Punishment from the teacher

Start from the beginning
                                    

Mean mendorong tubuh Plan ke pojok di dinding dan kotak buku. Menarik celana Plan ke bawah dan mengangkat salah satu kaki Plan dan meletakkan nya di kotak buku yang berlawanan.

Sebuah lubang yang merona dan objek yang tegak mengeras di depan mata.

"Siswa yang bernama Plan Rathavit begitu nakal, perpustakaan adalah tempat untuk belajar. Bagaimana bisa kamu begitu horny?"
Ujar Mean dengan jahil.

Mean seakan berperan sebagai seorang guru. Mean menggunakan jari telunjuknya untuk bermain dengan kejantanan yang sedang ereksi.

Mendorong si mungil yang bergetar dan mengeluarkan air yang mengalir di sepanjang urat biru sebelum akhirnya menetes ke lantai.

"Tik-Tik-Tik......."

Tetes-tetes terdengar seperti tetesan air hujan yang jatuh di danau dan membantuk riak yang kental.

Plan menahan nafas, takut kalau sedikit suara akan membuat guru marah.

Plan sedikit merona ketika bagian pahanya di belai hangat oleh jari nakalnya Mean.

"Gu-guru, aku salah. To-tolong guru hukum aku."
Plan bicara terputus-putus.

"Aku benar-benar akan menghukum mu, tetapi tidak ada penggaris disini, lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Jawab Mean berbisik penuh nafsu.

"Guru, tolong gunakan batang daging besar mu untuk menghukum ku."
Ucap Plan memohon.

Sangat basah.
Mean Phiravich mengeluarkan kejantanannya yang besar memanjang lalu berkata.
"Terima hukuman guru mu sekarang, siswa yang penuh nafsu Plan Rathavit."

Mean mengangkat paha Plan tinggi-tinggi, mengarah lurus ke lubang kecil yang berkedut dan jleeebbbbb.....

Lubang Plan sangat basah tidak perlu foroplay. Karena ini hukuman Mean bermain tidak lembut Mean menganyun pinggulnya dengan kuat.

"Ahhkk..."
Plan tidak bisa menahan dan berteriak, tetapi dengan suara tertahan Plan menggigit bibir bawahnya tidak berani membuat kebisingan.

Mean dengan ganas menusuk berkali-kali. Tidak biasa mendengar jeritan Plan yang penuh nafsu membuat Mean bergerak mencubit pipi Plan memaksa untuk membuka mulutnya.

"Apakah kamu menyukai hukuman guru mu? Mengapa kamu tidak mengatakan apa pun, kamu tidak puas ha..?!"

"Tidak, tidak, tidak, guru, aku...., aku..., salah...., tolong teruskan...."
Plan bicara terputus-putus sambil terengah-engah.

Mean mulai bergerak lagi menjilat bibir Plan hingga koyak.
"Melihat kamu telah mengakui kesalahan mu, guru akan memberimu hadiah, kamu cukup patuh, menerima dan menikmati.."

Mean memegang paha Plan dengan cepat menemukan bahwa seluruh tubuh Plan kaku dan otot-otot nya bergetar.

Dengan posisi seperti ini membuat batang kejantanan Mean yang besar bisa mencapai lebih dalam.

Plan mengerang samar, Plan hampir melupakan bahwa mereka masih berada di perpustakaan.
"Ahkk-Ahkk...., sangat enak, sangat dalam, batang titit guru sangat luar biasa besar dan tebal. Ahkk...., tusuk aku sampai mati, lubangku akan hancur ahkkk....."

 𝙼𝚢 𝙳𝚘𝚌𝚝𝚘𝚛 𝙸𝚜 𝙼𝚢 𝚂𝚎𝚡 𝙰𝚍𝚍𝚒𝚌𝚝-𝚅𝚎𝚛 Where stories live. Discover now