BAB 27: LOVE IN EUROPE (PT 2)

Začít od začátku
                                    

"Sama-sama tsundere. Manja nya kalau sama pawang nya aja." kata Mama Siska.

"Yuk Lin, kita jalan-jalan berdua aja." Mama Siska menggandeng tangan Raline dan mengajaknya berjalan duluan.

"Loh.. Ma, pacar aku jangan di ambil dong."

"Kamu sama Papa aja jalan berdua. Mama sama calon mantu mau jalan-jalan cuci mata sambil nyari diskonan. Kalian para cowok tolong siapin dana konsumsi nya ya."

"Ma, aku pengen jalan-jalan sendiri sama Raline."

"Kamu kan udah semaleman sama Raline, sekarang giliran Mama dong yang jalan-jalan sama calon mantu."

"Tapi kan..."

"Udahlah. Kamu nggak akan menang lawan Mama, Dek."

Pada akhirnya mereka berjalan-jalan menyusuri sekitar dan yang pasti nya pihak laki-laki hanya manut mengikuti ratu mereka dari belakang.

Mama Siska dan Raline masuk ke dalam toko dari luxury brand yang sangat terkenal. Melihat dari luar toko nya saja Raline sudah bisa menebak kalau barang-barang yang dijual di dalam sana pasti tidaklah ramah di kantong nya.

 Melihat dari luar toko nya saja Raline sudah bisa menebak kalau barang-barang yang dijual di dalam sana pasti tidaklah ramah di kantong nya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"Lin, lihat nih. Baju nya bagus-bagus semua." seru Mama Siska.

Raline juga mengakui kalau barang-barang disini bagus dan sangat estetik. Tapi dia tidak lagi berpikiran seperti itu saat dia melirik price tag dari tas yang sedang dia sentuh.

"Gila?! Tas mungil gini harga nya hampir 20 juta. Ini sih bisa buat makan gue setahun." gumam nya.

Cewek itu menggeleng tidak percaya kalau barang-barang disini harga nya sangat mencekik kenyataan. Dia yang seorang mahasiswa rantau berdompet minimalis pun akan berpikir seratus kali kalau mau belanja disini.

Sayang sekali memang, padahal dia sudah dengan model tas yang harga nya jutaan itu. Tapi dia masih harus berpikir jauh ke depan. Bisa-bisa dia tidak makan setahun kalau nekat membeli tas itu.

"Kalau suka ambil aja." suara berat Jerome sukses mengagetkan nya.

"Kamu jangan ngagetin aku kayak gitu dong."

"Tas nya bagus?" Jerome malah balik bertanya. Dia menunjuk ke arah tas yang tadi sempat jadi perhatian Raline.

"Bagus. Barang-barang disini bagus semua. Mungkin karena dari brand mewah jadi kualitas nya nggak perlu di ragukan lagi." 

"Ya udah ambil aka kalau suka."

Raut wajah Raline langsung berubah. Kening nya berkerut bingung mendengar ucapan pacarnya. 

"Hah? Ambil gimana?"

"Katanya suka sama tas nya? Ya udah tinggal ambil aja."

Raline menggeleng cepat. Dia menolak tawaran Jerome dengan tegas. "Nggak deh. Aku udah ngeri lihat harga nya. Bisa-bisa Ayah sama Ibu di Surabaya nangis darah kalau tau aku pakai uang tabungan yang nggak seberapa itu buat beli tas doang. Lagian uang tabungan aku juga nggak ada setengahnya dari harga tas itu."

[2] HATI dan WAKTUKde žijí příběhy. Začni objevovat