[18.] Tragedy In Japan_rated

Comenzar desde el principio
                                    

Menghempaskan tubuh di ranjang, Taeyong merasa jika tubuhnya sangat lelah. Sepertinya dia butuh mandi air hangat agar kembali segar,

Mengambil beberapa baju ganti, Taeyong masuk kedalam kamar mandi. Menyiapkan air hangat di buthup dan berendam disana.

Memejamkan mata, bayangan Taeyong malah tertuju pada Jaehyun. wajah kesal Jaehyun terbayang di kepalanya. Sepertinya Taeyong tidak bisa berendam lama-lama, dia harus pergi ke kamar Jaehyun dan meminta maaf padanya.

Ya, mungkin itu akan membuat Jaehyun membaik.

Butuh waktu kurang lebih 1 jam buat Taeyong menyelesaikan acara mandinya. Kini dia sedang berada di depan kamar Jaehyun. Sudah 5 menit dia berdiri di depan pintu tanpa berniat untuk mengetuk atau masuk.

Perasaannya masih was-was untuk bertemu dengan Jaehyun. tapi jika tidak bertemu, Jaehyun akan semakin kesal dengannya. Yah, intinya dia harus minta maaf pada Jaehyun

Memberanikan diri, Taeyong mengetuk 3x. Tak ada tanda-tanda Jaehyun mau membuka. Saat hendak mengetuk lagi, tiba-tiba pintu terbuka. Sosok Jaehyun dengan wajah kesal terlihat jelas di mata Taeyong

Sepertinya Jaehyun baru selesai mandi, rambutnya masih basah. Dan sial, aroma Jaehyun sangat kuat untuk Taeyong.

"Ada apa?" tanya Jaehyun datar

"Aku ingin bicara"

"Masuk"

Membuka pintu lebar, Taeyong masuk melewati Jaehyun yang menutup pintu. Sungguh Taeyong ingin berteriak kali ini. Bagaimana bisa Jaehyun mengacuhkannya. Memangnya enak di acuhkan seperti ini.

Taeyong masih berdiri, mengerucu saat melihat Jaehyun bersandar di kepala ranjangnya dengan buku tebal di depannya.

"Jaehyun~~"

Panggil Taeyong lembut, tapi Jaehyun seperti menulikan pendengarannya. Tidak merespon apa-apa dari Taeyong.

"Hyuniee~~"

Taeyong mendudukkan dirinya disamping Jaehyun, tangannya mengoyang-goyangkan lengan Jaehyun. membuat buku Jaehyun tadi terjatuh di dadanya.

Jaehyun yang merasa terganggu kini melihat kearah Taeyong yang sedang menatapnya dengan mata kucing yang mungkin sebentar lagi akan manjatuhkan airmata

"Apa?"

"Kau marah padaku?"

"Tidak"

"Kesal denganku?"

"Sedikit"

"Jangan kesal."

Jaehyun membolakan matanya saat melihat Taeyong berdiri dan kini duduk di atas perutnya.

"Tahan Jaehyun, tahan. Jangan sampai tergoda" batin Jaehyun

Taeyong menunduk, memainkan kancing piyama Jaehyun saat ini. bibirnya masih mengerucu kedepan. Jaehyun mati-matian untuk menahan agar tidak segera menyerang bibir tipis merah mudah yang begitu menggoda itu. Tidak sampai 2 jengkal Jaehyun bisa melumat bibir itu. Memainkan lidahnya disana dan menyesap setiap titip manis Taeyong

Menggelengkan kepala pelan, Jaehyun menepis semua pikiran kotornya. Berfokus pada Taeyong yang masih diam di atasnya.

"Jaehyun, Yongie minta maaf"

"Untuk apa?"

"Untuk tadi"

"Tadi yang mana?"

"Yang itu"

"Itu mana?" sungguh Jaehyun semakin gemas dengan Taeyong yang bersikap manja seperti ini

Taeyong mengigit bibir bawahnya, memainkan bibirnya sambil melirik kearah lain. Rasanya kenapa dia seperti ketahuan selingkuh. Padahal dia hanya bermain dan bercanda. Tapi dari tatapan Jaehyun, seolah-olah dia sedang selingkuh di belakang Jaehyun

Daily JaeyongDonde viven las historias. Descúbrelo ahora