Kuremat kertas itu hingga lumat, kubuang ke tong sampah. setelah itu aku menulis selembar cek dengan nilai 2 juta.

Tanggal 1 Januari  kuminta seorang kurir mengantar cek itu kepenjara dengan sedikit Note : Syair lagumu disukai produser. Sebagai bayaran awal dia kasi DP2 juta...

Tahun baruku dimulai dengan setitik kecil niat baik.

.........

Key masih terus mengantar potato chip ke penjara, mula mula dititipkan lewat penjaga, tapi ketika tahu Rey bersedia menerima pototo chip itu serta memakannya, Key memberanikan diri  menemui Rey. Rey bersedia menemui Key,tapi hanya sebatas mangambil potato chips tanpa sepatah katapun. Key merasa itu adalah sebuah kemajuan.

Key mengajakku ketemuan buat membicarakan kejadian hari itu.

" Hati Andrie bukan terbuat dari batu, Key. Batu aja tiap hari kamu tetesi air bisa berlubang, apalagi hati manusia..." kataku berfilsafat.

" Berarti ada harapan ?"

" Selagi manusia mau berusaha, selalu ada harapan." kataku optimis.

" Dewa... Kenapa aku selalu merasa nyaman berada di dekat dewa ?"

Aku tersentak mendengar pertanyaan ini. Pertanyaan ini terlalu polos, tapi maknanya bisa lebar sekali.

" Wanita suka pria yg mau mendengarkan, yg bisa mengerti mereka, yg mau memahami mereka. Kamu merasa nyaman karena aku lelaki tipe begitu. Tapi aku milik istriku, tidak berbagi dengan orang lain. Kalau kamu merasa nyaman, aku tidak keberatan seumur hidup berteman denganmu..."

" Hanya berteman... tidak lebih dari teman...?"

" Beberapa wanita yg pernah kutolong selalu mengatakan demikian. Nyaman dalam arti tidak berlebihan. Dan kami tetap berteman..." kugantung kalimat ini biar dia berpikir sendiri.

" Apa yg harus kulakukan agar bisa selalu bersama Dewa ?"

Aku memandanginya dengan kelembutan seorang dewa cinta. Dewa cinta milik semua orang, universal.

" Aku terlalu tua tuk jadi adikmu, terlalu sibuk tuk jadi abangmu... mungkin kamu bisa menganggapku orang tua angkat kalo kamu gak takut Salim iri lalu membawa samurai lagi buat memotong motong aku" kataku separo bercanda.

Key tersenyum. Senyum yg mistrius.

" Besok jangan lupa antar Potato chip tuk Andrie, ya. Semangat menulisnya mulai menyala..."

Sekali lagi Key tersenyum.

..................

Sidang Salim berjalan singkat karena tak ada pembelaan sama sekali. Semua bukti lengkap tuk mengantarnya 12 tahun meringkuk dipenjara. Sekarang tinggal menunggu pembebasan Andrei.

...............

Key dengan setia mengantar potato chip disertai kopi panas yg diisi dalam termos. Setiap pagi dia mengunjungi Rey,  suatu usaha yg harus kuacungin jempol untuk ketabahannya. Rey masih nyuekin dia. Tapi sekarang tidak mengusir lagi. Kayaknya cuman mogok bicara. Kapan kebekuan ini akan mencair? Hanya Tuhan yg tahu. Seberapa sabar Key sanggup menghadapi kebekuan ini. Juga Hanya Tuhan yg tau.

19 Januari 2010. D H membawa kabar gembira. Pengadilan tinggi Jakarta  mengabulkan permohonan kami. Dengan demikian Rey atau Andrei Winata dinyatakan bebas!!!

Aku kontan mengontak Tn Salim untuk mengabarkan kabar gembira ini, Dus menagih janji tuan Salim. Santi kami suruh menyiapkan tagihan yg totalnya berjumlah cukup lumayan:27,8 juta.

Tuan Salim sore itu juga mengantar selembar cek dengan nilai yg pas. Sungguh hebat Tuan Sanggup Bayar ini, sedikitpun dia tak menunjukkan tangan gemetar ketika menyerahkan cek itu. Dia menjabat tanganku. Aku teringat Samurai, jadi kuremas tangannya. Dia meringis dikit.

Dewa Cinta: Lima Kali Pacaranजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें