DUA

44 4 7
                                    

Aku berjalan tegap menuju ruang kepala tim satuan khusus. Sebagai satuan intel, kami memiliki kelompok masing-masing, tim kami dinamakan The Secret. Pada dasarnya satuan intel memang menyelidiki kasus secara rahasia, akan tetapi kelompok kami ini menangani kasus dua kali lebih rahasia dari kasus-kasus lainnya. SMA S menyewa kami secara ekslusive untuk menangani kasus pembunuhan Hye Jung. Dan hari ini, adalah dimana kami ditunjuk secara resmi untuk menangani kasus tersebut.

"Sung Kyung?"panggil Jong Suk lalu cepat-cepat berjalan menghampiriku, aku hanya mengangguk sambil tersenyum simpul. Aku tak pernah segugup ini menerima perintah atasan.

"Semuanya akan baik-baik saja" ucapnya mencoba menenangkan seraya menepuk pelan kepalaku, "semoga" jawabku penuh harap.

Kami berjalan beriringan menuju ruang kepala tim satuan khusus dengan nafas berat dan hati yang bergejolak.

...

"Kim Bok Joo?"

"Ne, Kang Cheol?"

"Menyenangkan tidak memanggilku oppa?"

"Rasanya aku bebas berbicara banmal padamu"

Kami terkekeh bersamaan, lalu sama-sama menghembuskan nafas berat.

Aku berjalan penuh percaya diri menuju kelas baruku, ditemani Jong Suk yang juga akan menjadi teman kelasku. Kami akan diperkenalkan sebagai murid baru di sini. Aku sedikit khawatir dengan diriku sendiri, lima tahun tentu saja bukanlah waktu sebentar. Selain harus menyesuaikan diri dengan pelajaran-pelajaran baru, aku juga harus terlihat seperti seumuran mereka.

Nama kami juga berubah. Dan tentu saja, Jong Suk a.ka Kang Cheol tidak kupanggil oppa lagi jika sedang menyamar di sekolah.

"Apa aku masih terlihat cocok menjadi murid SMA?" tanyaku pada Jong Suk

"Tenang saja, yang harusnya paling khawatir di sini adalah aku. Kau tahu kan, sewaktu kita SMA saja aku tidak begitu meyakinkan menjadi murid SMA"

"Itu karena Oppa terlalu dingin. Coba saat ini kau menjadi orang yang ramah dan selalu tersenyum, pasti akan terlihat awet muda."

"Ya! jangan memaksaku melakukan hal-hal seperti itu. Akan merepotkan orang tampan sepertiku menjadi ramah, yeoja-yeoja pastinya akan mengerubuniku"

"Eiiy, sepertinya sia-sia saja berbicara denganmu"

Jong Suk terkekeh, membuatku ikut melakukan hal yang sama. Obrolan kita berakhir saat kita sudah berada di depan pintu. Jong Suk lebih dulu berjalan masuk ke dalam kelas, disusul olehku.

Aku sudah melarang Hye Jung untuk memberitahukan siapapun mengenai diriku, karena bisa saja aku bertemu dengan temannya di sela-sela penyamaran. Dan benar saja, inilah saatnya. Aku akhirnya bertemu dengan teman-teman Hye Jung.

"Selamat Pagi" sapa guru itu seraya mempersilahkan kami untuk berdiri di depannya

"Perhatian" 

Ku pastikan, ia adalah ketua kelas, karena ia lebih dulu berdiri memberikan aba-aba memberi salam. Guru itu mengangguk ramah mengisyaratkan agar tidak perlu melakukannya.

"Kita kedatangan dua murid pindahan, ayo kalian bisa perkenalkan diri kalian"

"Nama saya Kang Cheol, saya pindahan dari New York." katanya dengan aksen Inggrisnya. Aku berdecak dalam hati, sambil menatapnya datar. Dia sendiri yang merekomendasikan bahwa dia akan berpura-pura menjadi siswa pindahan dari New York. Dan tentu saja, dia akan berbahasa Korea dengan menggunakan aksen Inggrisnya itu.

Dia gila.

Tapi penyamar yang hebat.

"Sa-saya Kim Bok Joo" aku menunduk memberi salam, lalu buru-buru bangkit "s-saya pindahan dari Daegu" jawabku kik kuk dengan mata yang gugup. Murid-murid di kelas segera menahan tawanya melihat tingkahku, bahkan ada yang terang-terangan menatapku jijik.

THE SECRETМесто, где живут истории. Откройте их для себя