Saya tidak pernah menemui kesulitan dalam membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Misalnya adalah membedakan antara kenangan mengenai khayalan atau kenangan mengenai kenyataan. Itu benar - benar masalah lain. Saya selalu tahu perbedaan antara apa yang benar - benar saya lihat dan apa yang saya lihat dalam imajinasi saya. Tetapi perlahan - lahan, dengan berlalunya waktu, memisahkan antara kejadian nyata dari pengalaman yang saya ciptakan sendiri bisa sangat sulit. Ingatan saya tidak memiliki ruang terpisah untuk menyimpan hal - hal yang pernah saya lihat dan dengar, dan hal - hal yang begitu saja saya khayalkan.
Saya hanya memiliki satu memori untuk menyimpan kesan sekaligus ingatan masa lalu : dalam kesatuan yang mengagumkan, keduanya berpadu membentuk apa yang kita sebut kenangan. Meski demikian, saya terkadang yakin bahwa ingatan saya tidak dengan baik, ketika saya mencampuradukkan kedua kategori itu. ini benar - benar deskripsi yang tak sempurna. Jika saya mengingat sesuatu seolah - olah benar - benar terjadi, padahal kenyataan itu hanyalah sebuah mimpi, itu karena ingatan saya terlalu baik. Kemampuan saya mengingat berbagai kejadian yang hanya berlangsung dalam benak saya sendiri selalu saya anggap sebagai kemenangan dan ingatan.
YOU ARE READING
PHILOSOPHY OF LIFE (Jostein Gaarder)
מדע בדיוניKau tidak akan sendiri. Hidupmu bergantung dirimu. Kau yang menjalankan, kau yang berproses. Kau terlahir luar biasa pintar. dan hidupmu bergantung dari apa yang kau baca hari ini..... manfaatkan peluangmu, maka berfilosofi lah......