"Oh iya, aku sebenernya buatin bubur kacang ijo buat kamu mas"ujar Steva sembari menyendokan nasi ke dalam piringnya

"Boleh-boleh, nanti mas coba" Steva tersenyum

Mereka sarapan dengan tenang, Tapi satu yg mengganggu steva. Ponselnya sedari tadi berbunyi "aku angkat dulu"

Steva pergi meninggalkan meja makan, siapa yg menelponnya pagi-pagi"halo?"

"Steva?"

"Iya, siapa ya?" Tanya steva

"Gio" steva mendadak membeku

"Ad-"

"Jangan pernah mengganggu istri saya, lebih baik anda fokus dengan perkerjaan Anda, Jika perlu buat surat pengunduran diri" Andra mematikan sambungan teleponnya secara sepihak

"Mas" Andra mengelus rambut panjang istrinya

"Makan lagi ayo, gak usah di fikirin" ucap Andra

Steva tersenyum tipis lalu mengangguk, saat di meja makan, Andra menginginkan bubur kacang buatan steva. Dan steva dengan hati senang menyajikan nya untuk sang Suami

Andra tersenyum ketika bubur kacang ijo hangat di depannya, satu sendok sudah masuk kedalam mulutnya, tapi pria itu mengerutkan keningnya membuat steva menggigit bibirnya karena takut tidak enak

"Kamu gak ngasih garem va?" Tanya Andra

Steva menggeleng, karena bundanya tidak pernah memberitahu nya"dulu Nara sering buatin mas bubur kacang ijo, tapi dia selalu pake garem sedikit biar agak gurih katanya"

Steva tersenyum lalu mengangguk, dia tau sampai kapanpun masalalu akan tetap menjadi pemenangnya, dan sekarang dia mengingat ucapan gio Tempo lalu

'Oh iya, tentang Andra, dia masih belum lupain masalalunya, apa kamu siap selalu di bandingkan sama mantan Istrinya?'

Dia selalu siap, walaupun hatinya kadang tertusuk jika selalu di bandingkan. Tapi dia selalu mengalah dan memendam semuanya sendiri, dia tidak mau memperkeruh suasana

"Mama El au"

"Iya sayang, mama ambilin dulu" steva berjalan ke arah dapur untuk mengambilkan bubur kacang ijo untuk Elang

Tak terasa air matanya turun tanpa diminta, tapi dengan cepat steva mengusapnya,  wanita itu menghela nafasnya lalu kembali ke meja makan

"Oh iya mas, aku ada kuliah jam 8. Nanti biar aku anter El ke rumah mama" ucap steva

"Bareng aja berangkat nya, mas juga gak terlalu sibuk di rumah sakit" balas Andra

Steve mengangguk"kalo gitu aku siap-siap dulu"

"Makan yg banyak ya sayang" Steva mengecup kening putranya

Di kamar, steva memejamkan matanya di depan pintu"Lo kuat steva" ucapnya menguatkan diri sendiri

Lalu steva pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, entahlah dia sedikit iri kepada Nara yg selalu di puji oleh Andra. Dia tau sampai kapanpun Nara tidak akan pernah tergantikan di hati Andra, dan steva iri dengan itu

Sedangkan di meja makan, ayah dan anak itu sedang makan bubur kacang buatan steva. Tapi perasaan Andra menjadi tidak enak, entah kenapa

"Papa, Mama tdi angis?" Tanya Elang

"Hah?" Kaget Andra

"El iat tadi ata mama ada ail nya"ucap Elang

Andra memejamkan matanya, sepertinya ucapannya melukai hati sang istri "eumm El, kamu lanjutin makannya ya, papa ke kamar dulu" elang mengangguk lalu kembali melanjutkan makannya

Di kamar, Andra menatap pintu kamar mandi yg tertutup, rasa bersalah mulai menyeruak di dalam hidupnya, dia tak sadar sudah membandingkan steva dengan Nara

Tak lama pintu kamar mandi terbuka, steva terkejut karena saat dia keluar dari kamar mandi tiba-tiba Andra langsung memeluknya, dia tau jika Andra sudah tersadar

"Kenapa mas?" Tanya steva basa-basi

"Maaf, mas salah" sesalnya

"Salah apa dih? Emng kamu ngapain?" Tanya steva

Andra menggeleng membuat leher dan pundak steva geli, di tambah dia hanya memakai handuk saja"mas gak sengaja bandingin kamu"lirih nya

Steva terkekeh "wajar kok mas, kan aku gak tau selera kamu gimana"

Tbc

"Terjungkal"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

"Terjungkal"

Bismillah Mas Duda!!  ♪TAMAT♪Où les histoires vivent. Découvrez maintenant