Apa lagi mereka akan punya anak, Jisoo pengen punya tabungan dan bekal buat anaknya kelak,,

Workholic julukan yang pantas di sandang Jisoo saat itu, dia bahkan telat datang saat persalinan Jennie,

Jennie pikir setelah kehadiran seorang anak, kesepian itu akan hilang, mungkin sedikit tapi tetap kesepian itu kadang menghampiri,,

Setelah anak mereka berusia 1 tahun Jennie memutuskan untuk bekerja, untuk menghilangkan rasa jenuhnya, tapi dia gak kerja full time, dia juga kerja dirumah makanya Jisoo bolehin Jennie kerja, tapi lama kelamaan kerjaannya nuntut dia untuk bertatap muka, dan mulai mengambil sebagian waktunya,

Setelah perdebatan panjang akhirnya mereka memutuskan mengambil seorang babysiter buat ngurus anak mereka Jisya, anak perempuan yang sekarang usianya kurang dari 3 tahun itu,

"Maafin aku, tapi mulai sekarang aku janji akan punya banyak wak,,,"

"Gak perlu" sela Jennie, "aku tahu gimana kamu sama kerjaan kamu, jadi gak usah janji-janji kaya gitu" ledak Jennie

"Ohh dear" lirih Jisoo rasa bersalah menguasai hatinya,,

Jennie palingin wajahnya, menekan rasa emosinya,

wajah Jisoo terlihat begitu merasa bersalah dengan banyak penyesalan di sorot matanya

Tapi Jennie disini udah membawa tekadnya,,

Mereka terdiam sejenak, menyelami hati masing-masing

"Kalo kamu gak mau makan, boleh aku mulai ngomong ?" suara Jennie memecah keheningan

Sebenernya Jisoo nahan lapar dari tadi, dia bahkan gak makan waktu pertemuan sama klien tadi padahal mereka ketemuan di restoran, dia sengaja karna udah janji ketemu Jennie di restoran ini, dia pikir mereka mau makan bareng,

Menyampingkan rasa laparnya Jisoo ngangguk "boleh,,"

Tapi Jennie malah diam, seolah menimbang kembali apa yang mau dia utarakan, pembicaraan yang udah dia siapkan dari sebulan yang lalu, setelah memantapkan hati Jennie mulai membuka mulut,

Jisoo dengan sepenuh hati memperhatikan belahan jiwanya, pendamping hidupnya

"Aku jatuh hati sama orang lain" ungkap Jennie hati-hati

Seakan tersambar petir, Jisoo terdiam membeku perasaannya begitu kacau

Menatap mata Jennie, Jisoo gak nemuin kebohongan disana,

Kata itu tercurah dari hati Jennie, seakan keadaannya memang begitu,

Badan Jisoo mundur sampai punggung nya menyentuh sandaran kursi, dia masih mencerna dengan keras apa yang di utarakan Jennie,

"Dengan siapa ?" akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Jisoo, Jennie udah mengira itu, bersama hampir 10 tahun bikin dia paham gimana tabiat Jisoo,

"Dia temen kantorku" jawab Jennie tenang "Hyunji"

"Sejak kapan ?" Tanyanya lagi

"Satu bulan" jawab Jennie pelan

"Kamu udah punya hubungan ?" Tanya Jisoo cemas

Jisoo berharap ini masih tahap rasa suka, Jisoo berharap mereka gak lampauin batas sampai punya sebuah komitmen tapi,,,,,,

Jennie ngangguk kecil sebagai jawaban

Jisoo gak percaya dengan jawaban Jennie, itu memicu amarah dan kecewa darinya "Kamu selingkuh Jennie" tekannya

"Aku tahu,,, aku tahu,,, dari awal aku udah coba melawan rasa itu tapi gak bisa Ji, malah bertambah dan akhirnya kita berkomitmen di belakang pasangan kita masing-masing"

Cerita Cinta Jennie Dan JisooWhere stories live. Discover now