1. PICIKMU

0 1 0
                                    


Perjalanan ini melelahkan. Sudah terhitung berapa kali aku bertarung dengan semesta. Tidak dapat kuingat juga berapa banyak orang yang menawarkan bahagia, namun akhirnya menyerah juga. Aku masih bergelut dengan segala ketakukan dan bimbangnya hatiku menaruh rasa percaya. Sembuh yang ku damba, tak semudah yang ku kira. Aku tau keadaanku pasti berbeda dengan keadaanmu sekarang. Kau tertawa, bahagia, bahkan mungkin saja sedang kau mempersiapkan segala mimpi masa depan bersama perempuan yang kau pilih di hari kau membuang ku. Ya, sekali lagi- kau membuang ku. Puas kau buat hidupku hancur seperti ini ?
Aku adalah perempuan yang kau cari kala seisi bumi enggan menoleh padamu. Kau ulurkan tangan agar aku menarikmu dari belenggu luka yang menyelimuti seluruhmu. Ku genggam tangan mu dan ku ajak kau terbang bersama. Kuperkenalkan pada dunia, bahwa kau tempat ku menemukan diri ku sebenarnya. Ku pinjamkan sayapku agar kau dapat terbang dan melihat bahwa masih ada banyak bahagia yang bisa kita temukan di luar sana. Terlena.
Kau terbuai pada warna warni yang belum pernah kali lihat sebelumnya hingga kau lupa, yang kau gunakan terbang adalah sayap ku satu satunya. Angkuhmu merajalela. Kau sembunyikan aku seolah aku bukan siapa siapa. Padahal dalam tegakmu dan tingginya kaki-kaki langit yang berhasil kau lewati,ada doa-doa ku yang mengantarmu sampai ke sana. Ada bagian dari diriku yang kau bawa dan kau gunakan sebagai tempatmu berpijak. Aku tidak akan terlalu kecewa bila selama ini kau tidak banyak berbohong pada ku. Sudah ku pertaruhkan banyak hal demi menggenggam mu dalam keadaan apapun. Sudah kupatahkan mimpi mimpi pribadi dan keinginan ku untuk membuktikan bahwa perempuan mu yang ini adalah yang paling mau menerima bagaimanapun bentukmu.
Aku masih ingat betul hari di mana aku datang dengan senyum bahagia yang kukira-kau akan membawaku ke tempat yang menjadi inginku dari seluruh waktu yang sudah kita lewati berdua. Aku masih ingat jumlah cahaya yang hari itu berpendar di langitku,menyebar,kemudian hilang di gantikan mendung yang kelam. Badai menerpa bahagia dan membawa seluruh harapanku. Hari itu, sembilu kau tancapkan dalam pelukanku hingga menembus dadaku begitu pilu. Aku-hancur. Perih yang ku rasa hari itu terlalu pedih hingga kebas merengkuhku dalam penuh. Aku tidak lagi dapat merasakan apa apa. Mati rasa. Wajah wajah dan suara suara yang menyebutku "perempuan gila" hari itu masih terekam jelas di kepala. Sungguh demi luka luka yang masih basah dan berdarah darah, kelak kau juga harus tau rasanya jadi aku. Aku tidak ingin membencimu, jikalau kegagalan ku pada kisah ini, adalah karena cintaku terlalu egois, tak apa aku saja yang pergi. Namun sekali lagi, kau buat aku remuk sebab khianat mu yang terlalu biadab. Dalam sisa hidupku, aku tidak akan pernah Sudi mengampunimu kali ini. Aku yang di tinggalkan, aku juga yang di tertawakan. Aku yang terluka, aku juga yang kau ceritakan sebagai penyebabnya. Aku tau kau sedang bahagia, aku juga tau kau ingin dia melihatmu sebagai laki laki yang luar biasa. Tapi bisakah tidak kau tuduh aku dengan segala macam picikmu ?

-Dari perempuan yang kau buang hari itu-

QUITEМесто, где живут истории. Откройте их для себя