-Part 37-

786 149 30
                                    

Selesai makan nasi, Chaeng lanjut memakan buah mangga yang dipotong oleh sang Grandma. Jika dilihat, dia kelihatan seperti orang yang tidak sakit gara gara nafsu makannya yang tidak berubah itu.

"Apa itu tidak sakit?" Tanya Jisoo melirik perut Chaeng.

"Sakit dong" Sahut Chaeng.

"Terus kenapa kamu masih saja ada selera untuk makan?" Bingung Jisoo.

"Ya kan aku makan menggunakan mulut. Yang sakit itu perut aku, bukan mulut aku" Jelas Chaeng.

Jisoo melongo "Cucu Eomma ini benar benar ya" Herannya.

Min-Ha terkekeh "Tidak apa apa. Chaeng harus makan yang banyak agar cepat sembuh"

Chaeng tersenyum "Baiklah Grandma!" Sahutnya antuasis.

Lisa pula hanya mampu menggeleng. Dia sudah terbiasa melihat nafsu makan sang anak yang persis seperti suaminya itu.

Ceklekk

"Chaeng!" Nini berlari menghampiri Chaeng lalu dia langsung memeluk gadis itu "Masih sakit?" Khawatirnya.

Chaeng mempoutkan bibirnya "Perut Chaeng sakit" Adunya.

"Anak kamu drama banget Li" Bisik Jisoo.

"Dia memang suka drama pas ada pawangnya si" Balas Lisa ikutan berbisik.

"Mana yang sakit? Sini Nini elus" Tangan mungil Nini memasuki baju pasien yang dipakai oleh Chaeng lalu dia mengelus luka diperut Chaeng dengan perlahan lahan.

"Benaran sakit nih?" Tanya Sean mencubit pipi gembul Chaeng.

"Sudah tidak sakit gara gara di elus sama Nini" Sahut Chaeng.

Sean terkekeh kecil. Chaeng benar benar persis seperti dirinya dimasa lalu.

"Sean, bagaimana sama kasus Vion?" Tanya Sunwon.

"Semuanya beres Appa. Polisi lagi berusaha mencari keberadaan Vion" Sahut Sean.

"Hantae sama Sharon juga sudah on the way pulang. Mungkin besok pagi mereka bakalan tiba" Lanjut Min-Ha.

"Aku mohon sama Appa, tolong jangan membantu Vion. Walaupun Vion satu satunya cucu laki laki Appa, Appa tidak boleh membantu membebaskan Vion. Untuk kali ini, aku tidak akan tinggal diam lagi. Vion hampir saja membunuh anak aku dan tidak ada maaf untuk dia walaupun dia adalah ponakan aku" Tegas Sean.

Sunwon mengangguk "Appa juga memang tidak berniat untuk membebaskan dia. Biarkan saja dia berada didalam sel tahanan. Dia harus bertanggungjawab atas apa yang sudah dia lakukan" Ujarnya membuat mereka semua bernafas lega.

*

Malam sudah tiba dan mereka akhirnya berpamitan untuk pulang.

"Apa tidak apa apa kalau Nini pulang?" Tanya Nini khawatir.

Chaeng mengangguk "Nini pulang terus istirahat saja. Jangan khawatir soal Chaeng. Ada Mama sama Papa kok"

Nini menghela nafasnya dengan kasar "Baiklah. Chaeng jaga diri ya" Dia memegang kedua pipi gembul Chaeng lantas bibirnya itu mengecup jidat sang adik "Nini sayang Chaeng"

Chaeng beralih mengecup pipi mandu Nini "Chaeng juga sayang Nini"

Setelah berpamitan, keluarga Jisoo akhirnya pulang diikuti oleh sosok Sunwon dan Hana.

Kini hanya ada Sean bersama Lisa yang akan menginap dirumah sakit untuk menemani anak mereka itu.

"Mama" Panggil Chaeng.

"Iya Chaeng?" Sahut Lisa.

"Kesini dong" Panggil Chaeng menepuk samping kasurnya "Ayo tidur sama Chaeng" Lanjutnya.

"Itu sempit Chaeng. Mama takut kesenggol luka kamu" Tolak Lisa.

Chaeng mempoutkan bibirnya "Tidak mungkin Ma. Ayo dong Ma" Rengeknya.

Tidak tega melihat wajah memelas sang anak, Lisa akhirnya ikut berbaring disamping Chaeng membuat anak gadisnya itu langsung saja masuk kedalam dakapannya.

"Hangat. Sama seperti dulu" Gumam Chaeng menenggelamkan mukanya diceruk leher sang Mama.

"Papa tidak diajak nih?" Tanya Sean.

"Papa sudah tidur bersama Mama setiap hari jadi sekarang saatnya untuk Mama tidur sama Chaeng. Papa tidur dikasur yang lain saja" Balas Chaeng.

Sean terkekeh kecil. Setelah mematikan lampu utama ruang inap itu, pria ini beralih membaringkan dirinya diatas kasur yang sudah tersedia disamping kasur Chaeng.

"Sudah lama Chaeng tidak manja sama Mama" Ujar Chaeng menikmati usapan Lisa dikepalanya.

"Kamu semakin dewasa dan itu membuat kita kehilangan banyak waktu bersama" Balas Lisa.

"Tapi Chaeng akan tetap menjadi bayi kecil Mama sama Papa bukan?" Tanya Chaeng.

Lisa terkekeh kecil "Iya lah. Chaeng akan tetap menjadi bayi kecil Mama sama Papa. Dulu Chaeng juga suka uyyu"

Pipi Chaeng bersemu merah.

"Mau uyyu?" Goda Lisa.

"Mama ishh!" Rengek Chaeng dengan malu.

Lisa tertawa "Sok malu nih. Dulu malah candu sama asi punya Mama" Lanjutnya yang masih terus menggoda.

Chaeng yang malu hanya bisa menenggelamkan mukanya diceruk leher sang Mama.

Setelah perbicaraan itu, suasana hening menyelimuti mereka.

"Sudah tidur?" Tanya Sean memecahkan keheningan.

Lisa melirik sang anak yang berada di dakapannya "Sudah"

Sean mengusap wajahnya dengan kasar "Hari ini benar benar hari yang membuat aku hampir kehilangan nyawa aku"

Lisa mengangguk percaya karena dia juga merasakan apa yang dirasakan oleh sosok sang suami.

"Tidak dapat aku bayangkan jika sesuatu yang buruk terjadi kepada Chaeng" Lanjut Sean.

"Tapi sekarang Chaeng sudah baik baik saja. Oppa jangan khawatir. Anak kita ini kuat" Balas Lisa berusaha menenangkan hati sang suami yang gelisah.

"Pokoknya nanti kalau ada cowok yang suka sama Chaeng, cowok itu harus langsung menemui aku! Aku harus menyelidiki informasi soal cowok ifu duluan!" Ujar Sean penuh penekanan.

Sementara Lisa hanya terkekeh dengan pelan ketika melihat tingkah posesif sang suami kepada anak kesayangan mereka itu.











OT4 LAGI SHOOTING KONTEN BARU UNTUK BLINK😭

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

OT4 LAGI SHOOTING KONTEN BARU UNTUK BLINK😭

SENANG BANGET WOI😭

YG, PLEASE DEH. JANGAN KONTEN BERBAYAR DONG🥲

TOLONG SEGERA DI RELEASE JUGA YA😓



Tekan
   👇

Puzzle Pieces✅जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें