Bab 3

6 0 0
                                    


Mulut mereka melongo, matanya sama sekali tak terpejam, mereka tak bisa berkata apa - apa lagi, mereka terkejut akan kepergian misterius Arina sahabat mereka itu. Seharusnya dari awal mereka tahu bahwa mereka harus menemani Arina di mana pun ia berada. Namun sayangnya nasi sudah jadi bubur, masa lalu sudah tak bisa diubah kembali, namun masa depan masih mungkin untuk bisa berubah. Mereka pun berniat membantu Aryo menemukan Arina sebagi ganti dari rasa penyesalan yang telah mereka alami.

"Aryo, sebelumnya aku minta maaf kalau telah mengira sebagai orang yang berniat jahat," Risa meminta maaf.

"Iya, maaf, kakakku emang kadang atau bahkan sering ceroboh seperti ini kok," celetukan Riko dibalas oleh injakan kaki Risa.

"Sudahlah, itu tak usah dipikirkan, yang paling penting bagaimana kita menemukan Risa. Oh ya, ngomong - ngomong kalian tahu Arina dari mana ya?" Aryo penasaran.

"Ceritanya panjang sih, walau sebenarnya tak terlalu panjang juga. Ayah tiri kami tobat dari sekte penganut ilmu hitam, ia dikejar oleh sekte itu, bahkan ia pun terbunuh karena sekte itu. Sayangnya sekte itu seperti punya aturan bahwa siapapun yang berkhianat, maka anggota keluarganya akan terus dikejar hingga akhir hayat. Dan di saat yang sama Arina muncul dan menyelamatkan kami, sebagai balas jasa, kami membantunya menyelesaikan kasus - kasus tak masuk akal yang tidak ditangani oleh polisi," tangan Risa tiba - tiba mengepal, seperti geram akan suatu hal.

"Oh begitu, aku tak mengira akan hal itu dan aku turut berduka cita akan apa yang terjadi dengan ayahmu. Tadi kamu juga mengucapkan kasus - kasus gak masuk akal bukan? Entah kenapa itu mengingatkan saya akan buku catatan ini," Aryo menunjukan buku catatan itu kepada Risa.

Risa menatap catatan itu dengan teliti, lembar per lembar ia dalami dengan baik. Anehnya ia seperti tak merasa asing akan catatan itu. Iya, itu adalah tulisan milik Arina, sahabat yang ia kenal dekat sebelumnya. Ia semakin yakin kalau terjadi apa - apa dengan teman baiknya itu.

"Dari mana kamu bisa dapat buku ini?" tanya Risa.

"Aku mendapatkannya dari jaket milik Arina, sebelumnya aku juga mendapat mimpi aneh," kata Aryo.

"Mimpi aneh??" Risa penasaran.

"Ya, aku bermimpi bertemu dengan Arina di sebuah bukit yang indah, dan dia berkata, jika ingin menolongku maka tolonglah yang lain," Aryo menjelaskan.

"Aku tahu, mungkin maksudnya Arina ingin menyelesaikan kasusnya yang belum sempat tangani atau mungkin kasus - kasus lain yang belum ia ketahui. Ini semacam teka - teki, dengan begitu kita mungkin bisa menemukan di mana ia berada," Riko menimpali dengan tebakan yang sok pintar.

"Mungkin kamu benar Riko, ini seperti ada pesan tersembunyi yang ingin ia sampaikan," Risa setuju dengan dugaan Riko walau ia tak suka kepintarannya disaingi.

"Lalu bagaimana sebaiknya kita memulai pencarian ini?" Aryo bingung.

Sementara Risa memahami tulisan dalam buku itu, Riko dengan santainya menyalakan tv di depannya. Ia lebih memilih mencari hiburan sendiri ketimbang bosan melihat kakaknya membolak balik lembaran buku yang belum pernah ia baca sebelumnya. Tak lama kemudian, suara nyaring muncul dari mulut Risa. Ia menemukan petunjuk dari apa yang harus mereka hadapi saat ini.

"Akhirnya kutemukan juga!!!" Risa menatap Aryo.

"Apa yang kamu temukan?" Aryo bertanya.

"Eee... di sini tertulis kecelakaan misterius di jalan Anggrek Hitam," tangan Risa menunjuk ke sebuah tulisan di buku itu.

"Jalan Anggrek Hitam?? Bukankah itu jalan penghubung antara kota Muara Buaya dan Batu Raya?" Aryo merasa tak asing dengan jalan itu.

आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: Sep 08, 2018 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

Investigasi Supranatural: Misteri Jalanan Angker Pencabut Nyawaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें