Saat berjalan, Oca kembali menoleh menatap Yesil seraya mengacungkan jari tengahnya.

"Ngamuk ntar dia Sil" Sahut Amanda "Lo sih hahaha" Lanjutnya dengan tertawa.

Yesil menoleh dengan tertawa tanpa dosa "Aku lupa sumpah Man, kalo panik suka kaya gitu"

"Sebelas dua belas ama bego hahaha"

****

Oca menunduk sopan kala berpapasan dengan para dosen.

"Duduk!" Fahri menarik kursi untuk Oca yang ada didepan mejanya.

"Lho dibungkus toh Pak Fahri hahah" Sahut Bu Devi seraya melirik Oca.

Fahri menoleh, tersenyum dan mengangguk "Iya bu,"

Dia pun ikut mendudukan tubuhnya didepan Oca yang terhalang meja kerja. Fahri menyodorkan beberapa lembar kertas kepada Oca.

"Tolong bantu saya koreksi ini" Ucapnya, membuat Oca melongo.

Gilaaa !!!!

"Yang bener aja ma--- ekhem" Oca berdehem, menghentikan ucapannya, dia teringat kalau sekarang ada dilingkungan kampus, image mahasiswi kalem dan lembut harus dia pertahankan didepan para dosen.

Fahri menatap tajam Oca.

"Tapi Pak" Lesu Oca, dia mengumpat dalam hati.

Gila bener-bener kayak lagi syuting sinetron..

Dosenku suamiku..

"Permisi Pak" Sela satu mahasiswa yang berkulit putih dan wajah ganteng. Oca sangat tahu mahasiswa itu siapa.

"Ya Marvel" Jawab Fahri dengan kedua tangan tertaut menyangga dagu.

"Ini Pak, saya mau menyerahkan tugas yang bapak minta kemarin" Marvel meyodorkan tumpukan tugas kemeja Fahri.

"Eh maaf ya dik" Ucap Marvel kepada Oca saat tak sengaja tangannya menyentuh kepala Oca. Fahri melotot melihat itu.

"O-oh gak papa Kak" jawab Oca dan dibalas senyum manis oleh Marvel.

"Ekhem!!!" Fahri berdehem melihat adegan yang memukan itu.

Oca dan Marvel menoleh, "Ada lagi Marvel?"

Marvel pun menggeleng tak enak "Tidak Pak, saya permisi" Marvel lalu beranjak pergi, Oca melirik Fahri sekilas.

"Dia ketua BEM ya Pak?"

"Ketua BOM" jawab Fahri dengan wajah cemburu.

"Pak Fahri mau pesan kopi? Biar sekalian?" Tanya Pak Ari.

Fahri mengangkat wajahnya lalu mengangguk "Boleh Pak, kopi hitam saja"

Oca mendengus, menuruti perintah Fahri mengoreksi beberapa tugas mahasiswanya. Setelah selesai dia pun kembali ke kelas nya.

Oca duduk dengan lesu disebelah Amanda. Dia menjatuhkan kepalanya diatas meja.

"Udah Ca?" Tanya Amanda.

"Hmmm.."

"Habis ngapain Ca? Balik-balik lesu gitu?"

"Bikin anak"

Amanda langsung menampar keras pundak Oca.

Plak !!

"Bangkee!!!" Geram Amanda, Oca mengusap-usap pundaknya yang panas.

"Solimin kamu miskah.. tubuh gue kurang olahraga deh gampang cape gitu.. pemimpin gue juga keleyengan"

Amanda mengerytikan dahinya "Pemimpin lo? Maksudnya apa sih gak ngarti gue"

With You GUSOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz