[[CHAPTER 9 : Wet Dream]]

Começar do início
                                    

Sebelum akhirnya tangan besar itu memberikan hentakan yang jauh lebih kencang. Jeong Taeui terbelalak. Matanya berkaca-kaca bersamaan dengan menyemburnya sebuah cairan kental yang sudah mencapai ujung. Menyembur dalam jumlah banyak dan membasahi lantai beserta tangan besar yang telah memainkannya hingga mencapai puncak kenikmatan.

Jeong Taeui seketika lemas. Tubuhnya bergetar kecil dan kakinya seakan tak bertenaga. Namun pria di belakangnya memeluk pinggangnya dengan kencang sembari memperlihatkan jemari indahnya yang telah terbalur oleh cum.

"Kau keluar sebanyak ini, apa rasanya seenak itu? "

Jeong Taeui ingin membalas, namun ia sudah tak bertenaga. Kepalanya pening dan ia merasa begitu mengantuk.

Namun pria itu tak membiarkan Jeong Taeui beristirahat dengan tenang.

Ketika Jeong Taeui hendak menutup matanya, dagunya diraih. Tangan besar yang terbalur cum memaksa Jeong Taeui untuk melihat kedepan.

"Lihat, Taeil. "

Jeong Taeui melihat kedepan. Seketika matanya terbelalak.

"?!!!!!! "

Jeong Taeui memekik di dalam kepalanya. Merasa malu bukan main begitu melihat keadaan dirinya yang terpantul di depan sebuah cermin besar.

Di cermin itu, tampak sosok Jeong Taeui dalam keadaan setengah telanjang. Kancing pakaiannya telah terlepas dan terbuka hingga mengekspose bagian dadanya. Putingnya membengkak sempurna karena cubitan tangan nakal sebelumnya. Sedangkan celananya melorot hingga tak terlihat di cermin lagi. Tubuhnya basah oleh keringat dan kakinya terbuka dengan bagian bawahnya yang "menegang" Dalam genggaman tangan putih yang begitu cantik dan tengah memilin bagian ujung ereksinya.

Tapi sosok di belakangnya tak terlihat di sana. Yang ia lihat hanyalah siluet hitam yang kabur dan seperti bayangan saja dalam pantulan cermin besar itu.

Tapi tangan putih pucat yang meraba tubuhnya ini... dan suara dalam bernada rendah yang sangat tak asing--

"Kau jadi berantakan hanya karena tanganku. Bagaimana kalau aku memasukkan sesuatu lainnya? "

"Apa--"

Zruk--

"--?!!!!! "

Jeong Taeui seketika merinding. Wajahnya di penuhi ketakutan.

Sesuatu yang panjang dan besar tergesek di celah pantatnya.

"Tu-tunggu! Tunggu dulu-- heukh! ILAY--!"

Jeong Taeui terkejut. Nama itu yang langsung terpintas dalam kepalanya. Padahal ia sendiri tak dapat melihat sosok pria yang tengah menggerayangi tubuhnya dan menggesekkan sesuatu di belakang sana.

Tapi pikirannya hanya tertuju pada pria Jerman itu.

"Taeil."

Ketika suara rendahnya kembali memanggil Taeui, tangan pria itu-- yang masih mencengkeram dagunya-- menggerakkan wajahnya agar menoleh ke samping.

Sepasang iris kecoklatan Jeong Taeui bergetar. Ketika pria itu memasukkan jari telunjuk dan tengah ke dalam mulut Jeong Taeui dan mengaduk rongga mulutnya dengan gerakan mesum. Jantung Jeong Taeui seketika berdebar keras.

Wajah dari Pria Jerman dengan surai kelabu dan mata keabuannya yang berkilat dipenuhi nafsu bersandar di bahunya. Menjilat sisi wajahnya penuh nafsu kemudian tersenyum dingin sembari berkata,

Your's To ClaimOnde histórias criam vida. Descubra agora