"Pasti diacak-acak," tebak Mara santai.

Mata Haruto seketika membulat. "Anjir. Aku bilang ke Mao dulu. Waduh," kata Haruto. Tangannya sudah sibuk mengetik di layar ponsel.  "Bisa dipenggal leher aku sama Bang Sarden."

"To, ayok!"

"Sabar napa, Kim Dahyun." Haruto hanya berani berbicara pelan dan sang kakak tak bisa mendengarnya.

💃

"Mekdi dulu, To," perintah Dahyun. "Gue pengen es krim viral.

"Nggak ada." Haruto dengan santai mengemudikan mobilnya. "Keabisan cone."

"Kata siapa?"

"Tadi aku keliling McD sama Mao," jawab Haruto santai. "Udah bawa-bawah baskom cuci tangan punya UKS. Eh, kehabisan."

Dahyun menoleh ke arah adiknya. "Berdua sama Mao?" tanya Dahyun dan dijawab anggukan santai adiknya. "Keliling Mekdi?"

"Iya keliling McD. Masa keliling dunia." Dengan asal Haruto menjawab. "Jadi ke McD?"

"Katanya nggak ada."

"Es krim cone nggak ada, tapi kalo ayam tetep ada," balas Haruto. "Mau nggak? Aku mau beli burger lagi."

"Tadi udah beli?"

"Ya, beli. Tadi nyari es krim nggak ada. Jadinya beli burger, kentang, nugget. Satu-satu di setiap cabang McD."

Dahyun tentu saja melongo. "Di deket lampu merah itu. Lo udah beli? Yang mau ke arah klinik ayah."

"Oh, iya! Belum. Ayok kita ke sana." Haruto langsung mengemudikan mobilnya. Berbalik arah menjauh dari jalan untuk pulang ke rumah. "Baskomnya ada di belakang, Teh. Oreo sama Milo juga ada."

"Punya temen lo?"

Haruto mengangguk. "Ambil aja. Kalo ada di McD itu gue mau bikin dia iri," katanya. Sebuah senyuman tiba-tiba saja terbit. Tiba-tiba saja ia membayangkan Mao yang ngamuk karena Haruto bisa lebih dulu mencoba es krim viral tersebut.

"Kenapa lo?" Dahyun dengan sengaja bertanya. Berlagak menatap heran pada Haruto. "Kayak orang gila senyum-senyum sendiri."

"Nggak."

.
.
.

Haruto: (Sent a picture)
Haruto: Emang dasar McD ada dendam sama lo, Moo. Gue pas beli sama Teh Dahyun dapet.

"To, gue tau lo gila, tapi jangan senyum-senyum waktu lagi makan sama gue, lah!" protes Dahyun yang sedang menikmati es krimnya. "Mending lo bantuin gue buat abisin ini."

Haruto menatap Dahyun sekilas. "Salah sendiri Teteh pesen 10," balas Haruto. "Abisin sendiri. Kalo nggak aku tuker sama patung badut di depan."

Dahyun memilih untuk tidak berkomentar. Ia menikmati es krim dalam baskom yang ia pangku. Keduanya sedang menikmati makanan yang sebelumnya dipesan melalui drive thru.

"Kan, kan, kan! GUE BILANG JUGA APA! Itu McD di deket rumah Doby! Anjim Toto! Gak mau tau anjir ...."

Tawa Haruto langsung pecah. Voice note Mao yang protes masih terus terputar. Dahyun juga mendengar suara tersebut. Rengekan, umpatan, bahkan hingga ancaman semua bersatu dalam pesan suara tersebut.

"Udah gue bilang. McD ada dendam sama lo," balas Haruto. Melalui voice note juga. "Waktu SMP lo rusakin tempat saosnya."

Dahyun menatap heran kepada Haruto. Adiknya itu masih fokus pada ponsel di tangan. Mata menunduk dan senyum tak pernah pudah. Tawa kecil bahkan sesekali terdengar.

[3] KIMcheees 3x✓Where stories live. Discover now