Seorang Gadis dan Sekotak Cokelat

205 3 3
                                    

Namanya Dhira. Seorang gadis pemuja cinta. Cinta itu aku memelukmu sampai mati. Cinta itu tak pernah lenyap ditelan waktu. Cinta itu melihat orang yang kau sayangi menyayangimu. Cinta itu abadi. Cinta tampak egois untuknya. Ia tak pernah mengganggap bahwa cinta itu seperti bunga, tumbuh indah lalu gugur.

Dama, pangeran baginya. Seorang penyelamat jiwanya yang pernah mati. Dhira menganggap bahwa keluarga dan kekasih adalah objek dengan porsi cinta dan kasih sayang yang sama. 100% kadar cinta untuk keluarganya dan 100% untuk Dama. Dan Dama merasa mual dengan kadar sempurna itu.

Dhira dan Dama menjalin kasih dengan jarak di antara mereka. Dari awal mereka telah berkomitmen walaupun jarak itu menjadi tantangan berat bagi mereka berdua, namun mereka mantap untuk tetap menjalaninya. Dama selalu mengkhawatirkan Dhira tentang hal itu. Khawatir Dhira tidak akan sanggup memenuhi komitmennya. Namun Dhira selalu yakin dan berkata bahwa jika dia mengatakan mencintai dan menyayangi seseorang, tak ada satu hal pun di dunia ini mampu mengurangi rasa cinta dan sayangnya itu. Tanpa pernah berpikir bahwa Damalah yang harus dikhawatirkan.

Suatu hari mereka bertengkar hebat di telepon. Ya, telepon dan sms adalah satu-satunya media penghubung kisah asmara mereka.

“Kamu tuh terlalu berlebihan! Curigain ini itu sama aku! Aku tuh nggak suka kamu larang ini itu! Kamu jangan terlalu sayang sama aku!”. Kalimat yang dilontarkan Dama itu menyayat hati Dhira. Bagaimana tidak? Dama, orang yang sangat Dhira cintai menyuruhnya untuk mengurangi rasa sayangnya itu pada Dama. Dama selalu memandang bahwa Dhira terlalu mengekangnya, terlalu serius dalam menjalani hubungannya dengan Dama. Sebenarnya Dhira hanya takut Dama meninggalkannya.

“Kamu jangan terlalu serius pacaran, santai aja”. Salah satu kalimat yang tidak disukai Dhira yang sering Dama ucapkan.

Selama hampir satu minggu setelah pertengkaran itu, sikap Dama berubah dingin pada Dhira. Bukannya Dhira tidak menyadari perubahan sikap Dama itu, tapi Dhira menyangkali hal itu dan bersikap seolah-olah semua baik-baik saja. Dama menelpon Dhira malamnya, dan mengejutkan Dhira dengan keputusannya untuk putus dari Dhira. Tidak ada yang lebih menyakiti hati Dhira selain ini. Hari-hari Dhira begitu kacau. Kuliah dan semua hal jadi berantakan. Tidak ada semngat lagi untuk jalani hari. Dhira begitu menyayangi Dama dan begitu sangat terluka di saat yang bersamaan.

Sepanjang hari yang dilakukan Dhira hanya menangis dalam hati, dan jika sunyi tiba airmatanya akan mengalir deras di kedua pipinya. Tak ada yang bisa Dhira lakukan untuk membuat Dama kembali ke dalam pelukannya. Dhira begitu tak berdaya melepaskan Dama.

Notes adalah media bagi Dhira untuk mencurahkan isi hatinya. Selain beberapa kali mencoba hal-hal yang negatif seperti mencoba merokok. Berlebihan, semua sahabatnya memandang Dhira seperti itu.

“Makanya Dhir, lu tuh jangan terlalu sayang sama cowok, jadi gini nih kalau lu putus. Mana lu tuh nekat orangnya. Lebay ah..” salah satu sahabatnya berkata seperti pada Dhira.

.

Notes 29 Oktober 2009

I don’t deserve to be loved

Bagaimana caranya menghilang dari terik matahari yang selalu menyinariku? Bagaimana caranya lepas dari cengkraman angin yang begitu menyejukan hari-hariku? Bagaimana caranya agar harum bunga-bunga di taman itu lenyap? Bagaimana caranya raib dari kerlap-kerlip bintang yang indah di malam hari?

Bagaimana caranya jika aku tak mau?

Bagaimana caranya jika aku tak bisa?

Bagaimana caranya jika aku tak mampu?

Bagaimana caranya jika aku tak rela?

Bahkan hingga airmataku berubah merah. Bahkan demi malaikat-malaikat yang ada di surga. Aku tak ikhlas kau direnggut dariku begitu saja.

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Aug 30, 2012 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Seorang Gadis dan Sekotak CokelatOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz