05 : Sesepuh nya anjing

Začít od začátku
                                    

"Terimakasih, kamu juga ganteng"

"Dia jawab terimakasih, lo juga di bilang ganteng sama dia"

"Sama-sama, oh iya kamu kok ada di sini? Kenapa kamu gak balik ke dunia kamu yang sekarang?" tanya rayan

"Ini rumah ku dan aku tinggal di sini"

"Ini rumah dia dan dia tinggal di sini" harzel

"Tapi kan sekarang tempat tinggal kamu bukan di sini lagi, dunia kita udah bedah" ujar rayan lagi

Mendadak manda menjadi diam dan menundukkan kepalanya, membuat semua orang menatap harzel yang tak mengeluarkan suara, harzel yang melihat itu sontak berdiri dan beralih menjadi di samping manda

"Lo kenapa?" tanya harzel pelan

"Jangan usir aku, aku tetap mau di sini, aku gak mau pergi, ini rumah ku, ini tempat tinggal ku"

"Dia bilang kalau ini rumah dia dan dia gak mau pergi dari sini" ujar harzel memberitahu ke member

"Sampai kapan pun aku gak bakal pergi karena tugas ku di sini untuk menjaga kalian"

"Dia bilang sampai kapan pun dia gak bakal pergi karena tugas dia di sini untuk menjaga kita" pungkas harzel

"Aku bakal jaga kalian dari sosok makhluk jahat yang mencoba mencelakai kalian"

"Dia bakal jaga kita dari serangan sosok makhluk jahat yang akan mencelakai kita" lanjut harzel membuat semua orang mengangguk paham

"Gimana bang? Dia boleh tinggal di sini?" tanya harzel kepada marvin

"Kalau abang boleh-boleh aja si, tapi gak tau sama mereka, setuju apa enggak nya" tunjuk marvin kepada rayan jevano naufal Chandra jikra

"Gue si setuju-setuju aja selagi gak membahayakan keselamatan kita" ujar jikra

"Kalian boleh percaya pada ku, selagi ada aku di sini kalian gak bakal kenapa-kenapa"

"Kita boleh percaya sama dia, selagi dia ada di sini kita bakal baik-baik aja" ucap harzel

"Ya udah kalau mau tinggal disini, tapi lo tidur nya di mana?" tanya jikra membuat member pada cengoh mendengar pertanyaan jikra

"Ya di mana aja bisa, gue kan udah bukan manusia lagi" sewot manda membuat harzel terkekeh kecil

"Mampus lo ji, di sewotin sama dia" gelak harzel

"Dia jawab apa?" tanya naufal

"Ya di mana aja bisa, gue kan udah bukan manusia lagi, dia bilang gitu dengan nada sewot" gelak harzel

"Bukan cuma kita yang capek sama kelakuan lo, setan juga bisa, nah jadi jangan heran kalau kita sering sewotin lo" timpal rayan membuat jikra mengembung kan kedua pipinya cemberut

Member sontak tertawa puas saat melihat wajah cemberut jikra yang pikir mereka itu sangat menggemaskan itu

"Udah la mending gue pergi"

"Kemana?" tanya harzel

"Apelin pacar" ucap nya yang langsung menghilang dari pandangan harzel

"Gue baru tau dia punya pacar" celetuk harzel

"Hantu juga punya selera kali zel buat pacaran" sahut jevano yang langsung membuat semua orang tertawa

🌹

Jevano lagi duduk sendirian di kursi depan asrama dengan di temani secangkir kopi dan buku-buku beserta laptop yang berada di atas meja, jari-jari nya yang lentik menari-nari di atas keyboard, mata nya yang sipit tengah terfokus menatap layar laptop, hidung nya yang mancung tengah menahan kaca mata yang ia pakai agar tidak jatuh, sayup-sayup kicauan burung menembus indra pendengaran nya, pagi ini begitu cerah tidak ada tanda-tanda akan terjadi nya badai, berulang kali jevano menarik nafas nya menghirup aroma pagi yang indah ini

7 anak indigoKde žijí příběhy. Začni objevovat