#4 - Marry Me, Misha?

2.1K 291 84
                                    

"-maukah kau menikah denganku, Misha?"

"... apa kau sudah gila?"

.
.
.

Makasih banyak buat yang masih menantikan Fic ini! ♡
Jangan lupa VOTE, FOLLOW, dan KOMEN ya guyss, buat penyemangat dan apresiasi untuk Neri 🥺🤧🙏🤎✨️
Bacanya ribuan.. tapi votenya enggak sampe 300 💔

(Word : 9.4k)

(BACA NOTE DIBAWAH GES! URGENT!)

Pemandangan langit berbintang adalah apa yang menyambut Cale ketika ia pertama kali membuka matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pemandangan langit berbintang adalah apa yang menyambut Cale ketika ia pertama kali membuka matanya.

Tanpa sadar, ia menganga kecil.

Luar angkasa tampak sangat megah, begitu besar dan luas.

Kemudian, Cale menyipitkan mata. Rasa kagum langsung hilang dalam sekejab digantikan oleh perasaan waspada.

Ia sedang bermimpi, bukan? Atas desakan Hyunjae yang menyebalkan dan juga Beacrox yang memberikan dirinya susu hangat manis yang enak, Cale seharusnya sedang tidur siang sekarang.

Tidak ada mimpi yang terasa sangat nyata seperti ini. Apakah Cale sedang mengalami Lucid Dream (momen saat kita sadar sedang bermimpi)?

Baru saja hendak merenungi sesuatu, kilasan putih indah melewatinya. Sisi kekanak-kanakkan Mikhail langsung muncul, tampak takjub melihat makhluk berupa burung dengan pendar putih keperakan cantik yang berterbangan mengelilinginya, sambil dengan dengung gembira.

"Siapa kau?" Bisik Cale, mengulurkan dua tangan mungilnya. Berharap sang burung mau setidaknya hinggap di atas telapak tangannya.

Burung putih bercahaya itu terbang lembut mendekat namun tidak mendarat di atas tangannya. Ada dengungan lembut keluar darinya, seperti suara pengantar tidur.

Kemudian, burung itu kembali terbang.

Kepakan sayapnya besar dan kencang, seperti gelombang yang menghancurkan realita.

Dan dalam sekali kedipan, Cale menyaksikan sebuah pohon putih muncul.

Akar-akarnya berukuran sedang dan tampak sedang dalam masa pertumbuhannya.

World Tree?

Terasa familiar, namun dalam saat bersamaan tidak.

Jika World Tree di dunia Cale Henituse terasa seperti rumah, maka pohon ini mengirimkan rasa waspada dan Cale ingin segera menjauh dari pohon putih mengancam ini jika bisa.

Burung itu kembali muncul, bersuara lembut, mengantar pandangan Cale pada suatu dinding transparan. Mereka ada dalam satu ruang besar, namun dinding ini bagai memisahkan dua realita.

(INDO VER.) Give Me Solitude!  |  The S-Class TIR x TCF FanfictionWhere stories live. Discover now