Fallen Too Far #4

997 159 16
                                    

Ada catatan yang terjepit di wiper kaca depan mobilnya. Hinata menariknya dan membacanya.

Bensin udah penuh. Naruto.

Naruto ngisi bensinnya? Dadanya tiba-tiba menghangat. Dia orang yang baik. Namun, kata-kata Sasuke tentang "menjadi benalu" terngiang di telinganya, dan Hinata sadar kalau dia harus membalas Naruto secepatnya. Dia nggak mau dianggap sebagai benalu seperti ayahnya.

Hinata masuk ke dalam mobil lalu memutar kuncinya dan mundur dari jalan masuk. Beberapa mobil masih berada di luar, walaupun nggak sebanyak tadi malam. Hinata bertanya-tanya, siapa saja yang nginap semalam. Apa mereka selalu berada di sini? Dia nggak melihat siapapun pagi tadi selain Sasuke dan gadisnya yang dia buat marah.

Sasuke bukan orang yang baik, tapi dia jujur. Itu yang bisa Hinata simpulkan darinya. Dia juga sangat seksi. Hinata cuma harus mengabaikannya. Itu harusnya cukup mudah. Dia nggak berharap Sasuke akan sering ada di dekatnya. Lelaki itu kayaknya nggak terlalu suka ada terlalu dekat dengannya.

Hinata mutusin buat nyari kerjaan di Konoha buat menghemat bensin. Jadi, dia bisa pindah dari rumah Sasuke secepatnya. Hinata dapat koran lokal dan melingkari beberapa kerjaan yang berbeda. Dua diantaranya jadi pelayan di restoran lokal. Hinata mampir buat melamar. Dia dia pikir bakal ditelepon balik sama salah satu atau bahkan keduanya. Tapi, dia nggak begitu yakin mau kerja di sana. Dia bakal ambil kalau nggak ada lagi kerjaan yang bisa dia dapat. Tipsnya nggak terlalu gede, padahal Hinata butuh tips yang gede. Dia juga mampir di apotek lokal buat melamar di bagian pendaftaran, tapi ternyata udah terisi. Lalu dia juga pergi ke klinik dokter anak buat melamar kerjaan sebagai resepsionis, tapi mereka mau yang berpengalaman, dan Hinata nggak punya.

Ada satu lagi kerjaan yang Hinata lingkari. Dia sengaja nunda buat di bagian akhir karena menurutnya bakal lebih susah buat dapetinnya; yaitu jadi pelayan di sebuah clubhouse lokal. Mereka ngasih bayaran 100 ribu lebih per jam ditambah tips bakal jauh lebih banyak. Dia bisa keluar dari rumah Sasuke dan punya tempat tinggal sendiri lebih cepat. Ada juga keuntungan lainnya, yaitu asuransi kesehatan. Kedengarannya bagus.

Menurut iklan, dia harus datang ke kantor utama di belakang lapangan golf clubhouse buat melamar. Hinata ngikutin petunjuk arah dan markirin mobil tuanya di samping sebuah Volvo mahal.

Hinata ngatur kaca spion tengahnya buat ngecek wajahnya. Dia ngambil maskara yang dia beli di apotek. Cuma maskara yang bisa bisa bikin dia keliatan lebih dewasa. Dia ngusap rambutnya dan berdoa agar dia bisa dapat kerjaan ini.

Dia udah ganti celana pendek sama atasan tanpa lengannya waktu ngambil dompet. Dia pikir pakai gaun mungkin bakal lebih ngebantu dia buat dapetin kerjaannya. Sasuke bilang dia keliatan kayak anak-anak, dan Hinata pengen keliatan dewasa. Maskara sama gaun kayaknya ngebantu.

Hinata nggak perlu repot-repot ngunci mobilnya. Lagian nggak bakal ada yang nyuri. Nggak disaat sebagian besar mobil yang diparkir di sekitar sini harganya ratusan juta.

Ada beberapa anak tangga buat menuju pintu kantor. Hinata menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan sebelum membuka pintu dan masuk ke dalam.

Seorang wanita berambut coklat dan pakai kacamata melintasi ruangan waktu Hinata melangkah ke dalam. Dia melirik ke arahnya saat berjalan menuju salah satu kantor, tapi kemudian berhenti dan melihat ke arah Hinata sambil nganggukin kepalanya.

"Kamu ke sini buat kerja?" tanyanya dengan nada memerintah.

Hinata ngangguk, "Iya, Bu. Saya ke sini buat melamar kerja."

Wanita itu tersenyum. "Bagus. Kamu punya daya tarik. Para member nggak bakal peduli kalau ada kesalahan dengan wajah kayak itu. Kamu bisa nyetir mobil golf sama ngebuka botol bir?"

Too Far SeriesDove le storie prendono vita. Scoprilo ora