" Tidak masalah. Aku paham karna aku juga keturunan China." Ujar Renjun menggunakan bahasa mandarin membuat Chenle dan Junkyu terkejut.


" Ah terimakasih banyak jika kau mengerti. Bolehkah aku tau siapa namamu ge?" Ujar Chenle pula dengan bahasa mandarin.

" Namaku Huang Renjun, 20tahun. Dan yang tadi itu Lee Jeno, kami seumuran. Ada 4 orang lagi penghuni karbin ini. Tapi mereka sedang berada di kota terdekat untuk membeli beberapa barang-barang yang di butuhkan dan juga persediaan makanan, karna terkadang kami juga suka memakan makanan manusia." Ujar Renjun.


" Kami Juga suka memakan makanan manusia." Ujar Chenle mendahului Junkyu yang hendak menanggapi ucapan Renjun.

" Ayo di minum." Ujar Jeno yang datang bersama nampan berisi 5 kaleng softdrink. Junghwan Junkyu dan Chenle mengucapkan terimakasih.

' Cepat minta maaf!'


Bentakan Junkyu bergaung di kepala Chenle membuat pemuda itu meringis.

" Hyung. Aku minta maaf atas kata-kataku yang tidak sopan tadi. Sepertinya aku harus bekerja keras dalam beradaptasi di lingkungan yang baru." Ujar Chenle kepada Jeno yang kembali duduk di sebelah Renjun.


Jeno tersenyum lebar menampilkan eyesmilenya.

" Tidak masalah Chenle-ya. Hyung mengerti." Ujar Jeno.

" Terimakasih hyung. Kau sangat baik." Ujar Chenle lembut.


" Sebentar. Aku sepertinya pernah melihat kalian berdua di sekolah." Interupsi Junkyu sembari menatap Jeno dan Renjun.



" Benarkah?" Tanya Renjun.



" Ah ya aku ingat kalian. Kalian vampir yang kemana-mana selalu bertiga itu kan? Kita bersekolah di sekolah yang sama. Bahkan kelas kita bersebelahan." Ujar Junkyu setelah berusaha mengingat-ingat wajah Jeno dan Renjun yang cukup familiar baginya.

Jeno dan Renjun kini tersenyum antusias.


" Wahh tidak ku sangka kita bisa satu sekolah. Kami bertiga memang kurang memperhatikan sekitar. Jadi ya seperti itulah." Ujar Jeno yang di angguki Renjun.


" Sekarang kita disini sebagai keluarga yang akan saling bahu membahu dalam 2tahun. Ku harap kita semua menjadi lebih akrab." Ujar Renjun. Junkyu dan Chenle mengangguk.





" Kenapa diam saja Junghwanie?" Pertanyaan Jeno membuat semua orang kini menatap Junghwan.


Junghwan menggeleng.


" Tak apa hyung. Aku hanya tidak tau harus berbicara apa." Jawab Junghwan.

Junkyu menatap Junghwan sendu. Junkyu tau Junghwan saat ini sedang kecewa karna adiknya mendadak memaksa untuk ikut bersamanya.

" Kamu harus lebih banyak bicara Junghwan-ah." Ujar Junkyu akhirnya. Junghwan mengangguk dan tersenyum sekilas.



" Maaf." Ujarnya pelan.



" Sebaiknya kalian menaruh barang-barang kalian di kamar. Disini ada 5 kamar, 3 kamar di atas. Tapi 2 kamar itu sudah di tempati Haechan dan Jeno, Haruto dan Jeongwoo. Junkyu dan Chenle mungkin mau mengambil satu kamar yang berada di atas?" Tanya Renjun ke Junkyu dan Chenle. Junkyu mengangguk ragu sembari melirik Junghwan. Junkyu yakin jikalau Junghwan pasti ingin sekamar dengannya. Tapi Junkyu tidak mungkin membiarkan adiknya sendirian bukan?

" Ada 2 kamar yang tersisa. Park Jisung juga ikut bergabung disini. Dan sebaiknya Junghwan sekamar dengan Jisung." Ujar Renjun lagi.


Junghwan mengangguk pelan.  Sebenarnya pembagian kamar itu bukanlah apa-apa karna fungsinya hanya sebagai tempat menaruh barang. Toh vampir tidak mengenal yang namanya tidur.

Meskipun Junghwan tetap ingin sekamar dengan Junkyu, tapi remaja itu kembali berfikir rasional. Chenle lebih butuh Junkyu daripada dia. Setidaknya Junghwan mengenal park Jisung, pangeran dari keluarga Park itu dan itu sudah cukup. Junghwan berusaha menghilangkan sisa-sisa kekecewaan di dalam hatinya dengan berfikiran positif.





 Junghwan berusaha menghilangkan sisa-sisa kekecewaan di dalam hatinya dengan berfikiran positif

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



" Kita harus berkenalan dengan tetangga kita yang lain Chan-ah." Desak Renjun kepada Haechan yang duduk di sebelah Junkyu. Sesi perkenalan mereka telah berlalu beberapa jam yang lalu dan mereka langsung akrab satu sama lain.



" Mereka pasti sudah tidur sekarang Renjunie! Besok saja!" Balas Haechan yang enggan di ajak pergi menyambangi karbin vampir dan karbin werewolf yang berada di seberang sungai.


" Mana ada vampir yang tidur! Kau ini benar-benar---" Seru Renjun tapi Haechan buru-buru memotongnya.



" Werewolf itu pasti sudah tidur!"



" Para werewolf itu sedang berkumpul di depan karbin mereka." Ujar Haruto setelah melongok ke jendela kaca yang tidak tertutup gorden. Haechan langsung mendelik ke Haruto.


Junkyu ikut melirik ke jendela kaca.

" Mereka sedang membuat api unggun." Gumam Junkyu yang membuat mereka semua menoleh ke arah jendela. Bahkan Chenle beranjak dari duduknya dan mendekati jendela karbin.

" Berarti kita harus kesana sekarang karna besok kita sudah mulai membagi tugas." Ujar Jeongwoo membuat Haechan mendengus keras. Sungguh ia sangat tak ingin keluar dari karbin mereka yang nyaman hanya untuk beramah tamah dengan vampir asing dan juga werewolf yang jarang di temuinya di kehidupan sehari-hari.

" Pergi atau tak ada darah untukmu malam ini." Ancam Renjun. Haechan merengut. Renjun tak pernah main-main dengan ancamannya.

Haechan tak punya pilihan lain selain menurut karna malam ini ia tak ingin berkeliling hutan sendirian untuk mencari hewan yang bisa ia hisap darahnya.

" Arraseo arraseo!"




Tbc..

Ini karbin mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini karbin mereka. Pict cari di gugel ya.

Enjoy your flight!😗

Vampire | Jaemren ✔Where stories live. Discover now