Pada waktu itu bi Ina sempat menanyakan tentang keluarga Caca,dan Caca pun juga menjelaskan bahwa ia tinggal di kolong jembatan,bagaimana kesehariannya.

Bi Ina yang mendengar itu cukup terkejut dibuatnya,karena bi Ina berpikir bagaimana anak ini bisa menjalankan hidup bertahun-tahun hanya dengan menjual koran. Itu yang ada di pikiran bi Ina.

Hingga bi Ina pun menawarkan agar Caca tinggal bersamanya,Caca sempat menolak karena tidak mau merepotkan bi Ina. Bi Ina sudah menganggap Caca seperti anaknya sendiri karena ia tidak memiliki anak 1 pun. Bi Ina dan suaminya sudah berpisah sejak 3 tahun yang lalu, bi Ina juga tidak berniat untuk menikah lagi.

"Caca,bangun nak sudah pagi" ucap bi Ina seraya membangunkan Caca yang sedang terlelap tidurnya.

Hari ini bi Ina berniat menyekolahkan Caca. Lagi-lagi Caca menolak,tapi tetap dipaksa oleh bi Ina. Kata bi Ina masa depan masih panjang,jadi lebih baik menambah wawasan di sekolah terlebih dahulu. Caca yang mendengar itu hanya bisa mengucapkan kata terima kasih banyak kepada bi Ina.

"Ayo sudah pagi ini,kan hari ini Caca mau daftar sekolah" ucap bi Ina lagi.

"Iya bi,Caca mandi sekarang. Tunggu" balas Caca yang mulai berjalan ke arah kamar mandi.

                            _______

Caca kini sudah siap dengan pakaian biasanya untuk mendaftar ke sekolah. Caca sedang berada di ruang kepala sekolah bersama bi Ina untuk mendaftar, Caca diterima di sekolahnya.

"Nah sekarang Caca sudah diterima di sekolah ini,besok Caca udah bisa sekolah ya" ucap kepala sekolah itu sembari tersenyum.

"Siap bu,terima kasih banyak" balas Caca ramah kepada kepala sekolahnya.

"Kalau begitu kami pamit ya bu" ucap bi Ina,Caca pun menyalimi tangan kepala sekolahnya.

Kini bi Ina dan Caca sudah berada di rumah. Hingga sore hari pun Caca menemui bi Ina untuk membantunya memasak persiapan makan malam,walaupun itu untuk mereka berdua.

Selesai mereka memasak,mereka menuju meja makan yang hanya berisi 3 kursi saja.

Mereka makan dengan hening tanpa bicara,karena Caca tidak dibolehkan berbicara pada saat makan oleh bi Ina agar tidak tersedak nantinya.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 8.55 PM,Caca masih merenung di kamarnya. Ia berpikir bagaimanakah kehidupannya selanjutnya?akankah terus bergantung kepada bi Ina?ia sudah terlalu banyak merepotkan bi Ina,ia menjadi sedih dan bingung harus bagaimana lagi.

                          _______

"Selamat pagi bi" ucap Caca dengan senyum manisnya. Ia sudah lengkap dengan pakaian sekolahnya,hari ini adalah hari pertamanya sekolah.

"Pagi juga Ca,sini sarapan dulu,entar Caca jangan bandel ya di sekolahnya" balas bi Ina sembari menyiapkan sarapan.

"Iya pasti bi,Caca kan polos engga mungkin bandel" ucap Caca cekikikan.

"Iya Ca iya,belajar yang bener ya,jadi anak yang sukses nantinya. Bisa membanggakan semua orang"

"Iya bi,kalau begitu Caca berangkat dulu ya" balas Caca sembari menyalimi tangan bi Ina.

Kini Caca sudah berada di depan sekolahnya. Ini merupakan sekolah negeri,ya supaua bayarnya tidak terlalu mahal.

Caca celingak-celinguk mencari ruang kepala sekolah,ia tidak tau di mana arahnya.

"Pagi,permisi mau nanya. Ruang kepala sekolah di mana ya?" ucap Caca sopan kepada salah satu siswi.

"Eh,ayo sini gue anter aja biar ga kesasar nanti" balas siswi itu sembari tersenyum. Caca hanya membuntuti siswi itu dari belakang.

"Oh ya nama gue Erika,panggil Rika aja" ucapnya sembari menjabat tangan

"Iya makasih ya,aku Himeka panggil aja Caca" balas Caca sembari menjabat kembali tangan Rika.

"Yaudah kalau gitu gue pergi dulu ya" ucap Rika yang dibalas anggukan oleh Caca.

"tok,tok,tok"

"Masuk" ucap seseorang dari ruangan kepala sekolah

"Permisi bu,saya Caca murid baru" ucap Caca sopan sembari menyalimi tangan kepala sekolahnya.

"Oh Caca yang kemarin itu ya" ucap bu Asna a.k.a kepala sekolah.

"Iya bu" balas Caca.

"Saya dapat di kelas mana ya bu?" sambungnya.

"Kamu di kelas 11 ipa 3,mari saya antar kamu." ucap bu Asna sembari menghantarkan Caca.

"Nah di sini kelas kamu. Permisi bu Ita,ini ada murid baru" ucap bu Asna sembari melihat Caca.

"Oh ayo masuk,perkenalkan nama kamu nak" ucap bu Ita.

"Hai,aku Himeka panggil aja Caca" ucap Caca tersenyum manis. Yang dibalas senyuman oleh para siswa yang berada di kelas.

"Oh ya Caca kamu bisa duduk di samping Erika,Erika angkat tangan kamu nak" ucap bu Ita.

"Hai kita ketemu lagi" ucap Erika yang dibalas senyuman oleh Caca.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 1.30 Pm. Semua siswa sudah pulang. Caca sedang berada di kelas sambil merapikan alat tulisnya,ia ditemani Erika. Sejak tadi Caca  kemana-mana selalu bersama Erika.

Caca di kelasnya bukan perempuan yang cantik,muka Caca masih terlihat sangat kusut. Mungkin ia butuh perawatan di salon. Erika yang menyadari muka Caca yang kusut itu mengajaknya ke salon untuk sedikit perawatan.

Caca sudah menolak,karena ia tidak mau merepotkan orang lagi. Namun Erika tetap memaksanya. Hingga mereka pun ke Salon bersama.





nb: vote for next part!

आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: May 08, 2019 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

HIMEKAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें