesaikan pekerjaan ku dulu" perintahnya, Porsche menatap Off.

Serius, Off benar-benar akan melakukan pemeriksaan lainnya pada Gun, Porsche geleng-geleng, Off mengangkat wajahnya saat mengingat sesuatu.

"Bagaimana dengan latar belakang orang aku pinta? Mana datanya?" Off menagih.

"Blue Pongtiwat? Aku belum, maafkan aku, aku belum sempat, jangan tatap aku seperti itu, aku akan memeriksanya setelah meeting dengan Khun darvid selesai, ok" Porsche menjawab Off tanpa jeda, apalagi ketika Off langsung memberikan tatapan tajam padanya.

Off menurunkan tatapannya, kembali fokus ke dokumen-dokumen nya "lakukan segera" ucapnya.

"Aku masih banyak kerjaan, Jumpol" jawab Porsche, ia kembali mendapatkan delikan tajam dari Off.

"Hoooo, kau mau aku pindahan ke cabang di Amerika, Porsche?!"

"Sial, kau mengancam ku lagi" benar-benar Porsche ini.

"Jika kau tidak mau berjauhan dengan kekasihmu, maka cepat lakukan apa yang aku perintahkan" ancamannya.

"Ok, aku akan lakukan sekarang" Porsche pun meninggalkan Off, kembali ke mejanya untuk mencari informasi tentang latar belakang Blue Pongtiwat, untuk segera ia laporkan pada Off yang bucin itu.

Seluruh Maba di universitas Bangkok sudah memilih klub apa yang mereka masuki, hanya tinggal Gun dan Ohm yang belum, Ohm sih bebas memasuki klub mana aja, asal satu klub dengan Gun, demi pekerjaan nya, dia sudah tidak satu fakultas dengan Gun, jadi dia harus satu klub dengan Gun.

"Bagaimana nong, kau sudah memutuskan mau masuk klub apa?" Gun yang sedang memakan donat menggeleng, pipi chubby nya penuh mengunyah donat yang di belikan New.

"Bergabung dengan klub ku saja nong, klub memasak, nanti kau bisa belajar membuat kue juga" seru Kannika sambil memberikan formulir pendaftaran.

"Klub akting saja, sama seperti ku" kata Frank, yang langsung di tolak Gun.

"Kenapa??"

"Cuma tidak mau saja" jawab Gun cuek, si mungil anteng dengan donat-donatnya.

"Klub pecinta anjing dan kucing?" New kasih pendapat, karena Gun sangat menyukai kucing dan anjing, bahkan di rumah Off sudah ada Momo dan Bibii.

"Memang ada phi, klub pecinta kucing dan anjing?" Tanya Naon.

"Ada, dulu phi Off dan phi Porsche juga ikut klub itu, pas mereka kuliah disini" jawab New tersenyum lebar.

"Darimana kau tau phi?"

"Aku tau dari phi Tay, mereka bertiga kan berusahabat, bagaimana Gun, mau ikut klub yang mana?"

"Gun mau ikut klub penyayang kucing dan anjing aja phi, heehee" jawab Gun.

"Ya sudah, aku juga" susul Ohm.

"Kalau begitu, ayo aku antar untuk mendaftar di klub itu" Gun mengangguk, dan mengikuti New yang sudah berdiri, lalu di ikuti oleh Ohm.

Mereka bertiga tiba depan pintu klub yang bertuliskan klub pecinta kucing dan anjing, ketika mereka masuk ruangan itu di penuhi dengan stiker kucing dan anjing, dan juga ada beberapa kandang untuk hewan-hewan itu.

"Ini universitas apa klinik hewan" Gumam Ohm, salah satu anggota di klub itu mendengar, matanya memincing tajam, lalu mendekati Ohm.

"Ini klub pecinta kucing dan anjing, kami merawat kucing-kucing dan juga anjing jalanan, kami merawatnya  jadi wajar saja, disini terlihat seperti klinik hewan, memangnya kenapa?!!!" Seru pria manis yang terlihat lesung pipi di wajahnya.

"Ngeggas, kan cuma bergumam" jawab Ohm.

"Copter maafkan dia, dia memang selalu seperti itu" New menengahi dan memberikan Ohm satu buah jitakan di kepalanya.

"Sakit phi New!" Ohm bersikap manja tapi justru malah mendapatkan satu jitakkan lagi dari New, Copter mengangguk kecil, tapi ia tersenyum pada New.

"Oh iya, adikku dan bocah ini mau mendaftar di klub mu"

"Pria tinggi dan berotot seperti ini kau bilang bocah New" sindir Copter, sedikit membuat Ohm bangga dengan tubuhnya.

New mengibaskan tangannya "Percayalah sebenarnya dia itu masih bocah" kata New.

"Euh, lalu apa dia adikmu?" Copter menunjuk Ohm, segera New menggeleng, kemudian ia mencari keberadaan Gun, karena sejak tadi ia tidak mendengar suaranya.

Dan ternyata si mungil sedang berjongkok dengan dua mahasiswa yang juga merupakan anggota klub disana, ternyata mereka bertiga sedang melihat seekor anjing yang sedang di beri makan, salah satu kaki anjing itu di perban.

"Gun..." Mendengar namanya di panggil si mungil menoleh, kedua matanya sudah berkaca-kaca menatap New.

"Phi New, anjing nya kasian, kakinya luka seperti Gun..." Semua orang di dalam klub itu merona, atmosfer di dalam ruangan itu berubah pink ada beberapa orang juga yang langsung mimisan, karena melihat keimutan anak kucing yang memasang wajah minta di pungut itu.

🌸🌸

Meeting untuk kerja sama dengan perusahaan WangXian corporation dari China untuk pertama kalinya baru saja selesai, kedua petinggi dari masing-masing perusahaan itu berjabat tangan, karena proyek ini mungkin Off harus pergi ke China untuk beberapa hari, dan ia harus berpisah dengan Gun, karena Gun baru saja masuk kuliah, tidak mungkin Gun harus cuti, dan dia juga harus segera menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum ia mengambil cuti untuk pernikahan nya nanti.

Off baru saja mengantar presdir Wang keluar dari perusahaannya, Porsche mengatakan jika anak kucingnya sudah menunggu di dalam ruangannya, tadi New yang mengantar Gun, dan ketika Off masuk Gun sedang tiduran di sofa sambil memainkan ponselnya, si mungil tampak sangat senang, bahkan si kecil itu tidak mengetahui kedatangannya, hal itu membuat Off kesal sekaligus penasaran, apa yang membuat anak kucingnya begitu senang.

"Apa yang membuatmu sesenang itu bebii?" Off mengambil ponsel Gun, takut-takut si mungil sedang chatan dengan cowok lain, tapi tidak mungkin, pikir Off lagi.

Off menatap ponsel Gun dengan alisnya yang mengkerut, kedua matanya terlihat tidak suka, ia alihkan tatapannya pada Gun yang sedang duduk bersila sambil menatapnya dengan senyuman polos, sepertinya Gun tidak tau Off memasang wajah kesal.

"Apa ini bebii...?" Off mengscrol ke atas, membaca chatan Gun di grup Klub pecinta kucing dan anjing, banyak sekali Poto-poto Gun bersama Bibii dan Momo di kirimkan ke grup itu.

Dan di setiap chatan nya, banyak yang memuji dan menggoda Gun, itulah yang membuat Off kesal, Off menghapus setiap Poto yang Gun kirimkan, tapi mungkin orang lain di grup itu sudah mengambilnya, Off berdecak kesal.

"Grup Klub yang Gun ikutin di kampus, kata phi New papii sama phi Porsche juga masuk klub itu" jawab Gun.

"Iya bebii, tapi jangan kirim2 foto2 mu yang imut ini, ingat, jangan mengulanginya lagi, kirim saja foto Bibii dan Momo!!" Gun mengangguk patuh.

"Ya sudah, ayo kita pergi ke rumah sakit" Gun mengangguk lagi, Off memberikan ponselnya kembali pada Gun.

"Kemarilah..." Off merentangkan kedua tangannya, Gun tersenyum lalu melompat kedalam gendongan Off.

Off segera mencium bibir Gun yang sudah membengkak karena ulah Off semalam, satu tangannya menahan bokong Gun dan tangan lainnya menekan tengkuk Gun, sementara tangan Gun melingkar di leher Off.

Ciuman Off begitu lembut, namun sangat dalam, ia memasukan lidahnya kedalam mulut Gun, mengajak lidah Gun saling melilit, kemudian mengusap setiap rongga di dalam mulut Gun membuat si mungil dalam gendongannya melenguh, Gun meremas kuat pundak Off, tanda bahwa ia membutuhkan oksigen, mengerti maksud si mungil, Off melepaskan ciumannya, benang Saliva tercipta ketika Off menjauhkan bibirnya dari bibir Gun.

Wajah Gun yang memerah dengan mulut menganga karena meraup oksigen, dan bibir yang bengkak, kedua matanya sayu, melihatnya saja sudah membuat Off nafu ingin memakan anak kucingnya, bahkan yang di bawah sana sudah mengeras, dapatkah Off menahannya.

"Bebii...." Off mengusap bibir Gun.

"Khab papii..."

"Mau lollipop seperti semalam???" Gun bengong, tapi wajahnya sangat menggemaskan, sekarang Gun tau maksud lollipop yang Off maksud.

"Kenapa, kau tidak suka lollipop nya bebii" percayalah wajah Off sekarang seperti om om mesum.

"Gun suka, tapi lollipop papii sangat besar, mulut Gun gak muat, mulut Gun penuh" jawabnya begitu polos.

Sial, Off mengumpat, melihat ekspresi Gun seperti itu saja ia sudah sangat bernafsu.

"Hanya sebentar bebii" Off menurunkan Gun kembali di sofa, ia berjalan kembali ke pintu dan mengunci ruangannya, setelah itu Off berjalan lagi ke depan si mungil yang sudah menunggu anteng di sofa, tanpa menunggu lama lagi, Off membuka resleting dan mengeluarkan penisnya yang sudah sangat mengeras dan langsung menabrak wajah Gun yang tepat berada di depan penis Off.

Gun mengangkat kedua tangannya menyentuh penis Off, terlihat betapa besarnya penis Off yang mengeras itu di kedua tangan kecil Gun,  ketika tangan kecil milik Gun memegang penisnya, Off mendesis.

"Masukkan kedalam mulut mu bebii, lakukan seperti semalam" Gun menurut lalu memasukkan penis Off kedalam mulut kecilnya.

Penis besar itu tentunya tidak masuk semuanya kedalam mulut kecil Gun, penis Off hanya muat setengahnya, tapi hanya setengah saja sudah membuat mulut Gun penuh, bahkan ujung penis Off sudah menabrak ujung tenggorokannya, Off memegang kepala Gun.

"Hisap dengan benar bebii, aaahhh...."

Gun menurut dan menghisap penis Off, kedua tangannya memegang erat sisa penis Off yang tidak muat di mulutnya, Off mendesah merasakan nikmat, kedua matanya sudah mengeluarkan cairan bening, karena Gun merasakan penuh di mulutnya, Off terus mendorong penisnya masuk lebih dalam, sampai ahkirnya ia cum, beberapa cairan miliknya Gun telan dan sisanya mengenai wajah manis si mungil.

Off mengambil tisu basah, mengelap wajah Gun dan penisnya, setelah Gun bersih, ia memasukan penisnya kembali dan menutup resleting nya, merapihkan kembali penampilannya, Off kembali menggendong Gun di depan, si mungil lainnya memeluk leher Off dan menyembunyikan wajahnya di leher Off.

Ketika ia keluar, Porsche sudah berdiri di depan pintunya sambil menatap bossnya kesal.

"Demi tuhan Off Jumpol, apa yang sudah kau lakukan di dalam kantor" Porsche menepuk jidatnya.

Off sih masa bodo, ia melanjutkan langkahnya dan tidak memperdulikan sekertaris nya.

"Kirim semua sisanya, aku akan melanjutkannya di rumah setelah mengantar Gun menemui dr. Good" kata Off mutlak, Porsche menghela nafasnya, namun tetap mengangguk menerima perintah dari Off.







TBC.

Tambahan....

Dr. Good Jiravijit melepaskan kacamata nya, lalu memijit pelipisnya, dan menatap Off.

"Nong Gun tidak apa-apa Off, aku hanya perlu mengganti perbannya saja" kata Dr. Good untuk kesekian kalinya.

"Aku bilang lakukan, atau aku tuntut rumah sakit ini" menghela nafas kasar Dr. Good membenarkan letak kacamatanya dan berkata.

"Suster, siapkan semuanya, kita lakukan pemeriksaan CT-scan dan X Ray" kata Dr. Good pada perawat yang membantunya.

Perawat itu mengangguk dan bergegas untuk melakukan perintah dari Dr. Good, dan Off tersenyum puas.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

511K 5.5K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
72.2K 6.5K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
318K 24.1K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
AMETHYST BOY بواسطة AANS

قصص الهواة

492K 49.4K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...