9. Membuat Bab Awal yang Menarik

Începe de la început
                                    

kalo aku karena suka nonton, jadi cara mempermudahnya ya kayak tadi yg kujelasin.

sekarang kita coba latihan

bayangkan, kamu lagi ada di sebuah pasar. pagi2.

anggap itu sebagai bab pembuka ceritamu

gimana cara kamu membuat narasinya.

Semenarik mungkin, lewat satu hint itu.

paragraf pembuka di awal bab

Narasi member:

1.Aku bersumpah, jika aku berumur panjang, aku tidak akan sudi menapakkan kaki ke tempat sialan itu! Pasar, dan seluruh tetek bengek yang tertumpah di sana, adalah musuh terbesarku! Pasar! Ya, Tuhan, kenapa harus ada tempat sebecek itu, sih?

2.#Mega

Sendal jepit baruku rusak lagi!

Aku melenguh kesal dengan dua tangan yang sibuk memegang beberapa kresek yang berisi sayuran dan bahan untuk membuat ketupat sayur siang nanti. Huh! Kenapa sih disaat-saat repot seperti ini, di pasar yang becek dan bau, sendal jepitku harus putus lagi. Padahal, aku baru membelinya kemarin malam di warung pak Somad.

3. Ish,.. Emak emang bikin kesel, masa ceu-ceu harus ke pasar pagi buta gini. Ngga tau apa? Ceu-ceu teh males pisan. Males jinjing - jinjing belanjaan. Mana dingin, hah... Emang sejuk sih, tapi tetep paling sebel klo udah digodain si tukang sayur. Ck, belum lagi jalanan becek sehabis malem hujan deuh, sandal ceu-ceu kotor atuh 'mak!.

#Tea

4.#Enggar

Siapapun yang membuatku harus berdesak-desakan dengan ikan, bayam, kangkung dan bau keringat pagi ini harus mendapat balasan setimpal. Lihat saja nanti kalau sampai aku tidak berhasil menemukan apa yang dia maksud di sini. Akan kucemplungkan dia bak penjual lele itu. Biar dipatil sampai mampus.

5. #Winda

Hiruk pikuk mulai menyambut mata, sesaat setelah mobil yang kukendarai berhenti melaju. Beberapa pasang mata saling menatap, lempar argumen mengenai barang yang diperjualbelikan. Suara dengungan mulai merasuki gendang telingaku. Seperti gerombolan lebah yang terbang dari sarangnya.
Mataku menatap sekeliling. Mendengus kesal karena tak menemukan objek yang kucari.

6. #Prima

Penuh, aku tidak suka tempat ini. Menyesakkan! Perpaduan bau makanan dan keringat bercampur menjadi satu. Becek, kumuh, Argh! Persetan dengan misi konyol itu. Aku harus segera pergi dari sini.

7. #Cantika
Aku tebengong-bengong, ngeliatin pemandangan di hadapanku. Apa-apaan ini? Astagah kenapa si Nenek tua itu nyuruh-nyuruh seenaknya.   Awas aja kalo kakiku kotor kena basah.  Alahmak tolongin anakmu ini merana, pertama kali ke pasar. Rasailah!

8.#Ayu

Aku nggak mungkin nikah sama cowok itu. Dia cuma penjual kangkung yang seikat lima ratus perak. Mau kasih makan apa anak-anakku nanti!

9. #Bryna
Kali ini aku nggak boleh gagal! Awas aja kalo tuh pantat paus berani nyerobot antrean lagi. Enak aja, tiap kali ketemu rebung muda yang aduhai pasti berebut sama pantat paus. Memang sih, secara body aku kalah saing, tapi lihat aja... semangatku tak kan kalah. Bayangin, udah hujan becek nggak ada ojek pun kulalui demi menempuh perjalanan menuju pasar tradisional ini. Tak kan rela kalo perjuanganku sia-sia.

10. #elis
Ya ampun! Semua orang di pasar ini mulai gila rupanya, mereka terus melempar tomat ke segala arah tanpa peduli apa yang akan terjadi akibat kelakuan mereka, baru saja kakiku menapak di tanah becek pasar ini, aku sudah menjadi korban mereka.

Kelas Menulis The WWGUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum