Chapter 1
Malam itu hujan begitu deras dengan alunan suara siulan burung gagak yang begitu keras dan hanya suara gemuruh tangisan yang terdengar anatara ke dua anak di rumah itu yang ketakutan akan hal yang telah terjadi mau bagaimana pun mereka berdua masih anak- anak dan harus melihat kedua orang tuanya lenyap di bunuh oleh manusia yang jahanam di hadapan mereka sendiri dengan mata kepala mereka
Hei kalian ,keluar lah lewat sini " Ucap seorang wanita tua dari celah pintu kecil yang hanya muat untuk anak-anak yang tak jauh dari ke dua anak itu , lalu iya menarik mereka keluar dari rungan tersebut
Hei kalian jangan lari "ucap salah satu orang dari klan durjana itu
Lalu nenek itu menggandeng salah satu cucu nya dan mengandong salah satu nya dan berlari, namun kedua anak itu tetap menangis , namun orang itu tetap mengejar mereka bertiga
Lalu setengah jam telah berlalu mereka berlari dan berhasil bersembunyi di semak- semak , yang dekat dengan halte bus
Sial kita kehilangan mereka " Ucap orang itu
Bagaimana jika kejahatan kita terungkap" Ucap salah satunya lagi
Ya sudah lah , jika pun mereka selamat pun mereka tidak akan pernah berani untuk kembali " Jawab salah satunya lagi
Ayo pergi saja lupakan mereka dan bicara pada bos bahwa mereka semua sudah lenyap " Jawab orang lainMereka pun meninggalkan tempat tersebut
Diamlah, jangan menangis terus kalian bersama ku , nenek akan membawa kalian ke kota sebelah ke rumah nenek agar kalian aman, cepat kita harus pergi " Ucap wanita tua itu
Kedua anak kecil itu hanya mengangguk
Keadaan di sebuah rumah yang dengan tawa seseorang yang begitu kencang
Lapor tuan keluarga wardrana sudah di lenyapkan " Ucap orang itu
Haaahaaahaaaha, akhirnya kekuasaan wardrana menjadi milik ku hahahaha" Ucap seorang laki-laki tanpa ada rasa kesalahan sama sekali
Ada apa ayah kenapa tertawa begitu keras aku mau belajar tidak konsentrasi tahu " Ucap seorang anak laki-laki berusia sekitar 13 tahun itu
Maaf tapi ayah sedang merasa senang hari ini Garma kau tahu " Ucap orang tanpa dosa itu
Oh begitu, jangan keras - keras aku akan belajar " Ucap Garma
7 tahun terlah berlalu begitu saja seorang anak remaja perempuan yang sedang terduduk di kursi taman dan mulai merenung semua takdir karena sambil menggoreskan pensil di kertas yang iya bawa dan mulai menulis beberapa hal tenteng kelih kesah nyaKenapa semua harus seperti ini kesialan selalu menimpa ku apakah aku ini anak sial sehingga semua keberuntungan pun layu akan kehadiran ku " Ucap gadis itu sambil menangis, dan meletakkan bukunya di bangku taman
30 menit telah berlalu
Kak Ar pulang udah sore " Ucap anak kecil berusia 9 tahun
Iya dek bentar , kakak ke situ" ucap gadis itu sambil menyapu air matanya lalu menghampiri adik nya
Kak kenapa? " Tanya anak itu
Tidak apa" " Jawab gadis itu lalu mengandung tangan adik nya dan pergi tanpa di sadari ternyata bukunya diary gadis itu tertinggal
Waktu telah sore di mana seorang laki-laki muda yang begitu putus asa terduduk di bangku taman sambil menenggak air minum nya
Haaaaaaa , hari ini benar-benar melelahkan bahkan semua pekerjaan pun tak ada yang menerima ku, ini semua karena ayah, haaaa
Sekarang harus bahagaimana pun aku tidak mau meneruskan perusahaan milik ayah ku " Ucap laki-laki itu sambil mengacak-acak rambut nya tiba-tiba dia menemukan buku catatan yang berada tepat di kursi tamanApa ini " Ucap laki-laki itu lalu membuka buka buku itu
Tulisan apa itu " Ucap nya
Iya juga sesuai dengan tulisan di buku ini mungkin menyerah bukanlah jalan keluar, oh tapi siapa pemilik buku motifasi ini ( Ardania) , apa orang ini meninggalkan nya di sini lah ,sudah lah aku bawa saja jika aku menemukan gadis seperti ini akan ku berikan padanya nanti " Ucap anak laki-laki itu lalu pergi dan pergi meninggalkan tempat itu
Cest
Maaf kalau tulisan nya masih typo atau sebagai nya karena masih pemula author nya see you jangan lupa vot dan komen
Sampai jumpa